Anda di halaman 1dari 18

TEORI KEPERAWATAN MENURUT LEININGER, HENDERSON, DAN

NEUMAN
MATA KULIAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
KELAS B

Disusun oleh :

kelompok 10

 MERI (2019610085)
 MARIANA RAMBU EDELVIS KANDI (2019610078)
 FLORENSI KRISTIANI LENDE (2019610036)
 PUTRI MALI RENGU (2019610032)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun mengharapkan kiranya makalah ini dapat
dipergunakan untuk menambah wawasan pembaca dan seluruh rekan-rekan Mahasiswa
S1 Keperawatan tentang Teori Keperawatan menurut para ahli Leininger, Henderson,
dan Neuman.

Ucapan terimakasih, penyusun sampaikan kepada Dosen Pengampuh Bapak Arie


Jefry Ka’arayeno, M.Kep., Ns, Sp.MB Yang sudah membimbing penyusunan dalam
proses pengerjaan makalah ini.

Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
dimohon bagi pembaca memberikan kritik, dan saran yang membangun untuk
kedepannya dapat lebih baik.

Malang, 27 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................


1.2 Tujuan ........................................................................................................
1.3 Manfaat ......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................

2.1 Teori keperawatan menurut LEININGER .................................................

2.2 Teori keperawatan menurut NEUMAN .....................................................

2.3 Teori keperawatan menurut HENDERSON .............................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................

3.2 Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
Sebagai salah satu tenaga profisional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan
kegiatan praktek keperawatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teori
keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dimana ciri sebagai profesi
adalah mempunyai body of knowledge yang dapat diuji kebenarannya serta ilmunya
dapat diimplementasikan kepada masyarakat langsung.

Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata
dan menjelaskan suatu proses. Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep
yang menjelaskan tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai
keperawatan yang didasari fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan
biasanya banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep
dalam keperawatan.
Selain itu, karena model praktek keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti
keyakinan dan nilai-nila yang menjadi dasar sebuah model. Untuk itu sangat
diperlukan untuk mempelajari mengenai teori dan model keperawatan yang telah ada
karena dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat untuk jadi acuannya.

Kita sebagai calon perawat harus mengetahui Tujuan Teori dan Model Keperawatan
menurut Leininger, Neuman, dan Virginia Henderson sebagai salah salah satu kunci
perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan yang
memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :

 Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan –alasan


tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan
baik bentuk tindakan maupun bentuk model praktik keperawatan sehingga
berbagai permasalahan dapat teratasi.
 Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan,
kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah.
 Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
 Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
1.2 Tujuan

1.) Untuk mengetahui Teori keperawatan menurut Leininger.


2.) Untuk mengetahui Teori konsep keperawatan menurut Neuman.
3.) Untuk mengetahui Teori konsep keperawatan menurut Virginia Henderson.
1.3 Manfaat
1.) Dasar pemikiran
2.) Dapat menambah keterampilan serta pengetahuan
3.) Untuk mengenal berbagai macam Teori keperawatan menurut Leininger, Neuman,
dan Virginia Henderson
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori keperawatan menurut LEININGER

Madeleine M. Leininger lahir di Sutton, Nebraska (AS) pada 13 Juli 1925. Setelah
menyelesaikan sekolah menengah, ia mendaftar di Sekolah Perawatan St. Anthony di
Denver. Ketika dia lulus, dia mulai bekerja sebagai perawat di Korps Kadet, meskipun
dia melanjutkan pelatihannya di bidang profesional yang sama. Pada tahun 1950, ia lulus
dalam Ilmu Biologi di Kansas, juga melakukan studi di bidang filsafat dan humanisme.

Pekerjaan pertama dalam keperawatan profesionalnya menduduki posisi sebagai


instruktur dan kepala perawat di unit bedah medis di Rumah Sakit St. Joseph di Omaha..

Di sana ia membuka unit psikiatris, mengambil alih pelayanan keperawatan yang sama.
Dia juga berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum tentang hal ini untuk
Universitas Negeri.
Tertarik dalam psikiatri, Leininger diperoleh pada 1954 a M.S.N. dalam perawatan
psikiatrik oleh Universitas Katolik Amerika di Washington, DC. Ini mengarah ke
Cincinnati, di mana rumah sakit universitasnya memulai program khusus pertama dalam
perawatan psikiatri anak di seluruh dunia.

Selama tugas inilah Leininger mulai memperhatikan bahwa faktor budaya pasien
mempengaruhi perilaku dan efektivitas perawatan, sesuatu yang tidak diperhitungkan
oleh petugas kesehatan.

Transcultural Theory Madeleine Lininger pada mulanya menguraikan teori


keperawatan transkultural pada tahun 1970-an, dan pada tahun 1978,

Teori Lininger berasal dari dua disiplin ilmu, yakni ilmu keperawatan dan
antropologi . Ia mengdefinisikan keperawatan Transkultural sebagai area utama
keperawatan yang berfokus pada studi komparasi dan analisis dari keragaman budaya
dan sub budaya didunia dengan memperhatikan nilai caring, ekspresi, kepercayaan
tentang sehat-sakit, serta pola perilaku mereka.

1.) Model Konsep Keperawatan Leininger

Menurut Leininger adalah cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep,


dalam terlaksananya asuhan keperawatan sesuai dengan latar belakang budaya. Tujuan
dari teori Leininger untuk memberikan keperawatan yang konsisten dengan ilmu
pengetahuan keperawatan dengan caring sebagai fokus sentral.
Pandangan Leininger terhadap empat konsep sentral
a) Manusia
Menurut pendapat Leininger tentang variasi struktur sosial, jalan hidup, dan nilai serta
norma-norma dari berbagai budaya dan subkultur, individu memiliki opini dan
pandangan tentang sehat, sakit, asuhan, sembuh, ketergantungan, dan kemandirian yang
berasal dari budaya tersebut. Setiap manusia hidup di dalam dan dengan budayanya dan
meneruskan pengetahuan tersebut terhadap generasi berikutnya. Oleh karena itu, jika
seseorang memiliki atribut fisik dan psikologis, maka hal tersebut merupakan atribut
social atau secara lebih spesifik, merupakan atribut budaya atau etnik dari individu.

b) Lingkungan
Menurut Leininger, lingkungan di tentukan oleh cara orang-orang atau kelompok atau
masyarakat tertentu memberi bentuk pada unsur lingkungan sosial mayoritas, ekonomi,
budaya dan fisik. Menurut pendapatnya, sistem layanan budaya juga merupakan faktor
lingkungan spesifik yang terdiri dari dua sub sistem :
1) Layanan kesehatan formal (Profesional) : semua layanan yang menjadi bagian dari
sistem layanan kesehatan regular, termasuk layanan medis, layanan keperawatan, dan
fisioterapi.
2) Layanan kesehatan informal, mencakup semua konsep dan ritual yang terlibat dalam
bantuan sukarela, pengobatan tradisional, ritual dan kebiasaan etnik, pengobatan
alternative.
c) Kesehatan.
Menurut Leininger, ia menggambarkan sehat dan sakit sebagai konsep yang di tentukan
dan bergantung pada budaya. Apresiasi sehat dan sakit berbeda-beda antar-budaya, oleh
sebab itu pengetahuan tentang budaya di perlukan agar mampu memahami makna yang
diberikan oleh kelompok budaya tertentu terhadap sehat dan sakit.
d) Keperawatan
Dalam deskripsinya tentang keperawatan yang ia sebutkan sebagai keperawatan
transkultural atau keperawatan etnik, Leininger menekankan aspek-aspek sebagai
berikut
1) Keperawatan sebagai seni keterampilan dan humanistic
2) Keperawatan berpusat pada individu
3) Tujuan dari keperawatan adalah untuk mempertahankan kesejahteraan, dan memberikan
bantuan terhadap proses pemulihan dari suatu penyakit, sambil mempertimbangkan
perbedaan budaya.
2.2 Teori keperawatan menurut NEUMAN

Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya. Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal
setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi
pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang
selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat
mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan
pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang
dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan
membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan
mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman lulus program
diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar
BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat
serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA.

Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari
Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala
dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-
sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric
suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967,
6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia
lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam
berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio,
sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan
berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali
mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of
Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling.

Model konsep keperawatan yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah
model konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan pada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran adalah
komunitas.
Sumber sistem teori dari Neuman ini dibangun berdasarkan pada teori sistem
merefleksikan sifat dari organisme hidup sebagai sistem yang terbuka (Bertalanffy,
1968). Melalui model ini Neuman menghasilkan pengetahuan yang disintensis dari
berbagai disiplin dan memasukan pandangan filosofisnya serta keahlian keperawatan
klinis yang dimilikinya dalam bidang keperawatan jiwa.
Mode tersebut menggambarkan teori Gestalt (Persl 1973) yang mendeskrifsikan
homeostasis sebagai suatu proses ketika suatu organisme dapat mempertahankan
keseimbangannya terkait dengan kondisi kesehatannya dalam berbagai situasi.
Neuman menggambarkan sistem sebagaimana dipaparkannya
“sistem model Neuman adalah pandangan terhadap suatu sistem terbuka yang
unik ketika sistem ini mengunakan suatu kesatuan pendekatan terhadap berbagai hal.
Suatu sistem bekerja dengan ruang lingkup klien,kelompok , atau bahkan sejumblah
kelompok , yang merupakan isu sosial yang berkembang pada saat itu. Suatu sistem
klien yang melibatkan proses interaksi dengan lingkungannya merupakan ruang lingkup
keperawatan.
Pandangan Betty Neuman terhadap empat konsep sentral
a) Manusia
Neuman memandang manusia sebagai makhluk holistic (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
faktor spritual
b) Lingkungan
Menurut neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi tiga hal yaitu
intrapersonal, interpetsonal dan ekstrapersonal.
c) Kesehatan
Sehat dimana bagaian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.
Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit,selalu berubah dalam lima variable yaitu
fisiologo, psikologi, sosialbudaya, spiritual dan perkembangan.
d) Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan menperhatikan manusia secara utuh dan
keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variable
yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model
keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan
mempertahankan level maksimum dari total wellness.
2.2 Teori keperawatan menurut HENDERSON

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada tahun 1897
di kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir keperawatan di Army
School of Nursing pada tahun 1918.

Di tahun 1960-an, ia membuat model konseptual ketika profesi keperawatan mulai


mencari identitas. Virgina Henderson merupakan orang pertama yang mencari fungsi
unik dari keperawatan. Pada saat menulis di tahun 1960-an ia terpengaruh oleh aspek
negative dan positif dari praktek keperawatan masa itu. Hal tersebut meliputi :

 Autiritaria dan struktur hirarki di rumah sakit.


 Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata.
 Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu.
Adanya keanekaragaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di
Amerika Serikat diberbagai bidang layanan kesehatan.
Virginia Henderson-pun diminta untuk memplubikasikan model konseptualnya oleh
International Council of Nurse (ICN) pada tahun 1960-an. Oleh karena diarahkan lebih
pada aspek-aspek psikologis dari perawatan pasien. Kontribusi penting oleh Henderson
(1966) adalah definisi perawatan berikut yang menjadi definisi yang sudah diterima
secara umum. Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu sehat atau
sakit. Dalam hal memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan atau kematian yang
damai, yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau
pengetahuan. dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan
kemandirian secepat mungkin.
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu
bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Henderson
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of
Living”.
Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu
dalam meningkatkan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi,
perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

Virginia Hernerson memerkenalkan definisi keperawatan, ia menyatakan bahwa


definisi keperawatan harus menyatakan prinsip kesetimbangan fisiologis, yang ditinjau
dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalu upayanya melaksanakan berbagai aktivitas
guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan
damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan. Didalam bukunya yang berjudul ‘The Nature
of Nursing; A Definition and Its Implications for Practice, Research, and Education

Didalam konsep teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan


lingkungan. Henderson yang melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan
untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan.

Ke 14 kebutuhan tersebut sebagai berikut:

a. Bernafas secara normal


b. Makan dan minum secara cukup
c. Membuang kotoran tubuh
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginka
e. Tidur dan istirahat
f. Memilih pakaian yang sesuai
g. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat, serta melindungin integument
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bias melukai
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut, atau pendapat
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan
l. Berkerja dengan tata cara yang mengandung prestasi
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
n. Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan, serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.

Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan
satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka
merupakan satu kesatuan (unit). Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin
hubungan antara perawat dengan klien.

Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam 3 tingkatan yang saling


bergantungan sehingga hubungan sangat mandiri.

a. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien


b. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien
c. Perawat sebagai mitra (patner) bagi pasien

Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti di dalam memenuhi
kebutuhan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemampuan pasien yang
berkurang. Disini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat
berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong
untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya.
Kemandirian ini sifatnya relative, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak
bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling
bergantungan demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra, perawat dan pasien
bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meskipun diagnosisnya
berbeda, setiap pasien tetap, memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhin. Hanya
saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan factor
lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status social atau budaya, serta kekuatan
fisik dan intelektual.

Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat


tidak boleh selau tunduk mengikuti perintah dokter.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan keperawatan
dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun, maka sampaikanlah
kepada kami. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan kami selaku
penyusun mohon maaf dan semoga dapat memakluminya.
DAFTAR PUSTAKA

Hofling, C, K., & Leininger,M. (1960). Basic psychiatric concepts in nursing.


Philadelphia: Lippincott.

Leininger, M. (1970) Nursing and anthropology: two worlds to blend, New York:
Wiley.

Leininger, M. (1984b). Reference sources for transcultural health and nursing for
teaching, curriculum, and clinical-field practice, Thorofare, (NJ): Slack

Henderson, V. (1960). Basic principles of nursing care. London: International Council


of Nurses

Henderson, V. (1964). The nature of nursing . American Journal of Nursing, 64, 62-68.

May, B A.(2010). Orlando’s nursing process theory and nursing practice. In M. R.


Alligood (Ed.), Nursing theory: Utilization application (4th ed., pp. 337-357). Maryland
Heights, (MO): Mosby-Elseevier.

Deloughery, G. W., Neuman, B. M., & Gebbie, K, M. (1971, Oct). Nurses in community
mental healty: An informative interpretation for employess of professional nurses.
Public Personnel Review, 32(4), 215-218.

Neuman, B. (1985,sept). The Neuman system model: Its importance for nursing. Senior
Nuses, 3(3).

Hinton Walker, P., & Neuman, B. (Eds.). (1996). Blueprint for use of nursing models.
New York: National League for Nursing.
Nama A : teori 1

Nama B : teori 2

Biografi
Foto
Sejarah
Teori :

Kuis : 3 pertanyaan, menyebut, menjelaskan kembali, kasus analisis

Sesi diskusi
Kesimpulan
Kelompok, dari hasil pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai