Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DAN JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG

DIGUNAKAN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU


MENYUSUI BAYI USIA 0-6 BULAN
(Di BPS Ny. ULYN NUHAELLA, Amd.Keb Dsn.KASIN DESA TALANGAGUNG
Kec.KEPANJEN Kab.MALANG)

Pristi Wulandari1), Dia Faroka,S.Pd, M.Si2), Ayu Widya Asmaningtyas, SST3),


1)
Program Studi D III Kebidanan STIKes Widya Cipta Husada
pristiwulandari733@yahoo.com
2)
Program Studi D III Kebidanan STIKes Widya Cipta Husada
vamazika@yahoo.com
3)
Program Studi D III Kebidanan STIKes Widya Cipta Husada
zouwidya77@gmail.com

ABSTRAK

Wulandari, Pristi. 2015. Hubungan Frekuensi Menyusui dan Jenis Alat Kontrasepsi Yang
Digunakan Terhadap Kelancaran Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan
di BPS Ny.Ulyn Nuhaella, Amd.Keb Dsn.Kasin Desa Talangagung Kec.Kepanjen
Kab.Malang. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi D-III Kebidanan, STIKes Widya Cipta
Husada. Pembimbing: (1) Dia Faroka, S.Pd., M.Si, (2) Ayu Widya A, SST

Upaya meningkatkan kelancaran produksi ASI adalah suatu kegiatan yang dilakukan ibu agar
ASI diproduksi dalam jumlah banyak dan cukup bagi bayinya. Faktor yang mempengaruhi
peningkatan produksi ASI diantaranya frekuensi menyusui dan jenis alat kontrasepsi yang digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi menyusui dan jenis alat kontrasepsi yang
digunakan terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny.Ulyn
Nuhaella, Amd.Keb Dsn.Kasin Desa Talangagung Kec.Kepanjen Kab.Malang 2015. Desain penelitian
menggunakan Survei Analitik dengan pendekatan cross sectional. Uji analisis menggunakan chi-square
( = 5%) dan regresi logistik. Hasil analisis hubungan frekuensi menyusui terhadap kelancaran
produksi ASI didapatkan value < (0,001 < 0,05), artinya ada hubungan frekuensi menyusui terhadap
kelancaran produksi ASI. Hasil analisis hubungan jenis alat kontrasepsi yang dihgunakan terhadap
kelancaran Produksi ASI didapatkan value < (0,002 < 0,05), artinya ada hubungan jenis alat
kontrasepsi yang digunakan terhadap kelancaran produksi ASI. Hasil analisis secara multivariat
didapatkan hubungan signifikan antara frekuensi menyusui dan jenis alat kontrasepsi yang digunakan
dimana frekuensi menyusui lebih berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI dengan Odds Ratio
sebesar 0,164 artinya ibu yang frekuensi menyusui berpeluang melancarkan produksi ASI 0,164 kali
lebih tinggi dibandingkan ibu yang menggunakan jenis alat kontrasepsi.Kesimpulan dari penelitian ini
adalah terdapat hubungan signifikan antara frekuensi menyusui dan jenis alat kontrasepsi yang
digunakan terhadap kelancaran produksi ASI.

