Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP

KESEJAHTERAAN IBU NIFAS


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN MIRI
KABUPATEN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


meraih derajat Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :

DENY YULIAWAN
J 210.100.060

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP


KESEJAHTERAAN IBU NIFAS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN MIRI
KABUPATEN SRAGEN
Oleh: Deny Yuliawan1, Faizah Betty Rahayuningsih2, Ambarwati3

ABSTRAK
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung
sampai 42 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan
suami terhadap kesejahteraan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Miri
Kabupaten Sragen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan penelitian cross sectional, jumlah sampel 41 ibu nifas. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik proposional sampling dengan
menggunakan rumus besar sampel Lemeshow et al (1997). Instrument penelitian
berupa kuesioner (Postpartum Sosial Support Questionnaire (PSSQ)) dan kuesioner
Postpartum Quality of Life (PQOL). Analisis data dengan Product Moment Pearson
menunjukkan hasil uji korelasi pearson 4 KF dukungan suami dan total dukungan
suami, dengan kesejahteraan. Nilai p>0,05 pada KF2, KF3, KF4 dan total DS dengan
KF berarti tidak ada hubungan secara signifikan antara masing-masing domain
dukungan suami dengan kesejahteraan ibu nifas, namun ada hubungan signifikan
antara dukungan suami pada KF1 dengan kesejahteraan ibu nifas dengan
p=0,004<0,05, yaitu nilai r=0,438** dengan nilai korelasi Product Moment Pearson
pada KF 1 sebesar 0,438** dengan interprestasi/interval kekuatan menunjukkan
bahwa arah korelasi sedang positif. Dengan kata lain, ibu yang memiliki dukungan
suami tinggi akan memiliki kesejahteraan yang baik (r = 0,438**, p<0,05). sehingga
Ho ditolak, artinya ada pengaruh dukungan suami KF 1 terhadap kesejahteraan ibu
nifas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

Kata kunci: Nifas, Kesejahteraan, Dukungan suami


2
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)

EFFECT OF HUSBAND SUPPORT ON THE QUALITY LIFE


POSPARTUM WOMEN AT WORKING IN THE PUBLIC
HEALTH MIRI DISTRICT REGENCY OF SRAGEN

By: Deny Yuliawan1, Faizah Betty Rahayuningsih2, Ambarwati3

ABSTRACT
Puerperium is the period that begins after delivery of the placenta and ends when the
content tools back as pre-pregnancy state which lasts up to 42 days. The purpose of
this study was to determine the effect of husbands' support for the welfare of
puerperal women in the District Puskesmas Miri Sragen. This research is a
quantitative study with a cross-sectional study design, sample size 41 for women.
Sampling technique using proportional sampling technique using a large sample
formula Lemeshow et al (1997). Research instrument was a questionnaire
(Postpartum Social Support Questionnaire (PSSQ)) and Postpartum Quality of Life
questionnaire (PQOL). Analysis of the data shows the results of Pearson Product
Moment Pearson correlation test 4 KF husband's support and total support of her
husband, with welfare. P values>0.05 in KF2, KF3, KF4 and total DS with KF means
no significant relationship between the respective domains husband support the
welfare puerperal women, but no significant association between the husband's
support on welfare KF1 with puerperal women with p = 0.004<0.05, the value of
r=0.438** with the value of the Pearson Product Moment correlation was 0.438**
KF 1 with interpretation/strength interval indicates that the correlation is positive. In
other words, mothers who have high support of her husband will have a good welfare
(r=0.438 **, p<0.05). so Ho is rejected, meaning that there is the influence of
husband's support KF 1 on the welfare of puerperal women in the District Puskesmas
Miri Sragen.
.

Keywords: Postpartum, Welfare, husband Support


3
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
PENDAHULUAN memberikan cinta kasih kepada istrinya
Masa nifas (puerperium) dimulai agar sang istri merasa diperhatikan,
setelah kelahiran plasenta dan berakhir mengantarkan untuk kontrol,
ketika alat-alat kandungan kembali menganjurkan untuk makan makanan
seperti keadaan sebelum hamil yang bergizi, istirahat yang cukup, menjaga
berlangsung selama kira-kira 6 minggu personal hygine (BKKBN, 2004) dan
atau setelah persalinan sampai 42 hari memberikan dukungan penghargaan,
persalinan (WHO, 2008) merupakan berupa pujian atau penilaian kepada ibu
periode penting bagi ibu dan bayi baru nifas, dukungan instrumental berupa
lahir (Zainur and Loh, 2006). Pasangan membantu merawat bayi.
dengan anak pertama, akan menjadi Tidak adanya dukungan suami
pengalaman baru, baik bagi istri pada ibu masa nifas akan menyebabkan
maupun suami, sehingga yang dirasakan ibu merasa tidak diperhatikan dan
adalah kebingungan, khususnya istri tertekan. Tekanan yang dirasakan ibu
yang akan merasakan perasaan cemas, nifas tersebut jika dibiarkan berlarut-
takut, dan bahagia (Karanina dan larut dapat menyebabkan ibu mengalami
Suyasa, 2005). Faktor yang hampir stres, sehingga bisa memunculkan sikap
selalu menyebabkan depresi pasca negatif dan menimbulkan perilaku yang
melahirkan yaitu kurangnya dukungan kurang baik seperti tidak mau makan,
sosial (Aprillia, 2010). tidak mau memeriksakan ke tenaga
Adaptasi perempuan menjadi kesehatan, dan akan berdampak buruk
seorang ibu, memerlukan dukungan terhadap kesehatan dirinya (Saleha,
suami dan orang di sekitarnya. Orang 2009).
yang memotivasi, membesarkan hati Kesejahteraan diartikan lebih
dan orang yang selalu bersamanya serta spesifiknya adalah penilaian individu
membantu dalam menghadapi terhadap posisi mereka dalam
perubahan akibat adanya persalinan, kehidupan, dalam konteks budaya dan
untuk semua ini yang penting sistem nilai di mana mereka hidup
berpengaruh bagi ibu nifas adalah dalam kaitannya dengan tujuan
kehadiran seorang suami (Kitzinger, individu, harapan, standar serta apa
2005). Dukungan suami merupakan cara yang menjadi perhatian individu (Fayers
mudah untuk mengurangi depresi dan Machin dalam Kreitler dan Ben,
postpartum pada istri mereka (Ahmadi, 2004). Faktor-faktor yang
2005) yang diperlukan untuk mempengaruhi kesejahteraan menurut
meningkatan kesejahteraan. Ghozally (2005) diantaranya mengenali
Dukungan yang terpenting adalah diri sendiri, adaptasi, merasakan
peran suami, suami merupakan kepala penderitaan orang lain, perasaan kasih
keluarga sekaligus patner istri dalam sayang, bersikap optimis, dan
mengarungi bahtera rumah tangga mengembangkan sikap empati.
mereka. Seorang laki-laki yang menjadi Penelitian tentang pengaruh
ayah baru dituntut dapat membantu dukungan suami terhadap kesejahteraan
istrinya yang baru saja melewati ibu nifas juga masih terbatas. Hasil
pengalaman persalinan. Karena salah pencarian hanya didapatkan satu artikel
satu peran suami dalam keluarga adalah Webster et al (2011), yang
menjaga kesehatan istri setelah menyimpulkan bahwa wanita dengan
melahirkan yaitu dengan cara dukungan sosial yang kurang memiliki
4
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
skor signifikan lebih tinggi pada EPDS informasi, bahwa ada 2 ibu nifas pada
(Edinburgh Postnatal Depression Scale) bulan september 2013 di daerah Geneng
daripada wanita yang cukup dukungan dan Suko, yang satu meninggal karena
(p=0,007). Dukungan suami komplikasi penyakit yang diderita dan
berpengaruh terhadap kualitas kesehatan yang satu meninggal karena terjadi
yang berhubungan dengan kehidupan. perdarahan yang sangat banyak
Wanita dengan dukungan keluarga sehingga tidak dapat diselamatkan. Ini
dan pasangan yang rendah memiliki disebabkan oleh kurangnya dukungan
skor yang lebih rendah dalam semua suami pada istrinya saat masa nifas
domain, dengan perbedaan rata-rata sehingga banyak ibu nifas yang yang
terbesar dalam domain kesehatan sosial kurang mendapatkan dukungan suami,
(p=0,000). Penelitian berkaitan dengan karena sering di tinggal pergi oleh
perubahan kesejahteraan ibu nifas juga suaminya keluar kota untuk bekerja
masih terbatas (Web et al., 2008), selama beberapa bulan.
walaupun penilaian kesejahteraan Dukungan suami yang menjadi
adalah penting. Pengukuran salah satu domain dalan kesejahteraan
kesejahteraan perlu dilakukan untuk ibu nifas. Berdasarkan laporan Saving
ketepatan pemberian perawatan, dalam Mothers ‘Lives (Lewis, 2007) secara
peningkatkan kesejahteraan fisik, signifikan menunjukkan tingkat
mental, sosial ibu (Bahadoran et al., kematian pada ibu nifas yang tinggi
2007). terkait psikologis yang kurang baik dan
Menurut Riset Kesehatan Dasar kematian terjadi setelah kelahiran bayi.
tahun 2010 cakupan KF (waktu Selain itu, dukungan suami yang
kunjungan nifas) setelah melahirkan (0- memberikan semangat atau dorongan,
1 hari) mencakup (32,6%), di perkotaan bimbingan bilamana sang ibu
lebih tinggi dibanding di perdesaan mengalami masalah sehubungan dengan
yaitu (29,9%). Akan tetapi, masih ada masa hamil sampai masa nifas.
20,5% ibu nifas di perkotaan dan 31,8% Berdasarkan keterangan dari
di pedesaan tidak melakukan kunjungan tenaga kesehatan tersebut dapat ditarik
nifas pertama kali, dan ada 30 persen kesimpulan bahwa masih ada masalah
dilakukan pada hari pertama setelah pada ibu nifas dalam dukungan suami.
lahir. Sebagian besar menerima Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
kunjungan nifas pertama setelah 1 hari, meneliti Pengaruh Dukungan Suami
bahkan ada juga yang baru kontak terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di
pertama dengan tenaga kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
setelah masa nifas selesai (>42 hari). Miri Kabupaten Sragen.
Puskesmas Kecamatan Miri Tujuan dari penelitian ini adalah
merupakan salah satu puskesmas yang untuk mengetahui pengaruh dukungan
berdiri di wilayah kecamatan Miri suami terhadap kesejahteraan ibu nifas
Kabupaten Sragen yang memiliki 10 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
tempat praktek bidan Desa. Berdasarkan Miri Kabupaten Sragen.
hasil survey pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti di lapangan pada
tanggal 8 Januari 2014 dengan metode
wawancara dengan koordinator bidan
puskesmas di daerah Miri diperoleh
5
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
LANDASAN TEORI kepercayaan (Gulick, (2003) dan
Dukungan Suami Haga et al. (2012)). Dukungan
a. Pengertian Dukungan Suami ini biasanya diberikan oleh
Dukungan sosial merupakan seseorang yang menjalin
pertukaran hubungan antar pribadi hubungan dekat dengan individu,
yang bersifat timbal balik dimana misalnya orangtua, pasangan
seseorang memberi bantuan kepada hidup dan sahabat meliputi
orang lain. Dukungan sosial adalah ekspresi dari empati, memelihara
suatu kesenangan, perhatian, dan penuh perhatian pada
penghargaan, atau bantuan yang individu yang bersangkutan.
dirasakan dari orang lain atau Dukungan emosional
kelompok (Sarafino, 1994). ditunjukkan melalui ungkapan
Menurut Weiten (dalam empati, simp ati, perhatian dan
Karanina, 2005) mendefinisikan kepedulian kepada seseorang
dukungan sosial sebagai suatu sehingga individu merasa
bentuk bantuan yang terdiri dari nyaman, berarti dan dikasihi.
berbagai tipe yaitu dukungan Dukungan emosional dapat
emosional, dukungan penilaian, memberikan rasa aman dan
dukungan informasi, dan dukungan nyaman, perasaan dimiliki dan
instrumental dan tersedia dari dicintai dalam situasi-situasi
anggota jaringan sosial. stres yang dirasakan (Sarafino,
Dari uraian diatas dapat 1994).
disimpulkan bahwa dukungan sosial 2) Dukungan informasional
adalah kumpulan proses sosial, meliputi memberikan informasi
emosional, kognitif, dan perilaku yang dapat digunakan dalam
yang berlangsung dalam sebuah mengatasi masalah tugas
hubungan antar pribadi yang bersifat perawatan anak, merawat diri
timbal balik yang terdiri dari sendiri dan masalah-masalah
berbagai tipe yaitu dukungan personal dan lingkungan lainnya
emosional, dukungan penilaian, (Gulick, (2003) dan Haga et al.
dukungan informasi, dukungan (2012)). Dukungan informasi
instrumental dan tersedianya mencakup pemberian nasihat,
anggota jaringan sosial. Dukungan arahan, atau umpan balik atas
suami dapat menurunkan depresi apa yang sedang dilakukan oleh
postpartum dan bertindak sebagai atau terjadi pada individu.
pelindung antara stresor potensial Informasi tersebut membantu
dan pengasuhan serta berpengaruh individu membatasi masalahnya
positif terhadap pengalaman sehingga individu mampu
perempuan bersalin dan terbukti mencari jalan keluar untuk
menjadi faktor pencegahan depresi mengatasi masalah melalui
ibu nifas (Evans et al., 2011). pemberian informasi, nasehat,
b. Aspek Dukungan Sosial (suami) sugesti atau pun umpan balik
(Gulick, (2003), Haga et al. (2012) mengenai apa yang sebaiknya
Sarafino, 1994)) yaitu : dilakukan (Sarafino, 1994).
1) Dukungan emosional meliputi 3) Dukungan instrumental meliputi
empati, perhatian, cinta dan pemberian bantuan merawat bayi
6
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
dan tugas-tugas rumah tangga maka akan buruk pula
(Gulick, (2003) dan Haga et al. kesejahterrannya. Menurut Cella
(2012)). Dukungan instrumental dan Tulsky (dalam Dimsdale, 1995)
adalah jenis dukungan yang beberapa pendekatan fenomenologi
paling sering diterima dalam dari kesejahteraan menekankan
kehidupan sehari-hari. tentang pentingnya persepsi
Memberikan bantuan langsung subjektif seseorang dalam
berupa benda-benda materi memfungsikan kemampuan mereka
atau jasa, misanya meminjam sendiri dan membandingkannya
uang, memberikan tumpangan, dengan standar kemampuan internal
atau membantu menyelesaikan yang mereka miliki agar dapat
pekerjaan (Sarafino, 1994) dalam mewujudkan sesuatu menjadi lebih
menyelesaikan tugas-tugasnya ideal dan sesuai dengan apa yang
saat berada dalam kondisi stress. mereka inginkan. Hal ini sejalan
dengan pendapat Campbell dkk
Kesejahteraan Ibu Nifas (dalam Dimsdale, 1995) yang
a. Pengertian Kesejahteraan Ibu Masa menggaris bawahi tentang
Nifas pentingnya persepsi subjektif dan
Beberapa literatur penafsiran dalam pengukuran
keperawatan cenderung kesejahteraan. Dalam hal ini
menggunakan kata kesejahteraan dikemukakan bahwa kesejahteraan
(well-being) sebagai definisi dibentuk oleh suatu gagasan yang
kualitas hidup (Quality of life) terdiri dari aspek kognitif dan
(Amorose, 2009). Sehingga kata afektif karena penilaian individu
kualitas hidup (Quality of life) di terhadap satu kondisi kognitif
sederhanakan menjadi kata mempengaruhi secara efektif dan
kesejahteraan. Kesejahteraan juga menimbulkan reaksi terhadap
sebagai domain dan ekspresi kondisi emosi individu tersebut.
subyektif pribadi. Kesejahteraan Menurut Bahadoran (2007)
berhubungan dengan kesehatan faktor yang dapat mempengaruhi
(Health related Quality of kesehatan dan kesejahteraan ibu
Life/HRQOL), meliputi nifas adalah :
kemampuan fisik, emosional, 1) Latihan fisik merupakan faktor
fungsi kognitif, serta kemampuan yang penting untuk menjaga
untuk berpartisipasi dalam kegiatan kesejahteraan fisik dan mental
yang berarti di keluarga, tempat pada ibu nifas, latihan fisik dapat
kerja, dan masyarakat. mengurangi tekanan emosi dan
Setiap individu memiliki menambah percaya diri pada ibu
kesejahteraan yang berbeda nifas, selain itu latihan fisik juga
tergantung dari masing-masing dapat meningkatkan kualitas gizi
individu dalam menyikapi dan tidur, membentengi otot dan
permasalahan yang terjadi dalam tulang serta mencegah
dirinya. Jika menghadapi dengan osteoporosis. Selain itu, latihan
positif maka akan baik pula fisik yang teratur merupakan
kesejahteraannya, tetapi lain halnya terapi yang efiektif untuk
jika menghadapi dengan negatif mencegah depresi klinis, serta
7
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
peran positif dalam peningkatan baik,perasaan suka dengan anak,
kesehatan mental dan sosial pada kesediaan untuk merawat anak,
ibu masa nifas. perasaan gembira atas kelahiran
2) Keluarga dan suami merupakan bayi, perasaan bahagia telah
faktor yang paling efektif untuk menjadi ibu dan memiliki anak.
mengambil latihan selama dan 4) Domain keluarga terdiri dari
setelah kehamilan. Terbukti dari aspek anak-anak, suami atau
hasil penelitian dukungan istri/pasangan kesehatan
keluarga dan suami terhadap keluarga, tanggung jawab
pengambilan keputusan latihan keluarga, dukungan emosional
fisik ibu masa nifas dapat waktu untuk
meningkatkan kesejahteraan pasangan/teman/kerabat
fisik, mental dan sosial. sehingga ibu mampu untuk
Terutama, sebagai aspek yang berkomunikasi dengan dunia
berada dari kesejahteraan ibu luar, komunikasi yang baik
masa nifas. dengan tetangga, sikap suami,
b. Domain/persepsi dalam komunikasi dengan suami,
kesejahteraan ibu nifas (Hill et al. bantuan dalam perawatan anak,
2006 dan Zhou et al, 2009) yaitu : bantuan dalam pengaturan
1) Domain kesehatan dan rumah, kepuasan akan kondisi
fungsional, terdiri dari riwayat rumah, keuangan, lingkungan
kesehatan (pemakaian dan transportasi yang digunakan.
kontrasepsi), kehidupan seks, 5) Perawatan anak, terdiri dari
ketidaknyamanan/nyeri, kekhawatiran jika anak jatuh
kepuasan terhadap kondisi sakit, kepuasan terhadap
energi yang dimiliki, kesehatan anak, kekhawatiran
ketidaktergantungan, tanggung dan perasaan ketika anak
jawab, citra tubuh, kepuasan dan mendapat kecelakaan,
kecukupan dalam istirahat dan kekhawatiran tentang gizi anak,
tidur, kenyamanan kegiatan, dan dan kepuasan terhadap cara
perawatan kesehatan. perawatan anak (Zhou et al.
2) Domain sosial ekonomi, terdiri 2009).
dari standar hidup, kemerdekaan
finansial rumah, menjaga rumah METODE PENELITIAN
tangga, pekerjaan/pengangguran, Pendekatan yang digunakan pada
tetangga, transportasi, bantuan penelitian ini adalah penelitian
dari pengasuh anak. kuantitatif dengan penelitian cross
3) Domain psikologi/rohani terdiri sectional. Populasi penelitian adalah
dari kepuasan hidup, seluruh ibu hamil yang memiliki hari
kebahagiaan, stres/khawatir, perkiraan lahir (HPL) pada bulan April
ketenangan pikiran, iman kepada dan Mei 2014 di wilayah kecamatan
tuhannya, kontrol atas Miri yaitu yang memeriksakan diri pada
kehidupan, keterampiran 5 bidan di desa Miri, yaitu sebanyak 55
menjadi orang tua, persepsi ibu orang.
dari kepercayaan diri dalam Teknik pengambilan sampel
perawatan anak yang menggunakan proporsional sampling
8
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
dari 5 bidan, yaitu sebanyak 41 orang sedangkan paling sedikit pada usia
sampel dengan menggunakan rumus >34 tahun yaitu 8 responden (19%).
besar sampel (Lemeshow et al., 1997). Tabel 4.3. Distribusi frekuensi
Waktu penelitian dilakukan pada bulan responden menurut kategori kelompok
April dan Mei 2014. Variabel usia suami
independen adalah dukungan suami, Usia Istri (Th) Frekuensi Persentase (%)
instrument penelitian menggunakan 20-27 13 32%
28-35 22 54%
Kuesioner (Postpartum Sosial Support 36-44 6 14%
Questionnaire (PSSQ)). Variabel Total 41 100%
dependen adalah kesejahteraan pada ibu Berdasarkan tabel 4.3, diketahui
nifas, instrument penelitian dengan bahwa sebagian besar responden
Kuesioner Postpartum Quality of Life memiliki rentang usia 28-35 tahun
(PQOL). Analisa data menggunakan uji sejumlah 22 responden (54%),
korelasi Pearson Product Moment. sedangkan paling sedikit pada usia
36-44 tahun sebanyak 6 responden
HASIL PENELITIAN DAN (14%).
PEMBAHASAN b. Karakteristik responden menurut
Karakteristik Responden tingkat pendidikan terakhir suami
a. Karakteristik responden menurut Tabel 4.4. Distribusi frekuensi
umur istri dan suami menunjukkan responden menurut tingkat pendidikan
bahwa usia istri termuda adalah 19 terakhir suami
tahun dan tertua adalah 39 tahun Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
kemudian usia suami responden terakhir suami
SD 5 12
termuda adalah 20 tahun dan tertua SMP 15 37
adalah 44 tahun. Rata-rata umur SMA 19 46
responden (ibu nifas) adalah 26,63 PT 2 5
Total 41 100
tahun dan suami 30,27 tahun.
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi Berdasarkan tabel 4.4, diketahui
responden menurut kelompok usia istri bahwa mayoritas pendidikan
dan suami terakhir suaminya adalah SMA
Pengukuran Rata- Min Maks Standar deviasi
sebanyak 19 responden (46%).
umur (Th) rata Namun, ada yang berpendidikan PT
Istri 26,63 19 38 5.314 2 Responden (5%).
c. Karakteristik responden menurut
Suami 30,27 20 44 5.500
tingkat pendidikan terakhir istri
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi Tabel 4.5. Distribusi frekuensi
responden menurut kategori kelompok responden menurut tingkat pendidikan
usia istri terakhir istri
Usia istri (Th) Frekuensi Persentase (%) Pendidikan Frekuensi Persentase
<20 20 49% terakhir istri (%)
20-34 13 32% Tidak 1 2.4
>34 8 19% sekolah
Total 41 100% SD 6 14.6
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui SMP 19 46.3
bahwa sebagian besar responden SMA 13 31.7
PT 2 4.9
memiliki rentang usia <20 tahun
Total 41 100
yaitu 20 responden (49%),
9
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui Total pendapatan suami Frekuensi Persentase (%)
0-Rp. 500.000,- 15 37
bahwa mayoritas pendidikan Rp.500.000-Rp.1.000.000,- 11 27
terakhir suaminya adalah SMA Rp.1.100.000-Rp.2.000.000,- 9 22
Rp.2.100.000-Rp.3.000.000,- 2 5
sebanyak 19 responden (46.3%). Rp.3.100.000-Rp.4.000.000,- 1 2
Namun, ada yang tidak sekolah 1 Rp.4.100.000–Rp5.000.000,- 2 5
responden (2.4%). > Rp 5.100.000- 1 2
Total 41 100
d. Karakteristik responden menurut Berdasarkan tabel 4.8, diketahui
status pekerjaan suami mayoritas total pendapatan 0-
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi Rp.500.000 sebanyak 15 responden
responden menurut status pekerjaan (37%), sedangkan paling sedikit
suami total pendapatan Rp. 2.100.000-
Pekerjaan Frekuensi Persentase 3.000.000 dan >Rp. 5.100.000
suami (%)
Swasta 28 68.3
sebanyak 1 responden (5%).
Buruh 6 14.6 Tabel 4.9. Distribusi frekuensi
Petani 3 7.3 responden menurut total pendapatanistri
Karyawan 4 9.8 Total pendapatan istri Frekuensi Persentase (%)
0-Rp. 500.000,- 36 88
Total 100 100 Rp. 1.100.000-Rp. 2.000.000,- 2 5
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui Rp. 2.100.000-Rp. 3.000.000,- 3 7
Total 41 100
bahwa mayoritas pekerjaan
suaminya adalah swasta sebanyak Berdasarkan tabel 4.9, diketahui
28 responden (68.3%). Sedangkan, mayoritas total pendapatan 0-
paling sedikit bekerja sebagai Rp.500.000 sebanyak 36 responden
petani sebanyak 3 responden (88%), sedangkan paling sedikit
(7.3%). total pendapatan Rp. 1.100.000-Rp.
e. Karakteristik responden menurut 2.000.000 sebanyak 2 responden
usia pernikahan (5%).
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi
responden menurut kategori usia Analisis Univariat
pernikahan 1. Dukungan Suami
Usia pernikahan (Th) Frekuensi Persentase (%) Tabel 4.10. Nilai total dukungan suami
<7 27 65.9 Pengukuran Rata-rata Min Maks Standar deviasi
7-14 11 26.8
Total DS 296.61 156 402 50.257
>7 3 7.3
Total 41 100 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui hasil pengukuran dukungan suami
bahwa mayoritas usia pernikahan terhadap ibu nifas, didapatkan nilai
<7 tahun sebanyak 27 responden total dukungan suami rata-rata
(66%), Sedangkan, paling sedikit 296.61 dengan nilai terendah 156
usia pernikahan >7 tahun sebanyak dan tertinggi 402 dan standar
3 responden (7%). deviasi 50.257.
f. Karakteristik responden menurut Tabel 4.11. Nilai dukungan suami DS
total pendapatan suami Variabel Rata-rata Min Maks Standar deviasi
Tabel 4.8. Distribusi frekuensi KF1 DS 76.17 39 105 15.830
responden menurut total pendapatan
suami KF2 DS 75.66 39 102 14.460

KF3 DS 71.61 39 105 13.727

KF4 DS 73.17 39 105 15.795


10
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui Pengukuran Rata-rata Min Maks Standar deviasi
nilai 4x KF dukungan suami, nilai Total 576.32 497 665 33.129
rata-rata tertinggi adalah KF1 kesejahteraan
dukungan suami (76.17), sedangkan Berdasarkan tabel 4.13, diketahui
yang terendah KF3 dukungan suami hasil pengukuran kesejahteraan ibu
(71.61). nifas, didapatkan rata-rata nilai total
Tabel 4.12. Distribusi frekuensi kesejahteraan 576.32 dengan nilai
responden menurut kategori dukungan terendah 497 dan tertinggi 665 dan
suami standar deviasi 33.129.
Frekuensi per rentang dan persentase KF
Dukungan
39- % 61- % 83- % Tabel 4.14. Nilai kesejahteraan (KS)
suami
60 82 105 Variabel Rata-rata Min Maks Standar deviasi
Kategori KF1 4 9.8 30 73.2 7 17.1
Kategori KF2 6 14.6 26 63.4 9 22 KF1 KS 141.15 112 161 10.834
Kategori KF3 10 24.4 26 63.4 5 12.2
Kategori KF4 9 22 26 63.4 6 14.6 KF2 KS 146.15 119 194 13.241
Persentase 10 73 17
KF3 KS 143.98 124 158 7.992
(%)
Berdasarkan tabel 4.12, diketahui KF4 KS 145.05 119 185 10.872
mayoritas dukungan suami kategori Berdasarkan tabel 4.14 diketahui
KF1 DS dengan rentang 61-82 nilai 4x KF kesejahteraan, nilai
berjumlah 30 responden (73.2%), rata-rata tertinggi adalah KF2
sedangkan paling sedikit dukungan kesejahteraan (146.15). Sedangkan
suami dengan rentang 39-60 yang terendah KF1 kesejahteraan
berjumlah 4 responden (9.8%). (141.15).
Mayoritas dukungan suami kategori Tabel 4.15. Distribusi frekuensi
KF2 DS dengan rentang 61-82 responden menurut kesejahteraan
berjumlah 26 responden (63.4%), Frekuensi per rentang dan persentas e
Kesejahteraan 112- % 139- % 167- %
sedangkan paling sedikit dukungan 138 166 194
suami dengan rentang 39-60 Kategori KF1 5 12.2 26 63.4 10 24.4
Kategori KF2 2 4.9 34 82.2 5 12.2
berjumlah 6 responden (14.6%). Kategori KF3 4 9.8 32 78 5 12.2
Mayoritas dukungan suami kategori Kategori KF4 4 9.8 31 75.6 6 14.6
Persentase (%) 12 64 24
KF3 DS dengan rentang 61-82
berjumlah 26 orang (63.4%), Berdasarkan tabel 4.15 diketahui
sedangkan paling sedikit dukungan mayoritas kesejahteraan ibu nifas
suami dengan rentang 83-105 kategori KF1 dengan rentang 139-
berjumlah 5 responden (12.2). 166 berjumlah 26 responden
Mayoritas dukungan suami kategori (63.4%), sedangkan paling sedikit
KF4 DS dengan rentang 61-82 kesejahteraan dengan rentang 112-
berjumlah 26 responden (63.4%), 138 berjumlah 5 responden
sedangkan paling sedikit dukungan (12.2%). Mayoritas kesejahteraan
suami dengan rentang 83-105 ibu nifas kategori KF2 dengan
berjumlah 6 responden (14.6%) rentang 139-166 berjumlah 34
mendapatkan dukungan suami yang responden (82.2%), sedangkan
baik untuk meningkatkan paling sedikit kesejahteraan dengan
kesejahteraan ibu nifas. rentang 112-138 berjumlah 2
2. Kesejahteraan Ibu Nifas responden (4.9%). Mayoritas
Tabel 4.13. Nilai total kesejahteraan kesejahteraan ibu nifas kategori
KF3 dengan rentang 139-166
11
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
berjumlah 32 responden (78%), Variabel Korelasi(r) p-value Kesimpulan
KF 1 Dukungan suami 0.438** 0.004 Ho ditolak
sedangkan paling sedikit dengan kesejahteraan ibu
kesejahteraan dengan rentang 112- KF 2 Dukungan suami 0.226 0.155 Ho diterima
dengan kesejahteraan ibu
138 berjumlah 4 responden (9.8%). KF 3 Dukungan suami -0.081 0.619 Ho diterima
Mayoritas kesejahteraan ibu nifas dengan kesejahteraan ibu
KF 4 Dukungan suami 0.204 0.201 Ho diterima
kategori KF4 dengan rentang 139- dengan kesejahteraan ibu
166 berjumlah 31 responden Total DS dengan KF 0.258 0.104 Ho diterima

