Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4

Bimbingan Ibu Kusila Devia Rahayu,M,Kep.,Sp.Mat


Nama anggota kelompok
1.Rifqi Nuriyasin
2.Kartika Sari
3.Santi Regif Dwi Oktaviani
4.Nova Sri Wahyuni
5.Salma Vania Ananda Putri
6.Rozan Ghazali
7. Nur Asih Wulandari
8. Juhaesih
9. Irna Maya Nurrohmah
10.Penia Apriliani

STIKes Dharma Husada Bandung


2020/2021
“KASUS DILEMA ETIK”
DEFINISI ETIK
• Etik adalah norma-norma yang menentukan
baik-buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan
mengatur hidup ke arah tujuannya ( Pastur
scalia, 1971 ).
TIPE-TIPE ETIKA
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut
masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada pertanyaan etik yang
muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan
theology.

2. Clinical ethics/Etik klinik


Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama
pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan
bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).

3. Nursing ethics/Etik Perawatan


Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam
tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan
dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat manusia,
sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik (k2-nurse, 2009)
TEORI ETIK
1. Utilitarisme
Teori ini menekankan pada perbuatan yang menghasilkan manfaat, tentu bukan sembarang
manfaat tetapi manfaat yang banyak memberikan kebahagiaan kepada banyak orang. Teori ini
sebelum melakukan perbuatan harus sudah memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu.

2. Deontologi
Teori ini menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari
atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban sudah melakukan kebaikan. Teori
ini tidak terpatok pada konsekuensi perbuatan dengan kata lain teori ini melaksanakan terlebih
dahulu tanpa memikirkan akibatnya. (Aprilins, 2010)
PRINSIP-PRINSIP ETIK
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri

2. Berbuat baik (Beneficience)


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan
dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain.

3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti.

6. Menepati janji (Fidelity)


Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.

7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasinya.
DILEMA ETIK
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang layak harus di buat. (Arens dan Loebbecke, 1991: 77). Untuk itu
diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut. Enam
pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu:
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat.
1. Model Pemecahan masalah ( Megan, 1989 )
Ada lima langkah-langkah dalam pemecahan masalah
dalam dilema etik.
a. Mengkaji situasi
b. Mendiagnosa masalah etik moral
c. Membuat tujuan dan rencana pemecahan
d. Melaksanakan rencana
e. Mengevaluasi hasil
1.Bagaimana cara mengatasi kasus dilemma etik sesui dengan
prinsip moral
A.Lakukan pengkajian situasi dari sudut pandang Tn. U
,Keluarga, dan Perawat.
B .Buat rencana pemecahan masalah jika anda menjadi perawat
C.Kaitkan dengan prinsip etik
Pembahasan
Kasus diatas menjadi suatu dilema etik bagi perawat dimana
dilema etik itu didefinisikan sebagai suatu masalah yang
melibatkan dua ( atau lebih ) landasan moral suatu tindakan
tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu
kondisi dimana setiap alternatif tindakan memiliki landasan
moral atau prinsip.
Berdasarkan pendekatan model Megan, maka kasus dilema etik
perawat yang merawat Tn. U ini dapat dibentuk kerangka
penyelesaian sebagai berikut :

1. Mengkaji situasi
2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral
3. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan
4. Melaksanakan Rencana
5. Mengevaluasi Hasil
KESIMPULAN

Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat


diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat
harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral
disertai komitmen yang kuat dalam mengembangkan peran profesionalnya.
Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan
asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja
sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak
pasien, dan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Selain itu dalam menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan
harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya
tidak merugikan salah satu pihak.
SARAN
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi
terutama bidang keperawatan harus ditanamkan kepada
mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih
memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat
atau bertindak sesuai kode etik keperawatan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai