Oleh :
NAMA :
NIM :
FAKULTAS HUKUM
DENPASAR
2023
i
BAB I
PENDAHULUAN
membuat orang orang menjadi resah, hal ini dapat diketahui melalui media
massa dimana seringkali meliput tindak pidana atau kejahatan yang terjadi di
seks. Salah satunya tindak pidana pencabulan yang saat ini marak terjadi yang
mana sangat bertentangan dengan norma hidup yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat Indonesia.
1
2
pada era moderen, melainkan sudah terjadi sejak Indonesia belum merdeka2.
dalam kekuasaan orang lain sehingga orang tersebut tidak mampu menolak
suatu pekerjaan yang secara melawan hukum diperintahkan oleh orang lain itu
orang juga merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dari pelanggaran
lain, misalnya kerja paksa atau pelayanan paksa, perbudakan, dan penawaran
kerja.
2
Farhana, 2012, Aspek Hukum Perdagangan Orang di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika), h. 1-2.
3
lain :
pada Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), dan
Pasal 7.
Rumusan Masalah
lain :
BAB I
PEMBAHASAN
merupakan masalah yang baru di Indonesia serta bagi negara-negara lain di dunia.
Penyelundupan Manusia terutama perempuan dan anak secara lintas batas Negara
kekuasaan atau posisi rentan atau memberi atau menerima pembayaran atau
berkuasa atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi. Eksploitasi termasuk paling
tidak eksploitasi untuk melacurkan orang lain atau bentuk-bentuk lain dari
memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam Negara
menghukum seseorang).
dipahami mengandung ada 3 (tiga) unsur yang menjadi dasar terjadinya tindak
pidana Perdagangan Orang. Apabila dalam hal ini yang menjadi korban adalah
Diancam, Dipaksa dengan cara lain, Diculik, menjadi Korban Pemalsuan, Ditipu
lain dari eksploitasi seksual, Kerja Paksa, Perbudakan, Praktek-praktek lain dari
YA atau TIDAK, jika memenuhi semua unsur tersebut maka seseorang dipastikan
pelaku trafficking yang mengandung salah satu atau tindakan perekrutan antar
penampungan sementara atau ditempat tujuan, perempuan dan anak. Dengan cara
7
eksploitasi lainnya.
dalam definisi trafficking pada manusia termasuk anak, baik anak tersebut
Inti dari trafficking anak adalah adanya unsur eksploitasi dan pengambilan
pada sebagian pihak. Dalam dunia perdagangan orang (trafficking) banyak sekali
mitos dan kenyataan yang perlu kita pahami agar lebih waspada terhadap berbagai
mempunyai dokumentasi yang legal atau masuk dengan visa kerja yang
valid.)
wanita-wanita itu tahu bahwa mereka akan bekerja sebagai PRT, tetapi
keluar rumah, tidak mendapat makan yang cukup, jam kerja berlebihan,
dsb).
diperdagangkan karena alas an lain, termasuk kerja paksa (di pabrik atau
karena hidup dalam kemiskinan, semua tipe orang dapat ditrafik. Sebagai
Indonesia, 2011).
lainnya, dari masuknya seseorang secara illegal ke suatu bagian Negara dimana
orang tersebut bukanlah warga Negara atau memiliki izin tinggal. Masuk secara
10
Perdagangan Orang, yaitu ada unsur PROSES, CARA dan TUJUAN. Unsur
calon migrant mencari dan memulai kontak dengan penyelundup sendiri dengan
menyadari tujuannya, yaitu untuk melintasi batas suatu Negara secara illegal.
Sedangkan unsur TUJUAN yaitu selalu ada nilai mendapatkan keuntungan berupa
secara illegal. Dilihat dari sifat hubungan antara individu dengan fasilitator/pihak
yang mengekploitasi, dimana perdagangan orang antara (korban & trafiker) terjadi
antara (pembeli & pemasok) hubungan jangka pendek dan putus setelah kegiatan
tidak selalu menggunakan kekerasan dan intimidasi. Dari segi Otonomi dan
Kebebasan, untuk perdagangan orang dimana korban selalu dalam posisi lemah
perdagangan orang terjadi secara internal dan lintas batas Negara, sedangkan
penyelundupan manusia terjadi secara lintas batas Negara. Dari segi dokumen,
biasanya selalu illegal. Yang terakhir dari segi kejahatan, dimana untuk
perdagangan orang selalu terjadi pelanggaran hak asasi manusia dan sifat dari
Jadi apapun bentuk dan modus tindak pidana kejahatan yang dilakukan
oleh para sponsor atau agen pencari kerja dengan berbagai iming-iming pekerjaan
dapat mengancam masa depan anak-anak kita. Apapun bentuk kejahatannya baik
baik Negara, masyarakat, keluarga/orang tua, terlebih lagi terhadap diri individu
kinipun belum ada konvensi HAM yang memberikan definisi “trafficking” secara
lebih memadai, maka perlu pula kiranya melihat bagaimana pendekatan resmi
Sekalipun begitu, eksploitasi atau perilaku aniaya atas pekerja seks bisa
jadi dilarang oleh hukum. Dekriminalisasi ini tidak secara otomatis akan
eksploitasi.
