Anda di halaman 1dari 25

PMB FITRI CHANDRA Y

Obat Pre-eklampsia dan eklampsia


NAMA KELOMPOK :
1. Syahrina Tazkia Putri (P17310223058)

2. Yasmin Marwah Aulia (P17310224105)

3. Fauziah Azahir (P17310224106)


TABLE OF CONTENTS

01 TUJUAN
02 METODOLOGI
PERANCANGAN

HASIL DAN
03 PEMBAHASAN 04 SIMPULAN

05 LAMPIRAN
01
TUJUAN
Tujuan dari penelitian
TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan obat-obatan
pre-eklampsia dan eklampsia yang digunakan oleh PMB
Fitri Chandra Yuliastuti

Tujuan Khusus
• Mengidentifikasi jenis-jenis obat preeklampsia dan
eklamsia yang digunakan pada PMB Fitri Chandra
Yuliastuti
• Mengidentifikasi dosis dan cara pemberian obat
preeklampsia dan eklampsia yang digunakan di PMB
Fitri Chandra Yuliastuti kepada pasien penderita
preeklampsia dan eklampsia.
02
METODOLOGI
PERANCANG
AN
Flow Chart yang digunakan
METODOLOGI PENELITIAN
Studi Lapangan di beberapa PMB

Perancangan Proposal

Wawancara Studi Observasi Dokumentasi

Tujuan
•Mengidentifikasi jenis obat preeklampsia dan eklamsia
•Mengidentifikasi kriteri obat preeklampsia dan eklampsia

Pengolahan Data

Analisis Hasil dan


Pembahasan

Kesimpulan & Saran


03
HASIL DAN
PEMBAHASA
N
Hasil dari wawancara dengan PMB Fitri
Chandra Yuliastuti
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian Jurnal Higeia Journal Of Public Health Research And
Development yang berjudul “Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin “ By Renita
Muzalfah, Yunita Dyah Puspita Santik, Anik Setyo Wahyuningsih1 (2018).
Ditemukan bahwa pemberian obat antikejang (MgSO4), dengan loading dos 4g
MgSO4 secara IV sekitar (40% dalam 100 cc cairan pz) selama 15 menit,
maintenance dose diberikan infus 6g dalam larutan ringer/6 jam atau diberikan 4
atau 5g IM, selanjutnya maintenance dose diberikan 4g IM tiap 4-6 jam, lalu syarat
harus tersedia antidotum MgSO4 (kalsium glukonas sekitar 10%) = 1g (10% dalam
10cc) diberikan IV 3 menit, Reflex patella kuat, frekuensi pernafasan >16x/menit
dan harus dihentikan bila ada tanda-tanda intoksikasi , dan setelah 24 jam pasca
persalinan atau pasca kejang.
HASIL DAN
HasilPEMBAHASAN
penelitian di lapangan menunjukkan bahwa, di PMB
Fitri Chandra Yulianti bahwa kejadian Pre-eklampsia dan
eklampsi yang terjadi pada di ibu hamil muncul pada usia
25 minggu ke atas. Obat Pre-eklampsia dan eclampsia yang
digunakan di PMB yaitu Amlodipine besilate 10mg, metil
dopa 3x500 ml untuk pendampingnya diberikan kalsium
laktat.
Jika terjadi preeklampsia menjelang ibu bersalin maka dikonsultasikan
ke dokter lalu diberikan diberikan infus RL (20%) dan memasukkan
injeksi SM atau sulfat magnesikus (40%), pastikan reflek patella
positif dan produksi urine 0,5cc per jam. Lalu saat pemberian obat
pastikan ada tanda tanda pre ekmplampsi yaitu tekanan darah
meningkat yaitu 130 ke atas, protein uri positif ada kebocoran
ginjalnya, mulai ada bengkaknya dan dikonsulkan ke dokter baru
dokter kasih terapi sesuai tanda” tersebut. Amlodipin 10mg 1x1 dosis
tunggal metil dopa 250 terapi yang diberikan dokter 3x500 sekali
minum obat 2 tablet vitamin kalsium sehari 1x.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Untuk efek samping dari obat tersebut tidak ada karena obat-obatan di PMB Fitri
Chandra Yuliastuti bermanfaat agar ibu tidak kejang, menahan kejang, dan
menekan kejang. Sedangkan efek secara patologi yaitu saat tekanan darah tinggi
lalu diturunkan pasien akan sedikit gemetar akan tetapi sudah disampaikan mulai
awal pemberian obat. Untuk kontra indikasi tidak ada karena itu obat obat yang di
indikasikan untuk ibu hamil yang aman untuk bayinya.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Untuk proses rujukan pasien yang menderita preeklampsi di PMB Fitri Chandra
Yuliastuti harus dilakukan tata laksana dahulu supaya tidak terjadi patologis,
tidak boleh dirujuk tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu, jadi ketika
menemui ibu hamil datang ternyata di diagnosa pre eklampsi maka dikonsulkan
terlebih dahulu kepada dokter SPOG. Syarat merujuk salah satunya ada surat
rujukan, ada obat obatan yang sudah diberikan, lalu ada transportasinya. Karena
dikhawatirkan jika sudah pre eklampsi tiba-tiba dirujuk, dan tempat rujukannya
terlalu jauh ibunya kejang dijalan dan takutnya bayinya tidak dapat oksigen dan
meninggal dijalan.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa, di PMB Fitri Chandra
pernah menangani kasus ibu mengalami Pre-eklampsia sudah terjadi
pembengkakan di tubuhnya dan tekanan darah 180/90 mmHg lalu bidan
memberikan KIE untuk tindakan rujukan dan pihak pasien sudah menyetujui
untuk tindakan perujukan, dan dikonsulkan ke dokter mendapatkan
pengarahan untuk diberikan infus, kateter, Amlodipine besilate 10mg,
Methyldopa 250mg, injeksi SM atau sulfat magnesikus (20%), injeksi SM
atau sulfat magnesikus (40%) tetapi setelah dilakukan tindakan, pihak
keluarga ibu meminta untuk dipulangkan. Bidan sudah memberikan KIA
tentang efek dan juga risiko yang akan terjadi jika dipulangkan secara paksa
tetapi tetap pihak keluarga tetap menolak, maka bidan meminta tanda tangan
persetujuan untuk dipulangkan secara paksa.
04
SIMPULAN
SIMPULAN
Ibu hamil dengan pre-eklampsia atau mengalami hipertensi berat
selama kehamilan berisiko mengalami eklampsia yang ditandai
dengan kejang dan kemudian diikuti penurunan kesadaran atau
koma. Eklampsia jarang terjadi, tetapi apabila muncul harus
segera ditangani. Sebab, kondisi tersebut berpotensi mengancam
keselamatan nyawa ibu dan janin dalam kandungan.
SIMPULAN
Jenis obat yang digunakan pada pasien preeklamsia di PMB Fitri Chandra
Yuliastuti adalah Amlodipine besilate 10mg, metil dopa 3x500 ml untuk
pendampingnya diberikan kalsium laktat. Jika terjadi preeklampsia
menjelang ibu bersalin maka dikonsultasikan ke dokter lalu diberikan
diberikan infus RL (20%) dan memasukkan injeksi SM atau sulfat
magnesikus (40%), pastikan reflek patella positif dan produksi urine
0,5cc per jam.
05
LAMPIRAN
Foto Bersama Ibu Bidan Dosis yang digunakan di PMB
Fitri Chandra Yulianti
Obat Teraxenamic Axid Injeksi 500 mg/ml MgSO4 20% Injeksi IV
Calcium gluconate 10% MgSO4 40% Injeksi IM
Amlodipine Besilate 10mg Methyldopa 250mg
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai