BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Inggris ; communication yang berarti
pemberitahuan dan atau pertukaran ide, dengan pembicara mengharapkan
pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya. Komunikasi adalah suatu transaksi,
proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan
membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk
menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta mengubah sikap dan tingkah
laku tersebut (Robbins dan Jones, 1982).
Sedangkan komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indrawati,
2003 48). Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik
tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Komunikasi
terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan,
disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi, jangan sampai karena
terlalu asyik bekerja, kemudian melupakan pasien sebagai manusia dengan beragam
latar belakang dan masalahnya (Arwani, 2003 50).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik
merupakan interaksi antara perawat dan pasien yang berupa pembicaraan dan
perbincangan tentang masalah klien dengan berlandaskan etika dan moral
keperawatan, ditujukan untuk kesembuhan klien.
1. Cari perhatian
Saat akan mulai berkomunikasi, sejajarkan letak mata Anda dengan dirinya.
Pastikan Anda tidak berada terlalu dekat dengannya agar dia dapat melihat semua
bahasa tubuh Anda. Pastikan juga agar lokasi pembicaraan cukup terang.
3. Kontak mata
Hindari berbicara dengan cara berbisik atau mengeraskan suara karena dapat
menyulitkan penyandang tunarungu dalam membaca gerakan bibir Anda.
Sebaliknya, berbicaralah dengan suara dan kecepatan normal. Hindari pula
berbicara sambil mengunyah atau menutupi mulut Anda.
5. Pilih topik pembicaraan yang umum
Ingat bahwa orang tunarungu juga manusia. Jangan meremehkan siapa pun
karena disabilitas mereka.
Bahasa isyarat yang paling banyak dikenal dan telah dipakai sebagai pedoman
bahasa isyarat oleh dunia internasional. Bahasa Isyarat Amerika atau American
Sign Language (ASL) adalah bahasa isyarat dominan dari komunitas tuli di
Amerika Serikat dan sebagian besar anglofon Kanada, digunakan di beberapa
negara di seluruh dunia, termasuk sebagian besar Afrika Barat dan bagian-bagian
Asia Tenggara. ASL juga banyak dipelajari sebagai bahasa kedua, disajikan sebagai
lingua franca.
• Strategi belajar deduktif merupakan strategi belajar dengan materi atau bahan
pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat
khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi.
deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun
konsep terdefinisi.
• Strategi belajar induktif merupakan strategi belajar dengan materi atau bahan
pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum,
generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan
konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
• Strategi heuristic adlh pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
• Model Pembelajaran klasikal adalah model pembelajaran yang kita lihat sehari –
hari. Pada model ini guru mengajar sejumlah peserta didik, biasanya antara 30 sampai
dengan 40 orang peserta didik di dalam sebuah ruangan. Para peserta didik memiliki
kemampuan minimum untuk tingkat itu dan diasumsikan mempunyai minat dan
kecepatan belajar yang relatif sama. Dengan kondisi seperti ini, kondisi belajar peserta
didik secara individual baik menyangkut kecepatan belajar, dan minat belajar sukar
untuk untuk diperhatiakan oleh guru.
BAB III
KESIMPULAN