Anda di halaman 1dari 3

UJIAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN


Komunikasi Terapeutik di IGD

Nama : Graccelya Angel Kitu


NIM : 2021610063
Kelas : C

Naskah Drama Komunikasi Terapeutik Di IGD

Disebuah kos, ada seorang mahasiswi bernama syela. Saat dia sedang memasak tiba-tiba
dia sesak nafas. Akhirnya dia dibawa kerumah sakit terdekat untuk diberi pertolongan pertama.
Sesampainya di IGD….

1. Fase Pra-Interaksi
Disini dapat kita ketahui bahwa IGD semua perlengkapan sudah siap , jadi untuk kasus di
IGD tidak mempunya fase pra interaksi.
Teman : Dokter, suster tolong teman saya! (panik)
Perawat : Baik mbak , kami akan segera melakukan pertolongan kepada teman mbak , tapi
sebelum itu silakan mbak menunggu diluar sebentar ya mbak.
Teman : Baik sus (teman meninggalkan ruangan)
Pasien : (sesak nafas)
Perawat : Permisi ya mbak saya akan memasang alat bantu pernapasan nya agar mbak
enakan lagi untuk bernapas.
Pasien : (mengangguk)
Perawat : Baik , saya tinggal dulu ya mbak . mbak silakan istirahat.

2. Fase Orientasi
Tidak lama kemudian, perawat kembali menghampiri pasien
Perawat : Selamat siang mbak?
Pasien : Selamat siang Sus.
Perawat : Baik, saya perawat Graccelya, saya yg bertugas di IGD siang ini untuk mengontrol
dan merawat mbak selama mbak berada di IGD. Sebelumnya nama mbak siapa?
Pasien : Syela Sus.
Perawat : Oh , iya. Bagaiman mbak, napas nya sudah enakan?
Pasien : Iya, udah agak enakan Sus.
Perawat : Kalo gitu saya lepas ya alat bantu napasnya.
Pasien : Iya , terima kasih Sus.
Perawat : Sama-sama , permisi ya mbak saya akan menghampiri teman mbak dulu diluar.
Perawat keluar ruangan dan menghampiri teman pasien ,
Perawat : Permisi mbak , mbak temannya mbak Syela?
Teman : Iya sus , bagaimana keadaannya?
Perawat : Mbak Syela sudah diperiksa oleh Dokter, dan dia sudah membaik keadaannya,
mbak sudah boleh menjenguknya kedalam, dan silahkan mbak memberi tau orang
tua mbak Syela.
Teman : Baik Sus, terima kasih, saya akan menelpon keluarga Syela.
Perawat : Baik saya permisi dulu ya mbak.
Teman : Iya Sus.

3. Fase Kerja
Perawat kembali menghampiri pasien dan temannya.
Perawat : Permisi mbak, saya akan menanyakan beberapa hal kepada teman mbak, dan kami
akan memeriksa keadaan teman mbak lebih lanjut lagi. Bagaimana apakah mbak
Syela bersedia?
Pasien : Iya Sus.
Perawat pun menanyakan beberapa hal kepada pasien mulai dari identitas, alamat, keluhan
penyakit sekarang, riwayat penyakit, dan menjelaskan bahwa perawat akan membantu dia
dalam mengatasi masalahnya. Setelah dikaji ternyata pasien memang mempunyai riwayat
penyakit asma dan asmanya kambuh dikarenakan pasien kelelahan dengan kegiatan ekstra
yang dijalaninya.

Teman : Bagaiman hasilnya Sus?


Perawat : Baik mbak, teman mbak Syela mempunyai Riwayat penyakit asma, jadi nanti
dokter akan memberi obat kepada mbak Syela.

Teman : Jadi teman saya bisa pulang kan Sus?


Perawat : Oh iya, hari ini mbak Syela bisa pulang, nanti tunggu konfirmasi dari Dokter ya
mbak.
Teman : Baik Sus.

4. Fase Terminasi
Setelah melakukan pemeriksaan, perawat pun menggakhiri komunikasi dengan
pasien, (setelah dikonfirmasi untuk pulang dari Dokter).

Perawat : Baik mbak, karena mbak sudah membaik dokter menyarankan untuk
pulang dan istirahat yang cukup ya mbak dan juga minum rutin obat yang
diberikan dokter.
Pasien : Baik Sus.
Perawat : Nanti temannya temani untuk mengantar pulang ya mbak Syela ya.
Teman : Baik Sus, saya akan temani dia pulang ke kos. Kalau misalnya dia kembali
kambuh asmanya, gimana ya Sus?
Perawat : Mbak segera ke Rumah Sakit untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter ya.
Teman : Baik Sus, terima kasih, kami permisi dulu. (setelah melakukan
pembayaran pemeriksaan)
Perawat : Iya mbak, sama-sama.

5. Dokumentasi
Setelah itu perawat mencatat hasil kegiatan didalam catatn keperawatan: Pasien Darurat
Tidak Gawat.

Anda mungkin juga menyukai