Anda di halaman 1dari 17

SKENARIO ROLEPLAY

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmakologi oleh Ibu Yulida

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Tingkat 1-B

1. Alfiani Nurfaidah (P17320119049)

2. Aurellita Mauldya (P17320119053)

3. Dadi Rohaedi (P17320119055)

4. Fina Marfiani (P17320119057)

5. Imam Muiz (P17320119061)

6. Meirza Selsar (P17320119065)

7. Mila Fitriani (P17320119067)


8. Nuraisyah (P17320119069)

9. Ratu Lutfitah (P17320119073)

10. Salma Trie Cahyanti (P17320119077)

11. Salwa Qothrun Nada (P17320119079)

12. Selvia Khusnul (P17320119081)

13. Thassa Mustika (P17320119086)

14. Yosi Budi Permana (P17320119091)

15. Yunisya Mustikaputri (P17320119093)

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan jahiliyah menuju zaman terang benderang addinul islam .
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Yulida selaku dosen
pengampuh Farmakologi yang telah mengampuh saya, saya juga ingin mengucapkan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan
makalah yang berjudul “Skenario Peran Perawat Dalam Pemberian Obat”
Mungkin tugas yang saya buat ini, belum sempurna oleh karena itu, saya
meminta maaf jika makalah ini masih terdapat kekurangannya. Saya mohon saran dan
kritiknya untuk memperbaiki pembahasan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, 29 Januari 2020

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawat profesional mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pemberian


obat. Untuk dapat memberikan obat secara benar dan efektif, perawat harus
mengetahui tentang indikasi, dosis, cara pemberian, dan efek samping yang mungkin
terjadi dari setiap obat yang diberikan.
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat tidak boleh memberikan sampai ia
benar-benar memahami obat yang diberikan. Dengan kemajuan bidang farmasi, maka
jenis dan jumlah obat juga semakin bervariasi. Untuk mengantisipasi hal ini, maka
perawat harus rajin dalam belajar dan membaca berbagai informasi baru tentang
obat-obatan.

Sebelum memberikan suatu obat, maka perawat harus yakin bahwa obat tersebut
benar-benar diorderkan oleh dokter. Dalam hal ini perawat berpegang pada prinsip 6
benar yang meliputi : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar dosis, benar waktu,
benar cara pemberian, dan benar dokumentasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja prinsip-prinsip dalam pemberian obat?

2. Apa saja hak klien dalam menerima pemberian obat?

3. Bagaimana peran perawat dalam mendukung keefektifitasan obat dan


mengobservasi efek samping dan alergi obat ?

4. Bagaimana contoh skenario roleplay peran perawat dalam pemberian obat?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pemberian obat

2. Untuk mengetahui hak klien dalam menerima pemberian obat

3. Untuk mengetahui peran perawat dalam mendukung keefektifitasan obat dan


mengobservasi efek samping dan alergi obat

4. Untuk mengetahui contoh skenario roleplay peran perawat dalam pemberian


obat

BAB II
PEMBAHASAN

1. Prinsip-Prinsip Dalam Pemberian Obat

Perawat bertanggung jawab terhadap keamanan pasien dalam pemberian terapi,


oleh karena itu dalam memberikan obat, seorang perawat harus melakukan enam hal
yang benar: pasien yang benar, obat yang benar, dosis yang benar, waktu yang benar,
cara pemberian yang benar, dan dokumentasi yang benar.

a. Benar Pasien

Pasien yang benar dapat dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dan
meminta pasien menyebutkan namanya sendiri. Sebelum obat diberikan, identitas
pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau
ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup
berespon secara verbal, respon non verbal dapat diapakai, misalnya pasien
mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental
atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung
kepada keluarganya.

b. Obat Benar

Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Jika perawat menemukan
nama dagang yang asing (baru pertama kali di dengar namanya) maka perawat harus
memeriksa nama generiknya, bila perlu menghubungi apoteker untuk menanyakan
nama generiknya atau kandungan obat. Lakukan pengecekan label pada botol atau
kemasannya sebanyak 3 kali sebelum memberi obat kepada pasien. Pertama, saat
membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat. Kedua, pada saat
label botol dibandingkan dengan obat yang diminta dan yang ketiga, saat
dikembalikan ke rak obat jika labelnya tidak terbaca isinya tidak boleh dipakai dan
harus dikembalikan ke bagian farmasi. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk
apa obat itu diberikan hal ini dapat membantu perawat untuk mengingat nama obat
dan bagaimana cara kerja obat tersebut.

c. Benar Dosis
Sebelum memberi obat perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu perawat
harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum
dilanjutkan ke klien. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet yang memiliki
dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya Ondensenteron 1ampul yang
memiliki dosis 4 mg dan 8 mg atau obat antibiotik 1 vital yang memiliki dosis 1 gr
(1000mg) dan 500 mg.

d. Benar Cara Pemberian

Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik di tentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan
respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang
diinginkan. Obat dapat diberikan per oral, sublingual, parenteral, topikal, rektal dan
inhalasi.

e. Benar Waktu

Beberapa obat harus diminum dalam waktu yang khusus, misalnya sebelum
makan atau sesudah makan asam. Mefenamat misalnya ia harus diminum setelah
makan untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung. Perawat harus
membaca etiket obat sebelum pemberian obat mengenai waktu terbaik memberikan
obat. Bahkan perawat harus memperhatikan pula dengan menggunakan air apa klien
minum obat tersebut, misalnya air putih, susu, teh ataupun kopi. Secara umum setiap
pemberian obat akan lebih baik jika menggunakan air putih yang dinilai bersifat netral.
Pemberian obat bersamaan dengan susu akan mengakibatkan berkurangnya efektivitas
obat karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap.

f. Benar Dokumentasi

Setelah obat itu diberikan perawat harus mendokumentasikan tindakan yang


telah dilakukan meliputi: dosis waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien
menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat
alasannya dan dilaporkan.

Salah satu pemberian obat pasien adalah dengan cara menggunakan suntikan,
praktek menyuntik aman adalah suatu tindakan insersi yang dilakukan oleh dokter
atau perawat kepada pasien dengan menjaga keamanan pasien dan dokter atau
perawat yang melakukan insersi.
Tindak menyuntikn injeksi adalah menorong obat kedalam tubuh dengan
mengggunakan jarum suntik. Injeksi bisa di lakukan kealamm otot, kedalam vena, dan
kejaringan lemak di bawah kulit.

2. Hak Klien Dalam Menerima Pemberian Obat

a. Hak klien mengetahui alasan pemberian obat

Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan


informasi (inform concent), yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan
untuk membuat keputusan.

b. Hak klien untuk menolak pengobatan

Klien dapat menolak untuk pemberian suatu pengobatan. Adalah tanggung jawab
perawat untuk menentukkan, jika memungkinkan alasan penolakan dan mengambil
langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau menerima
pengobatan.

Jika suatu pengobatan ditolak penolakan ini harus segera di dokumentasikan.


Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer atau dokter harus diberitahu. Jika
pembatalan pemberian obat ini dapat membahayakan klien.

3. Peran Perawat dalam Mendukung Keefektifitasan Obat dan Mengobservasi


Efek Samping dan Alergi Obat

 Dengan memiliki pengetahuan yang memadai tentang daya kerja dan efek
terapeutik obat. Perawat harus mempu melakukan observasi untuk
mengevaluasi efek obat dan harus melakukan upaya untuk meningkatkan
keefektifitasan obat.

 Ada beberapa pendekatan yang dapat dipakai dalam mengevaluasi


keefektifitasan obat yang diberikan kepada pasien. Namun, laporan langsung
yang disampaikan oleh pasien dapat digunakan pada berbagai keadaan.
Sehingga, perawat penting untuk bertanya langsung kepada pasien tentang
keefektifitasan obat yang diberikan.

 Perawat mempunyai peran yang penting dalam mengobservasi pasien


terhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat untuk melakukan hal ini,
perawat harus mengetahui obat yang diberikan kepada pasien serta
kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.

 Perawat harus memberitahu pasien yang memakai atau minum obat dirumah
mengenai tanda-tanda atau gejala efek samping obat yang harus dilaporkan
pada dokter atau perawat.

