PENDAHULUAN
sebagaimana hak-hak orang dewasa atau isu gender, yang menyangkut hak
perempuan. Perlindungan hak anak tidak banyak pihak yang turut memikirkan
hak-hak anak yang dilanggar yang dilakukan negara, orang dewasa atau bahkan
orang tuanya sendiri, tidak begitu menaruh perhatian akan kepentingan masa
depan anak. Padahal anak merupakan belahan jiwa, gambaran dan cermin masa
depan, aset keluarga, agama, bangsa dan negara. Di berbagai negara dan berbagai
pemuas seks, pekerja anak, diterlantarkan, menjadi anak jalanan dan korban
Bangsa di masa depan, yang memiliki sifat dan ciri khusus. Kekhususan ini
terletak pada sikap dan perilakunya di dalam memahami dunia, yang mesti
dihadapinya. Oleh karenanya Anak patut diberi perlindungan secara khusus oleh
pemenuhan kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah anak berusia 0-21 tahun, tidak
1
dan belum pernah menikah, sesuai dengan hak asasi dan kepentingannya agar
bagi anak dapat di artikan sebagai upaya perlindungan hukum terhadap berbagai
kebebasan dan hak asasi anak ( fundamental rights and freedoms of children )
masalah perlindungan hukum bagi anak mencakup ruang lingkup yang sangat luas
Hukum anak sebenarnya memiliki makna yang tidak sebatas pada persoalan
peradilan anak, namun lebih luas dari itu. Undang-undang No. 23/2002 tentang
perlindungan anak telah membantu memberikan tafsir, apa saja yang menjadi
bagian hukum anak di Indonesia yang dimulai dari hak keperdataan anak di
1.3 Tujuan
2. Menjelaskan Hukum.
anak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
pula. Batas usia anak merupakan pengelompokan usia maksimum sebagai wujud
status usia anak menjadi usia dewasa atau menjadi subjek hukum yang dapat
bertanggung jawab secara mandiri terhadap perbuatan dan tindakan hukum yang
Undang Hukum Perdata : Pasal 330 KUHPerdata : “Belum dewasa adalah mereka
yang belum mencapai umur genap 21 tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin.
Apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum umur mereka genap 21 tahun, maka
“Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah
Anak : Pasal 1 angka 1 : “Anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah
mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas)
1999 tentang Hak Asasi Manusia : Pasal 1 angka 5 : “Anak adalah setiap manusia
yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk
3
anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi
berusia 18 (delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.” 6.
Menurut Hukum Adat : “Ukuran seseorang telah dewasa bukan dari umurnya,
tetapi dari ukuran yang dipakai adalah : dapat bekerja sendiri; cakap melakukan
dikaitkan dengan berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, sosial politik, dan
budaya masyarakat.
2.2.1 Definisi
kedua atau manusia yang masih kecil”. Pengertian anak ini bersifat secara umum.
Untuk lebih mengkhususkan definisi anak, maka definisi anak dapat di tinjau dari
Anak adalah amanah dari Tuhan yang harus kita jaga dan lindungi
mereka.Anak itu suci dalam keadaan fitrah yang dimana amal baik dan
4
Dari segi sifat, anak terbagi atas 2 macam yaitu:
Anak saleh
Anak saleh adalah anak yang tumbuh, bahkan setelah menjadi manusia dewasa,
Anak durhaka
(beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum
Anak telah menjadi perhatian ajaran islam sejak dia belum dilahirkan,
bahkan sejakdia belum berbentuk. Dalam ilmu fikih, anak belum termasuk ke
kewajiban agama seperti shalat dan puasa. Hanya saja, agar kelak anak bisa
menjadi anak yang saleh, orang tua dan masyarakat berkewajiban mendidiknya
dewasa.
5
2.2.3 Pandangan Negara
Anak terlantar
Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, naik
Anak yang menyandang cacat adalah anak yang mengalami hambatan fisik
wajar.
Anak yang memiliki keunggulan adalah anak yang mempunyai kecerdasan luar
Anak angkat
Anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan
keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas
“Anak sebagai bagian dari generasi muda yang merupakan penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Dalam
6
rangka mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan mampu
memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah Negara
Dasar 1945.
perhatian yang sangat sentral atas harkat dan martabat anak. Negara,
diberikan dalam konteks sebagai hak, bukan sekadar dalam kaitan relasi kuasa
subjek dan objek. Anak-anak memang memiliki hak untuk itu semua. Maka apa
pun yang diberikan orang dewasa terhadapnya harus dengan cara-cara yang
tingkat kedewasaannya. Bisa berarti seorang individu diantara kelahiran dan masa
pubertas. Anak adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak
kemampuannya, karena anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang
lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal.
