Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN DENGAN METODE


VARNEY

DOSEN PENGAMPU:
Desy Dwi Cahyani, SST.,M.Keb.

Disusun oleh kelompok 1 :


1. Lestiya Muktiningtyas P17310223055
2. Awanis Farhana Nisa P17310223056
3. Dhiya Ulhaq Fadlullah P17310223057
4. Syahrina Tazkia Putri P17310223058

JURUSAN KEBIDANAN
DIII-KEBIDANAN MALANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 02 April 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang.................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB II .............................................................................................................................. 5
TINJAUAN TEORI........................................................................................................ 5
BAB III ............................................................................................................................ 7
KASUS SEMU ................................................................................................................ 7
I. Pengumpulan Data Dasar ...................................................................................... 7
II. Interpretasi Data ............................................................................................... 12
III. Mengidentifikasi Diagnosis/Masalah Potensial ........................................... 12
IV. Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan
Penanganan Segera .................................................................................................. 12
V. Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh ....................................................... 12
VI. Melaksanakan Perencanaan.......................................................................... 13
VII. Evalusi .......................................................................................................... 14
BAB IV .......................................................................................................................... 16
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 16
BAB V ............................................................................................................................ 17
PENUTUP ..................................................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 17
5.2 Saran ............................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 18

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu
hamil untuk deteksi dini komplikasi dan pemberian informasi tentang gaya hidup,
kehamilan dan persalinan (Backe, et al, 2015). Pelayanan ANC bertujuan untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan yang berkualitas
sehingga mampu menjalani kehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat dan
melahirkan bayi yang sehat (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan ANC memiliki manfaat
agar ibu mendapatkan pelayanan terkait dengan upaya memastikan tidak adanya hal-
hal yang dapat menyulitkan selama kehamilan dan persalinan (Prawirahardjo, 2013).
Kunjungan ANC yang dianjurkan adalah minimal 4 kali selama masa kehamilan,
yaitu satu kali selama trimester I, satu kali selama trimester II dan dua kali selama
trimester III (Kemenkes RI, 2014). Pada tahun 2016 World Health Organization
(WHO) merekomendasikan standar pelayanan ANC yang diberikan kepada ibu hamil,
meliputi (1) intervensi nutrisi seperti pengaturan diet, pemberian suplemen besi, asam
folat, vitamin A, kalsium dan zinc, (2) Penilaian kondisi ibu dan janin, yaitu menilai
faktor risiko pada ibu dan pemeriksaan kesejahteraan janin, (3) Tindakan pencegahan
dengan pemberian vaksin, (4) Intervensi untuk gejala psikologis umum dan
penanganan mual muntah, kram kaki, nyeri pinggang serta keluhan dalam kehamilan
lainnya, dan (5) Intervensi sistem kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan
ANC.
Pelayanan ANC di Indonesia menggunakan standar pelayanan 10T, standar
pelayanan yang dimaksud adalah (1) timbang berat badan dan ukur tinggi badan, (2)
ukur tekanan darah, (3) pengukuran lingkar lengan atas (LLA), (4) ukur tinggi fundus
uteri, (5) tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), (6) skrining status
imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT bila diperlukan, (7) beri tablet Fe, (8)
periksa laboratorium, (9) tatalaksana kasus dan (10) temu wicara (Kemenkes RI,
2014).
Pelayanan ANC dikatakan berkualitas jika bidan memberikan pelayanan yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan pelayanan tersebut mendekati hasil
yang diinginkan serta mengurangi risiko yang tidak diharapkan (Imbalo, 2006).

3
Setelah ditetapkan dan diimplementasikan berkali-kali dengan praktik berbasis bukti,
ANC terbukti dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil. Ibu dengan riwayat
ANC yang teratur dan berkualitas akan menciptakan fondasi yang kuat terhadap
kesehatan ibu dan anak (WHO, 2016). Oleh karena itu, pelayanan ANC harus
dilakukan secara rutin, sesuai dengan standar yang ditetapkan dan terpadu untuk
pelayanan yang berkualitas agar kehamilan sehat (Kemenkes RI, 2015). Pada
praktiknya masih banyaknya bidan yang belum melaksanankan pemeriksaan sesuai
standar yang telah ditetapkan, padahal kualitas pelayanan ANC yang diberikan akan
mempengaruhi kesehatan ibu hamil terutama gizi dalam kehamilan dan janinnya

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimana Manajemen Asuhan


Kebidanan Antenatal Care pada Ny. R di Puskesmas Garuda Bandung dengan teknik
pendokumentasian secara Varney”?
1.3 Tujuan

Mengetahui teknik cara pendokumentasian secara Varney dalam manajemen


asuhan kebidanan Antenatal Care.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

Menurut Helen Varney (1997), manajemen kebidanan merupakan proses


pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran
dan tindakan dengan urutan logis dan menguntungkan, menguraikan perilaku yang
diharapkan dari pemberi asuhan yang berdasarkan teori ilmiah, penemuan, keterampilan
dalam rangka atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada
klien (Abdullah, et al., 2021).
Varney berpendapat bahwa dalam melakukan manajemen kebidanan bidan harus
memiliki kemampuan berpikir secara kritis untuk menegakkan diagnosa atau masalah
potensial kebidanan. Selain itu, diperlukan pula kemampuan kolaborasi atau kerja sama.
Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kebidanan selanjutnya.
Manajemen kebidanan Varney terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap
langkah disempurnakan secara periodik (Wildan Mohammad, 2009).
Manajemen kebidanan Varney sangat populer karena menjadi referensi utama
bidan dalam menjalankan alur berpikirnya ketika memberikan asuhan kebidanan.
Manajemen kebidanan Varney disampaikan oleh Varney tahun 1997 dalam (Suminem,
2009) menguraikan tentang 7 langkah yang harus dilakukan bidan ketika memberikan
asuhan kebidanan untuk memecahkan masalah.
1. Langkah I : pengumpulan data dasar
Dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. Mengumpulkan semua informasi yang
akurat dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Langkah II : interpretasi data dasar
Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah klien atau
kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Kata “masalah dan diagnosa” keduanya digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan
yang dituangkan dalam rencana asuhan kebidanan terhadap klien. Masalah bisa
menyertai diagnosa. Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus diberikan
kepada klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu.
3. Langkah III : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

5
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi. Membutuhkan
antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Penting untuk melakukan asuhan
yang aman.
4. Langkah IV : identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.
5. Langkah V : merencanakan asuhan yang menyeluruh
Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Rencana asuhan yang menyeluruh meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa
yang diperkirakan akan terjadi berikutnya.
6. Langkah VI : melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien dan
aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya.
7. Langkah VII : Evaluasi
Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada
individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan
yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat. Manajemen kebidanan mendorong para
bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional sehingga mempermudah pelaksanaan
yang tepat dalam memecahkan masalah klien dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan
kondisi ibu dan anak sehat dapat tercapai.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan anak
yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen
kebidanan, sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan maka sasaran manajemen
kebidanan ditujukan kepada baik individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok
masyarakat.

6
BAB III

KASUS SEMU

Pada hari senin, 15 Maret 2010, pukul 10.05 WIB, Ny.R umur 32 tahun datang ke Poli
KIA Puskesmas Garuda, Bandung bersama suaminya Tn.N umur 54 tahun. Suami isti
tersebut bertempat tinggal di Dungus Cariang RT 04/RW 07 Kel. Dungus Cariang. Ibu
datang ke Puskesmas ingin memeriksakan kehamilannya dan tidak ada keluhan. Saat ini
ibu mengalami G2P1A0 dengan usia kehamilan 30-32 minggu.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY. R DI


PUSKESMAS GARUDA BANDUNG
Hari/Tanggal : Senin/15-Maret-2010 No.Medrec : 247/10
Waktu Pengkajian : 10.05 WIB ANC : I
Tempat Pengkajian : Poli KIA Puskesmas Garuda

