Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup

pesat dan luas di seluruh Dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir

manusia. Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai,

tetapi karena tata nilai baru belum melembaga sementara tata nilai lama mulai

ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai gejolak, ketidakpastian, rasa

cemas dan kegelisahan.

Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada

Pancasila, dengan cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang

kehidupan Ekonomi, Sosial Budaya. Kehidupan manusia tanpa mengenal

Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila yang pertama dapat mengakibatkan mereka

kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan

beradab, kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan

memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah.

Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa indonesiaakan mengalami

perpecahan dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau

ras. Tanpa nilai - nilai Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan

kekuatan pemerintahan yang sewenang - wenang yang akhirnya terjadi

pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai - nilai Keadilan sosial,

dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi kecemburuan

sosial antara sikaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapatmenimbulkan

1
keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian

hidup bangsa dan negara.

Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak

harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar

dari akibat - akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut.

Di era globalisasi, banyak aspek - aspek yang mengalami perkembangan yang

signifikan. Perkembangan yang terjadi tentunya membawa suatu kemajuan bagi

segala aspek yang mendapat dampak adanya globalisasi. Sebagai proses,

globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu

dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin

dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi

berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,

sosial budaya, pertahanan, keamanan dan lain - lain.

Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama

dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga

segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke

seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak

mengenal batas wilayah.

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang

dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya

sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi

bangsa - bangsa di seluruh dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang

kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan

2
keamanan dan lain - lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor

pendukung utama dalam globalisasi.

Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara

termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif

dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti

kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain – lain akan

mempengaruhi nilai nasionalisme terhadap bangsa.

1.2 Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan makalah ini yaitu, di akhir perkuliahan

diharapkan mahasiswa mampu untuk :

a. Mengetahui bentuk pengalaman dari sila sila pancasila dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien

b. Mengetahui pengalam butir butir pancasila dalam merawat pasien

c. Mengetahui pancasila sebagai pedoman yang kuat bagi perkembangan

teknologi informasi

1.3 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode yang bersifat

kajian pustaka atau library research. Yaitu penulis mengambil data dan

informasi dari buku dan goggle

3
1.4 Rumusan Masalah

a. Bagaimana bentuk pengalaman dari sila sila pancasila dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien?

b. Bagaimana pengalam butir butir pancasila dalam merawat pasien?

c. Bagaimana pancasila sebagai pedoman yang kuat bagi perkembangan

teknologi informasi?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk pengamalan dari sila-sila Pancasila dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada pasien, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.

b. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau

sembahyang sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.

c. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan

ibadah masing-masing jika antara perawat maupun dokter berbeda

keyakinan dengan pasien.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

a. Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku,

keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,

warna kulit dan sebagainya sesuai dengan penyakit yang diderita

pasien.

b. Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusian dengan tidak memperlakukan pasien dengan semena-

mena.

c. Bidan merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap

tenggang rasa dan tepa selira.

5
d. Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-

hak pasien, sehingga pasien merasa aman dan nyaman.

e. Bidan memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap

empati yaitu turut merasakan apa yang dialami oleh pasien

f. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasan positif dan negatif

pasien dengan memberikan waktu untuk mendengarkan semua keluhan

dan perasaan pasien.

3. Persatuan Indonesia

a. Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan.

b. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada

kepentingan pribadi.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan.

a. Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat

hendaknya mengutamakan musyawarah dengan pasien dan keluarga

pasien dalam mengambil keputusan.

b. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati

nurani yang luhur serta dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan

Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,

nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan

kesatuan demi kepentingan bersama.

6
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak

dan kewajiban terhadap semua pasien.

b. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan

dan kegotong-royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter

serta tim paramedis dan medis lainnya.

2.2 Pengamalan Butir-Butir Pancasila Dalam Merawat Pasien

Menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan bahwa

pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat/bidan

dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien sesuai dengan aspek-

aspek dasar perawatan. Aspek-aspek tersebut meliputi:

1. Aspek penerimaan

Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang,

selalu tersenyum, menyapa semua pasien tanpa membedakan golongan,

pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh.

Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus

memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan yang luas.

2. Aspek perhatian

Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan

keperawatan perlu bersikap sadar, murah hati dalam arti bersedia

memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela

tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap

7
setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan

pasien.

3. Aspek komunikasi

Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan

komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien. Adanya

komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan perawat dan

adanya hubungan baik dengan keluarga pasien.

4. Aspek kerjasama

Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan

kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.

5. Aspek tanggung jawab

Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas,

mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten

serta tepat dalam bertindak.

2.3 Bagaimana Pancasila Sebagai Pedoman yang Kuat bagi Perkembangan

Teknologi Informasi

1. Harus selektif dalam menerima informasi – informasi dari internet

yang dapat menjerumuskan ke hal – hal yang tidak benar

2. Menjaga kekuatan agama (iman) kita dan pedoman sehingga tidak

melakukan hal – hal yang dapat merugikan orang lain

3. Tidak menggunakan internet untuk memperoleh hal – hal yang bersifat

tidak sesuai dengan Agama dan Pancasila

8
4. Menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang

dalam pembelajaran / pendidikan bagi para pelajar.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dasar negara Republik

Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara

Republik Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan pancasila

sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kermasyarakatan dan kehidupan

kenegaraan. Oleh karena itu pengamalannya harus dimuai setiap warga negara

Indonesia, setiap penyelengara negara yang secara meluas akan berkembang

menjadi pengamalan pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga

kemasyarakatan baik dipusat maupun didaerah.

Dalam menjalankan profesi sebagai tenaga kesehatan, memberikan

pelayanan yang terbaik untuk pasien merupakan sebuah kewajiban. Bukan

semata-mata hanya karena uang. Ketulusan melayani tanpa membeda- bedakan

satu sama lain merupakan salah satu implementasi dari sila yang terkandung

dalam pancasila.

Bangsa Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya tantangan global

dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi

bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jati diri Bangsa

Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin. 1988. Filsafat pancasilaisme. Penerbit: bina aksara

Sumarsono. 2002. Pendidikan kewarganegaraan. Penerbit: gramedia pustaka utama


jakarta.

http://namasayafadhlyana.blogspot.co.id/2014/03/nilai-nilai-pancasila-dalam-
praktik.html

Prof. Drs. H.a.w. Widjaja. 2003. Pedoman pelaksanaan pendidikan pancasila pada
perguruan tinggi.jakarta : penerbit pt raja grafindo persada

Drs. Kaelam. M.s. 1995. Pendidikan pancasila yuridis kenegaraan.


Yogyakarta.penerbit:paradigmayogya

11

Anda mungkin juga menyukai