Anda di halaman 1dari 5

Perencanaan (pre-planning)

Nama Mahasiswa :

Stase :

Waktu :

Tempat & Ruang :

Nama Klien :

Diagnosa Medis :

Topik Interaksi :

Fase Pra Interaksi


Ibu Yani berusia 27 tahun dengan diagnosa medis Schizoprenia takterinci dibawa ke
RSJ karena sering secara spontan memukul sesuatu yang ada dihadapannya. Ibu Yani baru
saja dipindah dari ruang gawat darurat ke bangsal maintenance. Namun tiba-tiba ibu Yani
mengamuk di depan ruangan, kemudian salah seorang perawat berusaha untuk
mengendalikan pasien dengan cara menerapkan teknik primary restrain. Lalu, sang perawat
berteriak minta tolong untuk mencari bantuan dari perawat lain, “tolong-tolong ada pasien
amuk, saya butuh bantuan”.
Teknik Primary Restrain Respon Klien
Perawat mengendalikan pasien dengan
menggunakan teknik primary restrain,
restrainer berdiri dibelakang pasien, posisi
kedua lengan masuk dari depan kebelakang
ketiak pasien. Kaki perawat diantara dua kaki
pasien. Tangan kiri restrainer diatas tangan
kanan, atau sebaliknya. Jari tangan posisi atas
mengait tangan yang dibawahnya dan
menekan bahu klien. Kemudian perawat
bertariak minta tolong, “Tolong-tolong, ada
pasien amuk, saya butuh bantuan”. Setelah
perawat berteriak minta tolong, tak lama
kemudian datanglah perawat untuk
membantu. Setelah itu meminta tim untuk
membawa pasien dalam kondisi teknik
primary restrain untuk menarik dan
membaringkan di tempat tidur. Perawat
bersiap untuk melakukan restrain ekstremitas
sedangkan perawat lain yang membantu
memegangi pasien.
Restrain Ekstremitas Respon Klien
Setelah pasien dibaringkan ditempat tidur,
salah seorang perawat bersiap melakukan
restrain ekstremitas dengan perawat lain
membantu memegangi pasien. Pasien
ditempatkan dalam posisi anatomis.
Membaringkan pasien dengan bantal, kasur,
dan selimut. Mengoleskan lotion pada
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
Kemudian memasang busa pengalas pada
pergelangan tangan dan kaki sebelum diikat.
Mengikat pergelangan tangan dan
pergelangan kaki diatas busa pengalas
dengan benar. Setelah selesai diikat
kemudian kaitkan ikatan di bawah bed
pasien. Perawat menjelaskan tujuan
pengikatan pada klien. “Bu Yani tujuan saya
melakukan pengikatan pada bu Yani karena
tadi bu Yani mengamuk dan supaya tidak
membahayakan diri sendiri juga orang lain di
sekitar ibu dan juga agar ibu bisa lebih
tenang, nanti setelah Ibu Yani merasa lebih
tenang nanti ikatan di tangan kaki Ibu akan
dilepas”.
Selanjutnya menjelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan dengan menggunakan
teknik komunikasi terapeutik. “Ibu Yani
selanjutnya saya akan memberikan obat
kepada ibu namanya valium, obat ini untuk
menenangkan ibu agar ibu tidak marah-
marah. Sebelumnya nanti saya akan
mengecek tekanan darah ibu dan nadi ibu
sebelum saya memberikan obat tersebut.
Nanti pada saat akan diperiksa ikatan di
tangan ibu saya lepas terlebih dahulu,
bagaiman apakah ada yang ingin ibu
tanyakan? Kalo begitu saya mulai sekarang
ya bu...”
Cuci tangan dan persiapkan alat yang
dibutuhkan, kemudian membuka ikatan di
pergelangan tangan setelah itu cek nadi dan
tekanan darah. Setelah didapatkan hasilnya,
apabila tekanan darah normal maka pasien
diberikan obat valium IV. Apabila hasil
tekanan darahnya rendah ataupun tinggi
maka jangan disuntikkan obat valium
(maksimum 150 mmHg dan minimum 90
mmHg). “Ibu ini hasil pemeriksaan tekanan
darah ibu hasilnya normal yaitu (misal)
120/80 mmHg jadi saya akan memberikan
obat valium ini yang akan saya suntikkan di
lengan ibu, saya suntik ya bu...”
“Ibu ini obatnya sudah saya suntikkan,
sekarang tangan ibu saya ikat kembali, nanti
2 jam lagi saya akan datang kembali untuk
melakukan latihan sendi pada ibu supaya
pesendian ibu tidak kaku.

2 jam kemudian....
Asalamualaikum wr. wb. Bu Yani....
Sebelum melakukan latihan gerak sendi
perawat melakukan pengecekan pada area
ikatan apakah ada luka atau tidak.
“Ibu Yani, saya sudah kembali lagi masih
ingat kan janji kita tadi 2 jam yang lalu?
Sekarang kita akan melakukan latihan gerak
sendi sebelumnya nanti saya akan mengecek
nadi dan juga area ikatan ibu apakah ada luka
atau tidak terlebih dahulu kemudian memulai
latihannya. Ini ikatan di pergelangan tangan
dan kaki ibu akan saya lepas dulu ya bu
supaya memudahkan ibu dalam melakukan
latihannya. Saya akan melakukan latihan
untuk sendi ditangan dan di kaki ibu
sebanyak masing masing 5 kali gerakan”.
Setelah latihan gerak sendi selesai
selanjutnya perawat melakukan pemeriksaan
capillary refill pada ujung jari tangan dan jari
kaki.
Fase Terminasi Respon Klien
Perawat melakukan evaluasi emosi klien
denghan menggunakan komunikasi making
observation atau giving recognition.

Making Observation
“Saya lihat ibu sudah tampak mulai tenang
ya...

Giving Recognition
“Bagus sekali ibu, nanti jika ibu sudah lebih
tenang lagi ikatan di pergelangan tangan dan
kaki ibu akan dilepas supaya ibu bisa
bergabung dengan teman teman ibu kembali.
Ibu Yani tindakannya sudah selesai saya
pamit dulu ya nanti saya kembali lagi untuk
melepas ikatannya”.
Asalamualaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai