Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia

Indonesian Health Scientifie Journal


HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI ESKLUSIF
DENGAN PEMBERIAN ASI PERAH PADA IBU BEKERJA
1
Lola Pebrianthy, 2Yulinda Aswan, 3Adi Antoni
1
Dosen Program Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan
2
Dosen Program Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan
3
Dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan
lolapebrianthy@gmail,com

ABSTRAK

Pemberian ASI pada Ibu Bekerja terhambat pada waktu menyusui karena intensitas pertemuan Ibu
dan Bayi berkurang. Alternatif yang bisa ditempuh adalah pemberian ASIP. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan tentang ASIP dengan Pemberian ASIP
pada Ibu Bekerja di Puskesmas Batangtoru Tahun 2021. Metode Penelitian bersifat Survey analitik
desain cross sectional dilaksanakan di Puskesmas Batangtoru. Populasi seluruh Ibu bekerja yang
memiliki bayi usia ≥ 6 bulan sampel sebanyak 36 orang teknik Purvosive sampling. Hasil
Pengumpulan data dengan kuesioner dan uji statistic Fisher dan Continuity Correlation. Pada analisa
bivariat didapatkan p value < α, ada hubungan pendidikan dengan pemberian ASIP ( P value = 0,004)
dan ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASIP (P value = 0,002). Kesimpulan ada hubungan
pendidikan dan pengetahuan ibu tentang asi eksklusif dengan pemberian ASI perah pada ibu bekerja.
Disarankan kepada Puskesmas meningkatkan Promosi kesehatan tentang ASIP agar ibu mau
melakukan ASIP.

Kata Kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Pemberian ASI

ABSTRACT
The Breastfeeding at the Worked Mother hampered at the time of breastfeeding because of the
intensity of your meet and Babies are reduced. Alternatives that can be taken was give Breastfeeding.
The research objectives are to know The relationship of Educational and mother's knowledge about
exclusive breastfeeding by giving milk in working mothers. The research objectives were to know The
relationship of Educational and mother's knowledge about exclusive breastfeeding by giving milk in
working mothers at the Public Health Center in Batangtoru 2021. The Research methods were
Analytical survey with cross sectional design implemented at the Public Health Center in Batunadua.
The entire population of working mothers who have babies ≥ 6 months of age a sample of 36 people
purposive sampling technique. The Results of data collection by questionnaire and Fisher statistical
test and Continuity Correlation. On bivariate analysis obtained p value <α, there was an educational
relationship by given Breastfeeding (P value = 0.004) and there was a knowledge relationship by
give Breastfeeding (P value = 0.002). In conclusion there was a relationship mother's education and
knowledge about exclusive breastfeeding with breastfeeding milk on working mothers. The
Recommended to public health center improve health promotion about Breastfeeding so mother want
to do Breastfeeding.

Keywords: Education, Knowledge, Giving ASIP

1. PENDAHULUAN makanan bayi yang dibuat manusia atau susu


dari hewan seperti susu sapi Pemberian makan
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
yang baik sejak lahir hingga anak berusia dua
adalah hanya menyusui bayi dan tidak
tahun merupakan salah satu upaya mendasar
memberi bayi makanan atau minuman lain
untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh
termasuk air putih, kecuali obatobatan dan
kembang sekaligus memenuhi hak anak.
vitamin atau mineral tetes, ASI perah juga
Setelah bayi lahir, gizi memainkan peran
diperbolehkan dan dilakukan sampai bayi
terpenting bagi pertumbuhan dan
berumur enam ASI merupakan makanan
perkembangan yang sehat bagi bayi (Depkes,
terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi
2017; Ramaiah, 2017).
yang paling tinggi dibandingkan dengan

Vol. 6 No. 2 Desember 2021 212


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal
World Health Organization (WHO) secara masing-masing ibu dan karena terlalu repot
internasional menargetkan angka pemberian untuk memerah ASI. Padahal pemerintah
ASI eksklusif sebesar 50%. Indonesia telah sangat mendukung program ASI terhadap ibu
mencapai target secara global dengan angka bekerja, yaitu dengan pelaksanaan ASI perah.
55,7%. Angka tersebut masih rendah bila sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
dibandingkan dengan negara berpendapatan Hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu
menengah kebawah lainnya seperti Sri Lanka tentang ASI perah dengan praktik pemberian
(76%), Cambodia (74%), Mongolia (66%), ASI perah di Puskesmas Batangtoru tahun
dan Bangladesh (64%) (WHO, 2018). 2021. Tujuan Penelitian adalah Untuk
Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia dari mengetahui hubungan pendidikan dan
tahun 2015-2018 belum mencapai target yang pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif pada
ditentukan sebesar 80%. Begitupun cakupan Ibu Bekerja dengan pemberian ASI perah di
ASI Eksklusif di Sumatera Utara sebesar 36,7 puskesmas Batangtoru tahun 2021.
%. Hasil SDKI tahun 2017, menunjukkan
angka cakupan ASI Eksklusif di Indonesia 2. METODE PENELITIAN
pada umur 0-6 bulan hanya 27%. Adapun Penelitian ini merupakan penelitian
yang menjadi faktor penghambat ASI kuantitatif. Desain pada penelitian ini adalah
eksklusif adalah tidak terlaksananya secara Crossectional dengan metode Survey Analitik,
maksimal dukungan pemerintah terhadap yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
pemberian ASI Eksklusif yang dituangkan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI
dengan disahkannya Peraturan Pemerintah perah terhadap pemberian ASI perah pada ibu
NO. 33/2012 tentang pemberian ASI Ekskusif. bekerja Di Puskesmas Batangtoru tahun 2021.
Prevalensi cakupan ASI Eksklusif di Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 50, 9 % bayi yang berusia 0-6 bulan sebanyak 40
dari semua jumlah bayi (Riskesdas, 2017 ; orang, sampel diambil dengan menggunakan
Profil dinas kesehatan Tapanuli Selatan 2018). teknik total sampel. Yaitu sebanyak 40 bayi.
Persepsi ibu bekerja terhadap Instrumen penelitian yang digunakan adalah
implementasi ASI menunjukkan bahwa tingkat yaitu kuesioner. Analisa data dengan
pendidikan berkolerasi sangat nyata dengan menggunakan Uji Fisher Exact dan uji
persepsi ibu tentang manfaat ASI Eksklusif Continuity Correlation
bagi bayi dan persepsi ibu tentang ASI
perahan (penyimpanan ASI). Melalui 3. HASIL
pendidikan yang dimiliki, seorang ibu dapat
Tabel 4.1 Gambaran Karekteristik
menggali informasi mengenai tata cara
Responden Berdasarkan, Pekerjaan,
menyusui bayi yang baik dan dapat menerima
Pendidikan, di Puskesmas Batangtoru
segala informasi terutama yang berkaitan
Tahun 2021
dengan ASI Eksklusif (Mulyaningsih, 2017). Variabel Frekuensi Presentase (%)
Penelitian lain diteliti oleh fitri handayani Umur
(2018) yang berjudul pengaruh pendidikan dan 17-25 Tahun 1 2,5 %
pengetahuan ibu tentang ASI perah pada ibu 26-35 Tahun 26 65,0 %
bekerja Di puskesmas Antang Makasar, 36-45 Tahun 13 32,5 %
dimana Hasil penelitian menunjukkan dari 49 Total 40 100 %
responden hampir sebagian besar Pekerjaan
berpengetahuan baik sebanyak 28 responden P. Swasta 14 35 %
(57,1%), dan hampir sebagian besar Wiraswasta 9 22,5 %
pendidikan SMP sebanyak 25 responden PNS 17 42,5 %
(50,1%). Hasil P value (0,036) < 0.05 yang Total 40 100 %
berarti terdapat hubungan yang signifikan Hasil Tabel 4.1 Ditinjau dari segi umur
antara pengetahuan ibu menyusui yang bekerja mayoritas umur 26-35 tahun sebanyak 26
tentang pemberian ASI Perah dengan orang (72,2 %), minoritas umur 17-25 tahun
pendidikan ibu. sebanyak 1 orang (2,8 %). Pekerjaan
Berdasarkan survey awal di puskesmas responden mayoritas PNS sebanyak 17 orang
Batangtoru dari 15 ibu yang menyusi, 10 (42,5 %) dan minoritas Wiraswasta sebanyak 9
diantaranya melakukan ASI perah, sisanya orang (2,25%).
tidak melakukannya dikarenakan kesibukan

Vol. 6 No. 2 Desember 2021 213


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Pendidi 6 40 9 60 15 100
Tentang Pendidikan Responden Di kan
Puskesmas Batangtoru Tahun 2021 Tinggi
Kriteria Frekuensi Presentase (%) >
Pendidikan 25 62,5 % SLTA
Rendah < Total 25 62 15 37 40 100
SLTA ,5 ,5
Pendidikan 15 37,5%
Tinggi > Hasil tabel 4.5 dari 25 responden
SLTA berpendidikan rendah < SLTA mayoritas
Total 40 100 % responden tidak melakukan pemberian ASI
Hasil tabel 4.2 mayoritas responden perah yaitu sebanyak 19 orang (76%), dan
berpendidikan rendah < SLTA yaitu sebanyak minoritas responden melakukan pemberian
25 orang (62,5 %), dan minoritas responden ASI perah sebanyak 6 orang (24%),
berpendidikan tinggi > SLTA yaitu sebanyak Sedangkan dari 15 responden berpendidikan
15 orang (37,5%). tinggi dimana mayoritas memberikan ASI
perah yaitu sebanyak 9 orang (60,0%), dan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden minoritas tidak memberikan pemberikan ASI
Pengetahuan Ibu Tentang ASI perah yaitu sebanyak 6 orang (40,0%).
Ekskusif Di Puskesmas Batangtoru Tahun Berdarkan hasil uji nilai chi square
2021 diperoleh bahwa ada syarat chi square yang
Kriteria Frekuensi Presentase (%) tidak terpenuhi sehingga solusinya adalah uji
Kurang 20 50 % Fisher Exact dimana nilai P =0,004 ( 0,004 <
Cukup 9 22,5 % 0,05) hal ini mengidentifikasikan Ho ditolak,
Baik 11 27,5 % artinya ada hubungan pendidikan dengan
Total 40 100 % pemberian ASI perah pada ibu bekerja di
Hasil tabel 4.3 mayoritas pendidikan Puskesmas Batangtoru Tahun 2021.
responden kurang yaitu sebanyak 29 orang
(72,5 %) dan minoritas pendidikan responden Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan Tentang
baik sebanyak 11 orang (27,5%). ASI Eksklusif Dengan Pemberian ASI
Perah Pada Ibu Bekerja Di Puskesmas
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Batangtoru Tahun 2021.
Tentang Pemberian ASI Perah Di Pemberian ASI P
Puskesmas Batangtoru Tahun 2021 Pearah Valu
Kriteria Frekuensi Presentase (%) Peng Tidak Melakuk e
Tidak 25 62,5 % etahu Melakuk an Jumlah
Melakukan an an
Melakukan 15 37,5 %
Total 40 100 % F % F % F %
Analisa Bivariat Kura 19 82,8 1 17,2 20 10 0,00
ng % % 0 2
Tabel 4.5 Hubungan Pendidikan Tentang Cuku 5 55,5 4 44,5 9 10
ASI Eksklusif Dengan Pemberian ASI p % % 0
Perah Pada Ibu Bekerja Di Puskesmas Baik 1 10 90,9 11 10
Batangtoru Tahun 2021 9,09 % 0
Pemberian ASI P %
Pearah Val Total 25 62,5 15 37,5 40 10
Pendid Tidak Melak Jumlah ue 0
ikan Melak ukan Hasil tabel 4.6 dari 20 responden
ukan berpengetahuan kurang mayoritas responden
tidak melakukan pemberian ASI perah yaitu
F % F % F % sebanyak 19 orang (82,8%), dan minoritas
Pendidi 19 76 6 24 25 100 responden melakukan pemberian ASI perah
kan 0,00 sebanyak 1 orang (17,2%), responden
Rendah 4 berpengetahuan cukup mayoritas tidak
< melakukan pemberian ASI Perah sebanyak 5
SLTA

Vol. 6 No. 2 Desember 2021 214


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal
orang ( 55,5 %) dan minoritas tidak mengasuh bayi termasuk menyusui bayinya.
melakukan ASI Perah sebanyak 4 orang ( Sedangkan, ibu yang berumur >35 tahun
44,5%), Sedangkan dari 11 responden secara fisik kemampuan organ-organ
berpengetahuan baik dimana mayoritas reproduksi mulai menurun sehingga pada
melakukan ASI perah yaitu sebanyak 10 orang umur tersebut kemampuan ibu untuk menyusui
(90,9%), dan mayoritas tidak melakukan juga cenderung ikut menurun.
Pemberian ASI perah sebanyak 1 orang
(9,09%). Gambaran Pendidikan Responden Di
Berdasarkan hasil uji nilai chi square Puskesmas Batangtoru Tahun 2021
diperoleh bahwa ada syarat chi square yang Berdasarkan hasil penelitian yang
tidak terpenuhi sehingga solusinya adalah uji dilakukan terhadap 40 responden yang
Fisher Exact P = 0,002 ( 0,002 < 0,05) hal ini menjadi sampel penelitian berdasarkan
mengidentifikasikan Ho ditolak, artinya ada pendidikan dimana mayoritas pendidikan <
hubungan pengetahuan ASI Eksklusif dengan SLTA sebanyak 25 orang (62,5%) dan
pemberian ASI perah pada ibu bekerja di minoritas berpendidikan > SLTA sebanyak 15
Puskesmas Batangtoru Tahun 2021. orang ( 37,5 %).
Menurut analisa dari penelitian yang
4. PEMBAHASAN sudah dilakukan di puskesmas Batangtoru
tahun 2021 didapatkan 25 orang (62,5) yang
Gambaran Karekteristik Responden Di berpendidikan rendah dapat disebabkan oleh
Puskesmas Batangtoru keinginan responden yang tidak ingin
Karekteristik Responden Berdasarkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
Umur tinggi dan juga dipengaruhi oleh keadaan
Hasil analisis univariat karakteristik ekonomi. Selain itu, juga dipengaruhi oleh
responden berdasarkan umur didapatkan hasil adanya pengaruh lingkungan, dimana adanya
bahwa mayoritas 26-35 tahun sebanyak 26 anggapan responden untuk menganggap
orang (72,2%) responden dalam kategori umur bahwa jenjang pendidikan bagi perempuan
reproduksi sehat dibandingkan umur tidak perlu dilanjutkan ke jenjang yang lebih
reproduksi tidak sehat. tinggi padahal semakin tinggi tingkat
Umur sangat menentukan kesehatan pendidikan seseorang maka akan semakin
maternal yang berkaitan dengan kehamilan, mudah menerima informasi.
persalinan nifas serta cara mengasuh dan Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
menyusui bayinya. Ibu dalam usia reproduksi penelitian Somi (2018), dimana hasil
sehat dianggap mampu memecahkan masalah pengetahuan responden terntang ASI Perahan
secara emosional terutama dalam menghadapi sangat rendah 80,6 % . Hal ini dikarenakan
kehamilan, persalinan, nifas dan merawat bayi pendidikan ibu juga merupakan salah satu
sendiri. Semakin matang umur seseorang faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan.
maka secara ideal semakin positif perilakunya Menurut asumsi peneliti, pendidikan yang
dalam memberikan ASI eksklusif (Roesli, baik cenderung mengantarkan seseorang untuk
2018). berperilaku baik sebaliknya pendidikan yang
Hal ini juga sesuai dengan hasil kurang cenderung mengantarkan seseorang
penelitian Ida (2017) bahwa lebih banyak ibu untuk berperilaku kurang baik Notoatmodjo,
dalam umur reproduksi sehat yaitu antara 20- 2010).
35 tahun yang memberikan ASI eksklusif
dibandingkan umur <20 tahun atau >35 tahun. Gambaran Pengetahuan Tentang ASI
Hal ini mungkin disebabkan pada umur <20 Eksklusif dengan Pemberian ASI Perah Di
tahun, ibu dianggap masih belum matang . Puskesmas Batangtoru Tahun 2021
Menurut asumsi peneliti , rentang usia Penelitian yang dilakukan di Puskesmas
26-35 merupakan umur reproduksi sehat yang Batangtoru tahun 2021, terhadap 40 orang
pada umumnya memiliki kemampuan laktasi responden yang memiliki bayi usia ≥ 6 bulan
yang lebih baik dibandingkan ibu yang didapatkan bahwa 20 orang (50%) dengan
berumur >35 tahun, hal ini sesuai dengan kategori tingkat pengetahuan kurang
pernyataan Roesli (2018), dan belum siap Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dalam hal fisik maupun psikologis dalam dan ini terjadi setelah orang melakukan
menghadapi kehamilan, persalinan serta dalam pengindraan terhadap suatu objek tertentu,

Vol. 6 No. 2 Desember 2021 215


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal
pengetahuan terjadi melalui panca indra hubungan pendidikan dengan pemberian Asi
manusia. Sebagian besar pengetahuan perah di Puskesmas Batangtoru tahun 2021.
diperoleh dari mata dan telinga Menurut Notoatmodjo (2018), pendidikan
(Notoadmodjo, 2018). secara umum adalah segala upaya yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
penelitian Anestestia (2017) dimana yang baik individu, kelompok, atau masyarakat
berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang sehingga mereka melakukan apa yang
(60,0%) berpengetahuan cukup sebanyak 4 diharapkan oleh pelaku pendidikan. Sehingga
orang (11,4%) berpengetahuan baik 10 orang pendidikan seseorang juga dapat
(28,6). mempengaruhi pengetahuannya dalam setiap
Menurut asumsi peneliti, sebagian besar melakukan tindakan.
responden memiliki tingkat pengetahuan Asumsi peneliti yang telah dilakukan
kurang sebanyak 20 orang (50%). Hal ini diPuskesmas Batangtoru Tahun 2021 bahwa
terlihat dari hasil kuesioner penelitian dimana pendidikan Ibu sangat berpengaruh dalam
dari 10 pertanyaan tidak ada satupun pemberian ASI Perah pada bayinya, karena
responden yang berpengetahuan rendah perubahan perilaku responden terhadap
menjawab tempat penyimpanan ASI Perah tindakan kesehatan dapat di pengaruhi oleh
yang benar. tingkat pendidikan. Seseorang yang memiliki
pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima
Gambaran Pemberian ASI Perah Pada Ibu informasi dari berbagai media, tenaga
Bekerja Di Puskesmas Batangtoru Tahun kesehatan termasuk informasi tentang ASI
2021 Perah bagaimana cara-cara melaksanakan
Penelitian yang dilakukan di Puskesmas praktik pemberian ASI Perah bagaimana
Batangtoru tahun 2021 terhadap 40 orang penerapan ASI Perah guna untuk
responden yang memiliki bayi usia ≥ 6 bulan meningkatkan pengetahuan Ibu agar
didapatkan 25 orang (62,5%) tidak pemberian ASI tidak terhambat dan bayi tetap
memberikan ASI Perah pada Bayinya. memperoleh ASI. sedangkan responden yang
Hasil penelitian ini sama dengan berpendidikan > SLTA dan tidak melakukan
penelitian Anestestia (2017) yang tidak pemberian ASI Perah yaitu sebanyak 6 orang (
melakukan memberikan ASI Perah sebanyak 40 %), dikarenakan kurangnya kesadaran ibu
25 orang (71,4%) dan sebanyak 10 orang tentang pentingnya ASI Esklusif.
(28.6%) melakukan praktek ASI Perah.
ASI perah adalah ASI yang diambil Hubungan Pengetahuan ibu Tentang ASI
dengan cara diperah dari payudara untuk Eksklusif pada Ibu Bekerja dengan
kemudian disimpan dan nantinya diberikan Pemberian ASI Perah Di Puskesmas
pada bayi, dimana ASI merupakan sumber gizi Batangtoru
utama. Memerah bisa secara manual Hasil uji statistik chi-square Continuity
menggunakan tangan atau menggunakan alat Correlation diperoleh p value = 0,002, artinya
bantu pompa ASI atau bisa juga menggunakan ada hubungan pendidikan dengan pemberian
keduanya secara bergantian. tergantung ASI perah di Puskesmas Batangtoru tahun
dengan kondisi (Maryunani, 2017). 2021 terhadap 40 orang responden yang
Menurut asumsi dari penelitian yang memiliki bayi usia ≥ 6 bulan didapatkan 20
sudah dilakukan di Desa Puskesmas orang reponden yang berpengetahuan kurang
Batngtoru Tahun 2021 cendrungnya responden sebagian besar (50%) tidak memberikan ASI
tidak memberikan ASI Perah dikarenakan Perah sebanyak 19 orang ( 82,8 %) sedangkan
responden mengakui bahwa kurangnya dari 9 orang responden dari kategori tingkat
pengetahuan tentang ASI Perah, responden pengetahuan cukup mayoritas tidak melakukan
beranggapan bahwa pemberikan ASI Perah pemberian ASI perah yaitu sebanyak 5 orang
tidak praktis dan berasumsi bahwa Praktik ASI (55,5%), dan dari 11 responden
berpengetahuan baik mayoritas responden
Hubungan Pendidikan Dengan Pemberian melakukan ASI perah sebanyak 10 orang (
ASI perah Pada Ibu Bekerja Di Puskesmas 9,09 %).
Batangtoru Tahun 2021. Penelitian ini sejalan dengan hasil
Hasil uji statistik Fisher Exact Test penelitian yang telah dilakukan oleh Anestesia
diperoleh p value = 0,004, artinya ada (2018) dengan p = 0,000 yang menegaskan

