PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya biomekani adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang
berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis
sejak abad ke-15 masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan
akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan.
Fluida meliputi cairan dan gas yang menempati ruang yang mengalir di bawah
pengaruh gravitasi, sehingga fluida cenderung tidak mempertahankan bentuknya.
perbedaan fluida dan zat padat tidak tajam.
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitchondria melalui proses respirasi sel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Prinsip Prinsip Fisika (Biomekani, Fluida, Biofisika).
2. Bagaimana penerapan Biomekani, fluida dan biofisika dalam lingkup
kesehatan.
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari Prinsip Fisika (Biomekani, Fluida,
Biofisika)
2. Mengetahui Penerapan Biomekani, Fluida dan Biofisika dalam lingkup
kesehatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biomekanika
1. Definisi Biomekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
dari semua cabang ilmu dalam fisika.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara ilmu mekanika terapan
dan ilmu biologi fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir
semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip prinsip mekanika dipakai
dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan
sistem dalam biologi dan kedokteran.
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek aspek mekanika dari
gerakan gerakan tubuh manusia yang merupakan kombinasi antara keilmuwan
mekanika, antropometri dan dasar ilmu kedokteran.
Pada pendekatan Biomekanika ada beberapa definisi biomekanik yang
dapat kita gunakan. Menurut Hatze, Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari
struktur dan fungsi sistem biologi dengan menggunakan pengetahuan dan metode
mekanika. Sedangkan menurut Hay’s, Biomekanika adalah ilmu yang
mempelajari gaya gaya yang terjadi pada struktur biologi dan efek yang dihasilkan
oleh gaya gaya tertentu.
Jadi dapat disimpulkan, Biomekanika adalah suatu ilmu yang
menggunakan hokum hukum fisika dan konsep keteknikan untuk mempelajari
gerakan yang dialami oleh beberapa segmen tubuh dan gaya gaya yang terjadi
pada bagian tubuh tersebut selama aktivitas normal.
2
Menurut Agus Wibisono Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1. General Biomechanic
3
b. Bidang Asuhan Keperawatan
1) Pengaturan posisi
a) Pengertian posisi fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuannya untuk mobilisasi, memberikan perasaan nyaman pada pasien yang
sesak napas, dan memudahkan perawat misal memberi makan.
b) Pengertian Posisi Sims
Posisi sims adalah posisi miring ke kanan atau miring ke kiri. Posisi ini dilakukan
untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus(supositoria).
c) Posisi Dorsal Recumbent
Pasien berbaring telentang dengan kedua lutut ditarik atau direnggangkan di atas
tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan melakukan pemeriksaan
genitalia serta proses persalinan.
d) Posisi Litotomi
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut. Tujuannya untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan dan
pemasangan alat kontrasepsi.
e) Posisi Trendlenburg
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan kepala lebih rendah daripada kaki.
Tujuannnya untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
f) Posisi Genu Pectoral
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian
alas tempat tidur. Tujuannya untuk memeriksa darah rectum dan sigmoid.
g) Posisi Terlentang(Supinasi)
Posisi dimana klien berbaring telentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi
menggunakan bantal. Tujuannya untuk klien post operasi dengan menggunakan
anestesi spinal dan mengatsi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi
yang tidak tepat.
4
h) Posisi Telungkup (Pronasi)
Posisi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring diatas abdomen dengan kepala
menoleh kesamping. Tujuannya untuk memberikan ekstensi penuh pada
persendian pinggul dan lutut, mencegah fleksi kontaktur dari persendian pinggul
dan lutut.
Dalam kegiatan sehari-hari biomekanika berperan untuk:
a. Mengevaluasi pekerjaan, apakah berbahaya atau tidak
b. Merancang kembali pekerjaan yang sudah diterapkan
c. Biomekanika membantu memperkecil atau mencegah cidera yang diakibatkan
oleh gerakan
d. Biomekanika membantu menciptakan teknik-teknik baru dalam menampilkan
suatu keterampilan yang menghasilkan efektivitas yang lebih tinggi. Nilai dari
analisa biomekanika adalah rentang postur atau posisi.
2) Traksi
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi
adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha
memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan.
3) Kesegarisan Tubuh
Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama
dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring.
Kesegarisan tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur
muskusloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan
menunjang keseimbangan. Dalam mempertahankan kesegarian tubuh yang tepat
dan memindahkan klien dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat
tidur ke brankar.
4) Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh (body mechanic) adalah usaha untuk mengkoordinasi system
musculoskeletal dan saraf, sehingga individu dapat bergerak, mengangkat,
5
membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan melakukan aktivitas sehari hari
dengan sempurna.
Penggunaan mekanika tubuh yang tepat mengurangi resiko cedera system
musculoskeletal. Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh yang
memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan
energy otot yang berlebihan. Hal hal tersebut mencakup kesegarisan tubuh (body
alignment), keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.
Prinip mekanika tubuh :
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya. Hal ini mempengaruhi
tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk
mendukung tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga
keselamatan klien. Disamping itu mekanika tubuh juga bertujuan untuk
menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama. Dalam
hal ini, perawat menggunakan berbagi kelompok otot untuk setiap aktivitas
keperawatan, memberikan obat, mengangkat, dan memindahkan klien dan
menggerakan objek.
6
B. Fluida
1. Definisi Fluida
Mekanika fluida melihat semua bahan hanya terdiri atas dua keadaan saja,
yaitu fluida dan zat padat. Secara teknis perbedaannya terletak pada reaksi kedua
zat tersebut terhadap tegangan geser atau tegangan singgung yang dialaminya. Zat
padat dapat menahan tegangan geser dengan deformasi yang tetap
(static),sedangkan fluida, betapapun kecilnya tegangan geser yang diberikan, akan
menyebabkan fluida itu begerak. Fluida itu bergerak dan berubah bentuk secara
terus-menerus selama tegangan geser itu bekerja. Oleh karena itu fluida yang
diam (hydrostatic) berarti dalam keadaan tegangan gesernya nol.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka fluida dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu zat cair dan zat gas. Perbedaan antara keduanya juga bersifat teknis,
yaitu berhubungan dengan akibat gaya kohesif. Zat cair terdiri atas molekul-
molekul tetap dan rapat dengan gaya kohesif yang relatifkuat, sehingga cenderung
mempertahankan volumenya dan akan membentuk permukaan bebas yang rata
dalam medan gravitasi. Sebaliknya gas, karena terdiri dari molekul-molekul yang
tidak rapat dengan gaya kohesif yang cukup kecil (dapat diabaikan),sehingga
volume gas dapat memuai dengan bebas dan terus berubah.
7
a. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskos)
b. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan,arah
maupun besarnya (selalu konstan).
c. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu.
d. Zat cair tidak termampatkan (incompresible) melalui sebuah pembuluh dan
mengalir sejumlah cairan yang sama besarnya (continuitas)
1) Hukum Fisika yang berhubungan dengan tekanan pada tubuh manusia yaitu:
a) Hukum Boyle
Untuk setiap gas pada suhu tetap, volume berbanding terbalik dengan tekanan.
P1 x V1 = P2 x V2
Keterangan :
P : Tekanan
V : Volume
b) Hukum Charles
Tekanan berbanding terbalik dengan suhu. Pada manusia hukum ini dipakai
pada mekanisme bernafas dan respirasi.
d) Hukum Henry
Berat gas terlarut dalam volume cairan tetap pada suhu tertentu sebanding
dengan tekanan. Pada penyelam, bertambah dalam menyelam bertambah besar
tekanannya, penurunan yang tiba-tiba yaitu bila penyelam naik ke permukaan
dengan cepat menimbulkan gelembung gas dalam darah yang dapat
menyumbat kapiler.
e) Prinsip Pascal
Tekanan yang diberikan pada semua zat cair dalam bejana tertutup diteruskan
kesemua arah dengan besar yang sama contohnya pada vesca urinaria, begitu
8
juga pada benda yang terletak dalam cairan, mempunyai tekanan yang sama
pada seluruh permukaan. Contohnya janin di dalam cairam amnion, ia
terlindung dalam cairan yang mengelilinginya yang meneruskan dengan
tekanan sama tidak menjadi masalah walaupun orangnya aktif.
a) Sphygmomanometer (Tensimeter)
Digunakan untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka sistol (pada
waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastol (pada waktu jantung
mengembang kembali).
b) Tonometer
Digunakan untuk pemeriksaan untuk mengetahui TIO (Tekanan Intra Okuler)
pada mata.
c) Sistometer
Digunakan untuk mengukur tekanan kandung kemih.
9
C. Biolistrik
1. Definisi Biolistrik
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan
fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan
lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative
pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan
Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus
untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan
isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar
ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa
elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung
(Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada
ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada
posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala
epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.
a. Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus
yang melewati, berbanding berbalik dengan tahanan dari konduktor. Hukum ini
dapat dinyatakan dengan rumus:
R= VI
Keterangan : R = Dalam Ohm
I = Arus (Ampere)
V = Tegangan (Volt)
10
b.Hukum Joule
Arus listrik melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu
tertentu akan menimbulkan panas. Hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan : V = Tegangan dalam Voltage
I = Arus dalam Ampere
T = Waktu dalam detik
J = Joule = 0.239 Kal
11
2. Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
Ini merupakan suatu model potensial istirahat pada waktu = 0 dimana ion K akan
melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga pada saat
tertentu akan terjadi membran dipole atau membran dua kutub di mana larutan
dengan konsentrasi yang tadinya rendah akan kelebihan ion positif, kebalikan
dengan larutan yang konsenrasi tinggi akan mengalam kekurangan ion sehingga
menjadi lebih negatif.
3. Kelistrikan saraf
Dalam bidang Neuroatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf, serat
saraf yang berdiameter yang besar mempunyai kemampuan menghantarkan
impuls lebih cepat daripada serat saraf yang mempunyai diameter yang kecil.
Serat dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian diantaranya A,B dan C.
Dengan menggunakan mikroskop elektron , serat saraf di bagi dalam dua tipe
serta saraf yang bermyelin dan tidak bermyelin.
12
5. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuronyal Junction
Hubungan antara dua buah syaraf disebut sinapsis; berakhirnya syaraf pada sel
otot/hubungan syaraf otot disebur Neuromyal Junction.
Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan
gelombang depolarisasi dengam cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.
Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada
waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan
trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi
repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
7. Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda.Kegunaan dari
elektroda untuk memindahkan transmisi ion kepenyalur electron.Bahan yang
13
dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah eletroda
tembaga dan sebuah elektroda perak dicelupkan kedalam larutan, misalnya larutan
eletrolit seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial
antara kedua elektroda itu. Perbedaan potensial ini kira-kira samadengan
perbedaan potensial antara kedua elektroda itu. Perbedaan potensial ini kira-kira
sama dengan perbedaan antara potensial kontak kedua logam tersebut disebut
potensial offset elektroda.
Apabila ada elektroda tembaga dan elektroda tembaga dan elektroda perak
ditempatkan dalam bak berisi elektrolit akan terdapat perbedaan potensial sebesar
0,80-0,30=0,46 V. Macam-macam bentuk elektroda :
1) Elektroda jarum (Mikro Elektroda)
2) Elektroda Mikropipet
3) Elektroda Permukaan kulit
a. Bentuk plat
b. Bentuk Suction cup
c. Bentuk Floating
d. Bentuk ear Clip
e. Bentuk Batang
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari, dalam penyusunan makalah ini belums sepenuhnya
sempurna. Untuk itu dapat kiranya Memberikan kritik dan saran mengenai
makalah ini.
Walaupun demikian kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/konsep-biomekanika-dala-
keperawatan.
https://www.scribd.com/doc/94861402/aplikasi-fisika-dalam-
keperawatanhttps://dien84.wordpress.com/2010/01/05/biolistrik/
16