Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP KEBIDANAN
(PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN)

OLEH :
KELOMPOK 4

1. RAHMATUN FAUZIAH (1920332045)


2. KORI KORNELIA (1920332053)

DOSEN PEMBIMBING:
ULVI MARIATI, S.Kp, M.Kes

PROGRAM STUDI S2 ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Paradigma Asuhan Kebidanan”. Makalah ini merupakan salah
satu tugas dari mata kuliah Konsep Kebidanan.
Makalah ini disusun sedemikian rupa agar mudah dibaca dan dipahami
oleh mahasiswa. Dalam penyelesaian makalah ini banyak pihak yang telah
membantu, dengan itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya .
Kami mengetahui bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan baik
dalam segi isi ataupun penjelasan. Dengan demikian, kritik dan saran diharapkan
agar kesempurnaan makalah ini dapat terwujud.
Terima kasih kepada dosen dan mahasiswa yang telah membaca dan
mempelajari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat .

Padang, Maret 2020

Penulis

Kelompok IV
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................
i
Daftar Isi.....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................
2
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Paradigma
..........................................................................................................................
3
2.2 Komponen Paradigma Kebidanan
..........................................................................................................................
8
2.3 Macam-macam Asuhan Kebidanan
..........................................................................................................................
9
2.4 Manfaat Paradigma dikaitkan dengan Asuhan Kebidanan
..........................................................................................................................
9
2.5 Body Of Knowledge
..........................................................................................................................
11
2.9 Paradigma Asuhan Kebidanan Terdapat di dalam Jurnal
..........................................................................................................................
20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
24
3.2 Saran............................................................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Paradigma pelayanan kebidanan saat ini telah mengalami pergeseran.
Selama satu dekade ini, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan
mengkombinasikan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer,
serta telah menjadi begian penting dari praktek kebidanan. Pada saat ini
masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah kesehatan
yang terjadi pada kelompok Ibu dan Anak yang ditandai antara yang ditandai
antara lain masih tingginya angka kematian Ibu dan Bayi. Kematian pada
masa maternal mencerminkan kemampuan negara dalammemberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Masalah kesehatan Ibu dan Anak
masih tetap menempatkan posisi penting karena menyangkut kualitas sumber
daya manusia yang paling hulu yaitu periode kehamilan, persalinan dan
tumbuh kembang anak
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peran penting dalam
menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi
asuhan kebidanan. Dalam memberi asuhan bidann sebagai indifidu yang
memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya, bio-psiko-sosial.
Ditengah masnyarakat, bidan juga berperan dalam memberi pendidikan
kesehatan dan mengubah perilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya
hidup menjadi sehat. Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga
terhadap keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan memiliki peran unik yang tugasnya saling melengkapi
dengan tenaga kesehatan profesional lainnya didalam pelayanan kesehatan ibu
dan anak. Bidan sebagai praktisi memberikan asuhan kebidanan bagi ibu
hamil dan bersalin yang normal, serta asuhan terhadap kasus gangguan sistem
reproduksi pada wanita dan gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai
dengan kewenangannya.
Sesuai dengan tugas seorang bidan dalam memberikan pelayanan/asuhan
kebidanan yang terfokus kepada ibu dan anak balita yang lebih rinci dapat kita
ketahui bahwa pelayanan kebidanan mencakup praperkawinan, kehamilan,
melahirkan,menyusui dan nifas. Pelayanan/asuhan kebidanan pada bayi,
balita, remaja da wanita usia subur, maka kebidanan dalam bekerja
memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma yaitu
berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkunga, perilaku, pelayanan
kesehatan/kebidanan dan keturunan.
Dari paradigma tersebut maka bidan dapat melakukan asuhan kebidanan
dengan baik yaitu penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan,
nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Paradigma ?
2. Apa saja Komponen Paradigma Kebidanan?
3. Apa saja Macam-macam Asuhan Kebidanan?
4. Apa saja Manfaat Paradigma dikaitkan dengan Asuhan Kebidanan?
5. Apa yang dimaksud Body Of Knowledge?
6. Bagaimana Paradigma Asuhan Kebidanan Terdapat di dalam Jurnal?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tentang pengertian paradigma kebidanan
2. Untuk mengetahui Komponen Paradigma Kebidanan
3. Untuk mengetahui tentang Macam-macam Asuhan Kebidanan
4. Untuk mengetahui tentang Manfaat Paradigma dikaitkan dengan Asuhan
Kebidanan
5. Untuk mengetahui tentang Body Of Knowledge
6. Untuk mengetahui tentang Paradigma Asuhan Kebidanan Terdapat di
dalam Jurnal?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Paradigma


