Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 1

Agis Irham Neng Norma


Anisa Noviyanti Noval Nurdiansyah
Dimas Ganjar P Rismaya
Dini Safitri Riska
Farah F Salma Alfarisi
Lulu Siti Damayanti Winda Rahmawati
Wulanda Ayuni
Metode Fungsional

Metode fungsional merupakan pengorganisasian tugas pelayanan


keperawatan yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis
pekerjaan yang dilakukan.

Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan


keperawatan sebagai pilihan utama (ada saat perang dunia kedua). Pada saat
itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap
perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi (misalnya merawat luka)
keperawatan kepada semua pasien di bangsal.
Bagian dan Tugas Model Fungsional

Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan


tenaga ditugaskan pada bagian tersebut secara
umum, sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan
2. Kepala Ruangan
3. Perawat Pelaksana
4. Pembantu Perawat
contoh penerapan dari metode fungsional:

Perawat A bertugas menyutik , perawat B tugasnya mengukur


suhu badan klien . Seorang perawat dapat melakukan dua
jenis tugas atau lebih untuk semua klien yang ada di unit
tersebut .
Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas
tersebut dan menerima laporan tentang semua pasien serta
menjawab semua pertanyaan tentang pasien.
Kelebihan metode fungsional

1. Efisien karena dapat


4. Mudah memperoleh kepuasan
menyelesaikan banyak
kerja bagi perawat setelah selesai
pekerjaan dalam waktu singkat kerja
dengan pembagian tugas yang
jelas dan pengawasan yang baik 5.Kekurangan tenaga ahli dapat
diganti dengan tenaga yang
2. Sangat baik untuk rumah sakit kurang berpengalaman untuk
tugas sederhana
yang kekurangan tenaga
6. Memudahkan kepala ruangan
3. Perawat akan trampil untuk untuk mengawasi staf atau
tugas pekerjaan tertentu saja peserta didik yang melakukan
praktek untuk ketrampilan
tertentu
Kekurangan Metode
Fungsional:
4. Tidak memberikan kepuasan pada
1. Pelayanan keperawatan terpisah- pasien ataupun perawat lainnya.
pisah atau tidak total sehingga
kesulitan dalam penerapan proses 5. Menurunkan tanggung jawab dan
keperawatan
tanggung gugat perawat

2. Perawat cenderung meninggalkan 6. Hubungan perawat dank klien


klien setelah melakukan tugas
sulit terbentuk
pekerjaan

3. Persepsi perawat cenderung kepada


tindakan yang berkaitan dengan
ketrampilan saja
Hal – hal yang harus
dipertimbangkan :

• Pendekatan fungsional lebih menekankan teknik – prosedural,


tidak memperhatikan keberadaan klien secara utuh dan unik

• Pelayanan terfragmentasi, kesinambungan asuhan tidak terjamin

• Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu tidak teridentifikasi


sehingga luput dari perhatian staf

• Semua anggota tim harus paham terhadap permasalahan klien –


intervensi dan dampaknya , karenanya dibutuhkan case
conference secara periodik dan berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai