Anda di halaman 1dari 2

KONSEP & APLIKASI IPE

Masalah kesehatan dimasyarakat antara lain kurang gizi, sakit gigi, stunting, TB, obesitas, bumil
anemia. Selain itu adapun permasalahan lingkungan yang dihadapi seperti rumah kumuh, saluran air
yang tidak bersih dan lingkungan hidup tidak sehat.

Tantangan untuk tenaga kesehatan dalam industri revolusi 4.0 : tenaga kesehatan harus
berinovasi untuk mengadaptasi perkembangan zaman sbg upaya menuju individu, kelompok dan
masyarakay yang sehat perlu adanya kolaborasi antar profesi kesehatan yang memfokuskan
perhatian pada pasien. Dalam hal ini IPC & IPE merupakan kunci.

IPE “ketika 2 atau lebih profesi belajar tentang, dari dan dengan setiap orang untuk kolaborasi
efektif dan meningkatkan outcome Kesehatan (WHO 2010)”

Kompetensi Dasar (international occupational medicine 2011)

a. Menggunakan teknologi informasi


b. Pelayanan yang focus pada klien
c. Praktek profesi berdasarkan bukti ilmiah dan hasil penelitian
d. Mempertahankan kuliatas

Kompetensi masing-masing profesi

a. Merujuk pada peran, kewenangan dan lingkup praktik setiap profesi yang diatur oleh UU
masing-masing
b. Kompetensi yang spesifik pada profesi tersebut

Contoh : perawat, dokter, ahli gizi dll memiliki kompetensi yang spesifik

Kompetensi antar profesi

a. Kompetensi ini melandaskan dalam memberikan pelayanan yang optimal


b. Ada 4 poin :
1. Nilai & etik
-Menempatkan kebutuhan klien dan populasi sebagai pusat kolaborasi untuk memberi
yankes.
-Hargai martabat dan privasi klien.
-Perhatikan perbedaan budaya, individu baik klien, populasi dan TIM antar profesi.
-Hargai unik budaya, nilai, peran, tanggung jawab, keahlian anggota TIM antar profesi.
-Bekerja bersama-sama dengan klien, anggota TIM.
-Bina Trust/kepercayaan.
-Mendemontrasikan sikap etik dan kualitas layanan.
-Mengelola dilema etik.
-Jujur dan Integritas dalam berinteraksi.
-Menjadi kompetensi profesinya masing-masing.

2. Peran & tanggung jawab


-Komunikasi peran sendiri dan profesi lain kepada klien.
-Kenali keterbatasan Skill dan Knowledge profesi lain dalam TIM.
-Jelaskan peran dan tanggungjawab.
-Gunakan pengetahuan, sikap dan perilaku untuk yankes tepat, efektif, efisien dan adil.
-Komunikasi denganTIM untuk klarifikasi peran.
-Ciptakan hubungan saling membutuhkan.
-Terlibat dalam pengembangan profesi dan antar profesi untuk meningkatkan performa.
-Gunakan kemampuan yang unik untuk optimalkan yankes.

3. Komunikasi antar profesi


merupakan komunikasi efektif untuk menghindari konflik akibat dari hambatan
berkomunikasi Berkomunikasi dengan Klien, Populasi, antar TIM dengan tepat, tanggung
jawab untuk mendukung pendekatan TIM

Kompetensi spesifiknya sbb :

a. Mendengan secara aktif


b. Feedback yang tepat waktu
c. Gunakan Bahasa yang baik dan sopan
d. Mengenal keunikan tim

4. Kolaborasi interprofesi
-Bangun konsensus tentang prinsip etik.
-Libatkan profesi kesehatanlain jika diperlukan.
-Integrasikan pengetahuan dan ketrampilan profesi lain sesuaisituasi tertentu.
-Motivasi diri sendiri dan anggota TIM.
-Berbagi akuntabilitas dengan profesi lain.
-Memperlihatkan pencapaian performance yang tinggi untuk meningkatkan Team
performance.
-Melakukan Teamwork sesuai peran, fungsi.

Faktor Penghambat

- Egois antar profesi


- Kurangnya kultur Kerjasama
- Resisten pada perubahan
- Perbedaan visi & tujuan antar profesi
- Kurikulum yg kaku dan terpusat
- Beban kerja dosen dan mahasiswa yang terlalu tinggi

Factor Pendukung

- Komitmen yang jelas


- Kebijakan dari pimpinan untuk pelaksanaan pendidikan antar profesi
- Kesiapan mahasiswa untuk berperan aktif dalam mengikuti pendidikan antar profesi
- Adanya role model untuk kolaborasi antar profesi
- Tuntutan besar dari masyarakat untuk pelayanan kesehatan
- Dukungan manajemen termasuk sarana, prasarana, logistik, dll

Anda mungkin juga menyukai