Kelompok 1
Biografi Madeleine Leininger
Culture Diversiy
Culture
Care
Faktor Nilai
Faktor Teknologi Budaya dan Gaya
Hidup
1. Merupakan perspektif teori yang bersifat unik dan kompleks, karena tidak
kaku memandang proses keperawatan. Bahwa kebudayaan klien juga sangat
patut diperhatikan dalam memberikan asuhan.
2. Pengaplikasiannya memaksimalkan teori keperawatan lain, seperti Orem,
Virginia Henderson, dan Neuman.
3. Teori transkultural ini dapat mengarahkan perawat untuk membantu klien
dalam mengambil keputusan, guna meningkatkan kualitas kesehatannya.
4. Mengatasi berbagai permasalahan hambatan budaya yang sering ditemukan
saat melakukan asuhan keperawatan.
5. Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan
pengetahuan kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan latar belakang
budaya yang berbeda.
6. Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan
praktek keperawatan .
Kelemahan Teori Madeleine Leininger
1. Teori ini tidak mempunyai metode spesifik yang mencakup proses asuhan
keperawatan.
2. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan
hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual model
lainnya.
3. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi
masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya
Penerapan Teori Madeleine Leininger dalam Keperawatan
Pemberi Perawatan
Riset (Research) (Care Giver)
Manajemen
Edukasi (Education)
Jangan lupa bahwa kita sendiri sudah yakin dengan budaya yang kita miliki.Bila kita tidak tahu
serta tidak yakin akanasal kita, maka mana mungki kita bisa memahami keyakinan budaya orang lain.
Kita memiliki sikap dan pikiran terbuka terhadap apapun terlebih terbuka untuk mempelajari
berbagai hal yang baru misalnya saja berbagai tipe komunikasi masin-masing individu.
Jika kita sudah memiliki pemahaman secara konsep dan teoritis tentang komunikasi antar budaya,
maka perlu dilakukan berbagai praktik komunikasi agar apa yang sudah dipahami agar tidak hanya
sampai sebatas konsep saja.
Secara aktif melakukan berbagai praktik mendengar dan membuat semacam kontrak waktu saat
melakukan komuniksi antar budaya.
Harus memiliki sikap hormat-menghorati, terutama hormat pada berbagai keputusan orang lain
terlibat dalam proses komunikasi.
Jangan pernah lupa memperhatikan komunikasi nonverbal yang secara tidak langsung ataupun
langsung dikeluarkan oleh seseorang yang sedang berkomunikasi.
Secara mandiri melakukan proses eksplorasi atas berbagai komunikasi kelompok yang diajak
bekerja sama.
Yang tidak boleh dilakukan :
Kita berasumsi bahwa hanya ada satu cara komunikasi yang sempurna.
Kita berasumsi bahwa kerusakan dalam komunikasi adalah karena kesalahan orang
lain.
Hambatan teknis
Hambatan semanttik
Hambatan
Manusiawi
Asuhan Keperawatan
Transkultural Leininger
Strategi yang digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan menurut
(Leininger 1991) antara lain dengan cara :
a. Mempertahankan budaya
dilakukan apabila budaya dianut individu tidak bertentangan dengan kesehatan.
Perencanaan dan implementasi keperawatandiberikan sesuai nilai-nilai yang relefan
sehingga individu dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya
Faktor Teknologi
Faktor nilai
budaya dan gaya Faktor
hidup ekonomi
Faktor
keagamaan dan
falsafah hidup
Faktor Faktor
peraturan dan pendidikan
Faktor sosial kebijakan
dan keterikatan
keluarga
Diagnosa Keperawatan
Respon individu sesuai latar bekalakang budaya nya yang dapat dicegah, diubah atau
dikurangi melalui intervensi keperawatan (Giger and Davidhizar, 1995).
1. Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan
dengan kesehatan.
2. mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan.
3. merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.
Tindakan keperawatan (Implementasi)
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang
humanis, sehingga tercipta praktik keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan universal . Dalam
teori ini terdapat beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang perlu diperbaiki dan dipertahankan. Selain
itu teori ini juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang/aspek diantaranya bidang riset, edukasi,
kolaborasi, pemberi perawatan, manajemen, dan sehat sakit.
Dalam model sunrisenya Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai konsep yang
signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan)
merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari
keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai perilaku yang mendukung.
Menurut Leineinger bantuan semacam ini baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya pasien
juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.