Kata kunci: Frekuensi menyusui, Jenis Alat Kontrasepsi, Kelancaran Produksi ASI

ABSTRACT

Wulandari, Pristi. 2015. Breast-feeding frequency relationship and the use of contraceptives on
milk smooth production in breast-feeding mother infants aged 0-6 months at BPS Ny.Ulyn
Nuhaella, Amd.Keb Kasin village Talangagung town Kepanjen sub-district Malang
regency. Scientific paper. Program D-III Kebidanan, STIKes Widya Cipta Husada. Supervisor:
(1) Dia Faroka, S.Pd., M.Si, (2) Ayu Widya A, SST
Efforts to improve the Breast-feeding is an activity undertaken in order breast-feeding mother
was produced in large quantities and sufficient for babies. Influence and enchancement factor of
breast-feeding betwen Breast-feeding frequency and using contraceptives. This research aims to
determine the Breast-feeding frequency relationship and the use of contraceptives on milk smooth
production in breast-feeding mother infants aged 0-6 months at BPS Ny.Ulyn Nuhaella, Amd.Keb
Kasin village Talangagung town Kepanjen sub-district Malang regency 2015. In this research uses
Analytic Survey design with approach cross sectional. Analysing test using chi-square ( = 5%) and
logistis regression. Analysis result of Breast-feeding frequency relationship of milk smooth production
obtained value < (0,001 < 0,05), this means that there is a link frequency of breast-feeding against
milk smooth production. Analysis result of Breast-feeding frequency relationship using contraceptive
obtained value < (0,002 < 0,05), this means that there is a link frequency of breast-feeding against
using contraceptives. The result of multivariate analysis found a significant relationship between the
frequency of breast-feeding and the use of contraceptives were breast-feeding frequncy more effect on
milk smooth production with Odds Ratio by 0,164 this means that the frequency of breast-feeding
mother likely to launch production breast milk 0,164 times higher than mother who use contraceptives.
The conclusien from this study is that there is a significant correlation betwen the frequency of breast-
feeding and the use of contraceptives on milk smooth production.

Keywords: Breast-feeding frequency, contraceptives using, milk smooth production.


3

PENDAHULUAN tahun 2013 angka cakupan kelancaran


produksi ASI menurun menjadi 40,15% .
Air Susu Ibu (ASI) adalah satu jenis Angka cakupan kelancaran produksi ASI
makanan yang mencukupi seluruh unsur menurun karena disebabkan dari banyak factor
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, social (4).
maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,
hormon, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, Data Badan Koordinasi Keluarga
antialergi serta anti inflamasi. Zat- zat anti Berencana Nasional (BKKBN), di Indonesia
infeksi yang terkandung dalam ASI membantu jumlah peserta KB baru pada bulan Januari
melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu sampai September 2013 sebanyak 6.177.256
terdapat hubungan penting antara menyusui peserta, terdiri dari : 832.393 (13,48%) peserta
dengan penjarangan kehamilan (KB) (1). ASI KB Non Hormonal, dan 534.4863 (86,52%)
(Air Susu Ibu) adalah cairan kehidupan yang peserta KB Hormonal. Dari data diatas dapat
sangat dibutuhkan oleh bayi ASI mengandung disimpulkan bahwa pengguna metode
berbagai zat yang penting dalam tumbuh kontrasepsi Hormonal lebih besar yaitu :
kembang bayi sesui dengan kebutuhannya, 86,52%, daripada penggunaa metode
meskipun demikian tidak semua ibu mau kontrasepsi Non Hormonal hanya sebesar
menyusui bayinya karena berbagai alasan 13,48% (Ditlaptik, 2013). Sedangkan di Jawa
sebagai contoh : takut gemuk, sibuk, payudara Timur jumlah peserta KB baru pada bulan
kendor dan sebagainya. Pada lain pihak, ada Januari sampai September 2013 sebanyak
juga yang ingin menyusui bayinya, tetapi 885.736 peserta. Dengan rincian sebagai
mengalami kendala ASI (Air Susu Ibu) tidak berikut : 137.603 (15,54%) peserta KB Non
keluar atau produksinya kurang lancar (2). Hormonal dan 748.133 (84,46%) peserta KB
Hormonal. Dari data tersebut dapat di
Berdasarkan Riset Kesehatan simpulkan bahwa pengguna metode
(Riskesdas) 2010 angka cakupan ASI pada kontrasepsi Hormonal lebih besar yaitu :
usia 0-6 bulan di Indonesia hanya 33,96% 84,46% dan pengguna metode kontrasepsi Non
menurut sumber data pencapaian program Hormonal hanya sebesar 15,54% (5).
gizi ASI tahun 2012 dari seksi gizi Dinas Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
Kesehatan Provinsi Jawa Timur tertarik untuk melakukan penelitian tentang
menunjukkan bahwa angka cakupan ASI di Hubungan Frekuensi Menyusui Dan Jenis
Kabupaten Malang sebesar 57,90%. Alat Kontrasepsi Yang Digunakan Terhadap
Sedangkan Riset Kesehatan Dasar kelancaran Produksi ASI Pada Ibu Menyusui
(Riskesdas) 2013, angka cakupan ASI di Bayi Usia 0-6 Bulan Di BPS Ny.Ulyn
Indonesia hanya 42%. Sehingga dapat Nuhaella, Amd.Keb.
disimpulkan bahwa angka cakupan ASI di
Malang atau di Indonesia masih kurang karena
berkisar antara 33,96% - 57,90% untuk itu METODE PENELITIAN
angka cakupan ASI harus di tingkatkan lagi.
(3). Rancangan Penelitian. Rancangan
penelitian ini menggunakan desain penelitian
Menurut Profil Kesehatan Jawa Timur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Tahun 2012 di Malang angka pemberian ASI survei analitik, yang merupakan suatu analisis
sebesar 71,13 % , sedangkan menurut korelasi, sehingga dapat diketahui seberapa
Riskesdes tahun 2013 di Malang angka jauh kontribusi dari sebuah faktor resiko, untuk
pemberian ASI menurun menjadi 51,60 % . dapat menimbulkan faktor efek. Penelitian ini
Angka pemberian ASI atau Frekuensi Ibu menggunakan pendekatan cross sectional,
menyusui ini menurun di karenakan banyak yaitu jenis penelitian yang mempelajari
faktor-faktor yang mepengaruhi salah satunya dinamika korelasi antara faktor resiko dan
adalah ibu bekerja sehingga jarang untuk efek, dengan cara pendekatan, observasi, atau
menyusui bayinya. Sedangkan pada tahun pengumpulan data sekaligus pada saat yang
2012 angka cakupan kelancaran produksi ASI sama (point time approach)(6).
pada ibu menyusui sebesar 67,23% , pada
4

Tempat dan Waktu. Penelitian ini komputer yaitu SPSS (Statisfical Program For
dilakukan di BPS Ny.Ulyn Nuhaella, Amd.keb Social Science). Dan Analisa Multivariat
Dusun Kasin Desa Talang Agung, kecamatan dilakukan terhadap dua variabel independen
kepanjen, kabupaten Malang , Waktu dan satu variabel dependen yang diduga
penelitian Juni-Juli 2015. berhubungan atau berkorelasi, Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan Uji regresi logistik
Populasi, Sampel dan Teknik untuk mengetahui variabel independen mana
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah yang paling besar atau berpengaruh terhadap
semua ibu menyusui bayi umur 0-6 bulan di variabel dependen, Uji regresi logistik
Desa Talang Agung Kecamatan Kepanjen dilakukan dengan program komputer yaitu
Kabupaten Malang dengan jumlah populasi 40 SPSS (Statisfical Program for Social Science).
orang. Sampel dari penelitian ini menggunakan
semua populasi ibu menyusui bayi usia 0-6 HASIL DAN PEMBAHASAN
bulan. Teknik sampling pada penelitian ini 1. Data Umum
menggunakan teknik Total Sampling. Data ini disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut.
Variabel Penelitian a. Karakteristik Responden Berdasarkan umur
1. Variabel Idependen adalah frekuensi Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik
menyusui dan jenis alat kontrasepsi yang Responden Berdasarkan Umur Ibu Menyusui
digunakan. bayi Usia 0-6 bulan di Dsn.Kasin Desa
2. Variabel Dependen adalah kelancaran Talangagung Kec.Kepanjen Kab.Malang
produksi ASI.
Umur (Thn) Frekuensi(F) Presentase (%)
< 20 2 5
20-35 37 92,5
Teknik Pengumpulan Data. Data > 35 1 2.5
primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh
peneliti dari yang sebelumnya tidak ada dan Jumlah 40 100
tujuannya disesuaikan dengan keperluan Sumber : Data Primer Tahun 2015
penelitian (7). Data primer di peroleh secara
langsung pengisian cheklist oleh peneliti. Dari tabel 4.1 karakteristik responden
berdasarkan umur ibu diketahui hampir seluruh
Instrumen Pengumpulan Data. responden dalam kategori umur 20-35 tahun
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 37 responden (92,5%) dari total
adalah lembar observasi dan wawncara. responden.
Ceklist yang digunakan menggunakan tipe
skala guttman yaitu skala yang digunakan
untuk jawaban yang jelas dan konsisten (8).
Pernyataan-pernyataan dengan menggunakan
pernyataan tertutup yang hanya disediakan 2
(Dua) jawaban yaitu Ya dan Tidak.
Adapun pengisian ceklist ini dengan cara
memberikan tanda centang () pada lembar
ceklist yang sudah disediakan.

Analisa Data. analisis univariat


digunakan dengan mengumpulkan data tentang
frekuensi menyusui, penggunaan alat
kontrasepsi dan kelancaran produksi ASI. b. Karakteristik Responden Berdasarkan
Setelah data terkumpul, data akan ditabulasi, Pendidikan
dipresentasikan dan ditampilkan dengan
distribusi frekuensi. Analisa Bivariat dilakukan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik
untuk menganalisa dua variabel yang diduga Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu
berhubungan atau berkorelasi, pada peneliti menyusui bayi usia 0-6 bulan di Dsn.Kasin Desa
menggunakan Uji Chi-square dengan program Talangagung Kec.Kepanjen Kab.Malang.
5

sering 18 45
Pendidikan Frekuensi(F) Presentase (%) kurang 22 55
Tidak Tamat 2 5
SD 3 7,5 Jumlah 40 100
SMP 23 57,5 Sumber : Data Primer Tahun 2015
SMA 10 25 Dari tabel 4.4 karakteristik responden
Akademi/PT 2 5 berdasarkan frekuensi menyusui pada ibu
Jumlah 40 100 menyusui bayi usia 0-6 bulan diketahui
sebagian besar responden dalam kategori
Sumber : Data Primer Tahun 2015 frekuensi menyusui kurang yaitu 22 responden
Dari tabel 4.2 karakteristik responden (55%) dari total responden.
berdasarkan pendidikan ibu diketahui
sebagian besar responden dalam kategori b. Identifikasi Jenis Alat Kontrasepsi Yang
pendidikan SMP yaitu sebanyak 23 responden Digunakan Pada Ibu Menyusui Bayi Usia
(57,5%) dari total responden. 0-6 Bulan.
c. Karakteristik Respoden Berdasarkan
Pekerjaan Ibu Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Ibu
sebelum dilakukan senam hamil di Desa Babadan
Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang
Tabel 4.3Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan ibu menyusui penggunaan Frekuensi(f) Presentase ( % )
bayi usia 0-6 bulan di Dsn.Kasin Desa alkon
Talangagung Kec.Kepanjen Kab.Malang. Hormonal 27 67,5
Non Hormonal 13 32,5
Pekerjaan Frekuensi(F) Presentasi (%)
IRT 22 55 Jumlah 40 100
Swasta 13 32,5
Wiraswasta 3 7,5 Sumber : Data Primer Tahun 2015
Pegawai Negri 2 5
Dari tabel 4.5 karakteristik responden
Jumlah 40 100 berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi pada
Sumber : Data Primer Tahun 2015
ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan diketahui
sebagian besar responden dalam kategori
Dari tabel 4.3 karakteristik responden penggunaan alat kontrasepsi hormonal yaitu
berdasarkan pekerjaan ibu diketahui hampir 27 responden (67,5%) dari total responden.
setengah responden dalam kategori pekerjaan
sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu 22
responden (55%).

c. Identifikasi Kelancaran Produksi ASI Pada


Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Ibu
sesudah dilakukan senam hamil di Desa Babadan
2. Data Khusus Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang
a. Identifikasi Frekuensi Menyusui Pada Ibu
Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan. kelancaran ASI Frekuensi(f) Presentase (%)

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Lancar 17 42,5


responden berdasarkan frekuensi menyusui Tidak lancar 23 57,5
pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Dsn Jumlah 40 100
kasin Desa Talangagung Kec.Kepanjen
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Kab.Malang.
Dari tabel 4.6 karakteristik responden
Frekuensi frekuensi(f) Presentasi(%) berdasarkan kelancaran produksi asi pada ibu
menyusui menyusui bayi usia 0-6 bulan diketahui
6

sebagian besar responden dalam kategori ASI Sumber : Data Primer tahun 2015
tidak lancar yaitu 23 responden (57,5%) dari Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa hasil
total responden. distribusi silang didapatkan responden yang
menggunakan alat kontrasepsi hormonal dan
d. Hubungan frekuensi menyusui terhadap produksi ASI-nya lancar sebanyak 16
kelancaran produksi ASI pada Ibu responden (94,1%) , sedangkan responden
menyusui usia 0-6 bulan. yang menggunakan alat kontrasepsi non
hormonal dan tidak lancar sebanyak 12
Tabel 4.7 Tabel Silang Hubungan Frekuensi responden (52,5%). Selanjutnya berdasarkan
Menyusui Terhadap Kelancaran Produksi ASI Uji chi square diperoleh value (0,002) <
Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di BPS (0,05) yang berarti Ha diterima, sehingga
Ny.Ulyn Nuhaella, Amd.Keb Dsn.Kasin Desa dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
Talangagung Kec.Kepanjen Kab.Malang. signifikan jenis alat kontrasepsi yang
digunakan terhadap kelancaran produksi ASI.
No Frekuensi Kelancaran ASI Jumlah
menyusui value f. Hubungan frekuensi menyusui dan
Lancar Tidak penggunaan alat kontrasepsi terhadap
kelancaran produksi ASI pada ibu
N %
N % N % menyusui bayi usia 0-6 bulan.
1 Sering 13 76,5 5 21,7 18 45 0,001
2 Kurang 4 23,5 18 78,3 22 55
Total 17 100 23 100 40 100 Variabel Odd Ratio 95% C.I.for Odd sig
Sumber : Data Primer tahun 2015 independen Ratio
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa Lower Upper
hasil distribusi silang didapatkan responden
Frekuensi 0,164 0.032 0,831 0,029
yang frekuensi menyusui sering dan produksi
ASI-nya lancar sebanyak 13 responden Penggunaan
(76,5%) , sedangkan frekuensi menyusui Alkon 0,131 0,013 1,345 0,087
kurang dan produksi ASI-nya tidak lancar Sumber : Data Primer tahun 2015
sebanyak 18 responden (78,3%). Selanjutnya
berdasarkan Uji chi square value (0,001) < Hasil analisis multivariat menunjukkan kedua
( 0,05) yang berarti Ha diterima, sehingga variabel independent berhubungan bermakna
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dengan kelancaran produksi ASI yaitu variabel
frekuensi menyusui terhadap kelancaran frekuensi menyusui dan penggunaan alat
produksi ASI. kontrasespsi. Hasil analisis didapatkan nilai
Odds Ratio (OR) variabel Frekuensi menyusui
e. Hubungan penggunaan alat kontrasepsi lebih tinggi dibadingkan penggunaan alat
terhadap kelancaran produksi ASI pada Ibu kontrasepsi. OR frekuensi menyusui 0,164
menyusui bayi usia 0-6 bulan. artinya ibu yang frekuensi menyusui
berpeluang melancarkan produksi ASI 0,164
Tabel 4.8 Tabel silang Hubungan jenis alat
kontrasepsi yang digunakan terhadap
kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang
kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui menggunakan alat kontrasepsi.
bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny.Ulyn Nuhaella,
Amd.Keb Dsn.Kasin Desa Talangagung Dari hasil analisis hubungan frekuensi
Kec.Kepanjen Kab.Malang. menyusui terhadap kelancaran produksi ASI
diperoleh bahwa ada sebanyak 13 ibu (76,5%)
yang frekuensi menyusuinya sering dan
No pengguna Kelancaran ASI Jumlah prduksi ASI-nya lancar ,sedangkan 18 ibu
an alkon value (78,3%) yang frekuensi menyusuinya kurang
Lancar Tidak dan produksi ASI-nya tidak lancar. Hasil uji
N % chi-square didapatkan nilai value(0,001) <
N % N % (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada
Hormonal 16 94,1 11 47,8 27 67,5 0,002
Non Hormonal 1 5,9 12 52,5 13 32,5 hubungan frekuensi menyusui terhadap
Total 17 100 23 100 40 100 kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui
7

bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny.Ulyn Nuhaella, artinya ibu yang frekuensi menyusui
Amd.Keb Dsn.Kasin Desa Talangagung berpeluang melancarkan produksi ASI 0,164
Kec.kepanjen Kab.Malang. kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang
Frekuensi menyusui ini berkaitan menggunakan alat kontrasepsi.
dengan kemampuan stimulasi hormon dalam
kelenjar payudara. Frekuensi menyusui paling SIMPULAN DAN SARAN
sedikit 8 kali perhari (Proverawati dan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Rahmawati, 2010). Frekuensi dan lama bayi dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
menghisap akan mempengaruh jumlah ASI berikut.
yang di produksi. Hal ini di karenakan a. Frekuensi menyusui pada ibu menyusui
stimulus isapan bayi akan mengirimkan pesan bayi usia 0-6 bulan dapat diketahui bahwa
ke hipotalamus yang merangsang hipofisis sebagian besar dari seluruh jumlah
anterior untuk melepas prolaktin dan akan responden frekuensi menyusui kurang
terjadi peningkatan produksi ASI oleh sel-sel sebanyak 22 responden (55%).
alveolar. Dengan kata lain, bahwa semakin b. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan
sering menyusui maka produksi ASI akan pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan
semakin meningkat, sehingga kebutuhan bayi dapat diketahui bahwa sebagian besar
akan selalu terpenuhi dan laktasi pun berjalan responden dari jumlah responden
dengan lancar(9). penggunaan alat kontrasepsi hormonal
Dari hasil analisis hubungan sebanyak 27 responden (67,5%).
penggunaan alat kontrasepsi terhadap c. Kelancaran produksi asi pada ibu menyusui
kelancaran produksi ASI diperoleh bahwa ada bayi usia 0-6 bulan dapat diketahui bahwa
sebanyak 16 ibu (94,1%) dengan penggunaan sebagian besar responden dari jumlah
alat kontrasepsi hormonal mengalami ASI responden ASI tidak lancar sebanyak 23
lancar, sedangkan 12 ibu (52,5%) dengan responden (57,5%).
penggunaan alat kontrasepsi non hormonal d. 1. Hasil uji statistik menggunakan Chi
mengalami ASI tidak lancar. Hasil uji chi- square didapatkan nilai value sebesar
square didapatkan value (0,002) < (0,05) 0,001 maka ada hubungan antara frekuensi
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan menyusui terhadap kelancaran produksi
antara penggunaan alat kontrasepsi terhadap ASI.
kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui di 2. Hasil uji statistik menggunakan Chi
BPS Ny.Ulyn Nuhaella, Amd.Keb Dsn kasin square didapatkan nilai value sebesar
Desa Talangagung Kec.Kepanjen Kab.Malang. 0,002 maka ada hubungan antara jenis alat
Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu kontrasepsi yang digunakan terhadap
menyusui, perlu duperhatikan agar tidak kelancaran produksi ASI.
mengurangi produksi ASI. Contoh alat e. Hasil analisis multivariat menunjukkan
kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kedua variabel independen berhubungan
kondom, IUD, Pil, khusus menyusui, atau bermakna dengan kelancaran Produksi ASI
suntik hormonal 3 bulanan (Proverawati dan yaitu Frekuensi menyusui dan penggunaan
Rahmawati, 2010). alat kontrasepsi. Hasil analisis didapatkan
Hasil analisis multivariat menunjukkan Odds Ratio (OR) variabel frekuensi
kedua variabel independen berhubungan menyusui lebih besar dibandingkan
bermakna dengan kelancaran Produksi ASI penggunaan alat kontrasepsi yaitu sebesar
yaitu Frekuensi menyusui dan penggunaan alat 0,164 artinya ibu yang frekuensi menyusui
kontrasepsi. Hasil uji analisis regresi logistik berpeluang melancarkan produksi ASI
menunjukkan kedua variabel independent 0,164 kali lebih tinggi dibandingkan ibu
berhubungan bermakna dengan kelancaran yang menggunakan jenis alat kontrasepsi.
produksi ASI yaitu variabel frekuensi
menyusui dan penggunaan alat kontrasespsi. SARAN
Hasil analisis regresi logistik didapatkan nilai Saran yang dapat peneliti berikan
Odds Ratio (OR) variabel Frekuensi menyusui berdasarkan hasil penelitian adalah
lebih tinggi dibadingkan penggunaan alat sebagai berikut.
kontrasepsi. OR frekuensi menyusui 0,164 a. Bagi Institusi
8

