Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

CONTOH KASUS PERDAGANGAN MANUSIA DAN PENANGANAN


PEMERINTAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hak Asasi Anak Dan Perempuan
(Dosen Mata Kuliah Dwi Purwanti, S.Kp., SST., Bdn., M.Kes)

Disusun Oleh :
Tiara Pia Amelia (P27824423216)

Kelas:
Alih Jenjang STR Kebidanan Suraba Kelas B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2023/2024
PERDAGANGAN MANUSIA

Human trafficking (perdagangan manusia) merupakan salah satu masalah


kontemporer yang tengah mendapat perhatian serius. Karakteristiknya bersifat represif
dengan tujuan eksploitasi manusia (individu atau kelompok). Luasnya pengaruh dan dampak
ancaman yang ditimbulkan, membuat isu human trafficking diklasifikasikan sebagai bentuk
kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).
Dilihat dari bentuknya, perdagangan manusia dapat terjadi dalam berbagai peristiwa sebagai
berikut:
1. Penjualan Anak
Penjualan anak adalah setiap tindakan atau transaksi seorang anak yang dipindahkan
kepada orang lain oleh seseorang atau kelompok, demi keuntungan materi atau
keuntungan dalam bentuk lain.
2. Penyelundupan Manusia
Penyelundupan manusia adalah usaha untuk mendapatkan keuntungan berupa materi atau
bentuk keuntungan lain, terhadap masuknya seseorang secara tidak resmi ke dalam sebuah
kelompok negara, orang tersebut bukanlah warga negara tersebut atau warga negara tetap.
3. Migrasi dengan Tekanan
Migrasi, baik yang bersifat legal maupun ilegal adalah proses dimana seseorang atas
kesadaran mereka sendiri memilih untuk meninggalkan satu tempat dan pergi ke tempat
lain. Perdagangan perempuan dan anak merupakan bentuk migrasi dengan tekanan, yaitu
orang yang diperdagangkan direkrut dan dipindahkan ke tempat kain secara paksa
ancaman kekerasan atau penipuan.
4. Prostitusi Anak
Prostitusi anak adalah kegiatan memperkerjakan anak-anak menjadi pekerja prostitusi,
mengeksploitasi anak untuk aktivitas seksual demi keuntungan materi atau keuntungan
dalam bentuk lain. Pengertian tersebut meliputi : menawarkan, mendapatkan dan
menyediakan anak untuk prostitusi.
5. Prostitusi Perempuan Dewasa
Prostitusi perempuan dewasa yang masuk kategori perdagangan manusia adalah
perempuan yang ditipu dan kemudian terjebak dalam situasi paksaan agar mau bekerja
sebagai PSK.
Perdagangan orang merupakan suatu perbuatan pidana yang melanggar Undang -
Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dalam hal ini
hak-hak seseorang untuk dapat hidup dengan layak telah dilanggar. Hak tersebut merupakan
hak asasi manusia yang hakiki, sehingga perdagangan orang termasuk pelanggaran terhadap
undang-undang hak asasi manusia, dimana para pelaku akan dikenakan sanksi pidana. Untuk
itu dalam penerapan sanksi hukum bagi pelaku perdagangan orang perlu kajian dalam sanksi
berat yang terdapat dalamundang-undang tentang perdagangan orang, atau undang-undang
tentang hak asasi manusia.
Tindak pidana perdagangan orang dapat diketahui bahwa penanganan setiap kasus
pelanggaran Hak Asasi Manusia saat terjadi keadaan darurat harus segera dilakukan
berdasarkan peraturan keadaan darurat yang penyelesaiannya dibatasi secara tegas, melalui
pengadilan.
Berdasarkan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana
Perdagangan Orang menyatakan bahwa “Tindak pidana perdagangan orang dianggap
dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang-orang yang
bertindak untuk dan/atau atas nama korporasi atau untuk kepentingan korporasi, baik
berdasarkan hubungan kerja maupun hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi
tersebut baik sendiri maupun bersama-sama.”

20 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban Tindak


Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.

Para WNI tersebut berangkat ke Myanmar melalui beberapa negara dan secara ilegal.
Beberapa korban dibawa ke Malaysia lalu ke Bangkok, dan yang lainnya langsung ke
Thailand dari Bandara Soekarno Hatta. Awalnya para korban mendapat tawaran pekerjaan
dari kerabat dekat, teman, maupun kenalan ke Thailand. Tawaran pekerjaan itu berasal dari
informasi para pelaku. Para korban yang tertarik kemudian diwawancara oleh pelaku via
panggilan video. Kemudian, para pelaku mengelabui pihak Imigrasi terkait visa kerja para
korban yang belum diterbitkan dengan alasan wawancara hingga seleksi terkait pekerjaan.
Para pelaku menyebut visa kerja akan diurus di Thailand setelah para korban lolos seleksi.
Para korban dibekali tiket pulang dari Thailand jika tak lolos seleksi sehingga pihak imigrasi
mempercayai modus dari para pelaku tersebut.
Setelah dibawa ke Myanmar, para koban dijanjikan bekerja sebagai marketing
operator online dengan gaji antara Rp12 - 15 juta di luar komisi jika mencapai target. Dalam
surat perjanjian kerja berbahasa China, korban dijelaskan oleh pelaku harus bekerja selama
12 jam per hari dan memperoleh cuti 6 bulan sekali untuk kembali ke Indonesia. Padahal,
klausul dalam perjanjian kerja tersebut faktanya berbeda. Korban dieksploitasi tanpa
terpenuhi hak-haknya sebagai pekerja. Korban diketahui bekerja dari pukul 20.00 sampai
dengan 14.00 atau 16-18 jam dengan gaji Rp3 juta. Namun, beberapa korban mengaku tidak
mendapatkan gaji.

Sanksi Hukuman Perdagangan Orang


Dilansir dari artikel ilmiah yang ditulis oleh Brian Septiadi Daud, dkk dengan judul
Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Perdagangan Manusia (Human Trafficking) di
Indonesia, menyebut bahwa Tindak Pidana Perdagangan Orang diatur dalam Undang-Undang
No 21 Tahun 2007. Selain itu, dalam Undang-Undang tersebut hukuman pidana yang
dijatuhkan sifatnya beragam, mulai dari denda senilai Rp 40 juta hingga Rp 600 juta dan
hukuman penjara mulai dari yang paling singkat 3 tahun dan terlama seumur hidup.

Upaya Mengatasi Perdagangan Orang Baik Pihak


Pemerintah Maupun Non Pemerintah

Keadaan masyarakat yang makin memburuk dan terlihat jelas membuat pemerintah
harus perperan lebih ekstra dalam menjalankan sebuah sosialisasi maupun pemahaman umum
terhadap masyarakat di sekitar lingkungan mereka. Tak hanya itu, kegiatan sosialisasi dapat
dilakukan di sekolah-sekolah, mengingat anak-anak merupakan termasuk korban utama
dalam kegiatan perdagangan manunsia. Maksud sosialisasi dan seminar-seminar ini
dilakukan agar masyarakat menyetahui Pasal 297 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
menyatakan yang bahwa : “Memperdagangkan perempuan dan laki-laki yang belum dewasa,
dihukum penjara paling lama enam tahun ”. Dan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa : “Setiap anak berhak untuk
memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi dan pelecehan seksual, penculikan,
perdagangan anak, serta dari berbagai bentuk penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lainnya”, melindungi orang dari eksploitasi dan perdagangan orang,
menyelamatkan dan merehabilitasi korban perdagangan orang, menemukan akibat tragis dari
kejahatan perdagangan orang, meningkatkan pengetahuan untuk menangani perdagangan
orang, dan melawan pelakunya mengambil tindakan dan mendukung perdagangan orang.
Pemerintah harus memperkuat kerjasama dengan organisasi nasional, negara sahabat
hingga organisasi internasional untuk memiliki lebih banyak sumber daya untuk memerangi
perdagangan manusia yang telah menjadi kejahatan terorganisir transnasional. Pemerintah
secara khusus memperhatikan perlindungan korban, mendorong aparat dan masyarakat untuk
mengupayakan tindakan hukum yang lebih tegas terhadap para pelaku perdagangan manusia
untuk menciptakan efek jera. Ada juga upaya peningkatan kesadaran yang sedang
berlangsung, kampanye dan upaya peningkatan kesadaran publik untuk mencegah manipulasi
kelompok rentan dalam perdagangan manusia serta pemberdayaan perempuan dan anak
dalam bidang ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai