KEPERAWATAN
BARBARA RESNICK
Kelompok 10
Nama Anggota :
1. Ayu Isnawati 1130021103
2. Rizkia Lailatul 1130021110
3. Lailiyah 1130021116
4. Siti Nurhaliza 1130021120
5. Kusuma Winahyu 1130017145
Latar Belakang Pengagas Teori
Storrs
2. Penelitian
- Genetic Variability in Physical Resilience Among
Older Adults
- Exploring Volunteer Behavior Among Older Adults
- Testing the PRAISEDD-2 Intervention in Senior
Housing Aktivitas :
- Evalution Outcomes of the Patient Centered Hospital - 1978 – Sekarang,
Discharge Program American Nurses
3. Publikasi akademik
- Resnick, B., Michael, K, Griffith, K, Klinedinst, J, & - 1982 – Sekarang,
GalikE. (in press). The Impact of PRAISEDD on Gerontological
Adherence andInitiation of Heart Health Behaviors in Nursing Association
Senior Housing. Public Health Nursing - 1995 – Sekarang,
- Resnick, B., Wells, C., Brotemarkle, R. (in press). National Conference of
OlderTrauma Patients Exposure to Therapy and Gerontological Nurse
Factors that InfluenceTherapy Opportunities. Physical Practitioners
Therapy
Teori self efficacy
Teori Self Efficacy di definisikan oleh Barbara Resnick dengan sangat jelas.
Bahasa yang di gunakan sangat jelas dan mudah dipahami.Teori Self Efficacy
yang di cetuskan oleh Barbara Resnick selalu konsisten berfokus pada efikasi
diri pada lansia.
Teori self-efficacy digunakan pada peneltian keperawatan yang berfokus
pada aspek perawatan klinis, edukasi, kompetensi perawat, dan
profesionalitas. Teori self-efficacy merupakan jenis teori dari middle-range
yang bersifat spesifik dibidang keperawatan sehingga mudah diaplikasikan.
Teori ini dapat diaplikasikan di semua proses keperawatan mulai
pengkajian, analisa data, penentuan diagnosa, intervensi, implementasi, dan
evaluasi terutama dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien lansia
(older adult ) dengan penyakit kronis.
Teori self-efficacy terdiri dari dua konsep :
Harapan self-efficacy
Harapan hasil.
olahraga akan meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Dalam situasi ini,
ekspektasi outcome mungkin langsung berdampak pada performance.
Baik ekspektasi self-efficacy maupun outcome, kedua-duanya sama-sama
mempengaruhi kinerja terhadap aktivitas.
Ekspektasi outcome relevan terutama pada orang dewasa. Individu mungkin
mempunyai ekspektasi self-efficcay yang tinggi untuk berlatih/olahraga,
namun jika mereka tidak meyakini bahwa Outcome yang dapatkan
merupakan hasil dari exercise/ olahraga (sebagai contoh: perbaikan
kesehatan, penguatan, dan fungsi), maka tidak mungkin terjadi program
untuk olahraga secara teratur (Chase, 2011; Collins, Lee Albright, & King,
2004; Cress et al, 2005; Resnick, Luisi, & Vogel,2008).
Beberapa peneliti menemukan bahwa ekspektasi self-efficacy yang dirasakan
dapat memprediksi perilaku dengan lebih baik daripada ekspektasi outcome,
sementara yang lain menemukan bahwa ekspektasi outcome lebih penting
untuk memprediksi perilaku. Hasilnya menyatakan bahwa efikasi diri dan
ekspektasi.
self-efficacy sama-sama penting
menentukan perilaku.Yangmana satu
yang lebih penting dalam setiap
situasi yang ditugaskan mungkin
akan berdampak positif
bergantung pada situasi kondisi yang terhadap perilaku
ada, seperti biaya untuk melakukan
aktivitas tertentu atau hal tertentu
yang dirasakan sebagai keuntungan
atau hasilnya Pada
umumnya, terdapat antisipasi bahwa
self-efficacy.
Namun harus dipahami bahwa ada waktu ketika self-efficacy tidak akan memberikan
dampak atau bahkan memberikan dampak yang negatif terhadap suatu perilaku atau
kinerja. Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat efek negative dari tujuan
personal self-reported terhadap aktivitas seperti lebih tingginya tujuan personal yang
menyebabkan rendahnya aktivitas (performance) (Vancouver & Kendell, 2006; Vancouver,
Thompson, & Williams, 2001).
Ekspektasi self-efficacy yang tinggi dapat menjadi kontraproduktif. Self-efficacy yang
tinggi juga dapat membuat orang memperoleh rasa percaya diri yang salah dan
menyebakan untuk tidak melakukan usaha secara maksimal sesuai yang dibutuhkan
(Jones, harris, Waller, & Coggins, 2005)
Bagan Konseptual
Pengukuran efikasi diri dan hasil yang diharapkan
olahraga untuk individu yang lebih tua (Resnick & Jenkins,
2000). Partisipan kemudian menjawab dengan menyatakan tidak
percaya diri (0) atau sangat yakin (10). Pengembangan ukuran
ekspektasi hasil kurang terdefinisi dengan baik, meskipun proses
penetapan item yang tepat adalah sama seperti untuk ekspektasi
self-efficacy. Namun, ada peningkatan bukti pengukuran
harapan hasil di beberapa perilaku, seperti aktivitas fisik,
misalnya :
- Olahraga (Harnirattisai & Johnson, 2002; Merrill, Shields, Wood, & Beck, 2004;
Millen & Bray, 2009; Resnick, 2005). ; Resnick, Galik, Petzer-Aboff, Rogers, &
Gruber-Baldini, 2008; Resnick, Wehren, & Orwig, 2003; Resnick, Zimmerman,
Orwig, Furstenberg, & Magaziner, 2000; Resnick, Zimmerman, Orwig, Furstenberg,
& Magaziner , 2001a, 2001b; Shaughnessy, Resnick, & Macko, 2004; Wilcox, Castro,
& King, 2006),
- Fungsi (Harnirattisai & Johnson, 2002),
- Kepatuhan pengobatan (Qi et al., 2011; Resnick et al.,
Asumsi Mayor
Teori Efikasi Diri telah digunakan pada
penelitian keperawatan yang berfokus pada
aspek perawatan klinis, edukasi, kompetensi
perawat dan prefesionalitas yang
penggunaanya terkait teori self efficacy
(efikasi diri) pada penelitian bidang
keperawatan.
1. Efikasi diri untuk 2. Efikasi diri untuk promosi
penatalaksanan penyakit kronis kesehatan (penurunan berat badan)
Efikasi diri ini digunakan untuk Efikasi diri juga digunakan untuk
menjelaskan manajemen
penyakit kronis, yang berfokus mempengaruhi latihan dan juga
kebiasaan, yang berfokus pada
pada manajemen diri dan tanda manajemen diri dalam
gejala pada penyakit kronis. penurunan berat badan.
Perawatan Berfokus Fungsi FFC (perawatan restoratif)
filosofi perawatan yang berfokus pada evaluasi kemampuan mendasar
orang dewasa yang lebih tua (lansia) berkaitan dengan fungsi dan
aktivitas fisik . Seperti memberikan bantuan pemulihan dan
pemeliharaan fungsional tubuhnya agar mencapai derajat fungsional
yang sesungguhnya.