Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN


“ MIDWIFERY CARE”
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah konsep kebidanan
Dosen : Dewi Ariani, SST, MPH

Disusun Oleh :

1.Via Laili Khusnyah 185070600111033


2.Rifka Kamalia Afifah 185070600111034
3.Yulia Afwinda Saptri 185070600111035
4.Berliana Salsabila Aprilia 185070600111036
5.Intan Salsa Cahyani 185070600111037

S 1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018
DAFTAR ISI

Cover …………………………………………………….……………....……….. i

Daftar Isi ………………………………………………..……………….........….... ii

Kata Pengantar ………………..…………………………………….........……...…iii

BAB I PENDAHULUAN ……………...…………..…………..…..........…..……. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………........…..………1

1.2 Rumusan Masalah …………………....…………........………….………1

1.3 Tujuan Pembahasan …………………………......………………..…… 1

BAB II. ISI …………………..…………….………………………….........……… 2

2.1 Definisi atau Pengertian……………………….………………...….….. 2

2.2 Ulasan Materi……..………………………………....……..……..…… 2

BAB III. PENUTUP ………………………………....…………........…………..... 9

3.1 Kesimpulan ……………………………………………...….......……… 9

3.2 Saran ………………………….…………………………….........…..… 9

Daftar Pustaka …………………………………………………......……………… 10


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Konsep Kebidanan tentang Model Koseptual Asuhan Kebidanan “Midwifery care”
ini. Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Dewi Ariani, SST, MPH
yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami meyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Malang, 10 September 2018


Hormat kami,

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yangmemiliki posisi penting


dan strategis terutama dalam penurunan angka kesakitan, Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang
berkesinambungan dan paripurna yang berfokus pada aspek pencegahan, promosi
yang belandasan kemitraan. Bidan juga memberikan asuhan kebidanan yaitu bantuan
yang di berikan oleh bidan kepada individu pasien ataupun klien yang pelaksanaannya
dilakukan dengan cara bertahap, sistematis dan melalui suatu proses yang disebut
manajemen kebidanan.

Pelayanan serta asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan berdasarkan


cara pandang atau pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang memandang
masalah kesehatan saling terkait yang disebut dengan paradigma sehat.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan tentang asuhan kebidanan

2. Mengetahui model konseptual asuhan kebidanan “Midwifery Care”

3. Mengetahui Asuhan Persalinan Normal

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa model konseptual asuhan kebidanan?


2. Apa yang dimaksud dengan asuhan kebidanan “Midwifery care”?
3. Apa saja bentuk-bentuk asuhan kebidanan?
BAB II
ISI

2.1 Definisi/Pengertian

Seorang bidan adalah seseorang yang telah berhasil atau sukses


menyelesaikan pendidikan bidan yang terakreditasi dan diakui negara (ICM, 2005).
Sedangkan Kebidanan adalah seni dan praktik yang mengombinasikan filosofi
ilmiah, pendekatan pada manusia sebagai syarat dan ketepatan dalam pemeliharaan
kesehatan perempuan, serta prosses reproduksinya yang normal termasuk kelahiran
bayi dan mengikutsertakan keluarga dan atau orang yang berarti lainnya (Lang,
1979).

Asuhan kebidanan adalah prosedur tindakan yang dilakukan oleh bidan


sesuai dengan wewenang dalam lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan dengan memperhatikan pengaruh-pengaruh sosial, budaya, psikologis,
emosional, spiritual, fisik, etika, kode etik, serta hubungan antara prinsip kemitraan
perempuan. Asuhan kebidanan mengutamakan keamanan ibu, janin atau bayi,
penolong, serta kepuasan perempuan dan keluarganya. Asuhan kebidanan diberikan
dengan mempraktikkan prinsip-prinsip bela rasa, kompetensi, suara hati, saling
percaya dan komitmen untuk memelihara serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan
janin/bayinya.

Model konseptual asuhan kebidana adalah merupakan gambaran abstrak


suatu ide yang menjadi gambaran suatu disiplin ilmu. Konseptual model berkembang
dari wawasan inisiatif keilmuan kemudian disimpulkan dalam kerangka acuan ilmu
sehingga konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang dapat
mendasari disiplin ilmu dan kemudian ditetpakan sesuai dengan bidang ilmu masing-
masing.

CARE dalam bahasa Inggris mempunyai arti Memelihara, Mengawasi,


memperhatikan dengan sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan care disebut
sebagai ASUHAN. Midwifery care ( Asuhan Kebidanan) adalah penerapan fungsi dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien
yang mempunyai kebutuhan masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa
persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.
2.2 Ulasan Materi

Adapun prinsip-prinsip asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:

1. Memahami bahwa kelahiran anak merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis.
2. Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan invertensi tanpa adanya
indikasi sebelum berpaling keteknologi.
3. Aman berdasarkan fakta dan member kontribusi pada keselamatan jiwa ibu
4. Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan kesehatan/lembaga (sayang
ibu).
5. Menjaga privacy serta kerahasiaan ibu.
6. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
7. Memastikan bahwa kaum ibu mendapat informasi penjelasan dan konseling yang
cukup.
8. Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan
setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan.
9. Menghormati keyakinan agama mereka.
10.Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial keluarga ibu selama
masa kelahiran anak.
11. Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Bidan dalam memegang Prinsip Midwifery Care yaitu :


1. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur
sosial
2. Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
3. Mendukung dan Meningkatkan persalinan alami
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
5. Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggungjawab bersama untuk suatu
pengambilan keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atau keputusan terakhir
mengenai keadaan dirinya dan bayinya
6. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
7. Berprinsip Women Center Care
Women Centre Care
Adapun yang dimaksud dengan Women Centre Care adalah Asuhan yang berorientasi
pada Wanita”. Dalam Hal ini Bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita
dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan
memutuskan perawatan kesehatan dirinya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh suatu badan yaitu House of
Commons Health Committee tahun 1992, disimpulkan bahwa terdapat permintaan
yang meluas pada kaum wanita untuk memiliki pilihan yang lebih besar dalam
menentukan jenis asuhan maternitas yang mereka dapatkan dan bahwa struktur
pelayanan maternitas saat ini membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi mereka.
Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya asuhan yang berorientasi pada wanita
dimana mereka punya peran dalam menentukan pilihan sehingga terpenihi
kebutuhannya dan timbul kepuasaan. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Asuhan
yang berorintasi pada wanita atau Women Centre Care amat penting untuk kemajuan
Praktik kebidanan.

Women Center Care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International
Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam VISI nya, yaitu :
1. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb
2. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama
team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
3. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termasuk
pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga
4. Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan
harapan wanita.

Program WHO yang bertujuan untuk mencapai “Safe Motherblood” :

1. Safe motherhood tahun 1988 dengan digalakkannya standar pelayanan kebidanan


yang diikuti program lainnya secara berkesinambungan.
2. Teh mother friendly movement tahun 1996 yang diterjemahkan sebagai gerakan
sayang ibu ( GSI)
3. Keterampilan penyelamatan hidup (life saving skill)
4. Komunikasi interpersonal dan konseling
5. Asuhan persalinan dasar (APD) yang kemudian berkembang menjadi asuhan
persalinan normal (APN)
6. Making pregnancy saveng (MPS) tahun 2000
7. IBI mengeluarkan standar asuhan kebidanan dan usulan peningkatan pendidikan
bidan dari D-1, D-3, dan D-4.

Untuk dapat memberikan Care atau Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan
harus menerapkan hal-hal berikut ini :

1. Lakukan Intervensi Minimal


2. Memberikan asuhan yang komprehensif
3. Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
4. Melakukan segala tindakan yang Sesuai dengan standar, wewenang, otonomi
dan kompetensi
5. Memberikan Informed Content
6. Memberikan asuhan yang Aman, nyaman, logis dan berkualitas
7. Menerapkan Asuhan Sayang Ibu
A. Yang dimaksud Asuhan sayang ibu ini adalah :
1. Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu
2. Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan
3. Asuhan yang berorientasi dengan kebutuhan Ibu
4. Memberdayakan ibu/wanita dan keluarga

Macam-macam asuhan kebidanan:


1. Asuhan kebidanan pada ibu hamil
2. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
3. Asuhan kebidanan pada ibu nifas
4. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
5. Asuhan kebidanan pada neonatus & balita (sehat/sakit)
6. Asuhan kebidanan pada pelayanan KB
7. Asuhan kebidanan pada gangguan sistem reproduksi.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Asuhan persalinan normal merupakan asuhan yang bersih dan aman selama
persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan komplikasi terutama
pendarahan postpartum, hipotermia, dan asfiksia BBL. Tujuan APN adalah
mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajad kesehatan yang tinggi pada
ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap namun dengan
intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga
pada tingkat tang optimal. Dengan demikian, penolong persalinan dapat memberikan
asuhan yang mengacu pada upaya upaya pencegahan yang dapat memberikan rasa
aman dan nyaman bagi ibu dan bayi baru lahir selama persalinan dan masa nifas dini.
Ada 5 aspek dasar atau 5 hal penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang
bersih dan aman, baik pada persalinan normal, maupun patologis. 5 hal tersebut antara
lain :
1. Membuat keputusan klinik
2. Asuhan sayang ibu dan bayi
3. Pencegahan infeksi
4. Pencatatan (rekam medis)
5. Rujukan

PENGERTIAN MASA NIFAS

Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6-40 hari.
Lamanya masa nifas ini yaitu ± 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998).
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari,2000:122).
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan
tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281)

Klasifikasi Masa Nifas


Nifas dapat dibagi kedalam 3 periode :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan –
jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang lamanya 6
– 8 minggu.
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurnah baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan – bulan atau
tahunan.

Tujuan Asuhan Nifas


Asuhan nifas bertujuan untuk :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.
2. Melaksanakan skrining yang komprehensip, mendeteksi masalah, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi yang
sehat.
4. Memberikan pelayanan KB.
5. Mempercepat involusi alat kandung.
6. Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.
7. Melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau perkamihan
8. Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model konseptual asuhan kebidanan adalah gambaran abstrak suatu ide yang
menjadi gambaran suatu disiplin ilmu.Konseptual model berkembang dari wawasan
inisiatif keilmuan kemudian disimpulkan dalam kerangka acuan ilmu sehingga
konseptual model dapat emberikan gambaran abstrak atau ide yang dapat mendasari
disiplin ilmu dan kemudian ditetapkan sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.

3.2 Saran

Sebagai bidan kita harus dapat menempatkan diri kita dalam mengambil tindakan
yang sesuai dengan kebutuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA

K.H. Endah Widhi Astuti. 2016. Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik
Kebidanan. Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes, RI. 2003. Dasar-dasar asuhan kebidanan. Jakarta: depkes RI.

Henderson C. 1997. “Choices and patterns of care”. Dalam sweet, mayes midwifery
(eds). Edisi ke-12. London: balliere Ttindall.

Nurhayati, aprina, anita bustani. 2013. Konsep kebidanan. Jakarta. Salemba medika.

Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.

Sarwono, 1999. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP.


Lusa.web.id
http://www.medicalera.com/index.php?

Anda mungkin juga menyukai