Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
masih jauh lebih tinggi dari pada negara Asia Tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan dengan
Tenggara lain nya. Hal ini dapat terjadi karena kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per
adanya kelompok kehamilan beresiko. Sementara 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup
itu berdasarkan Millenium Development Goal’s jauh dari target yang harus dicapai pada tahun
(MDGs) 2015, Kementrian Kesehatan Republik 2015. Penyebab kasus kematian ibu di Provinsi
Indonesia menargetkan 2/3 angka kematian balita Lampung Tahun 2013 disebabkan oleh
dalam kurun waktu 1990 dan 2015. Survey pendarahan sebanyak 47 kasus, eklampsia
98
Aprina, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Suami 99
sebanyak 46 kasus, infeksi sebanyak 9 kasus, muncul secara tiba-tiba, sebagai akibat dari faktor
partus lama sebanyak 1 kasus, aborsi sebanyak 1 usia, jarak kehamilan, jumlah anak dan beban
kasus dan lain lain sebanyak 54 kasus (Dinkes kerja (BKKBN, 2008).
Provinsi Lampung 2014). Penelitian Mahlida. (2012) Hubungan
Salah satu upaya yang dilakukan Dukungan Suami Terhadap Tingkat Kepatuhan
pemerintah untuk menurunkan angka kematian Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas Simo
dan kesakitan ibu adalah dengan memperluas Mulyo Surabaya didapatkan hasil p-value 0,000
layanan Antenatal Care (ANC). Cakupan K1 dan berarti bahwa ada hubungan dukungan suami
K4 di Provinsi Lampung cenderung berfluktuatif dengan tingkat kepatuhan pemeriksaan
naik turun jika dibandingkan dengan target kehamilan. Puskesmas Gading rejo sendiri
pertahun nya cakupan K1 dan cakupan K4 belum menurut pengamatan bidan setempat ibu hamil
mencapai target. Jika distribusi K1 dan K4 per yang memeriksakan kehamilan hanya diantar
kabupaten/ kota maka cakupan K1 terbesar yaitu oleh kerabat atau saudara, adapun yang
Bandar Lampung, Pesisir Barat, Pesawaran, dan memereksakan kehamilan nya sendirian, ada pula
Lampung Selatan. Sedangkan cakupan terendah yang di temani suami nya tetapi suaminya tidak
yaitu Way Kanan (Dinkes Provinsi Lampung sampai masuk kedalam ruang pemeriksaan untuk
Tahun 2014). mengetahui perkembangan isteri dan janin nya.
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Tujuan penelitian diketahui faktor yang
Lampung, target kunjungan K1 dan K4 tahun berhubungan dengan partisipasi suami dalam
2014 adalah 95%, sedangkan cakupan kunjungan menjaga kesehatan kehamilan di wilayah kerja
ibu hamil k4 untuk Kabupaten Pringsewu pada Puskesmas Gading Rejo Kabupaten Pringsewu
tahun 2014 hanya mencapai 94%. Pringsewu Tahun 2016.
mendapat peringkat ke 6 tertinggi kasus AKI dari
15 kabupaten di Provinsi Lampung. Dan
Kecamatan Gading Rejo mempunyai riwayat METODE PENELITIAN
AKI yang fluktuatif (KIA Puskesmas Gading
Rejo) dan dipilih Puskesmas Gading Rejo karena Jenis penelitian kuantitatif. Penelitian
setiap tahunnya ada kematian ibu bersalin. Sejak dilakukan di Puskesmas Gading Rejo Kabupaten
tahun 1999 sampai 2015 kasus kematian ibu Pringsewu. Waktu penelitian bulan Maret sampai
mengalami kenaikan yang berarti. Penyebab dengan Juni 2016. Populasi seluruh suami yang
kematian ibu secara langsung adalah perdarahan isterinya sedang hamil trimester III di wilayah
pasca persalinan, infeksi dan eklamsi. kerja Puskesmas Gading Rejo Kabupaten
Upaya pemerintah dalam rangka Pringsewu pada bulan Januari sampai dengan
menurunkan AKI di Indonesia pada tahun 2000 Juni 2016 sebanyak 273 orang dengan sampel
dengan merancangkan Making Pregnancy Safer berjumlah 121 responden. Teknik sampel
(MPS) yang merupakan strategi sektor kesehatan menggunakan Probability sampling. Peneliti
secara terfokus pada pendekatan dan perencanaan menggunakan Sampling Acak Sederhana (Simple
yang sistematis dan terpadu. Salah satu dari Random Sampling) (Notoatmodjo, 2010). Cara
stategi MPS adalah memberdayakan dan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
melibatkan peran serta perempuan, suami dan dengan menggunakan buku kohort yang ada di
masyarakat oleh pemerintah. Ketidaktahuan puskesmas, poskesedes, posyandu dan bidan
suami dalam mengenal komplikasi, desa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
keterlambatan mengenal bahaya dirumah, ini adalah kuesioner. Kuesioner yang dibuat
keterlambatan fasilitas pelayanan cukup sesuai kerangka konsep penelitian berdasarkan
berakibat fatal. Pada umumnya suami tidak dengan teori yang berkaitan dengan variabel
mengetahui adanya tanda bahaya di rumah, variabel yang diteliti. Kuesioner memuat
walaupun suami atau anggota keluarga pertanyaan pertanyaan dari Predispossing Factor,
mengetahui adanya keluhan yang dirasakan oleh Enabling Factor, dan Reinforcing Factor dan
ibu hamil. Selama ANC suaminya tidak juga variabel dependen dan Independen. Analisis
mengetahui jadwal ANC, sehingga suami data dilakukan dengan univariat menggunakan
terkadang mengantar istrinya periksa hamil jika distribusi frekuensi, analisa bivariat dengan
kebetulan ia berada dirumah. Disamping itu menggunakan uji chi square. Analisis Multivariat
suami tidak pernah bertanya atau mencari digunakan adalah multiple regression logistik
informasi kepada bidan, teman atau orang tua (Hastono, 2007).
perihal kehamilan istrinya. Suami juga tidak
mengetahui tanda bahaya yang terjadi di rumah
dan kondisi ibu hamil serta resiko yang dapat
100 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 1, April 2017, hlm 98-107
B. ANALISIS BIVARIAT
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik responden dengan pengetahuan kategori baik
didapat p-value=0,002, yang berarti ada memiliki peluang 3.688 kali lebih besar
hubungan pengetahuan dengan partisipasi suami berpartisipasi dalam menjaga kesehatan
dalam menjaga kesehatan kehamilan istri, Nilai kehamilan istri dibandingkan responden dengan
OR didapat 3.688 yang dimaknai bahwa pengetahuan kategori baik.
Aprina, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Suami 101
Tabel 3. Hubungan Sikap Dengan Partisipasi Suami Dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan
Partisipasi suami
Kurang OR
Sikap Berpartisipasi n %
Berpartisipasi p-value CI 95%
n % n %
Negatif 55 70 24 30 79 100 0,030 2.521
Positif 20 48 22 52 42 100 (1.164-5.457)
Total 75 62 46 38 121 100
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik dengan sikap kategori positif memiliki peluang
didapat p-value=0,030, yang berarti ada 2.521 kali lebih besar berpartisipasi dalam
hubungan sikap dengan partisipasi suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri dibandingkan
menjaga kesehatan kehamilan istri, Nilai OR responden dengan sikap negatif.
didapat 2.521 yang dimaknai bahwa responden
Tabel 4. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Partisipasi Suami dalam Menjaga Kesehatan
Partisipasi Suami
Tingkat OR
Kurang Baik Baik n % p-value
pendidikan CI 95%
n % n %
Rendah 60 69 27 31 87 100 0,020 2.815
Tinggi 15 44 19 56 34 100
Total 75 62 46 38 121 100 (1.246-6.361)
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik responden dengan pendidikan kategori tinggi
didapat p-value=0,020, yang berarti ada memiliki peluang 2.815 kali lebih besar
hubungan tingkat pendidikan dengan partisipasi berpartisipasi dalam menjaga kesehatan
suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri, kehamilan istri dibandingkan responden dengan
Nilai OR didapat 2.815 yang dimaknai bahwa pendidikan kategori rendah.
Tabel 5. Hubungan Pekerjaan dengan Partisipasi Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan
Partisipasi suami
OR
Pekerjaan Kurang baik Baik n %
p-value CI 95%
n % n %
Tidak Bekerja 26 84 5 16 31 100 0,007 4.351
Bekerja 49 54 41 46 90 100 (4.351-12.349)
Total 75 62 46 38 121 100
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik responden yang tidak bekerja memiliki peluang
didapat p-value=0,007, yang berarti ada 4.351 kali lebih besar berpartisipasi dalam
hubungan pekerjaan dengan partisipasi suami menjaga kesehatan kehamilan istri dibandingkan
dalam menjaga kesehatan kehamilan istri, Nilai responden yang tidak bekerja.
OR didapat 4.351 yang dimaknai bahwa
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik responden dengan pendapatan tinggi memiliki
didapat p-value=0,000, yang berarti ada peluang 6.981 kali lebih besar berpartisipasi
hubungan pendapatan dengan partisipasi suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri
dalam menjaga kesehatan kehamilan istri, Nilai dibandingkan responden dengan pendapatan
OR didapat 6.981 yang dimaknai bahwa rendah.
102 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 1, April 2017, hlm 98-107
Tabel 7. Hubungan Jumlah Anak dengan Tabel 10. Hubungan Dukungan Petugas
Partisipasi Suami dalam Menjaga Kesehatan Dengan Partisipasi
Kesehatan Kehamilan Suami Dalam Menjaga Kesehatan
Partisipasi suami Kehamilan
Jumlah Kurang Baik Partisipasi suami
n % p- Dukungan
anak baik Kurang Baik p-
value petugas n %
n % n % baik value
kesehatan
≥3 22 79 6 21 28 100 0.261 n % n %
<3 53 57 40 43 93 100 Tidak 32 74 11 26 43 100 0,268
Total 75 62 46 38 121 100 mendukung
Mendukung 43 55 35 45 78 100
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik
didapat p-value=0.261, yang berarti tidak ada Total 75 62 46 38 121 100
hubungan jumlah anak dengan partisipasi suami
dalam menjaga kesehatan kehamilan istri. Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik
didapat p-value=0,268, yang berarti tidak ada
Tabel 8. Hubungan Budaya dengan Partisipasi hubungan dukungan petugas kesehatan dengan
Suami dalam Menjaga Kesehatan partisipasi suami dalam menjaga kesehatan
Kehamilan kehamilan istri.
Partisipasi suami
Kurang Baik Tabel 11. Hubungan Akses ke Pelayanan
Budaya n % p-
baik Dengan Partisipasi Suami Dalam
value
n % n % Menjaga Kesehatan Kehamilan
Tidak 53 66 27 34 80 100 0,349 Partisipasi suami
menerima Akses ke Kurang Baik
Menerima 22 54 19 46 41 100 n % p-
pelayanan baik
value
Total 75 62 46 38 121 100 n % n %
Jauh 34 67 17 33 51 100 0,474
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik Dekat 41 59 29 41 70 100
didapat p-value=0,349, yang berarti tidak ada Total 75 62 46 38 121 100
hubungan budaya dengan partisipasi suami dalam
menjaga kesehatan kehamilan istri. Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik
didapat p-value=0,474, yang berarti tidak ada
Tabel 9. Hubungan Dukungan Keluarga hubungan akses kepelayanan dengan partisipasi
Dengan Partisipasi Suami Dalam suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri.
Menjaga Kesehatan Kehamilan
Partisipasi suami C. ANALISIS MULTIVARIAT
Dukungan Kurang Baik n %
p-
keluarga baik
value Tabel 12. Model Akhir Analisis Multivariat
n % n %
Variabel p-value OR
Tidak 59 63 35 37 94 100 0,916
Sikap 0.009 3.476
mendukung
Pekerjaan 0.014 4.255
Mendukung 16 59 11 41 27 100
Pendapatan 0.000 7.142
Total 75 62 46 38 121 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
Berdasarkan tabel di atas hasil uji statistik
variabel pendapatan merupakan variabel yang
didapat p-value=0,916, yang berarti tidak ada
paling dominan berhubungan dengan partisipasi
hubungan dukungan keluarga dengan partisipasi
suami dalam menjaga kesehatan kehamilan,
suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri.
karena variabel pendapatan mempunyai nilai p-
value paling kecil diantara variabel sikap dan
pekerjaan yaitu dengan p-value=0,000. OR
didapat 7.142 yang berarti responden yang
memiliki pendapatan tinggi memiliki peluang
7.142 berpartisipasi dalam menjaga kesehatan
kehamilan dibandingkan responden yang
memiliki pendapatan rendah.
Aprina, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Suami 103
bekerja cenderung sibuk dengan pekerjaannya kehamilan istri karena beranggapan semakin
dan tidak sempat mengantarkan isterinya ke sering melahirkan maka ibu sudah memiliki
fasilitas kesehatan untuk memeriksakan pengalaman sehingga suami tidak perlu ikut
kehamilan. berpartisipasi.
Hasil ini didukung teori Notoatmojo Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
(2012) yang menyatakan Tingkat kesejahteraan dilakukan oleh Bustami dkk (2012) tentang
keluarga dipengaruhi oleh status pekerjaan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
besarnya pendapatan suami yang berkerja. partisipasi suami dalam menjaga kesehatan
Sumber pendapatan yang dimaksud adalah setiap kehamilan istri di Puskesmas kota Bandar
aktifitas usaha atau bukan usaha yang memberi Lampung. Hasil penelitian diperoleh tidak
penerimaan keuangan bagi rumah tangga. terdapat hubungan signifikan antara jumlah anak
Besarnya pendapatan erat hubungannya dengan (p=0,277) dengan partisipasi suami dalam
status pekerjaan seorang suami dan menjaga kesehatan kehamilan istri.
mempengaruhi peran suami dalam perawatan
kesehatan kesehatan ibu hamil. Hubungan Budaya dengan Partisipasi Suami
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang Hasil uji statistik didapat p-value=0,349,
dilakukan oleh Septyaningrum (2015) tentang yang berarti tidak ada hubungan antara budaya
hubungan status pekerjaan suami dengan peran dengan partisipasi suami dalam menjaga
suami selama perawatan kehamilan istri di kesehatan kehamilan istri.
Puskesmas Baki Sukoharjo, hasil uji chi square Hasil ini tidak sejalan dengan teori Bobak
didapat nilai p-value=0,004 yang berarti (2005), faktor sosial budaya yang berpengaruh
hubungan status pekerjaan suami dengan peran dalam pertisipasi keluarga dalam perlindungan
suami selama perawatan kehamilan istri. kesehatan reproduksi ibu hamil adalah anggapan
bahwa kehamilan dan persalinan adalah urusan
Hubungan Pendapatan dengan Partisipasi perempuan dan kaum ibu.
Suami Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian
Hasil uji statistik didapat p-value=0,000, yang dilakukan oleh Bustami dkk (2012) tentang
yang berarti ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendapatan dengan partisipasi suami dalam partisipasi suami dalam menjaga kesehatan
menjaga kesehatan kehamilan istri. Nilai OR kehamilan istri di Puskesmas kota Bandar
didapat 6.981 yang dimaknai bahwa responden Lampung. Hasil penelitian diperoleh terdapat
dengan pendapatan rendah memiliki peluang hubungan signifikan antara budaya (p=0,000, OR
6.981 kali lebih besar kurang berpartisipasi dalam 4,17) dengan partisipasi suami dalam menjaga
menjaga kesehatan kehamilan istri dibandingkan kesehatan kehamilan istri.
responden dengan pendapatan tinggi.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang Hubungan Dukungan Keluarga dengan
dilakukan oleh Bustami dkk (2012) tentang Partisipasi Suami
faktor-faktor yang berhubungan dengan Hasil uji statistik didapat p-value=0,916,
partisipasi suami dalam menjaga kesehatan yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan
kehamilan istri di Puskesmas kota Bandar antara dukungan keluarga dengan partisipasi
Lampung. Hasil penelitian diperoleh terdapat suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri.
hubungan signifikan antara pendapatan (p= Hasil ini didukung teori Rogers (1978)
0,001, OR 4,1) dengan partisipasi suami dalam dalam Notoatmodjo (2012) yang menyatakan
menjaga kesehatan kehamilan istri. dukungan keluarga bukan lah satu-satunya faktor
yang mempengaruhi perilaku kesehatan
Hubungan Jumlah Anak dengan Partisipasi seseorang. Banyak faktor yang mempengaruhi
Suami perilaku kesehatan seseorang diantaranya
Hasil uji statistik didapat p-value=0.261, pengetahuan dan sikap.
yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian
antara jumlah anak dengan partisipasi suami yang dilakukan oleh Bustami dkk (2012) tentang
dalam menjaga kesehatan kehamilan istri. faktor-faktor yang berhubungan dengan
Hasil ini tidak sejalan dengan teori partisipasi suami dalam menjaga kesehatan
Manuaba (2010) yang menyatakan jumlah anak kehamilan istri di Puskesmas kota Bandar
<3 akan lebih meningkatkan partisipasi suami Lampung. Hasil penelitian diperoleh terdapat
dalam menjaga kesehatan kehamilan istri hubungan signifikan antara dukungan keluarga
sedangkan jumlah anak ≥3 akan melemahkan (p-value=0,007, OR 6,4) dengan partisipasi
partisipasi suami dalam menjaga kesehatan suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri.
Aprina, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Suami 105
DAFTAR PUSTAKA
Bustami. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan Hastono. 2007. Analisa Data. Jakarta: FKMUI.
dengan Partisipasi Suami dalam Menjaga Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Penyakit,
Kesehatan Kehamilan Istri di Puskesmas Penyakit Kandungan dan Keluarga
Kota Bandar Lampung. Berencana. Jakarta: EGC.
BKKBN. 2008. Keluarga Berencana, Kesehatan Mahlida. 2012. Hubungan Dukungan Suami
Reproduksi, Gender dan Pembangunan terhadap Tingkat Kepatuhan Pemeriksaan
Kependudukan. Deputi Keluarga Sejahtera Kehamilan di Puskesmas Simo Mulyo
dan Pemberdayaan Perempuan. Jakarta. Surabaya.
Bobak, Lowdermilk and Jensen. 2005. Buku Ajar Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan
Keperawatan. Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2014. Profil Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Bandar Lampung. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Djannah dan Wardani. 2010. Faktor-faktor yang Cipta.
Berhubungan dengan Partisipasi Suami Roger. 2014. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
dalam Merawat Kehamilan Istri di wilayah Perilaku Kesehatan. Jakarta: Gramedia.
Kerja Puskesmas Kedung Wetan Suryati. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Yogyakarta. Suami dengan Partisipasi Suami terhadap
Aprina, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Suami 107