Paradigma berasal dari bahasa latinatau dalam bahasa Yunani
paradeigme yang artinya model,pola, contoh (Echols dan Sadily 1975,
World Book dictionary 1981).Sinonim dalam bahasa inggris : world-view,
yaitu pandangan hidup/falsafah dengan kata lain paradigma digambarkan
sebagai pandangan hidup dari suatu disiplin, disiplin yang berbeda
menggunakan pendekatan berbeda juga dalam menggunakan pendekatan
berbeda juga dalam merumuskan paradigmanya. Contoh yang sering
dipakai yaitu ilmu alam pada saat berpendapat bahwa bumi itu ternyata
bulat.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma
adalah kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang
bidan dalam memberi pelayanan. Keberhasilan bidan dalam
bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma, berupa
pandangan terhadap manusia/perempuan,lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan cara pandang bidan atau hubungan timbal balik antara
manusia, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.

Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya


berpegang pada paradigma yang berupa cara pandang bidan terhadap
wanita, pelayanan kesehatan ilmu pengetahuan.
2.2. Komponen Paradigma Kebidanan
a. Manusia/wanita
Manusia/wanita adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan
spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang
bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Keunikan
secara fisik, emosional, sosial dan budaya membedakan tiap perempuan.
Perbedaan kebutuhan dan kebudayaan itulah yang membuat perermpuan
lebih diperhatikan selama proses hidupnya.
Wanita/ibu merupakan pendidik utama dan pertama dalam
keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi
dari wanita/ibu dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah
penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga. Ibu dan
keluarga adalah pusat asuhan kebidanan yang mengharuskan bidan
bersama wanita dan keluarga bekerja memberdayakan dirinya.
Peran manusia, Wanita dan Bidan :
1. Peran Manusia
 Adalah makhluk Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual serta unik dan
utuh.
 Punya Siklus tumbuh dan berkembang
 Punya kemampuan untuk mengatasi perubahan dunia (kemampuan
dari lahir atau belajar dari lingkungan).
 Cenderung mempertahankan keseimbangan Homeostasis.
 Cenderung beradaptasi dengan lingkungan
 Memenuhi kebutuhan melalui serangkaian peristiwa belajar
 Mempunyai kapasitas berfikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi
dan mengembangkan budaya serta nilai-nilai.
 Mampu berjuang untuk mencapai tujuan.
 Terdiri dari pria dan wanita.
 Keluarga
2. Peran Wanita didalam keluarga
 Sebagai Pendamping
 Sebagai Pengelola
 Sebagai Pencari Nafkah
 Sebagai Penerus Generasi
3. Peran bidan untuk individu dan masyarakat
 Menolong individu mengatasi dan beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan.
 Membawa perubahan tingkah laku yang positif
 Merencanakan perawatan yang bersifat individual.
 mengetahui budaya-budaya yang berkembang dalam masyarakat
 Menerapkan Pendektan komprehensif
b. Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan


terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psiko sosial,
lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psiko-sosial
meliputi keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat. Ibu selalu
terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok komunitas maupun
masyarakat. Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan
erat secara terus menerus terjadi interaksi satu sama lain baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama. Keluarga dalam fungsinya
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka berada.
Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan
dukungan emosional kepada ibu yang sedang hamil, melahirkan dan
nifas. Keadaan sosial-ekonomi, pendidikan,kebudayaan dan lokasi
tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan ibu hamil,
melahirkan dan nifas.

Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks


yang telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri
dari individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan
sistem nilai.

1. Lingkungan Fisik
 Terdiri dari semua benda-benda mati yang berada disekitar kita.
 Wanita merupakan bagian dari keluarga serta unit dari komuniti
 Keluarga bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
2. Budaya
 Meliputi sosial-ekonomi, pendidikan, kebudayaan.
 Lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan
bumil, bulin dan bufas.
3. Psikososial
 Ibu sebagai wanita terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok,
dan masyarakat
 Keberadaan wanita yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat
diperlukan karena wanita mempunyai 5 peran yang sangat penting
dalam keluarga.
4. Biologis
 Meliputi genetika, biomedik dan maturistik
 Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh yang mempunyai
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
3 (Tiga) Karakteristik Sehat :
 Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
 Memandang sehat dalam konteks eksternal & internal.
 Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
c. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku manusia bersifat holistik.
Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi
yang akan dilahirkan. Demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan
mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
Perilaku manusia bersifat holistik (menyeluruh). Adapun perilaku
profesional dari bidan mencakup hal-hal berikut:
1. Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika
profesi dan aspek legal
2. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis
yang dibuatnya
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan
mutakhir secara berkala
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan
penyakit dan strategi pengendalian infeksi
5. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan
asuhan kebidanan
6. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan
praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan,
bayi baru lahir dan anak
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum
wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah
diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan
secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatan
dirinya
8. Menggunakan keterampilan komunikasi
9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan ibu dan keluarga
10. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan

Perilaku Sehat :
 Perilaku merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungan yang terwjud dalam bentuk pengetahuan,
sikap, dan tindakan perilaku manusia bersifat holistik atau menyeluruh.
 Ibu yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman serta selalu
melakukan hubungan atau interaksi dengan lingkungannya maka akan
mendapat informasi dalam menjaga kesehatannya.
d. Pelayanan kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam
rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Pelayanan kebidanan
merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan
yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan


masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan pelayanan kebidanan.

Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

a. Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung


jawab bidan.
b. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai
salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat / fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun
vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
e. Keturunan

Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas


manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu sehat. Hal ini
menyangkut penyiapan perempuan sebelum perkawinan, sebelum
kehamilan (prakonsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.

Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis,


namun bila tidak ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan
menjadi patologis. Oleh karenanya layanan pra-perkawinan,kehamilan,
kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu
sama lain yang tidak dapat dipisahkan.

2.3. Macam-macam Asuhan Kebidanan

Secara definitif, asuhan kebidanan dapat diartikan sebagai bantuan


yang diberikan oleh bidan kepada individu ibu atau anak balita. Bentuk dari
asuhan kebidanan adalah pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan dapat
diartikan sebagai kegiatan layanan dalam bentuk bantuan yang dilakukan oleh
bidan sesuai dengan keprofesian dan kewenangan yang diterimanya untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga.

Macam-macam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:


a. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, nifas dan menyusui
b. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan balita
c. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan dengan risiko tinggi
d. Asuhan kebidanan pada remajawanita sebagai calon ibu
e. Asuhan kebidanan pada keluarga berencana
f. Asuhan kebidanan pada wanita dalam masa pra perkawinan dan
dengan gangguan reproduksi

Asuhan kebidanan ini merupakan bagian dari pelayanan kesehatan


yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu, didalam
asuhan kebidanan, kegiatan-kegiatan keluarga berencana, peningkatan peran
wanita dan kegiatan kemasyarakatan lainnya dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak, akan terintegrasi didalamnya