 Setiap pasien mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap obat. Beberapa


pasien dapat mengalami alergi terhadap obat-obat tertentu. Perawat
mempunyai peran penting untuk mencegah terjadinya alergi pada pasien
akibat pemberian obat. Data tentang alergi harus diperoleh sewaktu perawat
melakukan pengumpulan riwayat kesehatan.

D. SKENARIO ROLEPLAY PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN

Pada suatu hari di Rumah Sakit Medika seorang perawat akan memberikan obat
kepada pasien yang di diagnosis mengalami penyakit gastritis di ruang Mawar No.14.
Sebelumnya perawat pergi menemui kepala ruangan untuk meminta data pasien yang
akan diberikan obat.

Perawat 2 : Assalamualaikum Bu? Izin masuk

Kepala ruangan : Waalaikum salam, silahkan duduk. Ada apa?

Perawat 2 : jadi begini bu hari ini saya mau meminta data pasien yang ada
di ruang Mawar No. 14.

Kepala ruangan : oh iya baik, kalau boleh tau bed berapa ya?

Perawat 2 : bed 1 bu

Kepala ruangan : ( kepala perawat pun mengambil dokumen pasien) Ini


bukunya

Perawat 2 : Iya bu ( Perawat 3 membaca dokumen) apakah benar


pasiennya bernama Ny.S , umur 21 tahun, beralamat di jalan
Sukajadi, yang di diagnose gastritis?

Kepala ruangan : Iya betul


Perawat 2 :Baik kalau begitu saya pamit dulu, terimakasih.

Perawat 2 pun kembali ke ruang perawat. Lalu menghampiri perawat 1

Perawat 2 : Permisi sus, sekarang sudah mau pergantian shift. Ini data
pasiennya.

Perawat 1 : Oh iya sus ( mengambil data yang di berikan perawat 3 )

Perawat 1 membaca dan mempelajari data yang telah di berikan oleh perawat 3.
Perawat 1 pun menghampiri pasien tersebut.

Perawat 1 : Assalamualaikum, selamat siang

Pasien-pasien : Waalaikumsalam sus, siang

Perawat 1 pun menghampiri salah satu pasien yang ada di ruangan tersebut

Perawat 1 : Selamat sore ibu

Pasien 2 : Sore sus

Perawat 1 : Perkanalkan bu, nama saya suster Selvia Khusnul. Ibu dapat
memanggil saya suster selvi, disini saya akan melakukan tindakan pemeriksaan kepada
ibu. Apakah ibu bersedia?

Pasien 2 : Baik sus saya bersedia.

Perawat 1 : sebelumnya, Apakah benar ini dengan Ny. S? umur 21 tahun? (sambil
memegang tangan dan melihat gelang pasien)

Pasien 2 : Iya sus benar

Perawat 1 : Ibu didiagnosa dengan penyakit gastritis?

Pasien 2 : Iya benar sus


Perawat 1 : Lalu apakah ibu tinggal di jalan Sukajadi?

Pasien 2 : Bukan sus, saya tinggal di padalarang

Teman : iya sus, temen saya tinggal di padalarang, mungkin suster salah pasien

Perawat 1 : Oh gitu ya bu, padalarang ya?

Pasien 2 : iya sus.

Perawat 1 : ohh baik ibu mohon maaf, kalo begitu saya akan memeriksa pasien
yang lain dulu ya bu.

Pasien : iya sus silahkan.

Perawat pun melihat no bed yang berada di papan kasur, saat masuk ruangan perawat
lupa melihat bed kasurnya. Akhirnya perawat meminta maaf ke pasien 2 lalu mencari
bed 1 yang berada di ruangan tersebut.

Perawat 1 : Assalamualaikum bu

Perawat 1 melihat terlebih dahulu no bed yang berada di papan Kasur

Pasien 1 : Waalaikumsalam sus

Perawat 1 : Ibu, perkenalkan nama saya suster selvhia khusnul. Ibu bisa memanggil
saya suster selvi.

Pasien 1 : Baik sus

Perawat 1 : Apakah benar ini dengan Ny. S yang berumur 21 tahun?

Pasien 1 : Iya benar sus

Perawat 1 : Ibu didiagnosa penyakit gastritis?

Pasien 1 : Iya benar sus

Perawat 1 : Ibu tinggal di daerah sukajadi, benar ?

Pasien 1 : Iya sus benar

Perawat 1 : ibu bagaimana keadaanya hari ini?

Pasien : perut saya masih terasa sakit terus sering mual gitu.
Perawat 1 : ohh gitu ya bu, selain itu ada yang dirasakan lagi gak?

Pasien : engga sus, cuman sakit sama mual aja.

Perawat 1 : Sakit perutnya sebelah mana bu?

Pasien : Sakitnya di bawah dada, dan sebelah kiri perut (menunjuk bagian yang
sakit)

Perawat 1 : lalu apa yang ibu lakukan saat perut ibu terasa sakit?

Pasien : minum air hangat aja sus. Tapi rasa sakitnya belum hilang.

Perawat 1 : oh baiklah ibu kalo gitu, untuk sementara saya sarankan untuk
mengurangi rasa sakitnya ibu juga boleh menaruh air hangat diatas perut
ibu. dan saya akan konsultasikan dulu kepada dokter mengenai keluhan
ibu itu.

Pasien : baik sus terimakasih atas sarannya.

Perawat 1 : Kalo begitu saya pamit dulu ya bu. assalamualaikum

Pasien : iya sus silahkan. Waalaikumsalam

Perawat keluar dari ruangan pasien dan langsung menemui dokter untuk
mengkonsultasikan mengenai keluhan pasien.

Perawat 1 : Assalamualaikum dokter,

Dokter : Waalaikumsalam, silahkan duduk sus.

Perawat 1 : Dok, jadi gini saya tadi melakukan pemeriksaan pada pasien di ruang
mawar. Ia mengeluh bahwa perutnya terasa sakit dan sering mual,
saya menyarankan untuk mengompres perutnya dengan air hangat
namun rasa sakitnya tidak hilang.

Dokter : Sakit perutnya di bagian mana?

Perawat 1 : Pasien mengeluh perutnya sakit dibagian kiri dan nyeri di ulu hati.
Dokter : Baik saya akan tulis resep obatnya (nulis). Ini sus, resepnya silahkan
diberikan kepada apoteker

Perawat 1 : Baik dok, terimakasih. Saya permisi dulu Assalamualaikum

Dokter : Waalaikumsalam

Perawat menuju ke apoteker untuk memberikan resep tersebut.

Perawat 1 : Permisi mbak, ini ada resep dari dokter

Apoteker 1 : Iya sus, tunggu sebentar. (membaca resep)

Setelah menunggu beberapa saat

Apoteker 2 : Ini sus obatnya, Antasid 400 mg untuk sekali minum. Diminum 3 x
sehari, satu jam sebelum makan.

Perawat 1 : Iya mba terimakasih

Perawat kembali ke ruangan pasien, dan memberikan obat tersebut

Perawat 1 : Assalamualaikum

Pasien : Waalaikumsalam sus

Perawat 1 : Baik ibu, saya akan memberikan obat melalui oral, apakah ibu bisa
meminum obat dalam bentuk tablet?

Pasien 1 : engga bisa sus, saya gasuka makan obat dari baunya juga gak enak
apalagi rasanya pahit

Perawat 1 : emm gitu ya bu, jadi gini bu, ibu mau cepet sembuh kan?

Pasien : iya pasti itumah sus

Perawat 1 : Nah,kalo begitu ibu minum ya obatnya supaya ibu cepet sembuh dan
bisa pulang.

Pasien 1 : yaudah sus saya mau.

Perawat : ini bu obatnya antasida, obat ini berfungsi untuk mengurangi rasa sakit
pada perut ibu, obat ini dikonsumsi pada satu jam sebelum makan
dengan dosis 3x sehari stiap 8 jam sekali. Apakah ibu paham mengenai
yang saya katakan?

Pasien : iya sus saya paham.

Perawat : bisa ibu ulangi apa yang saya katakan tadi?

Pasien : jadi obat ini namanya antasida supaya rasa sakitnya berkurang, lalu
dikonsumsi satu jam sebelum makan setiap 8 jam sekali sebanyak 3 kali.

Perawat : bagus bu alhamdulilah kalo ibu sudah paham. Nah sebelumnya


apakah ibu sudah makan?

Pasien : belum sus.

