Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien Status Interaksi Fase Kerja

: Tn. OKM : Pertemuan Ke-2 (Fase Kerja) : Pemasangan Infus

Lingkungan : Perawat berdiri disamping tempat tidur Klien dan Klien duduk di tempat tidur Klien di Ruang Nusa Indah IV. Di sebelah kiri terdapat 1 Perawat yang juga akan memasang Infus. Jarak antara Perawat dan tempat tidur Klien kurang lebih 1 2 meter. Deskripsi Klien : Penampilan Klien cukup bersih dan rapi, ekspresi Klien tampak tenang, menatap Perawat, dan terkadang memandang ke arah lain. Tujuan (berorientasi pada Klien) : Melakukan tindakan perawatan dan membangun suasana yang mendukung untuk proses kerja dan Fase selanjutnya

Nama Mahasiswa Tanggal Jam Ruang

: Susilawati Leurima : : : Nusa Indah IV

KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat Siang Pak OK. Bagaimana keadaan dan perasaan Bapak saat ini?

KOMUNIKASI NON VERBAL P : Memandang Klien dan tersenyum

ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka dan hangat

ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN

RASIONAL

K : Melihat ke arah perawat dan tersenyum K : Klien memandang Perawat dengan ekspresi senang

Klien tampak bersedia berinteraksi Klien berespon positif dan antusias salam yang disampaikan Perawat

Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Perhatian pada keadaan Klien dapat meningkatkan rasa percaya Klien

K : Selamat Siang Suster. Keadaan saya sudah lebih baik. Perasaan saya juga senang. Apalagi

setelah ngobrolngobrol dengan Suster kemarin. Saya jadi lebih bersemangat. Terima kasih ya Suster P : Sama-sama Pak. Pak OK sudah makan siang belum?

P: Memperhatikan Klien dengan perhatian dan terharu

Perawat mendengarkan dengan perhatian dan perasaan senang

kepada Perawat

P : Tersenyum dan memandang Klien

Perawat masih terbawa perasaan senang dan antusias Terlihat ekspresi yang senang dari Klien Terpancar rasa keingintahuan apa yang ingin dilakukan Perawat selanjutnya Perawat tetap tersenyum

K : Memandang Perawat

Perasaan senang dan antusias antara Klien dan Perawat akan memudahkan kegiatan selanjutnya Aura positif antara Klien dan Perawat yang akan membuat rasa saling percaya

K : Sudah Suster

K : Suara jelas dan bersemangat

P : Tersenyum dan menganggukkan kepala P : Baiklah sekarang saya akan memasang infus kepada Bapak P: Mempertahankan kontak mata

Perawat dengan tenang memberitahukan apa yang akan dilakukan kepada Klien Ekspresi Klien agak serius

Pemberitahuan dan pertanyaan akan menjadi komunikasi yang aktif antara Perawat dan Klien

K : Memasang infus? Apa itu Suster?

K : Memandang Perawat dengan sedikit menaikkan dahi P : Menatap Klien, suara jelas dan tenang K : Memandang Perawat, mendengarkan dengan serius Perawat menjelaskan dengan tenang

P : Memasang infus adalah memasukkan sejumlah cairan ke dalam tubuh Pak. Tujuannnya untuk memenuhi atau menggantikan kebutuhan cairan yang mengandung air.

Klien mendengarkan dengan tenang

Penjelasan yang singkat dan jelas serta pembawaan yang tenang oleh Perawat akan berdampak positif kepada Klien

K : Ooo, begitu.

K : Menaikkan lalu Menganggukkan kepala P: Mempertahankan kontak mata P: Menganggukkan kepala lalu bicara kepada Klien. Suara jelas dan tenang K : Memandang, mendengarkan dan memperhatikan Perawat dengan serius Perawat mencoba meyakinkan Perawat menjelaskan dengan tenang dan suara jelas dengan ekspresi meyakinkan Klien

Klien mengerti yang dijelaskan oleh Perawat

P : Benar Pak. Nanti pada saat akan dipasang infusnya saya mohon kerjasamanya ya Pak. Seperti mengepalkan tangan dan pada saat jarum suntik ditusukkan tangannya jangan tegang ya Pak. Dan yang paling penting pada saat jarum suntik sudah ditusukkan adalah jarumnya jangan dicabut atau ditarik ya Pak K : Baik Suster

Klien mendengarkan dengan serius dan seksamainstruksi yang dijelaskan oleh Perawat

Permohonan dan penjelasan kerjasama sangat berguna bagi Perawat terutama untuk Klien, agar Perawat dapat terbantu dan menanamkan rasa tanggung jawab kepada Klien

K: Menganggukkan kepala dan memandang Perawat P : Tersenyum dan menganggukkan kepala Mengiyakan dan mencoba membuat tenang Klien Mempersilahkan Klien untuk mengambil posisi berbaring yang nyaman

Klien mengiyakan apa yang dibilang oleh Perawat

P : Sekarang silahkan Bapak ambil posisi berbaring yang nyaman dengan tangan kiri terbuka. Apakah Pak OK sudah siap?