I. Pengumpulan Data Dasar

A. Subjektif
a. Identitas
Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. N
Umur : 32 tahun Umur : 54 tahun
Suku Bangsa : Sunda /Indonesia Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat Ibu dan Suami: Dungus Cariang RT 04/RW 07 Kel. Dungus Cariang
b. Status Kesehatan
1. Keluhan : Ibu tidak mengeluh apa-apa hanya ingin memeriksakan
kehamilannya
2. Riwayat Menstruasi
a. Haid pertama : Saat ibu berumur 13 tahun
b. Siklus : 25 hari-Tidak teratur
c. Banyaknya : Dalam sehari 2 kali ganti pembalut

7
d. Dismenorhoe : Jarang dirasakan
e. Lamanya haid : 5-6 hari
3. Riwayat Kehamilan sekarang
a. GPA : G2P1A0
b. Ibu tidak ingat kapan haid terkahirnya
c. Ibu tidak ingat pasti kapan pergerakan janin pertama kali
d. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
e. Dari awal kehamilan hingga saat ini ibu memeriksakan kehamilannya
sebanyak 4 kali di Puskesmas Garuda
f. Ibu mengkomsumsi tablet penambah darah/ Fe dari bidan sebanyak
±30 tablet selama kehamilan
g. Imunisasi : TT1= 09 Januari 2010 TT2= 15 Maret 2010 (sekarang)
4. Pola sehari-hari
Pola sehari-hari Pada saat hamil
Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 4 kali/hari porsi sedikit
Jenis makanan Nasi, sayuran, ikan, terkadang
mengkomsumsi indomie, pisang
Pantangan Tidak ada
b. Minum ±8-9 gelas/hari
Frekuensi Air putih sebanyak ±7 gelas diselingi dengan
c. Jenis minuman air teh sebanyak ±1-2 gelas/hari terkadang
mengkomsumsi susu ±1-2 gelas/hari
Pola Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 6-7 kali/hari
Warna Kuning jernih
b. BAB
Frekuensi 1 kali/2hari
Konsistensi Lembek
Warna Kuning faeces

8
Pola Istirahat dan Tidur Siang hari ibu mengatakan tidur 1-2 jam
sehari, dan pada Malam hari 6-7 jam
Pola Hygiene
a. Mandi 2 kali/hari
b. Gosok gigi 2 kali/hari selesai mandi
c. Keramas 2 kali/minggu
d. Perawatan Ibu tidak pernah melakukan perawatan
Payudara payudara
Setiap ibu selesai Bak/Bab
e. Perawatan
Vulva
Pola Aktivitas Selama hamil ibu mengatakan sehari-hari
mengerjakan pekerjaan rumah seperti
menyapu, memasak, mengurus anak kecuali
mencuci yang sebagian dikerjakan oleh suami
Pola Seksual Ibu mengatakan tidak pernah melakukan
aktivitas seksual
Keluhan Ibu mengatakan tidak ada Keluhan

5. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit terdahulu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit jantung, ginjal, TBC, hipertensi, asma, DM, dll.
b. Riwayat Penyakit sekarang : Tidak Ada
c. Riwayat Penyakit keluarga : Tidak Ada
6. Riwayat sosial
a. Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama bagi ibu dan kedua bagi
suami dan telah menikah selama 3 tahun
b. Usia saat menikah : Ibu= 29 tahun Suami= 51 tahun
c. Ibu dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini
d. Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama pada tahun 2007, ibu
tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi sama sekali
e. Pengambil keputusan : Suami

9
f. Ibu mengatakan tidak merokok, minum minuman keras, dan tidak
menggunakan obat-obatan terlarang
g. Ibu mengatakan ingin bersalin di Puskesmas Garuda dan ditolong oleh
Bidan

B. OBJEKTIF
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Emosi : Stabil
Tanda-tanda Vital : TD=110/70mmHg N=83kali/menit R = 19 kali/menit S=
36,60 c
b. Antopometri
Tinggi Badan : 154 cm
BB sebelum hamil : 48 kg
BB sekarang : 57 kg kenaikan BB = 9 kg
IMT : 57 : (1,54 ) 2 = 57 : 2,37 =24
LILA : 28 cm (normal)
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Muka : Oedema dan Cloasma Gravidarum tidak ada
b. Mata Conjungtiva : Merah muda, Sclera : Putih
c. Hidung Pengeluaran secret : Tidak ada, Polip : Tidak ada
d. Telinga Kebersihan : Bersih, Fungsi pendengaran : Baik
e. Mulut Bibir/warna : Merah muda, Stomatitis : Tidak ada
f. Gusi Warna : Merah muda
g. Gigi Caries : Tidak ada, Berlubang : Tidak ada, Palsu : Tidak ada
2. Leher
a. Pembesaran Kelenjar Tyroid : Tidak ada
b. Pembengkakan KGB : Tidak ada
c. Peningkatan Vena Jugularis : Tidak ada
3. Dada
a. Payudara Bentuk : Simetris

10
b. Putting susu : Menonjol
c. Colostrum :+
d. Lecet puting susu : Tidak ada
e. Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
f. Benjolan : Tidak ada
4. Abdomen
a. Luka bekas OP/SC : Tidak ada
b. TFU : 29 cm
c. Palpasi :
- Leopold I : Teraba bulat, lunak, dan tidak melenting dibagian fundus
ibu (bokong)
- Leopold II : Teraba tahanan besar, memanjang seperti papan dan keras
dibagian kanan ibu dan bagian-bagian terkecil disebelah kiri ibu (puka)
- Leopold III : Teraba bulat, keras, dan dapat digoyangkan dibagian atas
simphisis ibu (kepala)
- Leopold IV : Convergen (kepala belum masuk PAP)
- DJJ : 136x/menit (regular/normal)
- BJJ : (29-13)x155= 2480 gram
5. Ekstremitas atas
a. Bentuk : Simetris
b. Oedema : Tidak ada
c. Ujung Kuku : Tidak pucat, kuku bersih
6. Ekstremitas bawah
a. Bentuk : Simetris
b. Oedema : Tidak ada
c. Varices : Tidak ada
d. Ujung Kuku : Tidak pucat, kuku bersih
e. Reflek Patella : +/+
d. Pemeriksaan Genetalia dan anus
1. Vulva/vagina : Tidak ada varices atau oedema
2. Pembengkakan : Pembengkakan kelenjar bartholini tidak ada
3. Pengeluaran secret : Tidak ada

11
4. Perineum : Tidak ada luka parut
5. Anus : Tidak ada hemmoroid
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Hb : 10,4 gr%
2. Urine : (-) Negatif

II. Interpretasi Data


Diagnosis : G2P1A0, Gravida 30-32 minggu janin tunggal hidup intrauteri
dengan keadaan ibu dan janin baik

III. Mengidentifikasi Diagnosis/Masalah Potensial


Masalah Potensial : Tidak ada (karena memang ibu hanya mengecek kehamilan)

IV. Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan


Penanganan Segera
Kebutuhan :
a. Penjelasan tentang kondisi ibu
b. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) yang ke-2
c. Konseling tentang nutrisi
d. Pemberian tablet penambah darah/Fe
e. Konseling tentang hygiene, tanda-tanda bahaya kehamilan, dan pola seksual
f. Beritahu kunjungan ulang

V. Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh


a. Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa keadaan ibu dan
janin dalam keadaan baik.
b. Beritahukan kepada ibu bahwa usia kehamilannya saat ini berkisar antara 30-
32 minggu (8 bulan).
c. Berikan suntikan Tetanus Toksoid dengan dosis 0,5 ml di 1/3 deltoideus
lengan kiri bagian atas dan menjelaskan tentang pentingnya imunisasi TT
selama kehamilan yaitu untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh
kuman tetanus toksoid.

12
d. Anjurkan ibu untuk tetap mempertahankan pola makan dan minumnya dan
menganjurkan ibu untuk mengurangi mengkomsumsi indomie atau makanan
yang mengandung bahan-bahan pengawet.
e. Berikan tablet Fe kepada ibu sebanyak 10 tablet dan mengingatkan ibu
kembali tentang manfaat pemberian tablet Fe (penambah darah) dan cara
mengkonsumsinya yaitu diminum sebelum tidur dengan air putih dan efek
yang terjadi akan terasa mual.
f. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dengan membersihkan alat
genetalia setelah buang air kecil atau buang air besar dan tetap menggunakan
pakaian yang dapat menyerap keringat, longgar, bersih dan kering serta
nyaman buat ibu.
g. Beritahukan kepada ibu jika berhubungan seksual selama kehamilan dapat
dilakukan seperti sebelum hamil dan dilakukan dengan hati-hati.
h. Beritahukan ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang
hebat, mata berkunang-kunang, muntah berlebihan, gerakan janin berkurang,
keluar darah yang banyak dari jalan lahir, serta muka dan kaki bengkak. Jika
ibu mendapati salah satu tanda-tanda tersebut segera berobat ke tenaga
kesehatan terdekat.
i. Beritahukan jadwal kunjungan ulang pada tanggal 29 Maret 2010.

VI. Melaksanakan Perencanaan


a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa keadaan
ibu dan janin dalam keadaan baik.
b. Memberitahukan kepada ibu bahwa usia kehamilannya saat ini berkisar
antara 30-32 minggu (8 bulan).
c. Memberikan suntikan Tetanus Toksoid dengan dosis 0,5 ml di 1/3 deltoideus
lengan kiri bagian atas dan menjelaskan tentang pentingnya imunisasi TT
selama kehamilan yaitu untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh
kuman tetanus toksoid.
d. Menganjurkan ibu untuk tetap mempertahankan pola makan dan minumnya
dan menganjurkan ibu untuk mengurangi mengkomsumsi indomie atau
makanan yang mengandung bahan-bahan pengawet.

13
e. Memberikan tablet Fe kepada ibu sebanyak 10 tablet danmengingatkan ibu
kembali tentang manfaat pemberian tablet Fe (penambah darah) dan cara
mengkonsumsinya yaitu diminum sebelumtidur dengan air putih dan efek
yang terjadi akan terasa mual.
f. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dengan
membersihkan alat genetalia setelah buang air kecil atau buang air besar dan
tetap menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat, longgar bersih
dan kering serta nyaman buat ibu
g. Memberitahukan kepada ibu jika berhubungan seksual selama kehamilan
dapat dilakukan seperti sebelum hamil dan dilakukan dengan hati-hati
h. Memberitahukan ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang
hebat, mata berkunang-kunang, muntah berlebihan, gerakan janin berkurang,
keluar darah yang banyak dari jalan lahir, serta muka dan kaki bengkak. Jika
ibu mendapati salah satu tanda-tanda tersebut segera berobat ke tenaga
kesehatan terdekat.
i. Memberitahukan jadwal kunjungan ulang pada tanggal 29 Maret 2010

VII. Evalusi
a. Ibu dan suami mengerti tentang hasil pemeriksaan dan terlihat senang
mendengar kondisi ibu dalam keadaan baik-baik saja.
b. Ibu mengetahui dan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh bidan.
c. Ibu mengerti tentang penjelasan bidan dan bersedia menerima suntikan TT
obat telah disuntikan.
d. Ibu mengerti tentang anjuran bidan dan akan melaksanakan nasehat yang
diberikan.
e. Ibu mengerti dan memahami mengenai konseling yang telah diberikan dan
dapat menyebutkan kembali penjelasan yang telah disampaikan oleh bidan
serta ibu bersedia mengikuti anjuran bidan.
f. Ibu mengerti dan akan melaksanakan apa yang telah dianjurkan oleh bidan.
g. Ibu mengerti tentang penjelasan bidan.

14
h. Ibu mengerti tentang penjelasan bidan, dan dapat menyebutkan sebagian
tanda-tanda bahaya kehamilan serta ibu bersedia datang ke tenaga kesehatan
jika mendapatkan salah satu masalah diatas.
i. Ibu bersedia datang untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 29
Maret 2010.