Vol. 6 No. 2 Desember 2021 216


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal
bahwa ada hubungan yang bermakna antara Saku Manajemen Laktasi. Jakarta:
pengetahuan dan sikap Ibu bekerja terhadap Buku Kedokteran EGC.
ASI Perah dengan Praktik pemberian ASI Azizya. (2017). Ibu Bekerja Ibu Menyusui.
Perah di Kelurahan Tandang Kecamatan Diunduh pada tanggal 21 Juni 2016.
Tembalang Kota Semarang Azwar. (2017). Perbedaan Status Gizi Usia 0-
Asumsi penelitian menyatakan bahwa 6 Bulan Bayi yang Diberi ASI
salah satu yang mempermudah terbentuknya Eksklusif dan Tidak ASI Eksklusif
prilaku pada diri seseorang adalah Di BPS Suratni Bnatul Yogyakarta.
pengetahuan. Penerimaan prilaku baru atau Digilib UNISA Yogya . Kemenkes,
adopsi prilaku yang didasari oleh pengetahuan RI. (2013).
akan bersifat lebih lama,sedangkan prilaku Depkes, RI. (2017). Kebijaksanaan
yang tidak dasari dengan pengetahuan tidak Departemen Kesehatan Tentang
akan berlangsung lama. Peningkatan Pemberian Air Susu
Ibu (ASI) Pekerja Wanita.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Departemen Kesehatan Republik
Indonesia .
Berdasarkan kesimpulan dari Hasil 20 Djamal. (2017). Psikologi Pendidikan.
responden berpengetahuan kurang mayoritas Jakarta: Bumi Aksara.
responden tidak melakukan pemberian ASI Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan. (2018).
perah yaitu sebanyak 19 orang (82,8%), dan Profil Dinas Kesehatan Tapanuli
minoritas responden melakukan pemberian Selatan.
ASI perah sebanyak 1 orang (17,2%), Dewi. (2017). Inisiasi Menyusui Dini, ASI
responden berpengetahuan cukup mayoritas Eksklusif dan Manajemen Laktasi.
tidak melakukan pemberian ASI Perah Jakarta: Trans Info Medika.
sebanyak 5 orang ( 55,5 %) dan minoritas Notoadmodjo, S. (2012).
tidak melakukan ASI Perah sebanyak 4 orang ( Metodologi Penelitian Kesehatan.
44,5%), Sedangkan dari 11 responden Jakarta: Rineka Cipta.
berpengetahuan baik dimana mayoritas Dulistiawati. (2017). Mengapa Seorang Ibu
melakukan ASI perah yaitu sebanyak 10 orang Harus Menyusui. Jogjakarta:
(90,9%), dan mayoritas tidak melakukan Flashbook.
Pemberian ASI perah sebanyak 1 orang Handayani. (2018). Teori & Pengukuran
(9,09%). Berdarkan hasil uji nilai chi square Pengetahuan Sikap dan Perilaku
diperoleh bahwa ada syarat chi square yang Manusia. Yogyakarta: Nuha
tidak terpenuhi sehingga solusinya adalah uji Medika.
Fisher Exact P = 0,002 ( 0,002 < 0,05) hal ini Kadir. (2017). Tingkat Pengetahuan Tentang
mengidentifikasikan Ho ditolak, artinya ada Penyimpanan ASI Pada Ibu
hubungan pengetahuan ASI Eksklusif dengan Bekerja Di Asrama Polisi Kalisari
pemberian ASI perah pada ibu bekerja di Semarang Kecamatan Semarang
Puskesmas Batangtoru Tahun 2021 Selatan. Diunduh pada tanggal 25
Disarankan untuk penelitian selanjutnya Maret 2016.
menggunakan desain kohort prospektif supaya Marmi. (2017). Persepsi Ibu Bekerja terhadap
dapat diikuti dari bayi berumur 0 sampai Implementasi ASI Eksklusif (Kasus
minimbulkan bulan agar dapat meminimalkan Kelurahan Karadenan Kecamatan
terjadinya bias dan mencakup lebih banyak Cibinong Kabupaten Bogor). Bogor:
variabel yang diteliti (variabel luar) agar dapat Institut Pertanian Bogor
mengetahui faktor lain yang dapat Maryunani. (2017). Alasan Tidak Diberikan
mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada Asi Eksklusif Oleh Ibu Bekerja Di
ibu bekerja. Kota Mataram Nusa Tenggara
Barat. Diakses 11 Agustus 2020 dari
6. DAFTAR PUSTAKA http://www.pps.unud.ac.id/
tesis%20haryani%20(1292161024).p
Almi. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas df.
dan Menyusui. Jakarta: Trans Info Mulyaningsih. (2017). Hubungan Tingkat
Medika. Cadwell, K. (2015). Buku Pengetahuan Tentang Penyimpanan
ASI dengan Pemberian ASI Ekslusif