Perawat : baiklah kalo begitu sekarang ibu minum obatnya dulu ya, mau dibantu
atau sendiri?

Pasien : sendiri aja sus.

Perawat : baik, ini obatnya bu (sambil memberikan obat).

Perawat : alhamdulilah, barusan kan ibu minum obatnya jam 12.00, berarti ibu
baru bisa makan nasi pukul 13.00. dan nanti dimakan lagi obatnya pada
pukul 7 malam.

Pasien : baik sus.

Perawat : ibu nanti pada pukul 7 malam, tolong di ingatkan untuk makan obatnya
lagi yaa.

Ibu : iya sus pasti saya ingatkan, terimakasih ya sus.

Perawat : baik ibu terimakasih atas kerja samanya, jika ibu butuh bantuan saya,
ibu bisa menekan tombol atau langsung panggil saya saja ke ruangan
perawat. saya pamit dulu ya bu, assalamualaikum

Pasien : iya sus silahkan waalaikumsalam.

 Peran

Perawat 1 : Selvia
Perawat 2 : Meirza

Kepala ruangan : Salwa

Apoteker 1 : Salma

Apoteker 2 : Nuraisyah

Pasien 1 : Yunisya

Pasien 2 : Alfiani

Pasien 3 : Dadi

Dokter : Imam

Narator : Fina

Ibu : Thassa

Kakak : Mila

Teman 1 : Yosi

Teman 2 : Ratu

Teman 3 : Aurellita

E. Sinopsis

Pada suatu hari di Rumah sakit medika seorang perawat akan memberikan obat
kepada pasien yang di diagnosis mengalami penyakit gastritis di ruang mawar nomor
14. Sebelumnya perawat pergi menemui kepala ruangan untuk meminta data pasien
yang akan diberikan obat.

Pasien mengeluh mual muntah dan terasa sakit pada lambungnya. Rasa sakit yang
di rasakan pasien hilang timbul dan seperti tertusuk jarum. Untuk mengurangi rasa
sakitnya pasien mengompres dengan air hangat dan terasa lebih baik. Skala nyeri
yang dirasakan pasien 6 dari 0-10.

Kemudian perawat kolaborasi bersama dokter untuk memberikan obat kepada


pasien agar sakit yang di rasakan pasien menjadi lebih baik dan cepat sembuh.
Perawat memberikan obat kepada pasien dengan memperhatikan 6 prinsip benar yaitu
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute pemberian dan benar
dokumentasi.

F. Informasi dari pasien

Ny s dirawat di Rumah Sakit karena mengalami penyakit gastritis, ia dirawat


sejak dua hari yang lalu, pasien mengeluh mual dan nyeri di perut bagian kiri dan ulu
hati. Dari hasil anamnesa sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien tersebut
mengkonsusi makanan yang pedas dan asam yang menimbulkan asam lambungnya
meningkat. Sehingga pada tanggal 17 Januari 2020 pasien dibawa ke rumah sakit
medika.

G. Penyakit saat ini

Ny S hanya memiliki penyakit gastritis dengan keluhan mual muntah serta sakit
dibagian kiri perut dan ulu hati, disebabkan karena seringnya mengonsumsi makanan
pedas dan asam. Pasien di berikan obat antasid 400 mg yang dikonsumsi 3 kali dalam
sehari sesuai intruksi dokter.

H. Sejarah Sosial

Sebelumnya pasien belum pernah dirawat karena penyakit yang dialaminya saat
ini, karena saat merasakan sakit pasien terbiasa mengonsumsi obat biasanya rasa
sakitnya langsung hilang. Namun kali ini obat itu tidak berefek terhadap rasa sakitnya,
sehingga pasien dibawa keluarganya ke rumah sakit medika untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.

I. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti
yang di alami oleh pasien.

J. Tujuan Pembelajaran Praktik

- Kognitif

- Keterampilan

- Sikap
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Siti. 2016. Farmakologi dalam keperawatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan


RI.

Aryani, Ratna, Dkk. 2011. Prosedur Klinik Keperawatan pada mata ajar kebutuhan
dasar manusia. Jakarta Timur : Cv Trans Info Media.

https://www.slideshare.net/CahyaZTC64/peran-perawat-dalam-pengobatan

Anda mungkin juga menyukai