ABSTRAK
ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. Namun demikian, masih banyak ibu
yang tidak mermberikan ASI eksklusif pada bayi mereka Hal ini disebabkan kurang lancarnya
ASI mereka. Salah satu terapi nn farmakologis untuk meningkatkan produksi ASI adalah
dengan mengkonsumsi daun katuk. Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh knsumsi daun katuk terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di
Puskesmas Selensen Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini adalah
Quasi Experiment dengan desain penelitian two group pretest posttest. Populasi adalah seluruh
ibu nifas yang menyusui, sampel 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok
eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen nilai rata-rata
kelancaran ASI sebelum intervensi 3,00 dan setelah intervensi nilai rata-rata 6,70 dengan p
value 0,005 (p<0,00). Pengukuran kelancaran ASI pada H1 kelompok kontrol diperoleh nilai
rata-rata 3,20 hanya naik menjadi nilai rata-rata 3,40 setelah H5 dengan p value 0,591 (p>0,05).
Didapat ada pengaruh pemberian daun katuk pada ibu nifas terhadap kelancaran ASI di
Puskesmas Selensen Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir. Diharapkan responden
dapat mengatasi masalah produksi ASI dengan memanfaatkan daun katuk dan mendapatkan
kecukupan ASI bagi bayi mereka.
ABSTRACT
Breast milk is the most perfect food for babies. However, there are still many mothers who do
not give exclusive breastfeeding to their babies. This is due to the lack of smooth breastfeeding.
One of the pharmacological therapies to increase breast milk production is to consume katuk
leaves. So that a study was conducted that aims to determine the effect of consumption of katuk
leaves on the smoothness of breastfeeding in postpartum mothers at Selensen Health Center,
Kemuning District, Indragiri Hilir Regency. This research is a Quasi Experiment with a two
group pretest posttest research design. The population is all postpartum mothers who are
breastfeeding, the sample is 10 people in the control group and 10 people in the experimental
group. The results showed that in the experimental group the average value of breastfeeding
fluency before the intervention was 3.00 and after the intervention the average value was 6.70
with a p value of 0.005 (p<0.00). Measurement of the smoothness of breast milk in the control
group H1 obtained an average value of 3.20 only increasing to an average value of 3.40 after
H5 with a p value of 0.591 (p>0.05). It was found that there was an effect of giving katuk
leaves to postpartum mothers on the smoothness of breastfeeding at the Selensen Health
Center, Kemuning District, Indragiri Hilir Regency. It is expected that respondents can
overcome the problem of breast milk production by utilizing katuk leaves and getting sufficient
breast milk for their babies.
Indragiri Hilir tahun 2020 sebesar 30 dilakukan dengan uji Paired Sample T-
bayi yang diberikan ASI eksklusif. Dari test.
studi pendahuluan pada saat posyandu
balita di Desa Selensen Kecamatan
Kemuning Kabupaten Indragirin Hilir
HASIL PENELITIAN
dengan cara wawancara 40 ibu
didapatkan 25 ibu yang menyusui Analisa Univariat
mengalami ketidak lancaran
pengeluaran ASI dan 15 mengatakan Karakteristik Kelompok Eksperimen
pengeluaran ASI lancar. dengan alasan
N Karakteristik F %
ASI yang keluar hanya sedikit dan tidak
o
lancar sehingga bayi diberikan susu
1 Umur
formula. Dari hasil wawancara yang ≤20 dan > 35 Th 2 20
telah dilakukan, 25 orang ibu yang 21-35 Tahun 8 80
memberikan ASI eksklusif mengatakan 2 Paritas
bahwa ASI nya lancar dikarenakan ibu Primipara 3 30
mengkonsumsi daun katuk. Multipara 7 70
Berdasarkan latar belakang 3. Pendidikan
diatas, daun katuk dipercaya bisa Rendah (<9 tahun) 5 50
meningkatkan produksi ASI, maka Tinggi (>9 tahun) 5 50
peneliti tertarik ingin mengetahui 4. Pekerjaan
“Pengaruh Konsumsi Daun Katuk Bekerja 5 50
Terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Tidak Bekerja 5 50
Nifas di Puskesmas Selensen
Kecamatan Kemuning Kabupaten Dari tabel diatas dapat dilihat
Indragiri Hilir Tahun 2021.” sebagian besar responden memiliki
umur 21-35 tahun yaitu sebanyak 8
responden (80%), sebagian besar
METODOLOGI PENELITIAN responden dengan paritas multipara
sebanyak 7 responden (70%), sebagian
Jenis penelitian Quasi Experiment. responden dengan pendidikan rendah
Penelitian ini menggunakan desain yaitu sebanyak 5 responden (50%),
penelitian two group pretest posttest. sebagian responden bekerja yaitu
Populasi pada seluruh ibu nifas yang sebanyak 5 responden (50%).
menyusui di Puskesmas Selensen
Kecamatan Kemuning Kabupaten Karakteristik Kelompok Eksperimen
Indragiri Hilir Tahun 2021. N Karakteristik F %
Pengambilan sampel dalam penelitian o
ini menggunakan teknik Accidental 1 Umur
sampling dengan jumlah 20 responden. ≤20 dan > 35 Th 2 20
21-35 Tahun 8 80
10 responden kelompok kontrol dan 10
2 Paritas
responden kelompok eksperimen.
Primipara 6 60
Dilakukan uji normalitas data dan data Multipara 4 40
terdistribusi normal maka analisis 3. Pendidikan
Rendah (<9 tahun) 5 50
4 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
Al-Insyirah Midwifery/Vol. XX, No. X, Tahun 2021
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bagi Puskesmas Selensen
Amahorseja,M.L, 2012. Faktor
a. Hendaknya Puskesmas sering Determinan Kelangsungan
memberikan penyuluhan kepada ibu Produksi ASI di Rumah Sakit
hamil untuk mengkonsumsi daun
Dr.M.Haulussy Ambon, 1–14.
katuk pada saat nifas agar ASI
Lancar, sehingga bisa memberikan
Ambarwati, W. (2014).Perbandingan
ASI eksklusif kepada bayi mereka.
b. Hendaknya Puskesmas melakukan Pertumbuhan Bayi yang Diberi
pendekatan kepada tokoh ASI Eksklusif.E-Journal Syarif
masyarakat, dapat lebih Hidayatullah State Islamic
meningkatkan kepedulian keluarga University (UIN).
terhadap pemberian ASI eksklusif Jakarta.http://www.repository.uinj
bagi bayi. kt.ac.id. (sitasi 1 Maret 2015).
Bagi STIKes Al Insyirah Pekanbaru Aulianova dan Rahmanisa, S.2016.
Efektivitas Ekstraksi Alkaloid dan
http://repository.uin-suska.ac.id/
6268/2/Bab%201.pdf