Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengetahuan tentang proses pengembangan empiris teori/model konseptual


merupakan dasar untuk memahami disiplin ilmu keperawatan, sehingga perawat menyadari
kebutuhan akan teori-teori keperawatan untuk membimbing penelitian dan praktek
profesional keperawatan/ pelayanan keperawatan dimana kualitas pelayanan keperawatan
sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Peningkatan mutu pelayanan
keperawatan akan berjalan dengan baik jika didukung dengan adanya pengembangan model
teori keperawatan karena teori keperawatan sangat penting bagi pengembangan
profesionalisme keperawatan. Salah satu teori keperawatan yang memberikan pengaruh di
dalam pelayanan keperawatan adalah A Theory of Caring yang diperkenalkan oleh Kristen
Swanson dan teori keperawatan holistik yang diperkenalkan oleh Betty Neuman.
Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit, perawat akan berhadapan dengan klien
dan tenaga kesehatan lainnya. Oleh karena itu, perawat harus terus meningkatkan
profesionalismenya, yaitu meningkatkan perilaku caring dan menerapkan konsep
keperawatan holistik. Caring dan konsep keperawatan holistik bukan semata-mata
perilaku. Caring dan keperawatan holistik adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi
tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan
fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien
(Carruth et all, 1999).

Caring dan keperawatan holistik adalah sentral praktik keperawatan karena caring
dan keperawatan merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, yang mana tolak ukurnya
pada saat perawat bekerja memberikan pelayanan keperawatan untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya dan memerhatikan aspek secara keseluruhan kepada klien baik individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.

B. Tujuan
1. Untuk menjelaskan teori Kristen Swanson tentang caring beserta penerapannya
2. Untuk menjelaskan teori keperawatan holistik beserta penerapannya

Anda mungkin juga menyukai