Disusun Oleh :
FITRI UTARI
19251007P
PENDAHULUAN
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang yang
optimal baik fisik maupun mental bagi seorang bayi. Oleh karena itu ASI Eksklusif
perlu mendapatkan perhatian yang serius oleh para ibu agar kebutuhan bayi dapat
setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan merupakan masa-masa penting bagi
pertumbuhan anak dan untuk mempererat hubungan antara ibu dan bayi.
menetapkan perpanjangan pemberian Air Susu Ibu secara eksklusif dari yang semula 4
bulan menjadi 6 bulan. Menteri Kesehatan telah menetapkan pemberian ASI Eksklusif
di Indonesia selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih
Children’s (UNICEF) dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding
mengatur pola pemberian makan terbaik pada bayi dari lahir sampai usia 2 tahun untuk
meningkatkan kualitas kesehatan pada bayi dan anak dengan cara memberikan air susu
ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu satu jam setelah bayi lahir, memberikan ASI
saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 (enam)
bulan, memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) sejak bayi berusia 6
(enam) bulan sampai 24 bulan serta meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia
24 bulan atau lebih. WHO tahun 2012 menunjukkan hanya sekitar 38 persen bayi usia
0-6 bulan diseluruh dunia yang diberi ASI eksklusif dimana target pemberian ASI
eksklusif meningkat menjadi 50 persen di tahun 2025. Menyusui 0-23 bulan dapat
menyelamatkan lebih dari 230.000 nyawa anak-anak dibawah 5 tahun setiap tahunnya
(WHO,2018).
ASI eksklusif di seluruh dunia belum mencapai target yaitu 80 persen, hanya sekitar 36
persen selama periode 2007-2014. Sedangkan untuk Negara ASEAN pencapaian ASI
eksklusif masih jauh dari target WHO seperti Filipina mencapai 34 persen, Vietnam 27
persen, India 46 persen, dan Myanmar 24 persen (Septiani HU, et al, 2018).
kesepakatan atau berbagai pengakuan baik secara global ataupun nasional yang
diharapkan setiap bayi berhak mendapatkan ASI Eksklusif dan setiap ibu dapat
memberikan ASI. Ini sesuai dengan tujuan Sustainable Depeloment Goals (SDGs) ke
tiga target kedua yaitu pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita dapat
Indonesia yaitu 18 per 1000 kelahiran hidup dan angka Under Five Mortality Rate
(UFMR) yaitu 39 per 1000 kelahiran hidup. Sustainable Development Goals dalam
The 2030 Agenda For Sustainable Development menargetkan pada tahun 2030
dapat mengurangi angka Infant Mortality Rate (IFR) 12 per 1.000 kelahiran hidup
dan angka Under Five Mortality Rate (UFMR) 25 per 1.000 kelahiran hidup. Hal
tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian ASI eksklusif dilaksanakan
yang mendapat ASI eksklusif meningkat dalam 5 tahun terakhir, dari tahun 2012-
2017 mengalami peningkatan yaitu dari 42 persen menjadi 52 persen. Separuh (52
persen) anak berumur dibawah 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif, persentase ASI
eksklusif ini menurun seiring dengan bertambahnya umur anak (SDKI, 2017).
cakupan ASI eksklusif sebanyak 35,7 persen. Provinsi Sumatera Selatan merupakan
provinsi urutan kedua setelah DIY (61,4 persen) yang target ASI eksklusif tertinggi
yaitu sebanyak 48,1 persen, Namun cakupan tersebut masih jauh dari target nasional
menyatakan menyusui mempunyai manfaat bagi tempat kerja yaitu mengurangi absen
pengawai karena bayi yang menyusu cenderung tidak sering sakit, berkurangnya biaya
rekrutmen dan pemberian latihan kepada karyawan baru, insentif untuk rekrutmen dan
peningkatan moral staf, dan mengurangi stress ibu dan meningkatkan kinerjanya.
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan salah satu kawasan yang
mengalami peningkatan cakupan ASI eksklusif sebanyak 34,2 persen pada tahun 2017
menjadi 48,5 persen pada tahun 2018. OKU memiliki angkatan kerja wanita yang
bekerja sebanyak 65.917 dari 97.628 Wanita Usia Subur, dimana wanita tersebut
minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula). Tindakan tersebut dapat
dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. setelah bayi berumur
enam bulan, bayi boleh diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). karena ASI
tidak dapat memenuhi lagi keseluruhan kebutuhan gizi bayi sesudah umur enam
bulan. Namun, pemberian ASI bisa diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun
tentang pemberian ASI eksklusif akan berdampak pada kepatuhan ibu dalam
memberikan ASI eksklusif pada anaknya. Informasi yang salah tentang pentingnya
ASI membuat para ibu tidak berhasil dalam pemberian ASI Eksklusif kepada
Penelitian yang dilakukan oleh Fatkhus yang berjudul Analisis Faktor yang
Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 bulan tahun
2018 menunjukan bahwa sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan baik tentang
ASI Ekklusif, yaitu 86 responden dari kategori pengetahuan kurang sebagian besar
tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu 9 ibu 90 persen dari kategori pengetahuan
cukup sebagian besar juga tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu 21 ibu 87,5
persen dari kategori pengetahuan baik sebagian besar memberikan ASI Eksklusif
Dukungan kepada ibu menjadi satu faktor penting yang juga mempengaruhi ibu
dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Seorang ibu yang mempunyai pikiran
positif tentu saja akan senang melihat bayinya, sehingga muncul rasa kasih sayang, terlebih
bila sudah mencium dan menimang si buah hati. Semua itu terjadi bila ibu dalam keadaan
tenang. Keadaan tenang ini didapat oleh ibu jika adanya dukungan-dukungan dari
lingkungan sekitar ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Karena itu, ibu
memerlukan dukungan yang kuat agar dapat memberikan ASI eksklusif (Rohani, 2018).
Salah satu tujuan Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang pemberian ASI
pemerintah daerah, dan pemerintah terhadap pemberian ASI ekkslusif. Dukungan keluarga,
terutama suami dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan menyusui, sebab dukungan
suami akan menimbulkan rasa nyaman pada ibu sehingga akan mempengaruhi produksi
ASI serta meningkatkan semangat dan rasa nyaman dalam menyusui (Adiningsih, 2004).
berhubungan dengan pemberian ASI pada tahun 2018, dari 44 responden yang
13,6 persen dan kurangnya dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif
sebanyak 4 responden 9,1 persen dan yang tidak ASI eksklusif sebanyak 17
Puskesmas Sering tahun 2018 hanya 113 bayi 46,69 persen yang diberi ASI
eksklusif dari 242 jumlah bayi. Tahun 2019 128 bayi 50,89 persen yang di beri ASI
eksklusif dari 252 jumlah bayi sedangkan, pada tahun 2020 dari 231 jumlah bayi
136 bayi 60,44 persen bayi yang diberi ASI Eksklusif. Sementara target Nasional
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 09 Juni 2021 yang dilakukan peneliti
di Puskesmas Tanjung Baru Tahun 2021, didapatkan data bulan Januari-Mei 2021
ada kenaikan sebanyak 140 bayi 70,87 persen yang diberi ASI Eksklusif. Adapun
informasi yang diperoleh dari 5 orang ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif
mengatakan alasan tidak diberi ASI eksklusif karena ASI kurang (anak pertama ada
yang ASI eksklusif namun ASI setelah anak kedua ibu merasa ASI kurang sehingga
memberi makanan tambahan), Ibu yang bekerja mengatakan tidak sempat memberi
ASI pada bayi. Kurangnya mengetahui tentang ASI eksklusif, mengikuti kebiasaan
yang memberikan madu, air putih, bubur dan pisang. ASI tidak keluar setelah 30
Baru Kec. Baturaja Timur Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2021”.
hanya memberikan ASI dan hanya ASI kepada bayi. Dari umur 0-6 bulan bayi tidak
diberikan tambahan apapun, tanpa makanan dan minuman selain ASI. Faktor –
faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif dibedakan menjadi tiga,
yaitu faktor pemudah (pendidikan, pengetahuan, nilai-nilai atau adat budaya) faktor
2014).
kemampuan, maka peneliti hanya meneliti lima variabel saja yaitu dukungan
keluarga dan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 7-12
pada bayi 7-12 bulan di Puskesmas Tanjung Baru Kecamatan Baturaja Timur
Tahun 2021.
2021.
2. Bagi Peneliti
pemberian ASI Eksklusif hingga dapat di jadikan sebagai bekal pada saat
Bagi peneliti yang akan datang agar dapat melanjutkan penelitian tentang
pemberian ASI Eksklusif dalam waktu yang lebih lama dan sampel yang
lebih banyak.
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Saat lahir, setiap
bayi memiliki tinggi dan berat yang berbeda, tidak mutlak harus sama antara
satu dengan yang lain. Berat rata-rata normal saat lahir 2.500-3.800 gram,
(Sutomo. 2017).
lahir sampai kemudian berusia satu setengah tahun, ada yang mengatakan
sampai usia dua tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bayi
adalah anak yang baru lahir sampai kemudian berusia 18 bulan atau bahkan
24 bulan. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun,
namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan
Bayi Baru Lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 37-42 minggu, lahir melalui jalan lahir dengan
persentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas
secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500 – 4000 gram (Rohan,
2017).
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya sudah
sempurna.
15. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada
16. Refleks sucing (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.
17. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikatagorikan) sudah terbentuk
dengan baik.
19. Genatalia
20. Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama
(Rohan, 2017).
dengan refleks prolaktin dan refleks aliran (let down reflex) (Maryunani,
2016).
ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu (ducts/milk canals)
menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi dibelakang areola, lalu kedalam
mulut bayi. Pengaruh hormonal bekerja mulai dari bulan ketiga kehamilan,
Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh
Hormon ini yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin sering
bayi menghisap puting susu akan semakin banyak prolaktin yang dikeluarkan
(JNPK-KR, 2018).
(Varney, 2017).
dimana ASI baru akan keluar setelah ari-ari atau plasenta (hormon plasenta)
tersebut tidak di produksi lagi, sehingga susu pun keluar. Umumnya ASI
produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan
Payudara ibu yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling mulut
tadi diikuti dengan membuka mulut dan kemudian putting susu ditarik
Puting susu yang sudah masuk dalam mulut dengan bantuan lidah, putting
susu ditarik lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara dibelakang
putting susu yang pada saat itu sudah terletak pada langit-langit keras.
Dengan tekanan bibir dan gerakan rahang secara berirama, maka gusi
akan menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus, sehingga air susu
Pada saat air susu keluar dari putting susu, akan disusul dengan gerakan
ke lambung.
(Sukarni, 2015).
segera setelah bayi lahir, masa neonatus, masa menyusui selanjutnya (post
natal), sehingga keberhasilan menyusui dapat dicapai dengan baik dan bayi
pada masa kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui
apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan
trisemester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat belum
hamil.
menyusui yang baik dan benar, yakni : tentang posisi dan cara
c. Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi dalam waktu dua
lainnya.
terlambat.
keberhasilan menyusui.
pengalaman dari ibu – ibu lain yang sukses menyusui bayi mereka.
(Walyani, 2015).
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjer mamae ibu,
darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu
bulan pertama. ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun dan
fungsi traktus digestifus dan ginjal yang belum berfungsi baik pada bayi yang
ASI memiliki berbagai zat anti infeksi, mengurangi kejadian eksimatopik dan
ASI terdiri dari air, alfa-laktoalbumin, laktosa, kasein, asam amino, antibodi
terhadap kuman, virus dan jamur. Demikian juga ASI mengandung growth
yang terkandung dalam air susu ibu adalah Imunoglobulin A (lg A), bersama
infeksi pada bayi. Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran
kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Terjadi pada
hari ke 4-10, berisi karbohidrat, lemak dan volume ASI meningkat. Selama
dua minggu volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta
ASI matur disekresi pada hari kesepuluh dan seterusnya. ASI matur
ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi
yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun
berada ditempat suhu udara panas. Selain itu, berbagai komponen yang
1. Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh, kualitas protein sangat penting
bayi paling cepat. ASI mengandung total protein lebih rendah tapi lebih
2. Lemak
sedang tumbuh. ASI yang pertama kali keluar disebut susu mula
3. Karbohidrat
4. Mineral
(Haryono, 2014).
adalah :
2. Meneteki bayi sering, siang dan malam, setiap waktu sampai bayi tidak
mau menetek.
payudara lainnya.
5. Jika bayi telah tidur selama 3 jam, bangunkan dan langsung susui.
memperpanjang ASI.
berpengaruh.
b. Daun pucuk katuk, jagung, kacang-kacangan dan sayur asin membuat air
(Haryono, 2014).
tertidur.
4. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat ibu mencubitnya.
7. Setelah berumur beberapa hari, bayi akan buang air besar (BAB)
setidaknya dua kali sehari dengan tinja yang berwarna kun ing atau gelap
(Badriah, 2017).
1. Tanda terpercaya
a. Kenaikan berat yang kurang : kurang dari 500 gram sebulan atau
2. Tanda-tanda kemungkinan
d. Menyusu lama
(Haryono, 2014).
sisi puting susu dengan ibu jari dan jari telunjuk. Puting susu yang
normal akan menonjol, namun puting susu yang datar tidak menonjol.
Tidak selau ibu dengan puting susu datar mengalami kesulitan besar
waktu menyusui. Dengan pengalaman, banyak ibu yang tetap bisa
Penyebabnya:
puting susu.
c) Mungkin saja terjadi pada bayi yang frenulum lingue (tali lidah
hati-hati.
(Anggraini, 2015).
b. Payudara bengkak
Penyebabnya:
(Anggraini, 2015).
Penyebabnya:
(Anggraini, 2010).
d. Mastitis
payudara bengkak.
d) Ibu yang diet jelek, kurang istirahat, anemi akan mudah terinfeksi.
e. Abses payudara
mengeluarkannya.
(Anggraini, 2010).
Sindrom ASI kurang adalah keadaan di mana ibu merasa bahwa ASI-
b. Bingung Puting
terjadi karena bayi mendapat susu formula ataupun ASI dalam botol
sempurna, dan jika ibu cemas atau kesal, produksi ASI juga akan
ASI adalah makanan pokok bayi sampai usia 6 bulan. Karena itu bayi
usia 6 bulan yang hanya mendapat ASI saja perlu dipantau berat
badannya paling tidak sebulan sekali. Bila ASI cukup, berat badan
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
cairan lain, seperti susus formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,bubur
2015).
(Maryunani, 2016).
b. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan.
2019).
berhenti.
aman, murah, dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI Eksklusif
dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
c. Menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluaran
bengkak.
tersedia kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih, sehat dan tersedia
i. Aspek psikologis
bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga
(Rohan, 2017).
a. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu, kayu bakar
sakit.
d. Memberikan ASI pada bayi berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab
e. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
2017).
protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
formula.
(Rohan, 2017).
Pemberian ASI Eksklusif telah masuk de dalam PP. No. 33 Tahun 2013 yang
Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada bayi
yang dilahirkannya.
Pasal 9
Wajib melakukan inisiasi menyusu dini terhadap bayi yang baru lahir
(2) Anisiasi menyusu dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu
Peraturan pemerintah (PP) No. 33 Tahun 2012 tentang pemberian Air Susu
Ibu (ASI) Eksklusif telah diterbitkan sejak 1 Maret 2012. Tujuan PP tersebut
adalah untuk :
(Rohan, 2017).
