“ANTENATAL CARE”
Disusun oleh :
Tingkat 2 Reguler 3
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dari mata kuliah keperawatan anak ini
dengan judul “”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
menyadari bahwa memiliki keterbatasan dan kekurangan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu,
jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi
makalah, maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari Dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah rumah bersalin dituntut mampu memberikan pelayanan berkualitas yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan klien. Rumah bersalin bisa memiliki pelayanan yang
4
lebih baik dari yang lain, misalnya dalam hal pemberian motivasi dari bidan, keramahan
pelayanan dengan memberikan senyuman, sapaan, dan salam, memberikan harga yang murah
khususnya untuk kalangan masyarakat menengah kebawah. Kualitas pelayanan kesehatan
khususnya di rumah bersalin yang bagus adalah rumah bersalin yang benar – benar
berkualitas dan mampu bersaing.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
D.Manfaat Penelitian
2. dapat digunakan sebagai masukan bagi tempat pelayanan dalam peningkatan mutu
layanan kesehatan.
3. Sebagai tambahan dan masukan pengetahuan dan informasi serta pengembangan bagi
penelitian selanjutnya mengenai hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan
antenatal care dan persalinan.
4. Bagi ibu hamil dan persalinan Dapat digunakan bahan pertimbangan untuk memilih
tempat pemeriksaan ANC dan persalinan yang dianggap baik dalam hal pelayanan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan Antenatal Care Saifudin A,B, 2002) Tujuan Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care bertujuan memfasilitasi hasil yang sehat dan positif, bagi ibu maupun
bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi
komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan
memberikan pendidikan. (Depkes RI, 2001).
Pemeriksaan selama hamil pada intinya bertujuan menekan angka kematian ibu
melahirkan dan menirunkan angka kematian bayi, serta mendeteksi dini seandainya terdapat
gangguan, agar bisa segera diatasi. Pemeriksaan kehamilan penting dlakukan mengingat
7
perkembangan penyakit sering kali berjalan cepat. Selain itu kesehatan ibu hamil dapat
dipantau misalnya: kondisi jantung, tekanan darah, dan sebagainya. (Ayurai, 2009 )
Menurut Sarwono prawirahardjo tahun 2002 : 90, tujuan antenatal care adalah :
1. memantau kemampuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
2. meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
3. mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5. mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh
kembang secara normal.
1. Memastikan kehamilan
Melalui alat konvensional atau yang modern seperti ultrasonografi (USG), bidan atau
dokter akan memastikan kehamilan Anda.
2. Mengetahui posisi kehamilan
Posisi kehamilan perlu diketahui sedini mungkin dengan USG, agar bila terjadi sesuatu
dapat dilakukan tindakan sedini mungkin.
3. Mengetahui usia kehamilan
Penting diketahui untuk memperkirakan kapan perkiraan melahirkan.
4. Mengetahui perkembangan janin
Perkembangan janin dalam kandungan merupakan salah satu faktor penentu
perkembangan mental intelektual selanjutnya.
5. Meneropong kelainan
8
Jika dicurigai ada kelainan janin, misalnya dapat dilakukan amniocenesis, yakni
mengambil cairan ketuban (amnion) dan menganalisa kromosomnya.
6. Mengetahui posisi bayi
Dokter atau bidan dapat mengetahui posisi janin, terutama pada trimester 3. Misalnya
bayi sungsang atau melintang. Tujuannya agar ibu dan bay i mendapat pertolongan yang
tepat ketika saat persalinan tiba.
7. Penyakit kehamilan
Seiring bertambahnya usia kehamilan, beban organ tubuh ibu akan semakin bertambah.
Beberapa gangguan yang mungkin muncul antara lain:
a. Kadar hemoglobin (Hb) rendah
b. Diabetes gestasional dan Pre-eklampsia/eklampsia
1. Terdapat 6 (enam) standart dalam standart pelayanan antenatal care yang terdiri dari :
9
bagian terendah dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan
serta melakukan rujukan tepat waktu.
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenai tanda serta gejala pre-eklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami/keluarga pada trimester
III. Untuk memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, bila terjadi keadaan gawat darurat. (Depkes,
2001).
2. Penjelasan TORCH
Beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan selama kehamilan antara lain
pemeriksaan TORCH yaitu singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan
herpes simpleks virus. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui apakah ibu hamil
tersebut tidak pernah terinfeksi, pernah terinfeksi ataupun sedang terinfeksi dengan penyakit
tersebut.
Infeksi dari kuman-kuman tersebut bisa menjadi masalah serius selama kehamilan
karena mampu menembus ari-ari dan menyebabkan kelainan pada bayi. Pemeriksaan ini
disarankan pada ibu yang terutama memiliki hewan peliharaan dirumah dan memiliki riwayat
keguguran yang berulang.
Adapun saran – saran yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit TORCH adalah:
10
3. Melakukan vaksinasi guna mencegah penyakit TORCH.
Selain itu, terdapat juga kelas ibu hamil yang merupakan sarana belajar ibu-ibu
dengan kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu (menjelang persalinan) dengan
jumlah peserta maksimal 10 orang.
Tujuan dari kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan
perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan
akte kelahiran.
11
G. Lokasi Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Care
Pelaksanaan pelayanan ANC dilakukan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah
Sakit Bersalin, tempat praktek swasta (bidan, dokter), RS pemerintah atau swasta, dan rumah
penduduk.
1. Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan
berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
2. Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah
keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan,
masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil
kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga
untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama
kehamilan.
3. Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam
memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita
12
meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang
menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4. Geografis
Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang
terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang
sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001).
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standart yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak
hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung kefasilitas pelayanan, tetapi adalah
setiap kontak tenaga kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin di desa, kunjungan rumah
dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standart dapat dianggap
sebagai kunjungan ibu hamil.
13
Menurut buku pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, saifudin tahun 2002 hal 91
jadwal kunjungan Antenata Care adalah :
3. dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke
36).
2. mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan
oleh ibu.
c. Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia
kehamilan
14
a. Bekerja sama dengan ibu keluarganya serta msyarakat untuk mempersiapkan rencana
kelahiran termasuk mengidentifikasi penolongan dan tempat bersalin, serta perencanaan
tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
b. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana
jika terjadi komplikasi termasuk :
7. Memberikan Konseling
b. Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapati tanda-tanda bahaya
berikutnya, seperti :
1. Perdarahan pervaginam
3. Gangguan penglihatan
d. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.
15
e. Menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu yang mempunyai putting susu
rata atau masuk ke dalam. Dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum
dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus
sesuai dengan resiko yang ada.
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringanringannya.
Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
16
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
5. Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
Imunisasi ini berfungsi untuk mencegah tetanus neonatorum.Pemberian imunisasi ini
terdiri dari:
a. TT1 dapat diberikan pada kunjungan ANC pertama.
b. TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1, lama perlindungan 3 tahun.
c. TT3 diberikan 6 bulan setelah TT2, lama perlindungan 5 tahun.
d. TT4 diberikan 1 tahun setelah TT3, lama perlindungan 10 tahun.
e. TT5 diberikan 1 tahun setelah TT4, lama perlindungan 25 tahun/seumur hidup.
6. Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
a. Tablet Fe dapat diberikan setelah rasa mual hilang.
b. Pemberian minimal 90 tablet selama kehamilan.
c. Tablet Fe tidak boleh diminum bersama kopi atau teh.
d. Tablet Fe bisa diberikan secara bersamaan dengan vitamin C.
7. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung
normal.Aspek-aspek pelayanan:
a. Reliability: Petugas memiliki kompetensi untuk melakukan tes PMS.
b. Responsiveness: Tes dilakukan secara cekatan dan tanpa menunggu waktu yang
lama.
c. Assurance: Tes yang dilakukan hasilnya harus akurat.
d. Tangible: Tersedia peralatan tes yang memadai.
e. Empathy: Tes PMS dilakukan secara sopan dan santun.
