KELOMPOK 5
DIV KEPERAWATAN TINGKAT I
1
2
3
4
5
Putu Epriliani
Ni Komang Ayu Risna Muliantini
I Gusti Ayu Cintya Adianti
I Gusti Ayu Indah Juliari
Ayu Putu Eka Tusniati
6 Ni Putu Ayu Savitri
(P07120214010)
(P07120214011
(P07120214012)
(P07120214031)
(P07120214032)
(P07120214033)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini memuat tentang Fungsi Perawat Dalam Pengembangan Sistem
Pelayanan Kesehatan dan makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar
peran perawat sebagai tenaga ahli kesehatan dalam memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan.
Makalah ini pasti tidak lepas dari kesalahan. Sehingga, kelompok kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Serta, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................1
Daftar Isi.2
Bab I Pendahuluan
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Latar belakang3
Rumusan masalah..3
Tujuan penulisan4
Manfaat penulisan..4
Bab II Pembahasan
2.1. Fungsi perawat secara umum5
2.2. Fungsi perawat independen...5
2.3. Fungsi perawat dependen..7
2.4. Fungsi perawat interdependen8
Bab I
Pendahuluan
Bab II
Pembahasan
Perawat adalah sesorang yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan kewenangan untuk
memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang dimilikinya.
(PPNI,1999 ; Chitty,1997)
Berikut beberapa fungsi perawat diantaranya yaitu :
2.2.
Fungsi Independen.
Those activities that are considered to be within nursings scope of diagnosis and treatment.
Tindakan keperawatan mandiri (independen) adalah aktivitas keperawatan yang dilaksanakan
atas inisiatif perawat itu sendiri dengan dasar pengetahuan dan keterampilannya Mundinger
(1985) menyebutnya sebagai autonomous nursing practice to independent nursing. Ia
menuliskan bahwa mengenai mengapa, kapan dan bagaimana posisi serta kondisi klien, dan
melakukan suatu tindakan dengan keterampilan penuh adalah fungsi dari terapi autonomos.
Dalam hal ini perawat menentukan bahwa klien membutuhkan interpensi keperawatan yang
pasti, salah satunya adalah membantu memecahkan masalah yang dihadapi atau mendelegasikan
pada anggota keperawatan yang lain, dan bertanggungjawab atas keputusan dan tindakannya
(akuntabilitas). Contoh dari tindakan keperawatan mandiri adalah seorang perawat
merencanakan dan perawatan khusus pada mulut klien setelah mengkaji keadaan mulutnya.
Dalam menjalankan fungsi yang satu ini, tindakan perawat tidak memerlukan advice dari
tenaga medis. Tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independennya adalah bersifat
mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab
terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.
Beberapa contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen yaitu :
Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien / keluarganya dan menguji secara fisik untuk
memperbaiki kesehatan.
Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
Contoh lain dari fungsi ini adalah melakukan tindakan untuk memenuhi Kebutuhan dasar
manusia (KDM). Misal membantu pasien batuk efektif, membantu pasien memenuhi kebutuhan
eliminasi, membantu pasien memenuhi kebutuhan spiritual, dll. Di bawah ini adalah sedikit
penjelasan mengenai batuk efektif.
a. Pengertian
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energy sehingga tidak mudah lelah dan mengeluarkan dahak secara maksimal.
b. Tujuan
Melatih pasien batuk efektif dengan mengajarkan dan melaksanakan sendiri agar lendir /
sputum bisa keluar.
c. Prosedur
1. Persiapan alat
Bengkok
Tissue
Stetoskop
Handscon
Masker
2. Langkah-langkah
Menjelaskan tujuan batuk efektif
Perawat mencuci tangan
Perawat memakai handscon dan masker
Mengatur posisi pasien
Membantu mengurangi rasa sakit
Menganjurkan pasien bernafas dalam (3 kali)
Menganjurkan pasien untuk membatukkan sekuat tenaga
Mengulangi sampai 3 kali
Mengontrol paru dengan auskultasi
Membersihkan mulut
Perawat mencuci tangan
Melakukan pencatatan
3. Hal-hal yang harus diperhatikan
Respon pasien
Perlindungan untuk perawat dan pasien lain
Hal ini dilakukan oleh perawat tanpa adanya instruksi atau kolaborasi dengan petugas
kesehatan lain, oleh karena itu tindakan ini merupakan salah satu bentuk dari fungsi independen
seorang perawat.
2.3.
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang
menjadi kewewenangan dokter (Sudarma, 2008).
Dalam menjalankan fungsinya ini seorang perawat turut serta membantu dokter dalam
memberikan pelayanan pengobatan serta tindakan khusus yang menjadi wewenang medis dan
seharusnya dilakukan dokter, seperti halnya dalam hal :
a. Pemasangan infuse
b. Pemberian obat
c. Penyuntikan/injeksi antibiotik
Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap
tindakan perawat yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak
termasuk dalam tanggung jawab perawat. Aktifitas ketergantungan dalam praktik keperawatan
dilaksanakan sehubungan dengan penyakit klien dan hal ini sangat penting untuk mengurangi
keluhan yang diderita klien.
2.4.
Fungsi Interdependen.
carried out in conjuction with other health team members .
Hal ini dapat dicontohkan dalam penanganan ibu hamil yang menderita DM / diabetes
mellitus, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan
kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin. Ahli gizi memberikan
kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat mengajarkan pasien memilih makan seharihari. Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang keperawatannya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko
sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti
menggunakan kiat kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien.
Kiat kiat itu adalah :
1. Caring
Menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur unsur karatif yaitu : nilai nilai
humanistic altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan
terhadap diri dan orang lain, mengembangkan sikap saling tolong menolong, mendorong
dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah
dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar mengajar, mendorong
melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual,
memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang
terjadi.
2. Sharing
Artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing
Artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa
nyaman klien.
4. Crying
Artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching
Artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis
yang memiliki makna (Barbara, 1994).
6. Helping
Artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya.
8
7. Believing in other
Artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu
meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning
Artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.
9. Respecting
Artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga
kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening
Artinya mau mendengar keluhan kliennya.
11. Feeling
Artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka, senang,
frustasi dan rasa puas klien.
12. Accepting
Artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain.
Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan
praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan.
Bab III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya.
Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya,
perawat akan melaksanakan berbagai fungsi. Fungsi perawat ada tiga yaitu fungsi idependen,
dependen, dan interdependen. Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik
untuk menyelenggarakan perawatan orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang
perawatan tertentu. Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Keperawatan profesional
mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu : Melaksanakan pelayanan keperawatan
profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah
yang berlandaskan pancasila khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan komunitas. Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat
penting untuk pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan
yang lebih baik.
3.2. Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada semua pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami fungsi perawat. Perawat mengetahui fungsi seorang perawat dan
disarankan berkerja dengan memperhatikan fungsi tersebut sehingga dapat menjadi seorang
perawat yang profesional. Dan pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan sarannya agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis
sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
10
Daftar Pustaka
murahjuliana.blogspot.com/.../makalah-fungsi-perawat-independen.html
Kusnanto.2004.Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC
11