Dosen Pengampu :
Triana Septiani P., S.SiT., M.Keb
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Indah Cahyaningrum (P27824423179)
2. Ivon Nabila Akbar (P27824423182)
3. Mutiara Rachma Dhanny (P27824423186)
4. Nisya Titania Niluh Dewani (P27824423195)
5. Putri Naurina Salsabilah (P27824423200)
6. Ridha Cahyaning Wulan (P27824423204)
7. Rizka Safiratur Rahmah (P27824423208)
8. Shinta Fina Setiyani (P27824423210)
9. Tiara Pia Amelia (P27824423216)
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Hamil”
dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
Kemenkes Surabaya
3. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes., selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
4. Triana Septiani P., S.SiT., M.Keb, sebagai dosen pengampu mata kuliah
farmakologi
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 4 PENUTUP
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
ketika hipertensi atau tekanan darah ditemukan lebih dari atau sama dengan
140/90 mmHg dan proteinuria ditemukan pada 300 mg / 24 jam atau +1 tes
dipstick, terjadi pada wanita dengan usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
ibu dari beberapa kejadian saat kehamilan yang diawali dengan tingginnya
tekanan darah ibu hamil menjadi preeklampsi. Berdasarkan data dari Profil
Kesehatan Jawa Timur pada Tahun 2022 yaitu penyebab terbanyak kematian
solusio plasenta, hemolisis, oedem paru, nekrosis hati, dan kelainan ginjal,
dilakukan oleh di rumah sakit PMI Kota Bogor, MgSO4 juga banyak
3
berat. (Indhayani, 2018). Tatalaksana preeklampsia untuk mencegah
manfaat dan resiko bagi ibu maupun janin untuk menghasilkan terapi yang
aman. Untuk itu hal – hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama obat,
hamil?
1.3 Tujuan
hamil.
4
ibu hamil
hamil
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
edema, proteinuria. Preeklampsia disebabkan oleh banyak faktor dan jika tidak
edema generalisata yang nyata atau keduanya akibat kehamilan setelah usia
golongan yaitu :
b. Edema pada kaki, jari tangan, dan wajah atau kenaikan BB 1 Kg atau
6
2. Preeklampsia Berat, dengan tanda-tanda :
epigastrum.
1) Pengertian
(Ninike, 2021).
2) Cara kerja
7
antihipertensi dan tokolitik. MgSO4 juga berperan dalam
miokard.
• Hipersensitivitas
• Hipermagnesemia
• Hiperkalsemia
toksemiakehamilan.
4) Dosis Obat
8
a) Dosis Awal
aquadest.
b) Dosis Pemeliharaan
5 menit
hipertensi berat dan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolic <110
(POGI, 2016).
a. Labelatol
1) Pengertian
9
2) Cara Kerja
3) Indikasi Kontraindikasi
menggunakan labetalol:
4) Dosis Obat
Labelatol oral
10
b. Nifedipine
1) Pengertian
pada jantung dan sel otot polos vaskular, serta pada proses
2) Cara Kerja
11
Konsentrasi plasma maksimum tercapai setelah 0,5-2 jam.
dalam hal eliminasi pada pasien dengan fungsi ginjal dan hati
3) Indikasi Kontraindikasi
Indikasi
Kontraindikasi
12
juga merupakan kontraindikasi absolut pemberian
nifedipine.
berat.
4) Dosis Obat
c. Methyldopa
1) Pengertian
(WHO, 2015).
13
Metildopa merupakan antagonis reseptor alfa yang bekerja
di sistem syaraf pusat, dan memiliki sedikit efek perifer yang akan
2) Cara Kerja
3) Indikasi Kontraindikasi
• Penyakit hati.
• Feokromositoma.
4) Dosis Obat
14
BAB 3
TINJAUAN KASUS
TM II DENGAN PREEKLAMSIA
Identitas Pasien
Ibu Suami
Pendidikan : SMU S1
Maguwoharjo
15
A. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan kunjungan
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan sudah dua hari ini kaki dan tangannya bengkak, ibu merasa sering
pusing, sakit kepala bagian depan, terkadang pandangannya kabur, serta perut ibu
terasa sakit.
4. Riwayat menstruasi
5. Riwayat pernikahan
Persalinan Nifas
Hamil
ini
16
6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
i l h t n . h t n
- - - - - - - - - -
a. Trimester I
Keluhan : mual-mual
Terapi : B6 (2x1)
b. Trimester II
c. Imunisasi TT
T5 (lengkap)
Ibu mengatakan merasakan gerakan janinnya aktif dan sering terasa saat malam
hari
17
8. Riwayat kesehatan
menahun)
seperti TBC, Hepatitis, PMS. Ibu mengatakan dalam keluarga ada riwayat
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada riwayat
keturunan kembar
c. Riwayat operasi
Makan
18
Jenis : nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk, buah
Minum
b. Pola eliminasi
BAB
BAK
c. Pola istirahat
Tidur siang
Lama :- -
19
Tidur malam
d. Personal hygiene
e. Pola seksualitas
Ibu mengatakan sebelun dan selama hamil ia tetap melakukan pekerjaan rumah
beralkohol)
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu dan minuman beralkohol.
kegiatan ibadah, kegiatan sosial, dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
20
2) Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat menerima dan mendukung
sehari-hari.
Ibu mengatakan cukup paham dengan kehamilan yang ia peroleh dari orang
tuanya maupun bidan tetapi persalinan dan laktasi kurang begitu paham karena
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
Tanda-Tanda Vital
BB sebelum hamil : 60 kg
21
BB 3 hari yang lalu : 68 kg
BB saat ini : 74 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Mesochepal, kulit kepala bersih, tidak ada massa atau benjolan dan tidak nyeri
tekan.
b. Rambut
c. Muka
Bulat, wajah pucat, terdapat cloasama gravidarum, tidak ada bekas luka dan
terdapat oedema.
d. Mata
infeksi
e. Hidung
f. Mulut
Bibir lembab, gigi bersih, gusi merah muda, tidak caries, lidah bersih, tidak ada
g. Telinga
22
h. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan jugularis tidak ada
i. Dada
Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing dan bunyi jantung normal.
j. Payudara
k. Abdomen
Terdapat ada pembesaran, ada striae alba dan linea nigra, tidak ada bekas luka
atau operasi.
Palpasi Leopold
LILA : 28 cm
o. Ekstremitas bawah
23
p. Genetalia luar
Tidak ada secret, varises (-), pembesaran kelenjar bartolini (-), darah (-).
q. Anus
Tidak haemorroid
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Protein urine : +2
b. HB : 11,6 gr%
C. ASSESMENT
D. PENATALAKSANAAN
karena terdapat tanda dan gejala pre-eklamsia berat sedangkan bayinya masih
BB sebelum hamil : 60 kg
BB : 74 kg
Pemeriksaan fisik : kaki, tangan dan wajah ibu bengkak, wajah ibu pucat.
Protein urine : +2
24
HB : 11,6 gr%
perawatan yang intensif dan optimal dari tenaga medis yang lebih yaitu di Rumah
meyakinkan ibu dan keluarga bahwa perawatan medis yang ditanggani oleh dokter
ahli akan lebih baik karena peralatan dan sarana praserana yang tersedia juga komlit
dan memadai sehingga komplikasi yang mungkin akan terjadi pada ibu dan
janinnya dapat ditangani, selain itu menyarankan keluarga untuk tetap tenang dan
serta surat rujukan beserta obat-obatan yang mungkin akan diperlukan. Selain itu
juga disertakan keluarga untuk menemani ibu dan memberikan semangat pada ibu,
tidak lupa uang atau biaya serta doa yang tulus demi kesembuhan sang ibu dan tidak
dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk mencegah kejang atau kejang
berulang. Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4 dalam 6 jam
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10
ml aquades
25
• Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4 (12,5 ml larutan
6. Melakukan dokumentasi di buku KIA ibu, buku register dan rekam medis
26
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
dibagi menjadi dua golongan yaitu preeklampsi ringan dan preeklampsi berat.
Obat preeklampsi dibagi menjadi obat anti konvulsan dan obat anti
hipertensi. Contoh obat anti konvulsan adalah magnesium sulfat (MgSO4), dan
4.2 Saran
hipoperfusi plasenta.
27
DAFTAR PUSTAKA
Khayati, Y. N., & Veftisia, V. (2018). Hubungan stress dan pekerjaan dengan
preeklampsia di wilayah kabupaten semarang. Indonesian Journal of Midwifery
(IJM), 1(1).
Indhayani, L. (2018). Studi penggunaan obat antihipertensi pada wanita hamil yang
didiagnosis hipertensi di Rumah Sakit PMI Kota Bogor. Indones J Pharm Sci
Technol, 7(1), 1-17.
28