17
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kasus I
1. Antenatal care
Diana seorang wanita karier usia 30 tahun, baru menikah 5 bulan yang lalu. Sejak 2
bulan ini diana tidak datang haid lagi, dan merasakan payudaranya menegang serta sering
buang air kecil. Diana datang ke puskesmas, dari anamnesa pasien didapatkan G2P1A0,
riwayat menstruasi teratur, mual muntah pada pagi hari, kemudian dilakukan pemeriksaan
fisik didapatkan tinggi TFU pertengahan sympisis dan pusat, areola mamae hyperpigmentasi
pemeriksaan USG yang hasilnya sesuai dengan usia kehamilan. Dokter memberikan asam
folat dan menganjurkan agar selanjutnya diana kontrol teratur untuk antenatal care. Dan
A. Pengumpulan Data
I. Data Subjektif
1) Identitas
a. Nama : Diana
b. Usia : 30 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : Melayu
18
e. Pendidikan : Sarjana
g. Status : Menikah
2) Anamnesa
a. Alasan kunjungan
b. Keluhan utama
Sejak 2 bulan terakhir haid klien tidak datang lagi dan klien merasakan
a. Menarche : 12 tahun
f. Dismenorea : tidak
a. Hamil ke : 1 (satu)
d. UK : 2 bulan
e. ANC : 1 Kali
f. TT :-
19
1) Mual muntah pada pagi hari
2) Sering BAK
Kehamilan klien
dan
20
bekerja sebagai karyawan swasta
keras
Sakit
VII. Riwayat KB
b. Rencana KB :-
Pagi nasi + lauk+ sayur + buah + nasi + lauk + sayur + susu + buah
susu
cemilan
21
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
2) Pola eliminasi
4) Kebersihan diri
22
Ganti pakaian 2 kali/hari 2 kali/hari
B. Pemeriksaan Klien
1) Pemeriksaan Umum
b. Emosi : stabil
2) Tanda-tanda Vital
b. HR : 68 kali/menit
c. T : 36,70 C
3) Pemeriksaan Fisik
merata
Palpasi : tidak ditemukan benjolan dan lesi, tidak ada nyeri tekan atau nyeri
lepas
b. Muka
23
c. Mata
Inspeksi : bibir sedikit pucat, tidak ada sariawan, mulut bersih, tidak ada karies
e. Leher
f. Payudara
menonjol
g. Abdomen
Palpasi
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
h. Genetalia
Inspeksi : warna kemerahan, bersih, tidak ada varises, dan tidak ada
tanda infeksi
i. Ekstremitas
24
Atas : jari dan kuku bersih, tidak ada oedema dan tidak ada nyeri
tekan/lepas
Bawah : jari dan kuku bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises,
4) Pemeriksaan penunjang
C. Data Fokus
a. Data Objektif
1) TD : 110/70 mmHg
2) HR : 68 kali/menit
3) T : 36,70C
6) G2P1A0
b. Data Subjektif
D. Analisa Data
Data subjektif:
25
Klien mengeluh mengalami mual
Data tambahan:
anemis
Data objektif:
Data tambahan:
Data subjektif:
Data tambahan:
26
simpisis dan pusat
Data subjektif:
payudaranya menegang
Data tambahan:
nyaman
E. Diagnosa Keperawatan
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik dan sering BAK
4. Resiko kehilangan cairan berhubungan dengan muntah dan BAK yang berlebihan
F. Intervensi
27
nafsu makan, mual meningkatkan intake
Fe, protein dan vitamin
dan muntah C
Berikan makanan yang
terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi ibu hamil
trimester 1
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas
normal
Monitor adanya
penurunan berat badan
Monitor mual dan
muntah
Monitor kadar albumin,
total protein, Hb, dan
kadar Ht
Monitor kalori dan
intake nuntrisi
§
2 Gangguan rasa Anxienty Anxiety reduction ( penurunan
Fear level kecemasan)
nyaman Sleep the privation Gunakan pendekatan
Comfort, readiness for enchanced yang menyenangkan
berhubungan Criteria hasil: Temani klien untuk
Mampu mengontrol kecemasan memberikan keamanan
dengan perubahan
Status lingkungan nyaman dan mengurangi rasa
fisik dan sering Kualitas tidur dan istrirahat takut
