Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KDK I

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah KDK I


Dosen pengampu : Miswarti, M. Kep., Sp, Kep, J

DISUSUN OLEH:

SALSYA SYAIFA
2010038105038

JURUSAN KEPERAWATAN
STIKES INDONESIA
PADANG
2021
Kasus Malpraktek Perawat

Salah Suntik Bikin Pasien Meninggal, 2 Perawat di Aceh Dibui 2 Tahun

Setyadi, Agus. 31 Januari 2020. detikNews.

Banda Aceh – Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut
Nyak Dhien meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara
karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah
Erwanty dan Desri Armelia Zulkifli.

Dikutip detikcom dari situs resmi di Pengadilan Meulaboh, Jumat


(31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit
karena tertusuk kayu pada paha kiri samai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD
pada Jumat, 19 Oktober 2018.

Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban.


Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak.
Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang
bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban.

Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku
rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat
ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu.

Desri kemudian mengatakan kepada Erwanty ada beberapa obat yang


harus disuntikkan ke Reza. Erwanty selanjutnya memerintahkan Desri untuk
meresepkan obat ke dalam Kartu Obat Pasien (KOP) untuk digunakan sebagai
dasar pengambilan obat di depo.

Tak lama berselang, Desri meminta orang tua korban mengambil obat di
depo obat. Petugas di sana sempat menanyakan keberadaan pasien. Namun,
karena ayah korban tidak dapat berbicara, akhirnya diserahkan obat tersebut
setelah petugas melihat data korban.
Saat itu petugas mengira Reza masih berada di dalam ruang operasi.
Setelah obat dikantongi, terdakwa kemudian memerintahkan untuk menyuntik
korban.

Reza mendapatkan suntikkan obat beberapa kali dalam beberapa menit.


Sekitar pukul 00.05 WIB, Sabtu 2018, Desri memanggil Erwanty, lalu
mengabarkan kondisi Reza melemah.

Erwanty mengecek keadaan Reza dan mendapatkan kondisi nadi serta


pernapasan korban sudah melemah. Seorang perawat di ruang anak memneri tahu
kedua terdakwa bahwa keduanya salah menyuntikkan obat ke tubuh Reza. Hal itu
menyebabkan Reza meninggal dunia.

Kasus tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polres Aceh Barat. Polisi


memeriksa sejumlah saksi tersebut kedua terdakwa. Erwanty dan Desri selanjjtnya
dikirim ke pengadilan.

Dalam persidangan di PN Meulaboh, jaksa penuntut umum (JPU)


menuntut keduanya dengan hukuman masing-masing 2 tahun dan 6 bulan penjara.
Namujn majelis hakim memvonis keduanya lebih ringan.

Majelis hakim yang diketahui Zulfadly dengan hakim anggota Muhammad


Al-Qudri dan Irwanto menyatakan kedua terdakwa terbukti secara sah dan
menyakinkan bersalah melakukan tindakan pidana melakukan kelalaian berat
yang mengakibatkan kematian bagi penerima pelayanan kesehatan.

“Menjatuhkan pidana terhadap diri para terdakwa oleh karena itu dengan
pidana penjara masing-masing selama dua tahun,” putus Zulfadly dalam
persidangan yang digelar, Kamis (30/1) kemarin.

Pasal Yang Memeberatkan Perawat:

Perawat telah melanggar pasal yang tertera di bawah ini.

1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, Pasal 17.


Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 huruf a di bidang upaya
perorangan, Perawat berwenang:
a. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik;
b. Menetapkan diagnosis Keperawatan;
c. Merencanakan tindakan Keperawatan;
d. Melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. Mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
f. Melakukan rujukan;
g. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompentensi;
h. Memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
i. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
j. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai
dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
2. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, Pasal 18
ayat 2.
Dalam melaksanakan pengkajian Keperawatan secara holistik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 huruf a, perawat profesi melakukan
pengkajian dasar dan lanjutan secara menyeluruh.
3. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, Pasal 28
ayat 10.
Dalam hal di rumah sakit belum terbentuk komite medik atau komite
keperawatan, penetapan jenis tindakan medis lainnya dilakukan oleh
pemimpin rumah sakit berdasarkan usulan penjabat yang membidangi
Keperawatan dan pejabat yang membidangi pelayanan medik di rumah
sakit.
4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, Pasal 33
ayat 7.
Perawat wajib merujuk klien kepada dokter atau fasilitas pelayanan
kesehatan setelah pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) selesai dilakukan.

Pasal Yang Meringankan Perawat:

1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, Pasal 28


ayat 3.
Pelimpahan wewenang secara mandat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat untuk melakukan sesuatu
tindakan medis di bawah pengawasan tenaga medis yang melimpahkan
wewenang.
2. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, Pasal 35
ayat 1.
Dalam melaksanakan Praktik Keperawatan, perawat mempunyai hak
sebagai berikut:
...
g. memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral,
kesusilaan, serta nilai-nilai agama;

Anda mungkin juga menyukai