2.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.
ASI Eksklusif dibedakan menjadi tiga, yaitu : faktor pemudah, faktor pendukung
a. Pendidikan
yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima suatu ide baru
(Lestari, 2015).
usia 0 – 6 bulan.
b. Pengetahuan
objek yang telah dipelajari melalui panca indera pada suatu bidang tertentu
enam tingkatan :
a) Tahu (know)
b) Memahami (comprehension)
c) Aplikasi (application)
d) Analisis (analysis)
tapi dalam suatu struktur tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e) Sintesis (synthesis)
Kemampuan meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru atau menyusun formulasi baru dari
f) Evaluasi (evalution)
(Lestari, 2015).
benar ≥ 75%) dan ibu yang berpengetahuan kurang (bila responden dapat
c. Nilai-nilai/adat budaya
karakteristik tertentu yang dapat satu dan yang lainnya (Manurung, 2013).
Eksklusif karena sudah menjadi budaya dalam keluarganya, salah satu adat
dimana bayi diberi sesuap bubur dengan alasan untuk melatih alat
pencernaan bayi. Padahal itu tidak benar, namun tetap dilakukan oleh
(Haryono, 2014).
a. Pendapatan keluarga
Sumsel, mulai 1 januari 2016 upah minimum (UMK) kota palembang Kota
b. Ketersediaan waktu/pekerjaan
Bagi ibu yang bekerja, upaya pemberian ASI Eksklusif sering kali
(Prasetyono, 2009).
bukan alasan untuk tidak memberikan ASI secara Eksklusif bagi ibu-ibu
menyatakan bahwa, bekerja bukanlah salah satu alasan untuk ibu tidak
a) Mempersiapkan payudara
Eksklusif
bekerja (PNS, pegawai swasta, buruh) dan ibu tidak bekerja (jika ibu rumah
tangga).
ibu yang tidak bekerja tetapi tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
c. Kesehatan ibu
a. Dukungan keluarga/suami
sosial sering dikenal dengan istilah lain yaitu dukungan emosi yang berupa
simpati, yang merupakan bukti kasih sayang, perhatian, dan keinginan untuk
other, misalnya sebagai seorang istri significant other nya adalah suami,
adalah yang terbaik, akan membuat ibu lebih mudah memberikan ASI
bantuan yang dapat membuat individu yang lainnya merasa lebih tenang dan
aman. Dukungan yang didapatkan dari suami, orang tua, ataupun keluarga
Eksklusif pada bayi di Puskesmas Tanjung Baru Kec. Baturaja Timur Kab.
Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2021, disebabkan oleh faktor dukungan
secara Eksklusif.
menyusui, maka akan semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan
terus untuk menyusui, namun jika seorang ibu yang kurang mendapatkan
formula.
Dari kerangka acuan di atas Secara skematis, kerangka konsep
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Dukungan Petugas
Kesehatan Pemberian
Dukungan Keluarga ASI Eksklusif
Pengetahuan
3.2 Hipotesis
2021?
4.2.1 Waktu
2021
4.2.2 Tempat
suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian dan yang diambil secara
bila populasi ≤ 100 maka diambil semua dan bila populasi ≥ 100
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data diperoleh langsung melalui wawancara
yang diteliti. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari hasil studi
kepustakaan beberapa buku dan internet relevan serta data yang diperoleh
Keputusan hasil :
(Notoatmojo, 2017).
Alat Ukur
Skala
No Variabel Definisi dan Cara Hasil Ukur
Ukur
ukur
1 Pemberian Bayi hanya Alat Ukur : Nomin a. Ya : Jika bayi hanya diberi
ASI Eksklusif diberi ASI saja, Kuesioner al ASI saja selama 6 bulan
tanpa b. Tidak : Jika bayi diberi ASI
mengenai total
pemberian ASI
Eksklusif
Eksklusif
Eksklusif