P: Mengedepankan tangan kanan sambil bicara seraya mempersilahkan K : Menggerakkan badannya untuk berbaring dengan tangan sebagai

Mengambil posisi berbaring dan tangan yang nyaman

Mempersilahkan adalah cara yang berguna agar Klien merasa semakin

penahan K : Sudah Suster K : Melihat ke arah Suster Meyakinkan Suster dengan posisi berbaringnya yang sudah nyaman

nyaman dan rileks serta memberi peran kepada Klien

P : Saya tusukkan jarumnya ya Pak. Bapak rileks saja. Kalau terasa sakit, Bapak tarik nafas panjang

P : Melihat ke arah Memperhatikan Klien posisi badan berbaring dan tangan yang sudah dilakukan Klien P : Suara tenang, Perawat bersiapmenatap mata siap untuk Klien lalu melihat menyuntik tangan Klien dan dengan tenang jarum suntik K : Melihat ke arah tangan sendiri Klien mencoba tetap tenang Pemberitahuan akan dilakukan eksekusi dan tips sangat penting agar Klien lebih siap dan lebih rileks

K : Baik Suster

K : Sekali-sekali melihat ke atas lalu melihat lagi ke arah tangan yang akan di suntik P : Tersenyum, posisi tangan siap menyuntik Perawat konsentrasi dan fokus ketika menyuntik namun tidak tegang dan tetap tenang Perawat bertanya dan memastikan bagaimana keadaan Klien setelah disuntik

Klien agak tegang dengan sekalisekali mengalihkan pandangan ke arah atas

P : Bagaimana Pak, terasa tidak pada saat disuntik? Perasaan Bapak bagaimana sekarang?

P : Menatap Klien, suara jelas dan tenang

K : Menghela dan menarik nafas panjang

Belum menjawab pertanyaan Suster, mencoba menenanggkan dirinya terlebih dahulu

Pertanyaan keingintahuan tentang keadaan dan perasaan

K : Terasa Suster, seperti di gigit Semut. Tapi tidak apa-apa koq Suster. Perasaan saya juga lebih baik dan lega

K : Melihat ke atas lalu menoleh ke arah Suster. Nafas sudah normal dan merasa lega P : Tersenyum dan menganggukkan kepala Perawat senang proses penyuntikan selesai dan keadaan Klien baik dan lega Perawat memberi tahu proses pemasangan infus telah selesai dan memberi tahu bila ada keluhan tentang infusnya disampaikan kepada Perawat

Klien menjawab dengan ekspresi lega

Klien dan jawaban yang memuaskan dari Klien akan membuat hubungan Perawat dan Klien semakin baik

P : Baiklah Pak OK untuk pemasangan Infusnya sudah selesai. Bapak bisa istirahat sekarang. Kalau nanti ada keluhan tentang infusnya beri tahu Saya atau Perawat yang lain ya Pak. K : Baik Suster

P : Memandang ke Klien, suara tenang

K : Memandang ke Perawat

Ekspresi rileks

K: Menganggukkan kepala

Mengerti apa yang disampaikan perawat Perawat senang Klien mengerti apa yang disampaikan

P: Mempertahankan kontak mata

Pemberitahuan proses pemasangan infus telah selesai, yang bisa dilakukan oleh Klen dan pemberitahuan oleh Klien bila ada keluhan tentang Infus akan membuat Klien lega dan tenang yang akan berdampak positif bagi Klien

P : Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya Bapak. Sampai ketemu lagi. Selamat Siang Pak OK.

P : Memandang Klien, bicara dengan lembut dan tersenyum K : Memandang Perawat dengan rileks dan tersenyum

Ekspresi yang hangat dan menyejukan

Terlihat baik keadaan dan perasaan Klien

Ucapan terima kasih dan salam fase yang sangat penting untuk dilakukan agar ada

K : Selamat Siang

K : Melihat ke arah Suster

Ekspresi senang dan sejuk

hubungan dan kesan yang positif antara Perawat dan Klien

P : Melihat ke arah Mengakhiri Klien dengan interaksi senyum lalu berjalan meninggalkan Klien dan keluar ruangan

Kesan Perawat : Fase Kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Tidak terlepas dari perhatian dan kerjasama Klien pada saat dilakukan tindakan dan Fase Orientasi yang sudah yang sudah terjalin dengan baik serta kontrak yang telah disepakati pada Fase Orientasi

Anda mungkin juga menyukai