Anda di halaman 1dari 4

Dialog Adaptasi Calista roy

A.Pemeran
Odilia Dewi Dacosta(sebagai perawat)
Rika Oktaviana(sebagai pasien)
Risty Dian Puspita(sebagai Keluarga Pasien)

B.Sinopsis
Rika Oktaviana,berumur 21 tahun adalah pasien yang mengalami kecelakaan
danmengalami fraktur tibia kiri(patah tulang kering),dan di diaknosis kehilangan
sebagian kemampuan bergerak pada kaki kirinya,pasien mengalami syok karena
keadaannya sekarang,pada hari pertama pasien dirawat di Rumah sakit X pasien
menolak makan dengan alasan tidak nafsu makan,sering melamun,dan terkadang
menangis.

C.Dialog

Odillia : Selamat pagi ibu(sambil tersenyum)

Risty : Selamat pagi sus(sambil tersenyum)

Odilia : Apa benar ibu adalah kerabat dari pasien yang bernama Rika oktafiana

Risty : iya benar,saya ibunya rika…

Odilia :Perkenalkan saya Ns.Odilia Dewi Dacosta yang akan memantau keadaan
dari saudara rika,ehm…Bagaimana keadaan dari saudara rika ibu,apakah saudara
sering menguluh tentang keadaannya sekarang kepada ibu?

Risty : tidak sus,dia tidak bercerita apapun kepada saya,dia sekarang lebih bayak
diam,tidak mau makan dan minum obat,bahkan kemarin dia mengusir ahli gizi
yang mengantarkan makanan kepada rika kemarin,saya takut jika rika seperti itu
akan berdampak bagi kesehatannya(sambil menahan air mata)

Odilia : ibu yang sabar dan tenang ya,kalau begitu saya akan segera menemui
saudara rika untuk memastikan kondisi dari saudara rika,saya permisi dulu ya
bu(sambil tersenyum)

Risty : iya sus,silahkan….


(perawat menemui pasien)

Odilia : Selamat siang mbak rika(sambil tersenyum)

Rika : Selamat siang(dengan wajah murung)

Odilia : mbak rika,mengapa mbak rika murung seperti itu(sambil mengamati raut
wajar pasien)

Rika : tidak apa-apa sus(sambil memalingkan wajah untuk menyembunyikan raut


wajahnya yang muram)

Odilia : mbak rika,mbak rika bisa menceritakan kepada saya apa yang mbak rika
rasakan dan mbak rika pendam kepada saya,mbak rika tenang saja kerahasiaan
tentang apa yang mbak rika ceritakan kepada saya akan saya jaga dengan sebaik
mungkin(sambil tersenyum)

Rika : saya merasa tidak adil,mengapa saya harus mengalami kejadian seperti
ini,mengapa saya harus patah tulang seperti ini,saya merasa ini tidak adil bagi
saya,saya masih ingin melakukan banyak hal lagi dalam hidup saya,saya merasa
hidup ini tidak berarti dengan kecacatan yang saya alami sekarang(sambil
menangis dan memukul-mukul kaki sebelah kirinya yang patah)

Odilia : cukup mbak rika(sambil menggenggam tangan pasien dengan


lembut),mbak rika…apa yang dialami mbak rika adalah tadir yang maha
kuasa,semua ada hikmahnya dari setiap kejadian yang dialami oleh mbak
rika,mbak rika harus kuat dan tabah dalam menjalaninya(sambil tersenyum)

Rika : tapi dengan keadaan yang saya alami ,saya sudah tidak bisa melakukan
apapun yang biasa saya lakukan,apa yang bisa saya lakukan???(sambil menangis)

Odilia : mbak rika,banyak hal kok yang bisa mbak rika lakukan,jangan jadikan
keadaan mbak rika sebagai kelemahan bagi mbak rika,tapi jadikan keadaan mbak
rika sekarang jadi motifasi untuk tetap bekarya dan melakukan yang terbaik lagi
utuk kedepannya(sambil menggenggam tangan pasien dan menatap lembut mata
pasien)
Rika : apakah saya bisa sus???(sambil menyeka air matanya)

Odilia:tentu saja,selama mbak rika percaya dengan diri mbak rika sendiri,mbak
rika juga bisa menyesuaikan keadaan mbak rika sekarang dengan belajar
menggunakan tongkat dan mbak rika bisa menjalani terapi pemulihan agar mbak
rika bisa berjalan meski tidak sepenuhnya seperti dahulu(sambil tersenyum)

Rika : kalau begitu saya akan mencobanya(sambil tersenyum)

Odilia : bagus mbak rika,saya yakin mbak rika pasti bisa,kalau begitu mbak rika
sekarang makan ya dan minum obatnya secara rutin,agar kesehatan mbak rika
berangsur-ansur membaik(sambil tersenyum dan menaruh makanan dan obat di
meja makan pasien)

Rika : baiklah sus…(sambil tersenyum)

Odilia : kalau begitu saya permisi dahulu,saya akan kembali lagi 2 jam lagi,jika
mbak rika butuh apa-apa mbak rika meminta tolong kepada ibu mbak rika untuk
memanggil saya di ruang perawat(berpamitan keluar sembari tersenyum)

Rika : iya sus(sambil tersenyum)….

(perawat menemui keluarga pasien)

Odilia :ibu,saya sudah menemui saudara rika dan mbak rika sekarang sudah mau
makan dan minum obat

Risty : syukurlah sus,terima kasih telah membujuk rika(sambil tersenyum)

Odilia : ibu,untuk selanjutnya ibu harus lebih sering memberikan motifasi kepada
mbak rika selain asupan makan dan obat agar mbak rika lebih kuat untuk
menerima keadaannya(sambil tersenyum)

Risty : baiklah sus,sekali lagi terima kasih ya sus…

Odilia : baiklah ibu,saya permisi dulu,bila ibu butuh bantuan dari saya ibu bisa
memanggil saya di ruang perawat(berpamitan)

Risty : iya sus…


(dan akhirnya pasien mulai berangsur-angsur menerima keadaannya dan mulai
mengikuti serangkaiyan terapi pemulihan agar dia bisa beraktifitas dengan normal
meski tidak sepenuhnya bisa berjalan dengan normal)

Anda mungkin juga menyukai