(75.6%), sedangkan paling sedikit Berdasarkan tabel 4.18,


kesejahteraan dengan rentang 112- diketahui hasil uji korelasi pearson
138 berjumlah 4 responden (9.8). antara 4 KF dukungan suami dan
3. Uji Asumsi total dukungan suami, dengan
a. Uji Normalitas kesejahteraan. Nilai p>0,05 pada
Berdasarkan tabel 4.16, KF2, KF3, KF4 dan Total DS
diketahui hasil pengujian dengan KF berarti tidak ada
normalitas dengan menggunakan signifikansi antara masing-masing
metode Shapiro-Wilk diatas domain dukungan suami dengan
diketahui bahwa untuk variabel kesejahteraan ibu nifas, namun ada
dukungan suami diperoleh nilai hubungan signifikansi antara
probabilitas (p) adalah (KF1, KF2, dukungan suami pada KF1 dengan
KF3 dan KF4) DS>0,05 dan untuk kesejahteraandengan p=0,004<0,05,
variabel kesejahteraan diperoleh dengan nilai r=0,438** yang berarti
nilai probabilitas (p) adalah (KF1, Nilai korelasi Product Moment
KF2, KF3 dan KF4) KS>0,05. Pearson pada KF 1 sebesar 0,438**
Maka dapat dikatakan bahwa variasi dengan interprestasi/interval
data adalah data terdistribusi normal. kekuatan menunjukkan bahwa arah
b. Uji Homogenitas korelasi sedang positif. Sementara
Berdasarkan tabel 4.17, nilai positif mengindikasikan pola
diketahui hasil pengujian hubungan antara dukungan suami
homogenitas dengan menggunakan dengan kesejahteraan adalah searah
metode levene statistik diatas (semakin tinggi dukungan suami
diketahui bahwa untuk variabel maka semakin tinggi pula
dukungan suami diperoleh nilai kesejahteaan). Dengan kata lain, ibu
Levene statistic adalah (KF1, KF2, yang memiliki dukungan suami
KF3 dan KF4) DS>0,05 maka dapat tinggi akan memiliki kesejahteraan
dikatakan bahwa variasi data adalah yang baik (r=0,438**, p<0,05).
homogen dan untuk variabel
kesejahteraan diperoleh nilai KESIMPULAN DAN SARAN
Levene statistic adalah (KF1, KF2, Kesimpulan
KF3 dan KF4) KS>0,05. maka 1. Terdapat pengaruh dukungan suami
dapat dikatakan bahwa variasi data pada KF1 terhadap kesejahteraan
adalah homogen. ibu nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri dan
Analisis Bivariat tidak ada pengaruh signifikansi
Tabel 4.18. Uji korelasi Pearson pada KF2, KF3, KF4.
Product Moment dukungan suami dan 2. Dukungan suami pada ibu nifas di
kesejahteraan ibu nifas wilayah kerja Puskesmas
12
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
Kecamatan Miri tertinggi pada KF1 DAFTAR PUSTAKA
(kunjungan rumah<2 hari) dengan Ahmadi, S., dan Z Azari. (2005).
rata-rata nilai 76.17 mendapatkan Islamic Republic of. Iran,
dukungan suami yang baik untuk ABSTRAK. 10(3).
meningkatkan kesejahteraan ibu
nifas. Aprillia, Y. (2010). Hipnostetri : Rileks,
3. Kesejahteraan pada ibu nifas di Nyaman, dan Aman Saat Hamil
wilayah kerja Puskesmas dan Melahirkan. Jakarta :
Kecamatan Miri tertinggi pada KF2 Gagas Media
(kunjungan rumah hari ke 3-7)
dengan rata-rata nilai 146.15 Bahadoran, P., Abbasi, F., Yousefi, A.
mendapatkan kesejahteraan yang R. dan Kargarfard, M. (2007).
baik karena di dukung oleh suami Evaluating the Effect of Exercise
saat masa nifas. on the Postpartum Quality of
Life. Iranian Journal of Nursing
Saran and Midwifery Research Winter.
1. Bagi profesi keperawatan 12(1):17-20
Para perawat hendaknya
memperkaya dan memperluas ilmu BKKBN. ( 2004). Peran Suami dalam
pengetahuan terutama bagi perawat Keluaga. Jakarta. BKKBN
maternitas sehingga dapat
memberikan informasi pada suami Dimsdale, J. E., dan Andrew B. (1995).
agar memperhatikan kesejahteraan Quality of Life In Behavioral
istri di masa nifas. Medicine Research. New
2. Bagi Puskesmas Jersey: Lawrence Erlbaum
Hasil penelitian ini hendaknya dapat Associates Publishers Hal 11.
dijadikan acuan pihak puskesmas dan
khususnya bidan untuk memberikan Evans, M., Donelle, L., dan Hume-
penyuluhan atau pendidikan Loveland, L. (2011). Sosial
kesehatan kepada suami tentang Support and Online
betapa pentingnya dukungan suami Postpartum Depression
untuk meningkatkan kesejahteraan Discussion Groups: A
ibu nifas sehingga memberikan hasil Content Analysis. Patient
optimal. Educ Couns. 87(3):405-410.
3. Bagi Peneliti yang lain
Hendaknya peneliti lain melanjutkan Eviaty., dan Satiadarma, M, P. (2005).
penelitian dengan meneliti faktor- Persepsi terhadap Dukungan
faktor lain yang berhubungan dengan Sosial Rekan Sekerja dan
kesejahteraan ibu nifas, misalnya Gejala Burnout (Studi
factor fungsi fisik, psikologis dan Pada Perawat Unit Perawatan
keperawatan anak Intensif). Jurnal Phronesis.
7(2):102-118

Ghozally, F. R. (2005). Kecerdasan


Emosi dan Kualitas Hidup.
Jakarta: EDSa Mahkota
13
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
Gulick, E. E. (2003). Adaptation of The Phornesis Jurnal Ilmiah dan
Postpartum Support Questionnaire Terapan. Surabaya. Publikasi
for Mothers with Multiple Fakultas Psikologi
Sclerosis. Res Nurs Health. 26(1): Universitas Tarumanegara.
30-9. 7(1):65–78

Haga, S. M., Ulleberg, P., Slinning, K., Kitzinger, S. (2005). The Politics of
Kraft, P., Steen, T. B., dan Staff, Birth, First Edition, Elsevier,
A. (2012). A Londo Kreitler dan Ben .(2004).
Longitudinal Study of Quality of Life in Children. New
Postpartum Depressive Symptoms York : John Wiley n Sons.
: Multilevel Growth Curve
Analyses of Emotion Regulation Leahy-Warren, P., McCarthy, G., dan
Strategies, Breastfeeding Corcoran, P. (2011). Postnatal
Self-Efficacy, and Sosial Depression In First-Time
Support. Arch Womens Ment Mothers : Prevalence and
Health. 15(3):175-184 Relationships Between
Functional And Structural
Hidayat, A., Aziz A., (2007). Metode Sosial Support At 6 And 12
Penelitian Keperawatan dan WeeKS Postpartum. Arch
Teknik Analisa Data. Jakarta: Psychiatr Nurs, 25(3): 174-184.
Salemba Medika.
Lemeshow, S. Hosmer, D.W., Klar, .J.
Hill, P. D., Aldag, J. C., Hekel, B., dan Lwanga, S.K. (1997).
Riner, G. dan Bloomfield, P. Besar Sampel dalam Penelitian
(2006). Maternal Postpartum Kesehatan. Yogyakarta:
Quality of Life Questionnaire. J Gadjah Mada University Press.
Nurs Meas, 14(3): 205-20.
Lewis GE: The Confidence Enquiry into
Hopkins, J., dan Campbell, S. B. (2008). Maternal and Child Health
Development and Validation of (CEMACH). Saving Mother’s
A Scale to Assess Sosial Support Lives: Reviewing Maternal
in The Postpartum Period. Arch Deaths to Make Motherhood
Womens Ment Health. 11(1): 57- Safer – 2003- 2005. The 7th
65. report on confidence enquiry
into maternal deaths in the
Irianti, I., dan E. Nina H. (2012). Buku United Kindom. London, 2007,
Ajar Psikologi untuk Mahasiswa CEMACH.
Kebidanan. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC Maritalia, D. (2012). Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui. Yogyakarta
Karanina, S. D., dan Suyasa, P. T.Y.S. : Pustaka Pelajar
(2005). Hubungan Persepsi
terhadap Dukungan Ningrum, Roswati dani dan Fajarsari,
Suami dan Penyesuaian Diri Istri Dyah (2013). Faktor-Faktor
pada Kehamilan Anak Pertama. Yang Mempengaruhi Motivasi
14
Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kesejahteraan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Miri Kabupaten Sragen (Deny Yuliawan)
Ibu Mengikuti Deteksi Dini WHO. (2008). WHO Technical
Kanker Serviks Melalui Metode Consultation on Postpartum and
Inspeksi Visual Asam Asetat Postnatal Care. Geneva. WHO
(IVA) Di Kabupaten Banyumas
Tahun 2012. Vol 4 No.1 Edisi Juni Zainur, R. Z., dan Loh, K. Y. (2006).
2013. Postpartum Morbidity-What We
Can Do. Med J Malaysia.
Pieter, H. Z., dan Namora L. L. (2010). 61(5): 651-6.
Pengantar Psikologi untuk
Kebidanan. Jakarta : Kencana Zhou, S. Z., Wang, X. L., dan Wang, Y.
Prenada Media Group (2009). Design of A
Questionnaire for
Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan Evaluating The Quality of Life
pada Masa Nifas. Jakarta : of Postpartum Women (PQOL)
Salemba Medika in China. Qual Life Res.
18(4): 497-508
Sarafino, E, P. (1994). Health
Psychology Biopsychososial
Interaction. Second edition. New
1
York : John Wiley n Sons. Mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani
Webster, J., Nicholas, C., Velacott, C., Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura
2
Cridland, N., dan Fawcett, L. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS
(2011). Quality of Life And Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Depression Following Childbirth Kartasura
3
:Impact of Sosial Support. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS
Midwifery. 27(5):745-9 Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Kartasura

Anda mungkin juga menyukai