Hasil penelitian ini diharapkan 2. Nanny, Lia D.V dan Sunarsih T. Asuhan
dapat digunakan sebagai informasi Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta:
tambahan bagi institusi pendidikan Salemba Medika; 2013.
kebidanan sebagai acuan untuk
peneliti sejenis dan dapat 3. Riskesdas. Masalah cakupan ASI dan
mengembangkan ilmu pengetahuan kesehatan Masyarakat. 2010;
bagi mahasiswa khususnya pada
bidang yang dkaji. 4. Profil Dinkes Jawa Timur.
b. Bagi Penulis JATIM_DALAM_ANGKA_TERKINI.
Penelitian ini diharapkan dapat pdf.
menambaha wawasan ilmu
pengetahuan dengan terjun langsung 5. Badan Kependudukan dan Keluarga
kelapangan dan memberikan Berencana Direktorat Pelaporan dan
pengalaman belajar yang dapat Statistik (DILAPTIK). Direktorat
menumbuhkan kemampuan dan Pelaporan dan Statistik. 2013;
keterampilan meneliti serta
pengetahuan yang lebih mendalam 6. Impron, Moch dan Munif A.
terutama pada bidang yang dikaji. Metodologi Penelitian Bidang
c. Bagi Masyarakat Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto; 2010.
Diharapkan bagi ibu-ibu
menyusui untuk menggali lebih dalam
7. Hidayat A. Metodelogi Penelitian
tentang pengetahuan meningkatkan
Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
kelancaran produksi ASI agar dapat
jakarta: Salemba Medika; 2009.
memenuhi kebutuhan bayi.

UCAPAN TERIMA KASIH 8. Hidayat A. Metodelogi Penelitian


Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Jakarta: Salemba Medika; 2010.
Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah 9. Bobak, I.M., Lowdermilk D. dan JM.
dengan judul Hubungan Frekuensi Menyusui Dan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC;
Jenis Alat Kontrasepsi Terhadap Kelancaran
2005.
Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6
Bulan Di BPS Ny.UlynNuhaella, Amd.Keb
Dsn.Kasin Desa Talangagung Kec.Kepanjen
Kab.Malang sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar ahli madya Kebidanan dalam
rangka menyelesaikan kuliah di STIKes Widya
Cipta Husada Kepanjen-Malang.
Terimakasih penulis sampaikan kepada
Dia Faroka,S.Pd, M.Si selaku dosen
pembimbing I dan Ayu Widya Asmaningtyas,
SST selaku dosen pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tempat dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.

REFERENSI

1. Proverawati, A dan Rahmawati E.


Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

Anda mungkin juga menyukai