Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang
“Prinsip-prinsip Biofisika kesehatan dalam praktek kebidanan”. Sholawat serta
salam kami haturkan kepada junjungan nabi Muhamad SAW semoga selalu
terlimpahkan.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Esti
Yuliani.,SST,S.Pd,M.Kes selaku dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi kami
dan bagi pembaca pada umumnya.

Bojonegoro,18 Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Biofisika kesehatan dalam praktek kebidanan
1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan kebidanan
2. Bio mekanika
3. Bio fisika
4. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan
5. Termodinamika
6. Transfer Panas
7. Termografi
8. Electrocardiogram (ECG)
B. Alat-alat yang Berhubungan dengan Ilmu Fisika
1. Dopple
2. Suction
3. Vacum Extraksi
4. Alat monitoring kesejahteraan janin
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip Biofisika kesehatan dalam praktek kebidanan


1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan kebidana
Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di
bidang ilmu dan teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi
kedokteran serta kesehatan. Terobosan penting dalam bidang ilmu dan
teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam
diagnosis dan terapi berbagai penyakit termasuk penyakit-penyakit yang
menjadi lebih penting secara epidemologis sebagai konsekuensi logis dari
pembangunan di segala bidang yang telah meningkatkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat.
Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran telah dimulai pada
tahun 1901 oleh Henri DANLOS yang menggunakan radium untuk
pengobatan penyakit tuberkulosis pada kulit. Namun yang dianggap Bapak
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah George C. de HEVESSY, dialah yang
meletakkan dasar prinsip perunut dengan menggunakan radioisotop alam
Pb-212. Dengan ditemukannya radioisotop buatan maka radioisotop alam
tidak lagi digunakan. Radioisotop buatan yang banyak dipakai pada masa
awal perkembangan kedokteran nuklir adalah 1-131. Akan tetapi
pemakaiannya kini telah terdesak oleh T- 99m selain karena sifatnya yang
ideal dari segi proteksi radiasi dan pembentukan citra juga dapat diperoleh
dengan mudah serta relatif murah harganya. Namun demikian 1-31 masih
sangat diperlukan untuk diagnostik dan terapi, khususnya kanker kelenjar
tiroid.
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan
ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Penerapan Ilmu Fisika di
dalam Kesehatan Alat-alat medis kebanyakan menggunakan prinsip fisika,
dan yang paling banyak digunakan adalah konsep gelombang. USG, pada
alat ini gelombang ultrasonic dipancarkan ke objek (tubuh manusia) dan
diterima pantulan dan gelombang tersebut. Dari karakteristik pantulan

4
dapat diketahui apa yang ada di bawah permukaan kulit manusia. Rontgen,
menggunakan gelombang elektromagnetik setara sinar-X yang mampu
menembus dengan ketebalan tertentu. Penerapan ilmu fisika di kesehatan :
a) Alat pengukur tekanan darah (menggunakan prinsip tekanan udara),
b) Suntikan tanpa jarum, jadi digunakan prinsip tekanan udara sangat
tinggi yang akan membuat lubang kecil di kulit untuk memasukkan
cairan obat.
Hubungan Medan listrik dan Medan Magnet Terhadap kesehatan
sangat tergantung pada dosis yang diterimanya. Dosis yang kecil tidak
akan berpengaruh, bahkan, penelitian yang dilakukan oleh pierkasi dari
Negara bekas Uni Soviet menunjukan efek positif terhadap penyambung
tulang yang patah pada anjing percobaan. Para ahli telah sepakat bahwa
medan listrik dan medan magnet yang Berasal dari jaringan listrik
digolongkan sebagai frekuensi eksrim rendah dengan konsekuensi
kemampuan memindahkan energy sangat kecil. sehingga tidak mampu
mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping
itu sel tubuh manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar 10 juta volt m
yang jauh lebih kuat dari medan listrik luar.
Dewasa ini, aplikasi teknik nuklir dalam bidang kesehatan telah
memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam menegakkan
diagnosis maupun terapi berbagai jenis penyakit. Berbagai disiplin ilmu
kedokteran seperti ilmu penyakit dalam, ilmu penyakit saraf, ilmu penyakit
jantung, dan sebagainya telah mengambil manfaat dari teknik nuklir ini.
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang
menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti
radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan
biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan
penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir. Radioisotop dapat
dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya
direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung,
urine dan sebagainya. yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal
sebagai studi in-vitro (dalam gelas percobaan).

5
Pada studi in-vivo, Setelah radioisotop. dapar dimasukkan ke dalam
tubuh pasien melalui Mulut atau suntikan atau dihirup lewat hidung dan
sebagainya maka informasi yang dapat diperoleh dari pasien dapat berupa:
1. Citra atau gambar dari organ atau bagian tubuh pasien yang dapat
diperoleh dengan bantuan peralatan yang disebut kamera gamma
ataupun kamera positron (teknik imaging)

2. Kurva-kurva kinetika radioisotop dalam organ atau bagian tubuh


tertentu dan angka-angka yang menggambarkan akumulasi radioisotop
dalam organ atau bagian tubuh tertentu disamping citra atau gambar
yang diperoleh dengan kamera gamma atau kamera positron.

3. Radioaktivitas yang terdapat dalam contoh bahan biologis (darah,


urine dsb) yang diambil dari tubuh pasien, dicacah dengan instrumen
yang dirangkaikan pada detektor radiasi (teknik non-imaging).

Data yang diperoleh baik dengan teknik imaging maupun non-


imaging memberikan informasi mengenai fungsi organ yang diperiksa.
Pencitraan (imaging) pada kedokteran nuklir dalam beberapa hal berbeda
dengan pencitraan dalam radiologi. Pada studi in-vitro, dari tubuh pasien
diambil sejumlah tertentu bahan biologis misalnya 1 ml darah. Cuplikan
bahan biologis tersebut kemudian direaksikan dengan suatu hal yang telah
ditandai dengan radioisotop. Pemeriksaannya dilakukan dengan bantuan
detektor radiasi gamma yang dirangkai dengan suatu sistem instrumentasi.
Studi semacam ini biasanya dilakukan untuk mengetahui kandungan
hormon hormon tertentu dalam darah pasien seperti insulin, uroksit dll.
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang
diagnosis berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, penyakit
kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal. menentukan tahapan penyakit
kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang. mendeteksi
pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya,
serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan
penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat.
Perkembangan ilmu kedokteran nuklir yang sungut pesal tersebut

6
dimungkinkan berkat dukungan dari perkembangan teknologi
instrumentasi untuk pembuatan citra terutama dengan digunakannya
komputer untuk pengolahan data sehingga sistem instrumentasi yang
dahulu hanya menggunakan detektor radiasi biasa dengan sistem
elektronik yang sederhana, kini telih berkenbang menjadi peralatan
canggih kamera gamma dan kamera positron yang dapat menampilkan
citra alat tubuh, baik dua dimensi maupun tiga dimensi serta statik maupun
dinamik Secara profesi, fisika medis di Indonesia telah diakui menjadi
tenaga kesehatan dengan amandemen terhadap peraturan pemerintah
tentang tenaga kesehatan dengan peraturan menteri kesehatan dan
dilanjutkan dengan ditetapkannya keputusan menteri pendayagunaan
aparatur negara dan badan kepegawaian Secara internasional dengan
payung lembuea International Organization for Medical Physics (IOMP),
seling dalam tahap memperjuangkan di Forum International Labour
Organization (ILO) untuk menjadi tenaga kesehatan seperti halnya dokter.
Tugas utama dari fisikawan medis adalah berkontribusi dalam pelayanan
rumah sakit dalam jaminan kualitas/ kontrol kualitas peralatan keluaran
berkas radiasi dan menghitung dosis radiasi. Selain itu Fisikawan medis
dituntut untuk berkreasi atau meneliti untuk dapat meneliti keakurasian
system, metode dan peralatan yang dipakai dalam menjaga keakuratan
dosis radiasi. Lebih lanjut juga dapat membuat sistem atau perangkat yang
dapat membantu dalam peranannya dirumah sakit, sehinga ketelitian dan
Keakuratannya meningkat.

2. Bio mekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika
yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah
cabang ilmu yang tertua dari semua Cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah
nama-nama seperti Archimedes (287-212 SM). Galileo Galilei (1564-
1642), dan Isaac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar
bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen

7
dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala- gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan
adalah ilmu yang mempelajari penerapan dan prinsip prinpsip mekanika
Mekanika terapan mempelajari analisis dan desain dan seni mekanik.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika
pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin
ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh makhluk hidup
Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan
konsep analisis disain dan pengenbangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedokteran. Pada dasarnya biomekanika adalah caban ilman
elaut baru dan sedang berkembang secara dinamis. Aka tetapi sebenarnya
bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo
Da Vinci (1452 1519) membuat catatan akan signifikansi mekanika dalam
penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para
peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan
teknik mewarnai perkembangan biomekanika akhir akhir ini,
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika
merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot
manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika,
yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk
menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang
bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik
dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus
pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang
digunakan dalam waktu yang bersifat Sementara tanpa melihat gaya yang
menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yang
menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau
berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan
tersebut merupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang
gaya yang bekerja pada satu system misalnya tubuh manusia. Kajian

8
gerakan kinematika penjelasan gaya yang menyebabkan gerakan.
Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya.
Mekanika adalah bagian dari fisika yang mengkaji 3 sub bagian
yaitu:
a) Kinematika: mengkaji keadaan gerak suatu benda

b) Dinamika: mengkaji penyebab dari gerak (gaya)

c) Statika: mengkaji keadaan setimbang suatu benda

Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan


faktor – faktor yang mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari
pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan
konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah
suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja
di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor – faktor yang
berpengaruh terhadap biomekanika yaitu :
a) Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan
langsung.
b) Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh
c) Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata–rata pemindahan/menit
untuk pemindahan berfrekuensi tinggi.
d) Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan
pada suatu pencatatan.

3. Biofisika
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang
dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat
materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel
submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga
perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

9
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat
semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut
sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi,
kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang
mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan
zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat
molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti
mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika kesehatan merupakan cabang dari ilmu kedokteran dan merupakan
salah satu bidang dalam biofisika. Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam
fisika kedokteran yaitu: bidang kedokteran dan bidang fisika. Karenanya
fisika kedokteran /kesehatan berperan dalam 2 hal meliputi:
1. Penggunaan ilmu fisika untuk menentukan fungsi tubuh meliputi
kesehatan dan penyakit yang dikenal dengan faal fisika/Fisiologi fisika
2. Penggunaan Fisika dalam praktek kedokteran meliputi pengetahuan
tentang benda/alat yang dipergunakan dalam bidang kedokteran yaitu
alat ultrasonik, laser, radiasi dan sebagainya.

Pada perkembangan selanjutnya fisika kedokteran/kesehatan bekerja


pada bidang fisika radiologi, meliputi proteksi radiasi, penggunaan radiasi
dalam diagnostik dan pengobatan penderita dengan radiasi.

Fisika kedokteran dibagi dalam beberapa sub divisi yaitu:


a. Fisika Kesehatan
b. Kedokteran enginering

Ilmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari Fisika


kesehatan terutama dalam bidang:
1. Gaya pada tubuh dan di dalam tubuh (mekanika/gaya)
2. Energi yang berubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan
(panas/termodinamika)

10
3. Gelombang arus listrik yang berkaitan erat dengan penggunaan arus
listrik untuk merangsang syaraf sensoris dan alat-alat: EMG, ENG,
ERG, EOG, EGG, EEG, ECG, MCG, MEG dan lain-lain
4. Ultrasonik dalam bidang kesehatan untuk diagnostik (dalam kebidanan)
dan pengobatan misalnya diatermi, kanker, perkinson dan lain-lain (bunyi
/ Ultrasonik)
5. Tekanan pada zat cair meliputi Hydrodinamika dan fluida

Ilmu fisika kesehatan atau disebut dengan medical physics adalah ilmu yang
menggabungkan dua bidang kajian yang sangat luas, yaitu : ilmu fisika dan
ilmu kesehatan serta keterkaitannya. Fisika kesehatan mengacu pada dua
bidang kajian utama, yaitu:
Pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan
penerapannya untuk mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh.
Kedua, penerapan ilmu fisika pada kegiatan teknik pemeriksaan medis.
Bagian yang pertama sering disebut physics of physiology; sementara
bagian yang kedua melibatkan seluruh pemahaman tentang konsep dasar
dan cara kerja instrumen-instrumen (peralatan) kedokteran yang digunakan
untuk mendiagnosa para pasien. Kedua bidang kajian tersebut menjadi
sangat penting untuk menjaga (bagian yang pertama) kesehatan dan (bagian
yang kedua) untuk mengatasi atau menyembuhkan tubuh bila telah terserang
penyakit.

4. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan


a. Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada
dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda – tanda vital.
Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi antara sistolik
(maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi
karena pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang
sehingga darah beredar melalui arteri.

11
b. Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam
kandung kemih akibat adanya akumulasi (pertambahan terus menerus)
volume urine.
c. Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut
menuju usus dan keluar kembali melalui anus. Pada usus terdapat
beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan duabelas jari
(duodenm). Katub didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran
atau pengaliran makanan didalamnya.
d. Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang terdapat
antara permukaan mata dan retina memiliki tekanan tertentu sehingga
dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap. Apabila
pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan menyebabkan
sirkulasi tidak berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan
didalam mata menjadi meningkat. Peningkatan tekanan ini dapat
membatasi suplai darah ke retina sehingga mempengaruhi kejelasan
penglihatan.
e. Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak
yang disebut dengan cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan didalam
otak akan meningkatkan tekanan internal tengkorak yang menyebabkan
terjadinya pembesaran tengkorak.

5. Termodinamika
Termodinamika (bahasa yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic =
‘perubahan’) adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan
sistem dengan jagat raya yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem
termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem lingkungan dan
perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

6. Transfer Panas (Alih panas)

12
Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit
ada 4 cara :
a. Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat
perantara (umumnya zat padat) tanpa disertai perpindahan partikel –
partikel zat tersebut.
b. Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat
perantara (umumnya zat cair) dengan disertai perpindahan partikel –
partikel zat tersebut.
c. Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung (tanpa
melalui zat perantara).
d. Evaporasi (evaporatioon).

7. Termografi
Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan
operasi atau kinerja suatu sistem dapat diketahui melalui parameter
temperatur kerja yang terjadi. Kamera termografi inframerah merupakan
sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan dalam dalam
bentuk gambar termal dan hasil temperatur terukur. Alat ini merupakan
sebuah alat uji tak merusak yang mendeteksi pancaran radiasi obyek
langsung melalui medium udara.

8. Electrocardiogram (ECG)
ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para para
medis untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang.
Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai
elektroda, elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik titik
pengukuran. Metoda ini memberikan impedansi permukaan kulit dimana
besarnya tergantung pada frekuensi. Karena harganya, ECG tidak tersedia di
pusat-pusat pelayanan medis didaerah atau puskesmas. Untuk mengetahui
kerja fungsi jantung seorang pasien, para medis didaerah harus mengirim
pasiennya terlebih dahulu ke rumah sakit atau laboratorium medis yang

13
hanya terdapat dikota besar. Karenanya, seorang pasien harus mengeluarkan
biaya yang lebih besar lagi untuk mengetahui kesehatan.

B. Alat-alat yang Berhubungan dengan Ilmu Fisika


1. Dopple
Dopple adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari
sebuah sumber gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber
suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar.
Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang
menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini,
memerlukan kecepatan pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap
medium dimana gelombang itu disalurkan.

2. Suction
Suction adalah alat untuk membersihkan jalan nafas atas dari
adanya secret.

3. Vacum Extraksi
Ekstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan
untuk mempercepat kala pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu dan
ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk
mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam
menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang
sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat
cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum).
Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat
tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan
tuas penarik yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas
rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan
intrauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan)
dan gaya tarik (ekstraksi vakum).

14
4. Alat monitoring kesejahteraan janin
Alat kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah
alat yang digunakan untuk memeriksa kondisi kesejahteraan janin.
Pemeriksaan umumnya dilakukan pada usia 7-9 bulan dan pada saat
persalinan. Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama
denyut jantung janin (DJ). gerakan janin dan kontraksi rahim. Pada saat
bersalin kondisi janin dikatakan normal apabila denyut jantung janin
dalam keadaan aktif, gerakan janin aktif dan dibarengi dengan kontraksi
rahim yang kuat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

15
Daftar Pustaka

Asriwati. 2017. Fisika Kesehatan dalam Keperawatan. Yogyakarta: Deepublish.


http://nurfaradilaa.blogspot.com/2013/04/aplikasi-fisika-dalam-praktek-
kebidanan.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai