Anda di halaman 1dari 4

Naskah Drama

Pembagian Peran:

1. I Gede Rudiana (17.321.2719) : Pasien


2. I Gede Wahyu Septiana (17.321.2720) : Saudara Pasien
3. Putu Harry Kresna Putra (17.321.2759) : Perawat 1
4. Gita Fitri (17.321.2716) : Perawat 2
5. Ni Putu Intan Puspa Sari (17.321.2750) : Narator
6. Agustinha De Almaeda (17.321.2711) : Dokter

Kenyamanan

Suatu hari di Rumah Sakit Pelita Harapan , telah dirawat seorang pasien yang bernama
Bpk.Rudi menderita diabetes militus grade 3 dan sudah menyebabkan luka dekubitus di bagian
kakinya, sedangkan pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dan mengalami panas
tinggi akibat luka dekubitus yang menyerang kaki pasien. Dan tujuan dari teori kolcaba ini
adalah mengedepankan kenyamanan pasien, bagaimana tindakan seorang perawat untuk
menciptakan kenyamanan pada pasien. Pagi hari pukul 08.00 dimana semua pasien akan
dikunjungi oleh dokter, dokter dan ditemani seorang perawat pun memasuki ruangan tempat
Bpk. Rudi dirawat.

Dokter : Selamat Pagi

Rudi : Selamat pagi bu dokter

Dokter : Bagaimana keadaan bapak saat ini ?

Rudi : Baik bu dokter.

Saudara pasien : Dok, tadi malam kakinya merasa kesemutan juga mati rasa, itu gimana ya dok ?

Dokter : Oh itu karena ada kerusakan pada serabut saraf di kakinya

Rudi : Lalu bagaimana cara mengobatinya bu dokter ?


Dokter : Cara mengobatinya yaitu dengan jalan amputasi pak. Supaya kerusakan serabut saraf
nya tidak menyebar ke serabut saraf yang lain yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Rudi : Benarkah harus diamputasi dok ?

Dokter : Iya pak, supaya bapak tidak mengalami kelumpuhan karena menyebarnya kerusakan
serabut saraf dikaki bapak.

Saudara pasien : Apakah tidak ada jalan lain dok selain diamputasi ?

Perawat : Tidak pak, ini adalah jalan satu satunya supaya bapak Rudi tidak mengalami
kelumpuhan kedepannya.

Rudi : ( dengan wajah murung ) Baiklah dok

Dokter : Baiklah kalau begitu , saya berikan bapak dan saudara bapak untuk memikirkan jalan
ini, saya permisi ya pak.

Rudi dan saudara : Iya dok

Setelah diberitahu bahwa ada cara untuk mengatasi kerusakan serabut saraf pada kakinya, bapak
Rudi dan saudaranya sedang berunding untuk menentukan apakah kaki nya akan diamputasi.
Sebenarnya bpk.Rudi merasa keberatan atas apa yang disarankan oleh dokter, karena ia merasa
bahwa setelah diamputasi ia akan merasa sangat keberatan dalam menjalankan kesehariannya. Ia
juga merasa bimbang karena apabila tidak diamputasi , maka ia ada kemungkinan mengalami
kelumpuhan. Kemudian pukul 10.00 pagi, perawat ditugaskan oleh dokter untuk melakukan
pemberian obat kepada pasien pasien. Perawat pun memasuki ruang Bpk Rudi.

Perawat: Permisi pak

Bapak Rudi : Oh iya silahkan masuk

Perawat : Saya mohon ijin utk memberikan obat ( melakukan pemberian obat ), Bapak ada
keluhan saat ini ?

Rudi : Saya merasa gelisah sus,soalnya kaki saya mau diamputasi.

Perawat : Kenapa seperti itu pak ?


Saudara : Begini sus, kemaren malem kakinya merasa kesemutan sampai tadi , setelah itu
diberitahu kepada dokter, nah setelah itu dokter menyarankan supaya kakinya diamputasi sus,
karena terdapat kerusakan serabut saraf pada kakinya, jadi supaya tidak nyebar jadi harus
diamputasi.

Perawat : Lalu bagaimana keputusan bapak ?

Rudi : saya sendiri masih bingung sus.

Perawat : Sebaiknya bapak segera memutuskan nya pak, sebelum terlambat.

Saudara : Kalau tidak diamputasi itu benar akan mengalami kelumpuhan sus?

Perawat : Benar pak, karena kerusakan nya semakin meluas ke daerah lain, jadi bisa
menyebabkan kelumpuhan.

Rudi : Sebenarnya saya tidak setuju sus, saya takut susah menjalani kegiatan sehari hari.

Perawat : Memang begitu pak, tapi jika tidak diamputasi bapak bisa mengalami kelumpuhan
jadinya lebih berat menjalani kegiatan sehari hari.

Rudi : Tetap saja saya merasa keberatan sus kalau diamputasi

Perawat : Iya saya mengerti perasaan bapak, tapi demi kesembuhan bapak coba pikirkan lagi
sekali pak

Rudi : iya sus masih saya pikirkan sekarang

Perawat : Iya pak, pikirkan dengan baik karena ini menyangkut keadaan bapak kedepannya.

Rudi : ( Berpikir sesaat ) baik sus, saya setuju untuk mengikuti saran dari bu dokter, kaki saya
harus diamputasi

Perawat : Baiklah kalau begitu , saya akan sampaikan ke dokter. Saya mohon diri ya pak.

Rudi dan Saudara : Iya sus, terima kasih

Setelah bapak Rudi menyetujui untuk diamputasi kakinya, keesokan harinya prosedur pun
dilaksanakan, prosedur amputasi di ruang operasi pun berjalan dengan lancar. Setelah dari ruang
operasi Bpk.Rudi dibawa ke ruangan rawat inap nya. Kemudian perawat pun datang
mengunjungi Bpk.Rudi untuk menanyakan keadaan nya.

Perawat : Selamat Pagi bapak, bagaimana keadaanya?

Rudi : Selamat pagi juga sus. Syukurlah keadaan saya membaik, tapi agak aneh rasanya karena
abis diamputasi sus.

Perawat : Iya, memang awalnya seperti itu pak ( Sambil memberi Obat) , nanti saja bapak akan
terbiasa

Saudara : Oh iya sus, kadang kadang kakinya terasa nyeri sedikit itu kenapa ya sus??

Perawat : Itu karena efek obat bius nya mulai hilang pak, jadi agak nyeri tapi nanti pasti hilang
pak.

Rudi : Oh iya sus, kapan kira kira saya bisa pulang ?

Perawat : Sesuai dengan instruksi dari dokter, bapak sudah bisa pulang besok.

Rudi : ( Dengan wajah senang ) iya terima kasih sus.

Perawat : Sama sama bapak, saya mohon diri ya pak.

Rudi dan Saudara : Iya sus.

Setelah perawat melakukan pemberian obat , Bpk Rudi sudah dibolehkan untuk pulang.
Walaupun awalnya Bpk. Rudi merasa kurang nyaman dengan keadaanya setelah diamputasi,
namun setelah beberapa hari kemudian ia sudah mulai bisa beradaptasi dengan keadaanya yang
sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai