Anda di halaman 1dari 11

PENATALAKSANAAN PENGENDALIAN INFEKSI SILANG

“ALAT PELINDUNG DIRI APD”

DOSEN PENGAMPU : drg. Lies Erlina P.,M.Pd

DISUSUN OLEH:

NAMA : DINA KURNIATI

NIM : 1812402073

Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Prodi DIII Kesehatan Gigi

Tahun Ajaran 2020/2020


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan penulisan
makalah dengan judul “APD”.

Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang APD. Saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.

Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik.Oleh sebab itu, saya dengan rendah hati
menerima saran dan kritik guna penyempurnaan makalah ini.Akhirnya saya berharap semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan memberikan referensi yang bermakna bagi para
pembaca.

Bandar Lampung, 4 april 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi APD.........................................................................................................................2


2.2 Tujuan APD..........................................................................................................................3

2.3 Manfaat APD........................................................................................................................3

2.4 kekurangan dan kelebihan APD............................................................................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan...............................................................................................................................5

3.2 Saran......................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang
tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di
rumah sakit, terlihat adanya faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri,
yang selalu berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien,
tenaga kerja, mesin, lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta proses pelayanan
kesehatan itu sendiri. Di samping memberikan dampak positif, faktor tersebut juga
memberikan nilai negatif terhadap semua komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan
kesehatan yang berakhir dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).
Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun kimiawi erlu di kendalikan
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja Yng sehat, aman, dan nyaman.
Berbagai cara di lakukan untuk menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja, namun
pengendalian secara teknis pada sumber bahaya itu sendiridinilai paling efektif dan merupakn
alterntif pertama yang di anjurkan, sedangkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
merupakan pilihan terakhir.
Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3,9,12,14 
dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di tetapkan syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus di wajibkan
menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung Diri (APD),
dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga kerja untuk memakai APD 
harus diselenggarakan di semua tempat kerja ,wajib menggunakan APD yang di wajibkan
pengurus dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara Cuma-Cuma.
Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan dalam suatu rumah sakit
lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan karena
manusia adalah faktor yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia sebagai tenaga
kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa meninggal. (Boedi
Maryoto, 1997).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu APD?
2. Apa tujuan APD?
3. Apa manfaat APD?
4. Apa kekurangan dan kelebihan APD?

1.3 Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui pengertian APD
2.      Untuk mengetahui tujuan APD
3.      Untuk mengetahui manfaat APD
4.      Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan APD
BAB II
PEMBAHASAN

2.I PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
      Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, pesonal protective
equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan
bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,
mekanik dan lainnya.
      Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.
Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelekaan dan secara
teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat
keparahan dari kecelekaan yang terjadi.
Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus dipergunakan oleh personil
apabila  berada dalam suatu tempat kerja yang berbahaya. Pelindung barrier, yang secara
umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun
untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun
dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak
negara, pemakaian APD menjadi juga angat penting untuk melindungi petugas. Dengan
munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging
Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting.
APD atau alat pelindung diri sangat penting dipergunakan oleh dokter, dokter gigi, perawat,
bidan, perawat gigi ketika melakukan perawatan terhadap pasien (mencegah infeksi silang)
baik itu di rumah sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
a.     APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau
bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b.     Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
c.       Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d.     Bentuknya harus cukup menarik.
e.      Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f.       Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g.     Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h.     Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
i.       Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
2.2TUJUAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

1.         Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan    dengan baik.
2.         Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
3.         Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

2. 3 MANFAAT ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

1.         Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi


bahaya/kecelakaan kerja.
2.         Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

D.   JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Alat Delindung Diri meliputi sarung tangan, masker/respirator, pelindng mata (perisai muka,
kacamata), kap, gaun, apron, da barang lainya (Tarwaka, 2008).S
1.      Sarung tangan ( sarung tangan bedah, sarung tangan pemeriksaan, sarung tangan rumah
tangga).
2.      Masker
3.      Respirator
4.       Pelindung mata
5.       Tutup kepala/kap
6.       Gaun
7.       Apron
8.       Alas kaki

 KEGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


1. Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada
tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran
infeksi dan harus selalu diganti untuk mecegah infeksi silang.
Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:
a.       Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.
b.      Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu
malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
c.       Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan, menangani bahan-
bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
2.  Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas
kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas
kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif
dalam mencegah dengan baik.
3.  Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi memfilter
udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan orang
dengan tuberculosis paru).
4.  Pelindung mata
Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang terkontaminasi
dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih. Kacamata
pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata
dengan lensa normal juga dapat dipakai.

5.     Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan
rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua
rambut.
6.     Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi
pakaian petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi
pasien dari mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan
kesehatan sewaktu pembedahan.
7.     Apron/Clemek
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.
8.     \Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan
yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.

2.4KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ALAT PELINDUNG DIRI

1.    Kekurangan
a.   Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri yang
kurang tepat
b.  Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
c.   Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
d.  Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
e.   Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
f.    Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
g.   Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
h.  Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.
2.    Kelebihan
a.    Mengurangi resiko akibat kecelakan
b.    Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
c.    Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak berfungsi
dengan baik.
d.   Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan,
Enginering,administratif  atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya
dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami  baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :

1.  Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.

2.  Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

3.  Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.

4.  Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan

  3.2 SARAN

a.   Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.

b.  Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi
angka kecelakaan.
c.   Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
d.  Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan
lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA

http://akademikesehatanrajekwesibjn.blogspot.com/2016/10/makalah-alat-pelindung-diri-apd.html
https://core.ac.uk/download/pdf/12349837.pdf

Anda mungkin juga menyukai