2.4. Hubungan paradigma dengan asuhan kebidanan

Bidan memiliki peran unik dalam memberikan pelayanan kesehatan


bagi ibu anak, yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan profesional
lainnya. Bidan adalah praktisi yang memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap kasus gangguan sistem
reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan
kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar dapat
memenuhi peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya.
Tugas bidan adalah memberi pelayanan/asuhan kebidanan.
Pelayanan/asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan anak balita. Lebih
rincinya, pelayanan kebidanan mencakup pranikah, kehamilan, menyusui dan
nifas, serta pelayanan asuhan kebidanan pada bayi, balita remaja dan wanita
usia subur. Sesuai dengan kewenangannya, bidan dapat melakukan
pelayanan/asuhan pada kasus-kasus patologis. Memberi pelayanan kebidanan
pada keluarga berencana juga merupakan tugas bidan.
Setiap kegiatan bidan untuk mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, mengobati, serta memulihkan kesehatan ibu dan anak sesuai
dengan kewenangannya dilakukan melalui asuhan/pelayanan kebidanan. Ibu
adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan melahirkan
bayi yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadi konsepsi bayi.
Balita yang sehat akan menjadi modal utama dalam pembentukan generasi
yang kuat, berkualitas dan produktif di masa yang akan datang. Ibu sebagai
individu juga memberi kontribusi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan keluarga di masyarakat. Sebagai wanita, ibu juga dapat
berperan di berbagai sektor. Sebagai bagian dari keluarga, maka ibu dan anak
yang sehat merupakan sasaran pelayanan/asuhan kebidanan di Indonesia.

Dengan demikian, fenomena kebidanan di Indonesia adalah


masyarakat (ibu) yang berperilaku sehat, mau dan mampu memanfaatkan
pelayanan/asuhan kebidanan yang tersedia sehingga meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan balita. Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan
balita merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Dalam
memberi pelayanan kebidanan, perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang
memengaruhi kesehatan ibu dan anak, seperti perilaku masyarakat, keturunan,
serta lingkungan yang mencakup lingkungan sosial dan ekonomi.

2.5. Manfaat Paradigma Dikaitkan Dengan Asuhan Kebidanan

Para bidan sebagai tenaga kesehatan yang profesional memberikan


asuhan kepada klien atau pasiennya, secara definitif asuhan kebidanan dapat
diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu ibu atau
anak balita. Untuk itu diperlukan adanya paradigma kebidanan yang
memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Mempertahankan kesehatan ibu dan bayi