adekuat Dorong keluarga untuk
BAK Status kenyamanan meningkat menemani klien
Dapat mengontrol ketakutan Identifikasi tingkat
kecemasan klien
Bantu klien untuk
mengenal situasi yang
menimbulakn
kenyemasan
Dorong klien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan dan
persepsi
3 Gangguan eliminasi Urinary elimination Urinary retention care:
Urinary continuence Lakukan penilaian
28
urin berhubungan Criteria hasil: kemih yang
Kandung kemih kosong secara komprehensif
dengan pembesaran penuh Anjurkan keluarga atau
Tidak ada residu urin >100-200 cc klien untuk merekam
uterus Intake cairan dalam rentang output urin
normal Pantau asupan dan
Bebas ISK keluaran
Tidak ada spasme bleeder Membantu dengan
toilet secara berkala
4 Resiko kehilangan Fluid balance Fluid management:
Hydration Pertahankan catatan
cairan berhubungan Nutrional status: food and fluid intake dan output yang
intake akurat
dengan muntah dan Criteria hasil: Monitor status hidrasi
Mempertahankan output urin jika diperlukan
BAK yang sesuai dengan usia, BB. Monitor TTV
TTV dalam batas normal Monitor intake
berlebihan
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, cairan/makanan dan
elastisitas turgor kulit baik, hitung intake kalori
membrane mukosa lembab, tidak harian
ada rasa haus yang berlebihan Kolaborasi pemberian
Intake oral adekuat cairan IV
Monitor status nutrisi
Dorong intake oral
Kolaborasi dengan
dokter
Pengertian :
Ialah metode efektif untuk mengurangi rasa nyeripadauluhati pasien yg mengalami gastritis.
Rileks sempurna yg dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dara perasaan cemas
sehingga mencegah menghebatnyanyeri.
29
3. Lingkungan yg santai/tenang
Tujuan :
Indikasi :
Prosedur pelaksanaan :
Tahap kerja
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang kurang
dipahami/jelas
2. Atur posisi pasien agar rileks tanpa adanya beban fisik
3. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi
udara
4. Intruksikan pasien dengan cara perlahan & menghembuskan udara membiarkanya ke
luar dari setiap bagian anggota tubuh, pada saat bersamaan minta pasien untuk
memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal yang indah dan merasakan betapa
nikmatnya rasanya
5. Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2 menit )
6. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian menghembuskan
dengan cara perlahan & merasakan saat ini udara mulai mengalir dari tangan, kaki,
30
menuju keparu-paru seterusnya udara & rasakan udara mengalir keseluruh bagian
anggota tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki & tangan, udara yg mengalir &
merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan & kai & rasakan kehangatanya
8. Instruksiakan pasien buat mengulani teknik-teknik ini apabila rasa mual kembali lagi
9. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara
mandiri
2. Senam Hamil
1. Senam kegel
Senam kegel merupakan gerakan olahraga yang paling mudah dan bisa kamu lakukan di
mana saja. Caranya, kontraksikan otot sekitar saluran kencing dan vagina dengan gerakan
seperti menahan kencing, tahan selama 3 – 10 detik. Senam hamil ini bisa kamu lakukan
hingga 10 kali setiap harinya, saat sedang duduk ataupun berdiri. Selain menguatkan otot-otot
panggul dan memudahkan proses kelahiran, senam ini juga berfungsi untuk melatih otot di
daerah lain seperti sekitar uretra, kandung kemih, rektum, dan rahim, serta juga bermanfaat
untuk mengurangi resiko ambein dan mengencangkan vagina.