Vol. 6 No. 2 Desember 2021 217


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal
Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bantul II Yogyakarta
Thun 2014. Digilib UNISA Yogya .
Wawan.
Monika. (2018). Buku Pintar ASI dan
Menyusui. PT.Mizan Publika
Nurfarida. (2018). Gambaran Pengetahuan Ibu
Nifas tentang Pemberian ASI Eksklusif
di RSIA Siti Fatimah Makassar Tahun
2010. Karya Tulis Ilmiah diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat dalam
Menyelesaikan Pendidikan Program
Diploma III Kebidanan UIN Alauddin
Makassar
Notoadmodjo, S. (2017). Promosi Kesehatan
dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoadmodjo. (2018). Metode Penelitian”
Jakarta. Rineka Cipta
Kristiyansari. (2016). ASI Petunjuk Untuk
Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan RI. Kemenkes, RI. (2017).
Survey Demografi Kesehatan
Indonesia. Jakarta: Badan Pusat
Statistik Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Ramaiah. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu
Tentang ASI Eksklusif Terhadap
Pemberian ASI Perah Pada Ibu yang
Bekerja Di RS. Mardi Rahayu Kudus.
Journal Of Midwifery And Health .
Reber . (2016). Buku Pintar ASI Eksklusif.
Yogyakarta: Diva Press F.B
Roesli, Utami. (2018). Mengenal ASI Eksklusif
Seri Satu. Jakarta: Trubus Agriwidya
Hidayat, A A. (2016). Metode Penelitian dan
Teknik Analisis Data. Salemba
Medika. Jakarta Selatan
Saryono. (2011). Metode Penelitian
Kebidanan DIII, DIV, S1,S2
.Yogyakarta
Setiawan, Ari. (2010) . Metode Penelitian
Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika

Vol. 6 No. 2 Desember 2021 218

Anda mungkin juga menyukai