2. Meningkatkan kemampuan klien dalam upaya mengenal masalah,
merumuskan alternatif pemecahan masalah dan menilai tindakan
secara tepat dan cermat.
3. Memunculkan kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan
4. Klien berpengalaman dalam menghadapi masalah dan melaksanakan
pemecahan masalah kesehatan.
2.6. Pembahasan Jurnal
Berdasarkan jurnal internasional yang ditulis oleh Warmelink J Catja yang
berjudul Student midwives’ perceptions on the organisation of maternity care
and alternative maternity care models in the Netherlands - a qualitative study
tentang persepsi mahasiswa bidan tentang organisasi pelayanan kebidanan
dan model asuhan pelayanan alternatif di Belanda pada tahun 2014 di mana
bidan memberikan perawatan primer di masyarakat dan merujuk ke dokter
kandungan untuk perawatan sekunder dan tersier, ke sistem perawatan
bersalin yang lebih terintegrasi yang melibatkan bidan dan dokter kandungan
di semua tingkat perawatan. Siswa Bidan adalah penyedia perawatan bersalin
masa depan dan mereka mungkin mengalami perubahan tentang perawatan
bersalin, sehingga perlu untuk berdiskusi tentang pandangan mereka agar
relevan dengan teori. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi
siswa bidan tentang organisasi kebidanan saat ini dan model asuhan bersalin
alternatif, termasuk perawatan terintegrasi. Metode: Penelitian kualitatif ini
didasarkan pada paradigma interpretiv / konstruktivis, dengan menggunakan
desain teori yang mendasar yaitu melalui Wawancara dan diskusi kelompok
terarah dengan 18 bidan mahasiswa tahun terakhir Akademi Kebidanan
Amsterdam Groningen (AVAG) diadakan berdasarkan daftar topik, kemudian
ditranskripsikan, dikodekan, dan dianalisis. Temuan dari penelitian ini
menambah perspektif kelompok penting para profesional masa depan tentang
bagaimana mereka melihat diri mereka cocok dalam sistem yang berubah,
yang selanjutnya dapat menginformasikan arah dialog kebijakan saat ini
tentang pengembangan perawatan bersalin di Belanda. Hasil: Siswa merasa
bahwa pasti akan ada perubahan dalam organisasi pelayanan kebidanan, dan
mereka terbuka untuk berubah. Peserta menunjukkan bahwa kolaborasi yang
baik antara profesi, termasuk sistem catatan bersalin dan pedoman bersama,
dan saling percaya dan hormat adalah aspek penting dari setiap model
pelayanan. Para siswa menunjukkan bahwa perawatan yang berpusat pada
klien dan perlindungan dari pendekatan fisiologis, normalitas untuk
kehamilan dan kelahiran harus dipertahankan dalam setiap model alternatif
apa pun. Para siswa menyatakan khawatir bahwa peran bidan dalam
perawatan intrapartum dapat menjadi berlebihan, dan dengan demikian
mereka termotivasi untuk mengambil peran dan perkembangan kompetensi ,
sehingga mereka dapat memastikan peran mereka sendiri dalam perawatan
intrapartum. Siswa bidan di tahun terakhir mengakui bahwa perubahan dalam
organisasi pelayanan kebidanan tidak bisa dihindari dan memiliki sikap
terbuka terhadap perubahan dan mereka mau melakukan kolaborasi yang
baik, perawatan yang berpusat pada klien dan perlindungan untuk kelahiran
fisiologis yang normal. Bidan yang lulus termotivasi untuk melakukan
serangkaian keterampilan intrapartum yang mutakhir. Penting untuk
melibatkan pandangan siswa dalam diskusi, karena mereka adalah penyedia
pelayanan kebidanan masa depan.
Dalam jurnal penelitian ini menggambarkan pentingnya Paradigma atau
pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, layanan kesehatan dan
kebidanan. Dalam melaksanakan tugasnya seorang bidan berpegang teguh
pada filosofi, etika profesi dan aspek legal Bertanggung jawab dan
mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya dan Senantiasa
mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara
berkala. Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Uraian Diatas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Istilah paradigma berasal dari bahasa Latin atau dalam bahasa Yunani
Paradeigma yang artinya model, pola, contoh.
2. Komponen paradigma kebidanan adalah manusai, lingkungan, kesehatan
dan kebidanan
3. Bidan dapat melakukan pelayanan/asuhan pada kasus-kasus patologis
sesuai kewenangannya
4. Tugas bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan pada keluarga
berencana

3.2 Saran
Pada kesempatan ini penulis dapat menyampaikan saran-saran, antara lain :
1. Hendaknya kita mengetahui dan memahami pengertian serta makna
paradigma kebidanan dalam pergaulan sehari-hari
2. Hendaknya kita memahami komponen-komponen paradigma kebidanan
3. Dalam melakukan asuhan kebidanan, hendaknya bidan memahami tentang
manfaat pelayanan mandiri,kolaborasi, dan rujukan

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Endah Widhi.2016. Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik


Kebidanan. Jakarta .Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Sofyan, Mustika,Dkk.2006.Bidan Menyongsong masa Depan.Jakarta:PP IBI

Sari Febriana.2017.Modul Konsep Kebidanan.Medan.Akademi Kebidanan Mitra

Husada
Widi Astuti K.H Endah.2016.Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik
Kebidanan.Jakarta. Pusdik SDM Kesehatan

Novianty Asry.2017.Konsep Kebidanan.Jakarta.Fakultas Kedokteran dan


Kesehatan Universitas

Anda mungkin juga menyukai