2. Senam jongkok
Gerakan senam jongkok bisa memperkuat otot di sekitar panggul dan paha, sehingga
berguna untuk memperlancar proses persalinan. Untuk melakukan gerakan senam ini, kamu
bisa mengikuti langkah berikut:
– Mulai dengan posisi berdiri tegak, lalu turunkan badan secara perlahan hingga posisi tegak
dengan punggung tegak lurus.
– Bernafaslah secara normal dan tahan posisi ini selama 10 detik, lalu kembali ke posisi
berdiri secara perlahan.
– Untuk hasil yang maksimal, kamu bisa mengulangi gerakan senam jongkok beberapa kali
sehari. Tapi jika sudah merasa capek, jangan terlalu memaksakan diri ya, Toppers.
Senam hamil pose tailor atau yang lebih dikenal dengan pose kupu-kupu ini bisa kamu
lakukan untuk melatih otot paha dan mengurangi resiko sakit punggung yang sering dialami
oleh ibu hamil. Cara melakukan yoga kupu-kupu ini pun sangat mudah, kamu bisa mengikuti
langkah-langkah berikut:
31
– Duduk bersila dengan posisi punggung tegak.
– Pertemukan kedua telapak kaki di depan, lalu dorong lutut hingga menyentuh lantai.
– Tahan posisi ini selama kurang lebih 10 – 20 detik. Kamu bisa mengulanginya beberapa
kali.
4. Mini sit-ups
Gerakan sit-ups memang sangat tidak dianjurkan untuk wanita hamil. Namun kamu bisa
melakukan senam hamil mini sit-ups yang gerakannya tidak terlalu menekan perut. Olahraga
ini mampu mengencangkan perut dan menurunkan resiko tegang pada punggung. Selain itu,
mini sit-ups juga berguna untuk menguatkan otot-otot yang berperan saat mendorong bayi
keluar.
– Tekuk lutut dengan posisi telapak kaki menyentuh lantai, agar perut tidak terlalu tertekan.
– Hembuskan nafas sambil mengangkat kepala dan bahu, serta coba raih lutut dengan tangan.
Senam hamil yang satu ini hampir sama dengan gerakan yoga dan berguna untuk
mengencangkan otot sekaligus mencegah stres selama kehamilan. Duduklah secara bersila,
gunakan matras yoga berbahan nyaman sebagai alas, lalu ikuti gerakan di bawah ini:
– Lakukan gerakan lain seperti mengangkat kedua tangan ke arah atas kepala sambil menarik
nafas secara perlahan. Lalu turunkan tangan sambil menghembuskan nafas.
– Tarik nafas lewat hidung sambil kencangkan otot perut dan bokong.
32
– Pastikan punggung rata dengan lantai atau matras.
Untuk melakukan senam hamil, kamu juga bisa menggunakan bantuan yoga ball atau
gym ball. Senam ini sangat berguna untuk menjaga keseimbangan selama kehamilan,
menguatkan otot-otot perut, membantumu untuk lebih rileks, hingga mengurangi rasa sakit
pada punggung bagian bawah. Sebenarnya sangat banyak gerakan senam hamil yang bisa
dilakukan dengan yoga ball. Namun untuk pemula, bisa memulainya dengan pose sederhana
berikut.
Senam hamil dengan gerakan merangkak ini sangat baik untuk mempersiapkan otot-otot
tubuh bagian bawah, agar proses melahirkan dapat berjalan dengan normal dan lancar.
Gerakan senam merangkak ini bisa kamu lakukan dengan cara:
– Luruskan kembali punggung ke posisi semula sambil menarik nafas secara perlahan
33
https://skata.info/article/detail/195/antenatal-care-pemeriksaan-kehamilan-demi-keselamatan-
ibu-dan-janin
Sumber : http://bejocommunity.blogspot.com/2010/05/pengetahuan-ibu-hamil-tentang-
antenatal.html(5-9-11)
http://repository.poltekeskupang.ac.id/371/1/IGNASIUS%20MANEK%20TALO%20KTI.pd
f
34