MenurutJohn Locke (dalam Gunarsa, 1986) anak adalah pribadi yang masih
7
permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak tidaklah sama dengan orang
perasaan, sikap dan minat berbeda dengan orang dewasa dengan segala
bagi perkembangannya. Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan
keluarga memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting
Pengertian anak juga mencakup masa anak itu ada. Hal ini untuk
orang tua dan pengertian anak itu sendiri setelah menjadi orang tua. Kasiram
(1994), mengatakan anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan
merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-
harus saling berkesinambungan, jadi “antara fase yang satu dengan fase yang lain
selalu berhubungan dan mempengaruhi serta memiliki ciri-ciri yang relatif sama
pada setiap anak. Disamping itu juga perkembangan manusia tersebut tidak
8
intelektualnya juga akan berkembang. Proses perkembangan tersebut tidak hanya
anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang kesemuanya itu
merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-
tiap fase perkembangan pada masa kanak-kanak. Perkembangan pada suatu fase
Syamsuddin dibukunya.
Aristoteles
Hurlock
9
Erikson
model pertahapan perkembangan tanpa menunjukan batas umur yang jelas atau
perkembangan
Witherington
jenjang praktik pendidikan, dia membagi tahap yang lamanya masing-masing tiga
No Stage Indikator
1 0-3 th Perkembangan fisik ynag pesat
2 3-6 th Perkembangan mental yang pesat
3 6-9 th Perkembangan sosial yang pesat
4 9-12 th Perkembangan sikap yang individualis
5 12-15 th Awal penyesuaian social
6 15-18 th Awal pilihan kecenderungan pola hidup yang akan
diikuti smpai dewasa
Anak adalah individu unik yang tidak dapat disamakan dengan orang dewasa,
Allah SWT telah menitipkan anak dalam jiwa manusia,rasa cinta yang
dalam kepada anak dan tak tertandingi dengan cinta lain.Sebab anak merupakan
10
jantung hati, cahaya kalbu di dalam rumah tangga. Ini bisa dilihat dari perhatian
besar yang diberikan orang tua kepada anak-anak mereka, disertai dengan rasa
“Dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami
Pada anak terdapat tanggung jawab yang besar karena anak merupakan
masa depan suatu bangsa dan agama yang disandarkan. Anak merupakan bapak
Banyak cara yang dilakukan orang tua dalam mendidik anak. Diantaranya
sebagai bentuk mendidik anak yang diharapkan anak menjadi baik dan
Sering juga terjadi kekerasan terhadap anak yang tidak kita sadari.Sebagai
contoh seorang guru melakukan kekerasan fisik terhadap seorang siswa. Tentu
kita berpikir hal tersebut termasuk wajar dalam sekolah. tetapi hal itu telah
kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi
perkembangan dan pertumbuhan anak tersebut secara wajar, baik fisik, mental,
11
maupun sosial. Hal tersebut adalah sebagai perwujudan adanya keadilan dalam
suatu masyarakat. Perlindungan anak tidak boleh dilakukan secara berlebihan dan
dan bermanfaat yang mencerminkan suatu usaha yang efektif dan efisien terhadap
Anak dijelaskan bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta
Tahun 2002 yang mengatur tentang tujuan perlindungan anak yaitu untuk
menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
anak dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara
12
menjadi sasaran penanganan langsung. Kegiatan seperti ini, antara lain dapat
berupa cara melindungi anak dari berbagai ancaman baik dari luar maupun dari
dimaksud dengan perlindungan anak secara tidak langsung adalah kegiatan yang
tidak langsung ditujukan kepada anak, melainkan orang lain yang terlibat atau
keluarga dan orang tua. Jadi yang mengusahakan perlindungan bagi anak adalah
usaha dalam situasi dan kondisi tertentu. Perlindungan anak menyangkut berbagai
aspek kehidupan agar anak benar-benar dapat tumbuh dan berkembang dengan
