Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia


dan beliau dikenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien
dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan
ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang
lingkungan.

Florence Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada


lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam
tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui
pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus
dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang
daripada mengkaji fisik atau tubuhnya. Lingkungan menurut Nightingale merujuk
pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan
kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam
mempertahankan kesehatan individu yang meliputi udara bersih, air yang bersih,
pemeliharaan yang efisien

kebersihan, serta penerangan atau pencahayaan.

Keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi


lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk
memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan
pandangan spiritual. Oleh karena itu, Nightingale sangat menekankan bahwa
kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga
komunitas.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

1
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar
mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang konsep
keperawatan menurut Florence Nightingale.

2. Tujuan Khusus

1.) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan


Komunitas 1

2.) Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Keperawatan


Komunitas 1

3.) Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa perawat perawat


dan masyarakat

4.) Untuk mengetahui teori dan model lingkungan dari


Florence Nightingale

5.) Dapat menjadi menjadi inspirasi kita dalam praktik


keperawatan.

6.) Untuk fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, makalah


ini sangatlah bermanfaat karena lingkungan merupakan hal
yang harus diperhatikan dalam perawatan pasien.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi

Florence Nightingale, pendiri keperawatan modern, dilahirkan pada tanggal


12 Mei 1820 di france, Italia, ketika orangtuanya sedang sedang dalam perjalanan
wisata ke Eropa. Dia diberi nama berdasarkan tempat kelahirannya. Florence wafat
pada tanggal 13 Agustus 1910 di Mayfair,London,Britania Raya. Keluarga
Nightingale adalah keluarga yang terpandang, makmur, terdidik dan keluarga
aristokrat victoria yang tinggal di Derbyshire,London.Florence menyelesaikan
pelatihan perawatnya pada tahun 1851 di Kaitserwerth, Jerman. Setelah
menyelesaikan pelatihannya, Florence berangkat menuju London dan dia bekerja
sebagai seorang pengawas di Hospital For Invalid Gentlewoman di London pada
tahun 1853.

Saat terjadi Perang Krimea tahun 1854, Florence menerima permintaan dari
Sidney Herbert yang merupakan menteri penerangan Inggris pada saat itu, untuk
menjadi sukarelawan perang di Turki guna merawat tentara Inggris yang
terluka.Pada saat kedatangan Florence pertama kali di rumah sakit Turki,
menunjukkan kondisi yang sangat mengerikan dan mengkhawatirkan.Di dalam
Ruangan dipenuhi dengan para prajurit yang mengalami luka-luka dan ratusan
prajurit terbaring di halaman tanpa adanya tempat untuk berteduh dan tanpa adanya
seorang perawat yang mendampingi. Florence pun melakukan banyak perubahan
penting, di awali dengan perbaikan hygiene dan sanitasi. Florence menata ruangan
para penderita serta mengusahakan di luar ruangan mampu memiliki tempat
bernaung di bawah pohon. Selain itu,Florence juga menugaskan untuk mendirikan
tenda,memperbaiki sistem pembuangan limbah dan sirkulasi udara. Perawatan
dilakukan dengan teliti, mengganti perban dengan teratur, memberikan obat tepat
pada waktunya, serta membersihkan lantai rumah sakit setiap hari secara rutin,
membersihkan kursi dan juga meja, mencuci baju yang telah digunakan.
Selanjutnya, pada malam hari Florence berjalan sambil membawa lentera, untuk
mencari para prajurit yang masih hidup untuk memberikan pertolongan serta

3
berkeliling bangsal untuk memberikan kenyamanan emosional pada para prajurit,
sehingga dia mendapat julukan “the lady ofthe lamp" London.

Setelah perang, Florence kembali ke Inggris untuk menerima penghargaan


dan juga dianugerahi sejumlah dana sebagai pengakuan terhadap hasil kerjanya ini
yang kemudian digunakan untuk membangun sekolah-sekolah pelatihan
keperawatan London.

B. Konsep Utama Paradigma Filosofi Keperawatan Florence Nightingale

1. Manusia

Perawat melaksanakan tugas-tugasnya kepada pasien dan mengontrol


lingkungan pasien untuk mempercepat proses penyembuhan klien.

2. Lingkungan

Nightingale menggambarkan konsep lingkungan sebagai “elemen-elemen


eksternal yang mempengaruhi kesehatan orang yang sehat dan sakit semua yang
berkaitan dengan interaksi verbal dan non verbal pasien”. Tujuan keperawatan
untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan terapeutik yang akan
meningkatkan kenyamanan dan proses penyembuhan pasien. Tugas lingkungan
utama dalam teori Florence Nightingale:

1. Lingkungan Fisik (Physical Environment)

Menurut Florence Nightingale lingkungan dasar yang alami


berhubungan dengan ventilasi dan udara. Lingkungan fisik yang
bersih ini akan sangat mempengaruhi pasien dimanapun pasien itu
berada. Dalam ruangan harus bebas dari debu, bau-bauan, dan asap,
demikian juga dengan tempat tidur harus bersih, ruangan hangat,
udara bersih dan tidak lembab.

Lingkungan ini memudahkan perawatan bagi orang lain maupun


dirinya sendiri. Baik itu luas dan tinggi tempat tidur harus
memberikan keleluasaan bagi pasien untuk beraktivitas. Kamar tidur
harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan

4
dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur dengan
sedemikian rupa agar mendapatkan ventilasi yang cukup.

2. Lingkungan Psikologi (Psychology Environment)

Menurut Florence Nightingale kondisi lingkungan yang negatif


dapat menyebabkan stres fisik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien. Karena hal itu pasien diharuskan menjaga rangsangan
fisiknya. Mendapatkan makanan dan sinar matahari yang cukup,
serta melakukan aktivitas manual yang dapat merangsang semua
faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi yang
terjalin dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan
secara menyeluruh, komunikasi tidak boleh dilakukan secara
terburu-buru atau terputusputus. Komunikasi terkait pasien dengan
keluarga sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien. Jangan
memberikan harapan yang terlalu muluk dan menasehati secara
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan
tentang kondisi lingkungan tempat dia tinggal, atau menceritakana
hal-hal yang menyenangkan akan memberikan rasa nyaman bagi
pasien.

3. Lingkungan Sosial

Menurut Florence Nightingale observasi dari lingkungan sosial


terutama hubungan yang spesifik, data-data spesifik dikumpulkan
dan kemudian dihubungkan dengan keadaan penyakit, hal ini sangat
penting dilakukan untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian
setiap perawat harus melakukan kemampuan pengamatannya dalam
menghubungkan kasus-kasus secara spesifik Iebih dari sekedar data-
data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.

Seperti halnya hubungan komunitas dengan lingkungan sosial, yang


berarti lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit, namun juga

5
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus.

3. Kesehatan

Nightingale mendefinisikan penyakit tidak selalu membuat orang menderita.


Penyebab penderitaan lebih banyak dikarenakan kondisi lingkungan buruk,
makanan yang buruk atau kelemahan spiritual.

Upaya mempertahankan kesehatan dilakukan dengan cara mencegah penyakit


melalui kontrol lingkungan dan dan tanggung jawab sosial (Modern Public Health
Nursing).

4. Keperawatan

Perawat berperan dalam mengkondisikan dan memodifikasi lingkungan yang


berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan atau mempertahankan status
kesehatan individu yang sehat.

Gambar Kerangka Konseptual Teori Florence Nightingale

Sumber : Muhammad, F (2020)

Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit


melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing

6
dan membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang sakit
hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat
kematiannya.

Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit


dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat
dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam, dan orang yang
bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.

C. Intervensi Keperawatan

Filosofi keperawatan Nightingale yang digunakan dalam intervensi keperawatan


berpusat pada 13 aspek menurut Masters, 2015 yaitu :

1. Ventilasi dan kehangatan : menjaga sirkulasi udara yang baik untuk ruangan
pasien, dan tetap hangat.

2. Kondisi rumah yang sehat : menjaga kondiri rumah yang sehat dengan lima
hal utama yang harus diperhatikan yaitu udara yang bersih, air yang bersih,
pengairan yang efisien, lingkungan yang bersih dan dimasuki cahaya
matahari.

3. Pengaturan managemen : ketidakhadiran perawat dalam memberikan


perawatan yang berkelanjutan merupakan hal yang perlu diperhatikan
dalam aspek ini.

4. Kebisingan : minimalkan kebisingan yang dapat mengganggu istirahat


pasien.

5. Variasi ruangan rawat : memperhatikan tata ruang rawat untuk menghindari


kebosanan pasien selama dirawat di rumah sakit.

6. Memperhatikan asupan makanan : mendokumentasikan makanan dan


minuman yang masuk ke dalam tubuh pasien.

7. Makanan : berikan makanan yang dibutuhkan pasien sesuai dengan kondisi


kesehatannya dan yang dibutuhkan.

7
8. Tempat tidur dan alas kasur : sediakan tempat tidur dan alas kasur yang
bersih dan nyaman.

9. Pencahayaan : instruksikan untuk memasang tirai yang bisa membatasi


cahaya yang masuk ke ruang pasien untuk memberikan kenyamanan.

10. Kerapian ruangan dan dinding : sediakan lingkungan kamar atau ruangan
yang bersih.

11. Kebersihan diri : pertahankan kebersihan pasien.

12. Berikan dukungan dan saran : hindari perkataan yangg tidak bermakna atau
memberikan saran yang tidak sesuai fakta.

13. Observasi status kesehatan : lakukan observasi dan dokumentasi.

D. Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Sumber : Masters,2015

a. Pengkajian / pengumpulan data

Data pengkajian Florence N. Lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan


(lingkungan fisik, psikhis dan sosial).

b. Analisa data

Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang


berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.

c. Masalah

8
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :

• Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan

• Ventilasi

• Pembuangan sampah

• Pencemaran lingkungan

• Komunikasi sosial, dll

d. Diagnosa keperawatan

Berbagai maslah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :

• Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.

• Penyesuaian terhadap lingkungan.

• Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

e. Inplementasi

Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan


terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan,
perrtumbuhan dan perkembangan individu.

f. Evaluasi

g. Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan


individu.

E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan

Florence mengidentifikasikan 5 hal untuk mendapatkan lingkungan yang sehat


yaitu udara murni, air murni, drainase yang efisien, kebersihan dan cahaya.

a.) Udara segar

Kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan fisiologis yang dibutuhkan tubuh. Oleh


sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih,
sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.

9
b.) Air bersih Air bersih

Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada
pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga
kebersihannya.

c.) Drainase yang efisien

Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran, dan geluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya
kebutuhan pasien secara efisien.

d.) Kebersihan

Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat


memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan.
Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia
berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat
kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.

e.) Cahaya

Ketersediaan cahaya sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada


pasien. Maka dari itu perawat harus menyediakan cahaya yang cukup bagi pasien,
jika cahaya terlalu silau maka diberikan penghalang.

F. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori-teori Lain

a. Teori adaptasi (Roy,1968)

Model keperawatan Roy, dikenal dengan model “adaptasi” dimana Roy


memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat
beradaptasi terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan
kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia.

Hal ini berkaitan dengan teori lingkungan Florence Nightingale yaitu


Nightingale menggambarkan konsep lingkungan sebagai “elemen-elemen

10
eksternal yang mempengaruhi kesehatan orang yang sehat dan sakit semua
yang berkaitan dengan interaksi verbal dan non verbal pasien”.

b. Teori kebutuhan (Hierarki Maslow)

Hierarki kebutuhan dari Maslow terdiri dari kebutuhan fisik, kebutuhan


keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan
aktualisasi diri. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan
kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam
mempertahankan hidupnya, Hal ini berkaitan dengan teori Florence
Nightingale yaitu untuk meningkatkan kenyamanan dan proses
penyembuhan pasien maka harus menciptakan dan mempertahankan
lingkungan terapeutik, dimana lingkungan tersebut adalah lingkungan fisik,
lingkungan psikologi, lingkungan sosial

c. Teori stress (Sarafino, 1994)

Ada tiga pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan stres menurut


sarafino

1) Stres sebagai suatu stimulus, yaitu pendekatan yang difokuskan pada


lingkungan atau kejadian

2) Stres sebagai suatu respons, yaitu pendekatan yang difokuskan pada


reaksi seseorang terhadap stresor. Respons tersebut terdiri dari dua
komponen yang saling berkaitan, yaitu komponen psikologis dan
komponen fisik yang keduanya disebut sebagai strain.

3) Stres sebagai suatu proses interaksi antara individu dan


lingkungannya,

Berdasarkan pendekatan tersebut, Sarafino (1994) mendefinisikan


stres sebagai kondisi yang akan timbul bila transaksi antara individu
dan lingkungannya mendorong seseorang untuk mempersepsikan
adanya ketidaksesuaian antara tuntutan suatu situasi dengan sumber
daya yang dimiliki oleh orang tersebut, baik biologis, psikologis, dan
sistem sosial.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan
salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teoti keperawatan yang
melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar manusia
pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan
orang yang sakit yang dikenal dengan “Teori Environment” atau teori
Lingkungan.
Teori Keperawatan Florence Nightingale lebih memprioritaskan
Lingkungan sebagai aspek yang paling utama dalam proses penyembuhan
pasien. Jika ada seseorang yang sakit maka lingkungannya harus
diperbaiki sedemikian rupa agar mendukung proses penyembuhan pasien
Florence Nightingale menghubungkan Kesehatan denga 3 Faktor
Lingkungan yakni Lingkungan Fisik, Lingkungan Psikologi dan
Lingkungan Sosial.
Dalam Berbagai Teori yang diungkapkan oleh Para ahli yakni Teori
Adaptasi, kebutuhan, juga stres sangat berkaitan langsung dengan Teori
Environment. Dimana teori ini sangat berperan penting dalam
menimbulkan kenyamanan dalam melakukan tindakan/asuhan
keperawatan.
B. Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami, mengerti serta dapat
mengaplikasikan teori Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan
keperawatan.
Saran bagi pembaca agar memberikan masukan untuk melengkapi
makalah teori keperawatan Florence Nightingale ini

12

Anda mungkin juga menyukai