Disusun Oleh:
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa dengan rahmat dan hidayahNya sehingga
kami dapat menyusun tugas makalah yang berjudul “Contoh Model Pelayanan Kebidanan
(Indonesia) dan luar negeri”.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen Ibu
Triatmi Andri Yanuari,M.Keb dengan mata kuliah Konsep Kebidanan. Bersamaan dengan itu
tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan serta menjelaskan
kepada para pembaca maupun penulis.
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan tugas makalah ini terdapat kesalahan dan
kekurangan. Dengan itu, kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan
makalah ini lebh baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Sejak zaman prasejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir
(Siphrah dan Poah), yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi laki-
1aki bangsa Yahudi (sebagai orang-orang yang terjajah oleh bangsa Mesir), yang
diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika
moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dan memebela orang-orang yang berada
pada posisi lemah, yang pada zaman modern ini kita sebut peran advokasi. Dalam
menjalankan tugas dan praktiknya, bidan bekerja berdasarkan pada pandangan
filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan dan kode etik
profesi yang dimiliknya.
Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui perkembangan
pelayanan dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama
dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi diberbagai catatan pelayanan wajib
mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui
pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan serta meningkatkan
jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana model pelayanan kebidanan di Indonesia?
2. Bagaimana model pelayanan kebidanan di Amerika Serikat?
3. Bagaimana model pelayanan kebidanan di Australia?
4. Bagaimana model pelayanan kebidanan di Selandia Baru?
5. Bagaimana model pelayanan kebidanan di Inggris?
6. Bagaimana model pelayanan kebidanan di Belanda?
7. Bagaimana model pelayanan kebidanan di Afrika?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
f. Partnership Model
Model perawatan di mana bidan dan wanita berada dalam kemitraan selama periode
kelahiran kehamilan, kelahiran dan pasca. Pelayanan yang diberikan dengan
beremitraan sesama rekan sejawat dalam melakukan pelayanan.
Model pelayanan kebidanan di Indonesia bila ditinjau dari filosopi asuhan
kebidanan yang telah disepakati di Internasional yaitu model asuhan kebidanan yang
berfokus pada perempuan (women centered care) dimana memberikan prioritas pada
kebutuhan dan harapan perempuan, yang menekankan pentingnya informed choice,
continuity of care, user invol vement, clinical effectiveness, responsiveness and
accessibility. Model asuhan yaitu asuha yang berfokus pada peempuan tersebut, namun
penerapannya di Indonesia penerapan asuhan kebidnan ni masih belum maksimal
dalam implementasinya.
Menurut WHO (2009) sebagian kematian ibu yang terjadi dapat dihindari
apabila tersedia tenaga pertolongan persalinan yang terampil. Kompetensi adalah
prasyarat untuk praktek – praktek terbaik dan memastikan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan ibu (Canavan dalam Cham et al 2008). Menurut Depkes (2008)
bahwa Tingginya kasus kematian ibu diidentifikasikan pula sebagai akibat tidak
langsungdari kondisi “tiga terlambat” yaitu; terlambat dalam mengenal tanda
bahayadan mengambil keputusan di tingkat keluarga, terlambat mencapai tempat
pelayanan, dan terlambat mendapatkan pertolongan medis yang memadai (Depkes,
2008). Menurut Sugiarto (2002) salah satu factor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan yaitu memberikan pelayanan yang efisien dimana pelayanan dilakukan
dengan efektif dan efesien.
7
piagam kota : bidan merupakan profesi penting dalam kehidupan masyarakat colonial
dan diperlakukan dengan sangat hormat, dan mereka disediakan rumah, tanah,
makanan, dan honor sebagai bayaran untuk pelayanan mereka
Antara periode ini, ilmu kedokteran dan keperawatan berkembang pesat serta
penemuan dan pendidikan yang berhubungan dengan praktik obstetric mulai
berkembang. Perkembangan ini mencakup:
Pada awal abad ke-20 penghargaan bidan mulai berkurang sehingga menjadi
salah satu profesi yang tidak dihormati karena dipicu oleh factor yang meliputi sikap
agama, tuntutan ekonomi, fungsi bidan digantikan oleh dokter, pendidikan dan
perwatan maternitas yang tidak adekuat, tidak adanya pengaturan, arus pendatang dan
status wanita yang rendah.
8
Oleh karena itu dilakukan tindakan untuk meningkatkanperawatan maternitas
tersebut, diantaranya;
Meskipun sempat mengalami kemunduran, namun pada tahun 1979 bidan mulai
mendapat perannya kembali. Yaitu setelah badan pengawasan obat Amerika
mengatakan bahwa ibu bersalin yang menerima anesthesia dalam dosis tinggi
menyebabkan ibu tersebut melahirkan anak-anak yang mengalami kemunduran
perkembangan psikomotor. Berdasarkan hal tersebut masyarakat mulai tertarik kembali
dengan proses persalinan alamiah yang kebanyakan dilakukan di rumah(homebirth)
9
2.1.3 Model Pelayanan Kebidanan Luar Negeri (Australia)
Tugas pertama yang sulit adalah meneliti kembali nama bidan itu sendiri, tidak
sama dengan ketika latihan dalam praktik kebidanan. Bidan sangat penting layanan
kesehatan sejak perang dunia II dan proporsi yang besar di rumah sakit sebagai pusat
pelayanan kesehatan untuk daerah rumah sakit tersebut. Peningkatan rumah sakit dan
persatuan perawat dan peningkatan ahli kebidanan yang lebih menekankan pada
teknologi menyebabkan mundurnya kebidanan. Namun situasi itu berakhir pada saat
amerika utara menilai bahwa kepemimpinan perawat dan kepemimpinan bidan, bahwa
bidanlah yang lebih berhak mendapat penghargaan pertama dan penghargaan kedua
diberikan kepada perawat. Penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan nilai
profesi bidan.
10
Model pelayanan kebidanan di Australia Menggunakan modal partnership
kebidanan dimana wanita sebagai partner bidan dalam berbagai pengalaman tentang
proses melahirkan dan melahirkan adalah proses yang normal dalam kebidanan.
11
Tindakan keperawatan mulai dari tahun 1971 sudah diterapkan pada setiap ibu
hamil, hal ini menjadikan bidan sebagai perawat spesialis kandungan. Bidan berkerja
di masyarakat dimulai dengan bekerja di rumah sakit dalam area tertentu, seperti klinik
ante natal, ruang bersalin dan ruang nifas, kehamilan, dan persalinan menjadi terpisah
dan khusus serta tersendiri secara keseluruhan. Dalam proses ini bidan kehilangan
pandangan bahwa persalian adalah suatu peristiwa yang normal dan dengan peran
mereka sebagai pendamping peristiwa normal tersebut. Disamping itu bidan menjadi
berpengalaman memberikan intervensi dan asuhan maternitas yang penuh dengan
pengaruh medis, dimana seharusnya para dokter dan rumah sakit secara langsung yang
tepat memberikannya.
Model di atas ditunjukan untuk memberikan pelayanan pada maternal dan untuk
mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu serta janin. Dengan adanya dukungan
yang kuat terhadap gerakan feminis, banyak wanita yang berjuang untuk meningkatkan
medikalisasi dan memilih persalinan di rumah. Kumpulan Homebirth di Aukland
dibentuk tahun 1978. Dimulai dengan 150 orang dan menjadi organisasi nasional
selama 2 tahun, yauitu NZNA (New Zealand Nurse Association). Perkumpulan ini
didukung oleh para langganan, donator dan tenaga kerja suka rela atau fakultatif yang
bertanggung jawab atas banyaknya perubahan positif dalan system RS. Hal ini
berlangsung sampai dengan tahun 1980. Pada tahun 1980 NZNA membuat garis besar
mengenai statement kebijakan atas pembatasan rumah hal ini disampaikan oleh
penasihat panitia maternal jasa kepada jawatan kesehatan. Panitia maternal jasa adalah
suatu panitia di mana dokter kandungan menyatakan peraturan mengenai survei
maternal terutama dalam hal memperdulikan rumah. Tahun 1981 sebagaian besar RS
memasukan bidan keperkumpulan perawat, para bidan mengalami krisis untuk
membentuk organisasi dan pemimpin dari mereka, kemudian muncul perkumpulan
yang menentang NZNA untuk mendapatkan rekomendasi lebih lanjut lansung dibawah
RS atau dibawah dokter kandungan.
12
Bidan bekerja sama dengan wanita untuk menegaskan kembali otonomi bidan
dan bersama-sama sebagai rekan mereka telah membawa kebijakan politik yang
diperkuat dengan legalisasi tentang profesionalisme praktek bidan. Sebagian besar
bidan di Selandia Baru mulai memilih untuk bekerja secara mandiri dengan tanggung
jawab penuh kepada pasiennya dengan lingkup normal.Tahun 1986 homebirth sangat
berpengaruh dalam kemajuan melawan penetapan yang dibuat oleh medis, akhirnya
mentri pelayanan kesehatan secara resmi mengakui homebirth pada tahun 1986.
Lebih dari 10 tahun yang lalu pelayanan maternitas telah berubah secara
dramatis. Saat ini 86% wanita mendapat pelayanan dari bidan sejak kehamilan sampai
nifas dan asuhan berkelanjutan yang hanya dapat dilaksanakan pada persalainan di
rumah. Sekarang disamping dokter 63% wanita memilih bidan sebagai salah satu
perawat maternitas dan hal ini terus meningkat. Model kebidanan yang digunakan di
Selandia Baru adalah ‘partnership’ antara bidan dan wanita. Bidan dengan
pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya dan wanita dengan pengetahuan
tentang kebutuhan dirinya dan keluarganya serta harapan-harapan terhadap kehamilan
dan persalinan. Dasar dari model partnership adalah komunikasi dan negosiasi.
13
Keuntungan bagi wanita adalah menendapatkan kebutuhan wanita sebagai
prioritas utama,wanita berhak memilih asuhan yang diinginkan dan rencana
kelahiranya keuntungan bagi bidan adalah memudahkan bidan dalam memberikan
asuhan yang berkesinambungan dan menerapkan women center care, memudahkan
dalam melakukan asuhan mandiri dan komperhenfis pada ibu bayi dan keluarga.
14
Tidak berbeda dengan ucapan Maria De Broer yang mengatakan bahwa
kebidanan tidak memiliki hubungan dengan keperawatan, kebidanan adalah profesi
yang mandiri. Pendidikan kebidanan di Amsterdam memiliki prinsip yakni
sebagaimana memberi anastesi dan sedatif pada pasien barulah kita harus mengatakan
pendekatan dan memberi dorongan pada ibu saat persalinan. Jadi pada prakteknya
bidan harus memandang ibu secara keseluruhan dan mendorong ibu untuk menolong
dirinya sendiri.
Pada kasus resiko rendah dokter tidak ikut menangani, mulai dari prenatal,
natal, post natal, pada resiko menengah mereka selalu memberi job tersebut pada bidan
dan pada kasus resiko tinggi dokter dan bidan saling bekerja sama.
Bidan di Belanda 75% bekerja secara mandiri, karena kebidanan adalah profesi
yang mendiri dan aktif. Sehubungan dengan hal tersebut bidan harus menjadi role
model dimasyarakat dan harus menganggap kehamilan adalah sesuatu yang normal
sehingga apabila seorang wanita merasa dirinya hamil dia dapat langsung
memeriksakan diri ke bidan.
a. Pelayanan Antenatal
Bidan menurut peraturan Belanda lebih berhak praktek mandiri daripada
perawat. Bidan mempunyai izin resmi untuk praktek dan menyediakan layanan kepada
wanita dengan resiko rendah, meliputi antenatal, intrapratum dan post natal. Tanpa ahli
kandunagn yang menyertai mereka bekerja di bawah Lembaga Audit Kesehatan. Bidan
harus merujuk wanita dengan resiko tinggi atau kasus patologi ke Ahli Kebidanan untuk
dirawat dengan baik.
Untuk memperbaiki pelayanan kebidanan dan ahli kebidanandan untuk
meningkatkan kerjasama antar bidan dan ahli kebidanan dibentuklah daftar indikasi
oleh kelompok kecil yang berhubungan dengan pelayanan maternal di Belanda. Daftar
ini berisi riwayat sebelum dan sesudah pengobatan. Riwayat kebidanan akan berguna
dalam pelayanan kebidanan. Penelitian Woremever menghasilkan data tentang
mortalitas dan mobilitas yang menjamin kesimpulan : dengan sistem pelayanan yang
diterapkan Belanda memungkinkan mendapatkan hasil yang memuaskan melalui
seleksi wanita. Suksesnya penggunaan daftar indikasi merupakan dasar yang penting
mengapa persalinan di rumah disediakan dan menjadi alternatif karena wanita dengan
resiko tinggi dapat diidentifikasi dan kemudian dirujuk ke Ahli Kebidanan.
15
Selama kehamilan bidan menjumpai wanita hamil 10-14 kali di klinik bidan.
Sasaran utama praktek bidan adalah pelayanan komunitas. Jika tidak ada masalah,
wanita diberi pilihan untuk melahirkan di rumah atau di rumah sakit. Karena pelayanan
antenatal yang hati-hati sehingga kelahiran di rumah sama amannya dengan kelahiran
di rumah sakit. Tahun 1969 pemerintah Belanda menetapkan bahwa melahirkan di
rumah harus dipromosikan sebagai alternatif persalinan. Di Amsterdam 43% kelahiran
(catatan bidan dan Ahli Kebidanan) terjadi di rumah. Di Holland, diakui bahwa rumah
adalah tempat yang aman untuk melahirkan selama semuanya normal.
b. Pelayanan IntraPartum
Pelayanan Intrapartum dimulai dari waktu bidan dipanggil sampai satu jam
setelah lahirnya plasenta dan membrannya. Bidan mempunyai kemampuan untuk
melakukan episiotomi tapi tidak diizinkan menggunakan alat kedokteran. Baisanya
bidan menjahit luka perineum atau episiotomi, untuk luka yang parah dirujuk ke Ahli
Kebidanan. Syntomentrin dan Ergometrin diberikan jika ada indikasi. Kebanyakan kala
III dibiarkan sesuai fisiologinya. Analgesik tidak digunakan dalam persalinan.
16
Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka pada akhir abad ke 18
banyak kalangan medis yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita
tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetric. Pendapat ini digunakan untuk
menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan tidak mempunyai pendukung, uang tidak
terorganisir dan tidak dianggap profesional. Pada pertengahan abad antara tahun 1770
dan 1820, para wanita golongan atas di kota-kota di Amerika, mulai meminta bantuan
“para bidan pria” atau para dokter. Sejak awal 1990 setengah persalinan di AS ditangani
oleh dokter, bidan hanya menangani persalinan wanita yang tidak mampu membayar
dokter. Dengan berubahnya kondisi kehidupan di kora, persepsi-persepsi bartu para
wanita dan kemajuan dalam ilmu kedokteran, kelahiran menjadi semakin meningkat
dipandang sebagai satu masalah medis sehingga di kelola oleh dokter.
Tahun 1915 dokter Joseph de lee mengatakan bahwa kelahiran bayi adalah
proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran di dalamnya, dan diberlakukannya
protap pertolongan persalinan di AS yaitu : memberikan sedatif pada awal inpartu,
membiarkan serviks berdilatasi memberikan ether pada kala dua, melakukan
episiotomi, melahirkan bayi dengan forcep elstraksi plasenta, memberikan uteronika
serta menjahit episiotomi. Akibat protap tersebut kematian ibu mencapai angka 600-
700 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1900-1930, dan sebanyak 30-
50% wanita melahirkan di rumah sakit. Dokter Grantly Dicke meluncurkan buku
tentang persalinan alamiah. Hal ini membuat para spesialis obstetric berusaha
meningkatkan peran tenaga diluar medis, termasuk bidan.
17
2.1.7 Model Pelayanan Kebidanan Luar Negeri (Afrika)
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTRAKA
Camelia Hanifah Amelina, 2010. Hubungan Antara Kepuasan Konsumen dan Kualitas Pelayanan
dengan Loyalitas. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Queensland Perawat Industrial Award, 2006; Davis-Floyd, Barclay, Daviss & Tritten, 2009
Siboro,J.1996.Sejarah Australia.Bandung.Tarsito
Soepardan,Suryani.2007.Konsep Kebidanan.Jakarta:EGC.
Sofyan,Mustika.dkk.2006.Ikatan Bidan Indonesia.Jakarta:PP IBI 2016. Naskah Akademik
Rancangan Undang-Undang Tentang Kebidanan.
Heryani Reni. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta. Trans Info Media. 2011
Nurhayati., dkk. 2012. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Salmiati, dkk. Konsep Kebidanan Manajemen dan Standar Pelayanan. Jakarta. EGC.2011
Mita, Liva dkk,2019.Asuhan Kebidanan Bagi para Bidan di Komunitas.Yokyakarta:
Deepublish
Estiwidani,Dwiana.2008.Konsep Kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya
Izzafahmi, Yusria (2016). Sejarah Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Kebidanan di Amerika.
Diakses pada 15 Oktober 2019.
www.academia.edu/29807131/SEJARAH_PERKEMBANGAN_PELAYANAN_DAN_PENDIDIKA
N_BIDAN_AMERIKA_EDITED_.docx
https://kupdf.net/download/modul-konsep kebidanandoc_5a2e3081e2b6f51f2b245bc2_pdf
https://Midwiferytoday.com
20
http://apricilianymaniku.blogspot.co.id/2015/02/model-asuhan-kebidanan.html
http://Wartasejarah.blogspot.com/2015/06/pendidikan-kebidanan-di-australia.html/?m=1
https://www.academia.edu/24324710/BAB_II_TINJAUAN_TEORI_Perkembangan_Profesi_dan_pen
didikan_bidan
http://kirakiranaafirdaus.blogspot.com/2017/01/model-asuhan-pelayanan-kebidanan-di.html
21