15
BAB IV

PEMBAHASAN

Menurut diskusi kelompok kami, manajemen ANC yang diberikan kepada Ny. R
oleh bidan di puskesmas sudah sesuai dan cukup baik. Nyonya R datang ke puskesmas
dengan tujuan hanya ingin memeriksakan kehamilannya dan beliau tidak memiliki
keluhan. Pada saat bidan memeriksa hasil rekam medis, terlihat bahwa NY. R telah
melakukan imunisasi TT pertama kali pada 9 Januari 2010. Maka sesuai selang waktu
minimal pemberian imunisasi TT kedua, yaitu 4 minggu, maka Ny R diberi lagi imunisasi
TT kedua. Pada saat bidan menjelaskan tindakan imunisasi tersebut, NY. R bersedia untuk
melakukannya.
Dalam kunjungan tersebut bidan menganjurkan ibu untuk tetap mempertahankan
pola makan dan minumnya dan menganjurkan ibu untuk mengurangi mengkomsumsi
indomie atau makanan yang mengandung bahan-bahan pengawet. Bidan juga
Memberikan tablet Fe kepada ibu sebanyak 10 tablet danmengingatkan ibu kembali
tentang manfaat pemberian tablet Fe (penambah darah) dan cara mengkonsumsinya yaitu
diminum sebelum tidur dengan air putih dan efek yang terjadi akan terasa mual. Selain
itu juga menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dengan membersihkan
alat genetalia setelah buang air kecil atau buang air besar dan tetap menggunakan pakaian
yang dapat menyerap keringat, longgar bersih dan kering serta nyaman buat ibu.
Tidak lupa bidan juga memberitahukan kepada ibu jika berhubungan seksual
selama kehamilan dapat dilakukan seperti sebelum hamil dan dilakukan dengan hati-hati.
Bidan juga memberitahukan ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang
hebat, mata berkunang-kunang, muntah berlebihan, gerakan janin berkurang, keluar
darah yang banyak dari jalan lahir, serta muka dan kaki bengkak. Jika ibu mendapati salah
satu tanda-tanda tersebut segera berobat ke tenaga kesehatan terdekat.
Dari beberapa penjelasan yang telah diberikan, ibu dan suami mengerti dan
memahami semua anjuran dan informasi yang diberikan bidan. Bidan juga menjadwalkan
kunjungan ulang pada tanggal 29 Maret 2010. Ibu dan suami bersedia untuk datang.

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelayanan ANC bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan yang
sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.
Manajemen kebidanan Varney menjadi referensi utama bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan. Manajemen kebidanan Varney menguraikan tentang 7 langkah
yang harus dilakukan bidan ketika memberikan asuhan kebidanan untuk memecahkan
masalah.
Dalam melakukan manajemen kebidanan bidan harus memiliki kemampuan
berpikir secara kritis untuk menegakkan diagnosa atau masalah potensial kebidanan.
Selain itu, diperlukan pula kemampuan kolaborasi atau kerja sama. Hal ini dapat
digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kebidanan selanjutnya.

5.2 Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan :
Memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk ibu hamil dalam pemeriksaan
ANC
2. Bagi petugas kesehatan :
Lebih informatif terhadap ibu hamil dalam pemeriksaan ANC agar ibu lebih
mengetahui kesehatan ibu dan janinnya
3. Bagi ibu hamil :
Lebih rutin melakukan pemeriksan ANC ke pelayanan kesehatan agar ibu dan
janinnya terjaga.

17
DAFTAR PUSTAKA

Setiana Andarwulan. Dkk. teori dasar kebidanan. 2022. Yayasan penerbit Muhammad
Zaini

M. Nur Dewi Kartikasari. Dkk. dokumentasi kebidanan. 2022. Get press

Niken Bayu Argaheni. Dkk. konsep dasar kebidanan. 2021. Yayasan kita menulis

Rr. Catur Leny Wulandari, S.SiT., M.Keb, Bd. Dkk. 2021. Media sains indonesia

18

Anda mungkin juga menyukai