A. Pengkajian
1.Data Demografi
Nama klien : Ny. SR
Umur klien : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nama suami : Tn. Wahyunta
Umur suami : 29 tahun
Alamat : Samboro
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa medik : Post partum
Tanggal masuk RS : 03-11-2004
No. RM : 03 74 77
Tgl Pengkajian : 18/09/2013
2.Keluhan Utama Saat Ini
Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
4.Riwayat persalinan dan kelahiran saat ini
a. .Lama persalinan:
Kala I 4 jam 20 menit
Kala II 5 menit
Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b. Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c.Tipe kelahiran spontan.
d.Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan analgesik dan
anestesi.
e.Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat I dengan
jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc, kala IV 50 cc.
Total perdarahan 150 cc.
Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah mengingat
usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).
No Komponen Hasil
.
1. Pola persepsi Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak
kesehatan- pertamanya dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu
pemeliharaan merasa yakin atas kemampuannya untuk merawat
kesehatan bayinya ini.
Rencana Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
18/09/2013
1. Nyeri akut Setelah diberikan 1. Kaji ulang1. mengidentifikasi
berhubungan asuhan keperawatan skala nyeri kebutuhan dan
dengan trauma diharapkan nyeri ibu 2. Anjurkan intervensi yang
mekanis , edema / berkurang dengan ibu agar tepat
pembesaran jaringan criteria evaluasi : menggunaka2. untuk
atau distensi efek – skala nyeri 0-1 , ibu n teknik mengalihkan
efk hormonal mengatakan nyerinya relaksasi dan perhatian ibu dan
berkurang sampai distraksi rasa rasa nyeri yang
hilang , tidak merasa nyeri dirasakan
nyeri saat mobilisasi ,3. Motivasi : 3. memperlancar
tanda vital dalam untuk pengeluaran
batas normal . S = 37 mobilisasi lochea,
C . N = 80 x/menit , sesuai mempercepat
TD = 120/80 mmHG , indikasi involusi dan
R = 18 – 20 x / menit 4. Berikan mengurangi
kompres nyeri secara
hangat bertahap.
5. Delegasi 4. meningkatkan
pemberian sirkulasi pada
analgetik perinium
5. melonggarkan
system saraf
perifer sehingga
rasa nyeri
berkurang
19/09/2013
1. Resiko tinggi setelah diberikan 1. Kaji lochea1. untuk dapat
terhadap askep diharapkan (warna, bau, mendeteksi tanda
kekurangan volume infeksi pada ibu tidak jumlah) infeksi lebih dini
cairan berhubungan terjadi dengan KE : kontraksi dan
dengan penurunan dapat uterus dan mengintervensi
masukan / mendemonstrasikan kondisi dengan tepat.
penggantian tidak teknik untuk jahitan 2. pembalut yang
adekuat , kehilangan menurunkan resiko episiotomi. lembab dan banyak
cairan berlebih infeksi, tidak terdapat2. Sarankan darah merupakan
( muntah , hemoragi tanda-tanda infeksi. pada ibu agar media yang
, peningkatan mengganti menjadi tempat
keluaran urine ) pembalut tiap berkembangbiakny
4 jam. a kuman.
3. Pantau 3. peningkatan suhu
tanda-tanda > 38C
vital. menandakan
4. Lakukan infeksi.
rendam 4. untuk
bokong. memperlancar
5. Sarankan sirkulasi ke
ibu perinium dan
membersihka mengurangi
n perineal udema.
dari depan ke5. membantu
belakang. mencegah
kontaminasi rektal
melalui vaginal.
20/09/2013
1. Resiko tinggi setelah diberikan
1. Ajarkan ibu
1. memberi
terhadap infeksi askep ibu diharapkan agar massage rangsangan pada
berhubungan tidak kekurangan sendiri uterus agar
dengan trauma volume cairan dengan fundus uteri. berkontraksi kuat
jaringan , penurunan KE : cairan masuk
2. dan mengontrol
Hb , prosedur dan keluar seimbang, Pertahankan perdarahan.
invasive , pecah Hb/Ht dalam batas cairan peroral
2. mencegah
ketuban , malnutrisi normal (12,0-16,0 1,5-2 terjadinya
gr/dL) Liter/hari dehidrasi.
3. Observasi 3. peningkatan suhu
perubahan dapat
suhu, nadi, memperhebat
tensi. dehidrasi.
4. Periksa 4. penurunan Hb
ulang kadar tidak boleh
Hb/Ht. melebihi 2 gram
%/100 dL.