Ulkus Kornea
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, warga dibalai dusun Sumberejo Krajan
diharapkan mampu memahami tentang penanganan dan pencegahan ulkus kornea
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan di balai
dusun Sumberejo Krajan dapat mengetahui tentang penanganan dan pencegahan
ulkus kornea
METODE
Leaflet
LCD Proyektor
ISI MATERI
EVALUASI
PENGORGANISASIAN
1) Penanggung Jawab :
2) Ketua :
3) Sekretaris :
4) Moderator :
5) Penyaji : ERNI RIFA’I
6) Observer :
7) Dokumentasi :
REFERENSI
Biswell R. Cornea In Vaughn D, Asbury T, Eva PR, eds. General Ophtalmology 17th ed. USA
Appleton Lange; 2008. p. 126-49
Mills TJ, Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine. Cited on August
9, 2011. Avaible from: http://www.emedicine.com/emerg/topic 115.htm.
Ilyas S. Anatomi dan Fisiologi Mata. Dalam : Ilyas S. Ilmu Penyakit mata Edisi ketiga. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI ; 2008. H.l-13.
Riordan P. Anatomy & Embriology of the Eye. In: Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eve P.
General Ophtalmology. 17th ed. USA: Appleton & Lange; 2008. P.8-10
Basic and Clinical Science Course. External Disease and Cornea, part 1, Section 8, American
Academy of Ophthalmology, USA 2008-2009 P.38-9
Basic and Clinical Science Course. External Disease and Cornea, part 1, Section 8, American
Academy of Ophthalmology, USA 2008-2009 P.179-92
Basic and Clinical Science Course. Fundamental and principles of ophthalmology, section 2,
American Academy of Ophthalmology, USA 2008-2009. P. 45-9
Ilyas S. Mata Merah dengan penglihatan Turun Mendadak. In: Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. 3rd
ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2004. P.147-67
Farouqui SZ, Central Sterile Co rnea Ulceration. Citied on August 9 th, 2011. Available from:
www.emedicine.com
Boles, SF, MD. Lens Complication & Management QEI Winter 2009 Newsletter. Citied on
August 9 th, 201
MATERI
A. Pengertian
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan
kornea.Atau Keratitis ulseratif yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu terdapatnya
destruksi (kerusakan) pada bagian epitel kornea.
B. Penyebab
Faktor penyebabnya antara lain:
Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi air mata, sumbatan
saluran lakrimal), dan sebagainya
Faktor eksternal, yaitu : luka pada kornea (erosio kornea), karena trauma, penggunaan
lensa kontak, luka bakar pada daerah muka
Kelainan-kelainan kornea yang disebabkan oleh oedema kornea kronik, exposure-
keratitis (pada lagophtalmus, bius umum, koma) keratitis karena defisiensi vitamin A,
keratitis neuroparalitik, keratitis superfisialis virus.
Kelainan-kelainan sistemik; malnutrisi, alkoholisme, sindrom Stevens - Jhonson,
sindrom defisiensi imun.
Obat-obatan yang menurunkan mekaniseme imun, misalnya : kortikosteroid, IUD,
anestetik lokal dan golongan imunosupresif.
Pengobatan :
Sefazolin, Basitrasin dalam bentuk tetes, injeksi subkonjungtiva dan intra
vena
2) Ulkus kornea oleh bakteri stapilokokus
Infeksi oleh Stapilokokus paling sering ditemukan. Dari 3 spesies
stafilokokus Aureus, Epidermidis dan Saprofitikus, infeksi oleh Stafilokokus
Aureus adalah yang paling berat, dapat dalam bentuk : infeksi ulkus kornea
sentral, infeksi ulkus marginal, infeksi ulkus alergi (toksik).
Infeksi ulkus kornea oleh Stafilokokus Epidermidis biasanya terjadi bila ada
faktor pencetus sebelumnya seperti keratopati bulosa, infeksi herpes simpleks dan
lensa kontak yang telah lama digunakan.
Pengobatan :
Gentamisin, tobramisin, karbesilin yang diberikan secara lokal,
subkonjungtiva serta infra vena.
Pengobatan :
Pemberian obat anti jamur dengan spektrum luas, apabila memungkinkan
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tes sensitifitas untuk dapat memilih obat anti
jamur yang spesifik.
Pengobatan :
Pemberian kortikosteroid tropikal akan sembuh dalam 3 hingga 4 hari, tetapi dapat
rekurens. Antibiotika diberikan untuk infeksi stafilokok atau kuman lainnya. Disensitisasi
dengan toksoid stafilokkus dapat memberikan penyembuhan yang efektif.
1) Ulkus cincin
Merupakan ulkus kornea perifer yang dapat mengenai seluruh lingkaran kornea,
bersifat destruktif dan biasanya mengenai satu mata.
Penyebabnya adalah reaksi alergi dan ditemukan bersama-sama penyakit disentri
basile, influenza berat dan penyakit imunologik, Penyakit ini bersifat rekuren.
Pengobatan bila tidak terjadi infeksi adalah steroid saja.
2) Ulkus kataral simplek
Letak ulkus perifer yang tidak dalam ini berwarna abu-abu dengan sumbu
terpanjang tukak sejajar dengan limbus. Diantara infiltrat tukak yang akut dengan
limbus ditepiya terlihat bagian yang bening.
Terjadi pada pasien lanjut usia.
Pengobatan dengan memberikan antibiotik, steroid dan vitamin.
3) Ulkus Mooren
Merupakan ulkus kronik yang biasanya mulai dari bagian perifer kornea berjalan
progresif ke arah sentral tanpa adaya kecenderungan untuk perforasi. Gambaran
khasnya yaitu terdapat tepi tukak bergaung dengan bagan sentral tanpa adanya
kelainan dalam waktu yang agak lama. Tukak ini berhenti jika seluruh permukaan
kornea terkenai.
Penyebabya adalah hipersensitif terhadap tuberkuloprotein, virus atau autoimun.
Keluhannya biasanya rasa sakit berat pada mata.
Pengobatan dengan steroid, radioterape Flep konjungtiva, rejeksi konjungtiva,
keratektomi dan keratoplasti.(Sidarta Ilyas, 1998. 57-60)
E. PENCEGAHAN
Sebelum terkena ulkus kornea, kita dapat melakukan berbagai cara agar terhindari dari
ulkus kornea ini, sebagai berikut :
Menggunakan pelindung mata ketika terpapar oleh partikel kecil yang bisa masuk ke
dalam mata
Apabila mata terasa kering ataupun kelopak mata sudah tidak mampu untuk menutup
secara sempurna gunakan obat tetes mata untuk menjaga kelembapan mata
Apabila menggunakan kontak lens diharapkan untuk berhati-hati dalam pemakaiannya,
selalu bersihkan kontak lens ketika sudah selesai menggunakannya
Sebelum mencuci tangan sebelum menggunakan kontak lens
F. PENANGANAN
LAPORAN PELAKSANA
Waktu :
Tempat :
Sasaran dan target :