Anak merupakan sebuah aturan yang menjamin mengenai hak-hak dan kewajiban
anak yang berupa : hukum adat, hukum perdata, hukum pidana, hukum acara
perdata, hukum acara pidana, maupun peraturan lain yang berhubungan dengan
permasalahan anak. Dalam bukunya yang berjudul Hukum dan Hak-Hak Anak,
hukum bagi anak-anak merupakan salah satu sisi pendekatan untuk melindungi
13
anak-anak Indonesia, di mana masalahnya tidak semata-mata bisa didekati secara
yuridis saja tetapi juga perlu pendekatan yang lebih luas, yaitu ekonomi, sosial
dan budaya. Perlindungan khusus terhadap anak yang berada dalam situasi
darurat, misalnya anak yang sedang berhadapan dengan hukum serta anak dari
kelompok minoritas dan terisolasi diatur secara terperinci dalam Bab VIII Bagian
yang dimaksud dalam Pasal 59 adalah meliputi anak yang berkonflik dengan
hukum dan anak korban tindak pidana, yang merupakan kewajiban dan
meliputi :
a. non diskriminasi
14
Sejak tahun lima puluhan perhatian ke arah terwujudnya peradilan anak telah
akan pernah berhenti, karena disamping merupakan masalah universal juga karena
dunia ini akan selalu diisi oleh anak-anak. Sepanjang dunia tidak sepi dari anak-
anak, selama itu pula masalah anak akan selalu dibicarakan. Perhatian akan
perlunya perlindungan khusus bagi anak berawal dari Deklarasi Jenewa tentang
Hak-hak Anak tahun 1924 yang diakui dalam Universal Declaration of Human
Right tahun 1958. bertolak dari itu, kemudian pada tanggal 20 Nopember 1958
(Deklarasi Hak-hak anak). Sementara itu masalah anak terus dibicarakan dalam
internasional kedua bagi hak anak. Tahun 1979 saat dicanangkannya Tahun Anak
anak dan mengikat secara yuridis. Inilah awal perumusan Konvensi Hak Anak.
Tahun 1989, rancangan Konvensi Hak Anak diselesaikan dan pada tahun itu juga
naskah akhir tersebut disahkan dengan suara bulat oleh Majelis Umum PBB
hukum yang mengatur perlindungan hak-hak anak diatur dalam Konvensi PBB
tentang Hak-Hak Anak ( Convention on The Rights of The Child ) tahun 1989
15
(Convention on The Right of The Child, UNICEF, 1990 ), telah di ratifikasi oleh
lebih 191 negara. Indonesia sebagai anggota PBB telah meratifikasi dengan
Kepres Nomor 36 tahun 1990. Dengan demikian Konvensi PBB tentang Hak
Anak tersebut telah menjadi hukum Indonesia dan mengikat seluruh warga
Negara Indonesia. Lahirnya Konvensi Hak Anak Gagasan mengenai hak anak
pertama kali muncul pasca berakhirnya Perang Dunia I. Sebagai reaksi atas
penderitaan yang timbul akibat bencana peperangan terutama yang dialami oleh
yang meminta perhatian publik atas nasib anak-anak yang menjadi korban perang.
mengembangkan sepuluh butir pernyataan tentang hak anak yang pada tahun 1923
diadopsi oleh Save the Children Fund International Union. Untuk pertama
kalinya, pada tahun 1924, Deklarasi Hak Anak diadopsi secara internasional oleh
hak asasi manusia yang memasukan masing-masing hak-hak sipil, hak politik, hak
ekonomi, hak sosial dan hak budaya. Secara garis besar Konvensi Hak Anak dapat
perlindungan anak oleh negara, ketiga peran serta berbagai pihak (pemerintah,
Ketentuan hukum mengenai hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak dapat
16
dikelompokan menjadi: 1. Hak terhadap kelangsungan hidup (survival rights) Hak
Anak negara harus menjamin kelangsungan hak hidup, kelangsungan hidup dan
kekerasan yang sangat amat tragis.Yaitu seorang anak yang bernama Bastien
yang masih berumur 3 tahun. Sang ayah dengan kejam memasukkan sang balita
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
nasional. Melihat arti pentingnya anak bagi kelangsungan bangsa dan negara,
pemerintah tetap memandang perlu adanya acuan yuridis formal yang mengatur
Undang Nomor 23 Tahun 2002 bahwa yang dimaksud dengan perlindungan anak
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
CatatanFilsufGila: http://umam74.blogspot.com/2012/05/perlindungan-anak-di-
indonesia.html?m=1
19