Terkait aspek yuridis tentang perlindungan hukum yang dapat dilakukan oleh
pemerintah adalah yang paling utama dan utama adalah melalui penggunaan kitab
ada satu pasal yang memberikan klausan terkait perlindungan terhadap korban
yaitu pada pasal 14c ayat 1 KUHP tentang ganti kerugian yang bersifat
keperdataan. Bunyi pasal tersebut adalah sebagai berikut: "pada perintah yang
disebut dalam pasal 14c kecuali dalam hal dijatuhkan pidana denda, maka
bersama-sama dengan syarat umum, bahwa orang yang dipidana tak akan
melakukan tindak pidana, hakim boleh mengadakan syarat khusus bahwa orang
yang dipidana itu akan mengganti kerugian yang terjadi karena tindak pidana itu,
semuanya atau sebagiannya saja, yang akan ditentukan pada perintah yang
ditentukan pada perintah itu juga, yang kurang dari masa percobaan itu."
korban. Menurut barda nawawi bahwa dalam hukum pidana positif perlindungn
langsung, artinya dengan adanya berbagai banyak perumusan tindak pidana dalam
terhadap korban dan dan juga tidak merumuskan jenis pidana restitusi (ganti rugi)
14
bagi korban dan keluarga korban sekaligus. Hakim hanya diberikan tawaran
Perlindungan Saksi Dan Korban. Khususnya pada pasal 5 ayat (1) yang
harta bendanya, serta terbebas dari ancaman yang berkenaan dengan kesaksian
yang akan sedang atau telah diberikannya. Ikut serta dalam proses memilih dan
berakhir.
Salah satu contoh kasus Human trafficking yang perrnah terjadi adalah
Dua orang pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) bernama Heriyanto
Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Jumat (9/6/2023) sekitar
pukul 13.30 Wita. Mereka ditangkap saat hendak membawa empat pekerja migran
surat-surat lengkap bernama Krisman Yulianto (25), Anggi Saputra (24), Wawan
Setiono (37) dan Indra Permana (23). Empat korban dan dua pelaku langsung
diamankan Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dua perekrut pekerja
juncto Pasal 69 dan/atau Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 11 undang-undang nomor
Pedagangan Orang. Khususnya pada pasal 43 ayat (1) Ganti kerugian dan serta
rehabilitasi medis dan sosial serta reintegrasi yang harus dilakukan oleh negara
khususnya bagi korban yang mengalami penderitaan fisik, psikis, dan sosial akibat
tindak pidana perdagangan orang. Kemudian pasal berikutnya dari pasal 44, pasal
47, pasal 48, dan pasal 51 hingga pasal 54 undang-undang nomor 21 tahun 2007
mendapatkan restitusi atau ganti rugi, baik terkait hak milik, biaya selama
mengemban proses hukum, baik didalam negeri maupun di luar negeri, dan
Against transnasional organized crime ). Selain itu pemerintah bersama DPR juga
BAB III
PENUTIP
Dari beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam tulisan ini, maka dapat ditarik
garis linier terkait kesimpulan yang didapat yaitu:
Buku
Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang
(Legisprudence). Penerbit Kencana. Jakarta,
Cst Kansil, 2002, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta,
Didi Nazmi Yunas, 2000, Konsepsi Negara Hukum, Padang : Angkasa Raya
Padang,
Moh. Kusnardi, 1987, Hukum Tata Negara Indonesia, Sinar Bakti, Jakarta,
Muladi dan Barda Nawawi Arief, 2010, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana,
Alumni, Bandung,
Rozikin Daman, 2011, Hukum Tata Negara, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada),
Satjipto raharjo, 2011, Polisi Sipil dalam Perubahan Sosial di Indonesia,:
Penerbit Buku Kompas, Jakarta,
Internet
Perundang-Undangan