Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No.

2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068


Cetak : 2807 - 5617

ARTIKEL RISET
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Pemberian Asi Eksklusif
Pada Bayi 0-6 Bulan

Arfan Nur1),Supiyati2)
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Sulawesi Barat (Arfan Nur)
2
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Sulawesi Barat (Supiyati)
Corespondensi : 1arfan.nur2309@gmail.com
2
supyati@unsulbar.ac.id

ABSTRAK
ASI eksklusif adalah pemberian ASI secara murni tanpa terkontaminasi dengan makanan maupun minuman
lainnya yang diterapkan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. ASI diberikan kepada bayi tanpa adanya
pendamping makanan lain. Penelitian ini Untuk Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan
pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di UPT Puskesmas Kajuara tahun 2022. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan faktor-faktor
yang mempengaruh kegagalan pemberian Asi Eksklusif pada bayi 0-6 bulan dengan cara mendiskripsikan
sejumlah variable. Penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional
artinya pengukuran variabel hanya dilakukan satu kali pada satu saat. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu yang memberikan Asi Eksklusif di lingkup kerja UPT Puskesmas Kajuara Kec. Kajuara Sehingga
ditentukan jumlah sampel yaitu sebanyak 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara pengetahuan dengan pemberian Asi Ekskl*-sif di UPT Puskesmas Kajuara, Dengan hasi uji chi square
test didapatkan p-value=0,123 p<0,05. Ada hubungan Dukungan Keluarrga dengan pemberian Asi Eksklusif di
UPT Puskesmas Kajuara, dengan hasil uji chi square test didapatkan p-value=0,001 p>0,0.

Kata kunci : Pengetahuan orang tua, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Stunting.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding is pure breastfeeding without being contaminated with other food or drinks that is
applied during the first 6 months of a baby's life. Breast milk is given to babies without any other food
companion. This Study To determine the factors that influence the failure of exclusive breastfeeding for infants
aged 0-6 months at UPT Puskesmas Kajuara in 2022. This study uses a quantitative descriptive method, which
aims to present the factors that influence the failure of exclusive breastfeeding in infants 0-6 months by
describing a number of variables. The research used is descriptive analysis with a cross sectional approach,
meaning that the measurement of variables is only done once at a time. The population in this study were all
mothers who gave exclusive breastfeeding in the work scope of the UPT Puskesmas Kajuara Kec. Champion So
that the number of samples was determined as many as 25 people. Results: The results showed that there was no
relationship between knowledge and exclusive breastfeeding at the UPT Puskesmas Kajuara, with the chi
square test results obtained p-value = 0.123 p <0.05. There is a relationship between family support and
exclusive breastfeeding at the UPT Puskesmas Kajuara, with the results of the chi square test, p-value = 0.001
p> 0.0.

Keyword: Exclusive Breastfeeding, Knowledge, Family Support.

17
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

PENDAHULUAN pada bayi yang berusia 6 bulan akan


Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber menjamin tercapainya potensi kecerdasan
dengan komposisi seimbang untuk anak secara optimal (Fitria F., 2017).
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan Manfaat pemberian ASI Eksklusif
bayi. Selain dari pada itu ASI juga menjadi bagi ibu dan bayi adalah sebagai sumber
sumber utama kehidupan, sehingga nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh
diupayakan bayi hanya meminum ASI tanpa bayi, kecerdasan, memperkuat jalinan kasih
ada tambahan lainnya seperti susu formula, sayang antara ibu dan bayi. dapat mencegah
air teh, madu, air putih dan tanpa makanan terjadinya perdarahan postpartum, anemia,
pendamping atau sering disebut sebagai ASI dan karsinoma mammae (Nugroho, 2011).
Eksklusif (Habibah, 2022). Ada beberapa faktor yang
Menurut (Nugroho, 2011). Hal yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI
dapat terjadi dalam pemberian ASI eksklusif Eksklusif diantaranya usia, pendidikan,
diantaranya, menyusui pada masa pasca pengetahuan dan paritas ibu. ASI Eksklusif
persalinan lanjut, seperti kurangnya diindonesia masih sangat rendah disebabkan
pengetahuan tentang ASI, dukungan karena penyebarlusan informasi tentang ASI
keluarga dan ibu bekerja yang memfokuskan antara petugas kesehatan dengan masyarakat
kegiatannya diluar rumah dengan maksud yang tidak optimal, ibu yang harus bekerja
untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. setelah cuti melahirkan menyebabkan ibu
Saat ini tingkat partisipasi pekerja tidak dapat memberika ASI Eksklusif
perempuan di Indonesia menjadi 55,44% sehingga menggantinya dengan susu
meningkat 0,40% dibandingkan tahun 2017, formula (Apriyani et al., 2014).
Data Badan Pusat Statistik menunjukan Data badan Kesehatan Dunia world
pekerja perempuan jumlahnya sekarang healt organization (WHO) menunjukan rata-
83,01 juta orang pada tahun 2018. rata angka pemberian ASI eksklusif di dunia
Pemberian ASI Eksklusif merupakan hanya 38% pada tahun 2018 dan 25,5% pada
faktor yang berpengaruh dalam tahun 2019 termasuk didalamnya negara
pertumbuhan stabilitas bayi. Berpeluangnya Indonesia. Hal tersebut belum sesuai dengan
bayi dalam mendapatkan ASI Eksklusif target WHO yaitu meningkatkan pemberian
berpotensi untuk tumbuh normal 1,62 kali ASI Eksklusif paling sedikit 50%, ini
lebih besar dibandingkan dengan bayi yang merupakan target kelima WHO ditahun
ASI non Eksklusif. pemberian ASI Eksklusif 2025 (Saputra, 2016).
juga berpengaruh pada perkembangan sesuai Dalam rangka menurunkan angka
usia bayi. ASI Eksklusif yang diberikan kesakitan dan kematian bayi, United Nations
18
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

Internasional Children’s Emergency Fund Data dari dinas kabupaten Bone pada
(UNICEF) dan World Healt Organization Tahun 2018 Jumlah bayi yang tidak
(WHO) merekomendasikan sebaiknya bayi mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 518
hanya disusui Asi selama paling sedikit 6 (68,71%), Sedangkan tahun 2019
bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan mengalami penurunan sebanyak 480
sampai bayi berumur dua tahun. Agar ibu (68,48%) bayi yang tidak mendapatkan ASI
dapat mempertahankan ASI eksklusif Eksklusif, kemudian pada tahun 2020 masih
selama 6 bulan, WHO merekomendasikan mengalami penurunan sebanyak 430
agar melakukan inisiasi menyusui dalam (68,32%) bayi yang tidak mendapatkan ASI
satu jam pertama kehidupan, bayi hanya Eksklusif (Bone, 2018).
menerima ASI tanpa tambahan makanan Data bayi baru lahir (BBL) pertahun
atau minuman, termasuk air, menyusui dikecamatan kajuara, pada tahun 2018
sesuai permintaan atau sesering yang berjumlah 152 (52,18%) bayi yang tidak
diinginkan bayi, dan tidak menggunakan mendapatkan ASI Eksklusif , pada tahun
botol atau dot (BAPPENAS, 2017). 2019 mengalami peningkatan sebanyak 170
Kementrian Kesehatan menargetkan (70,52%) bayi yang tidak mendapatkan ASI
peningkatan target pemberian ASI eksklusif Eksklusif, kemudian pada tahun 2020
hingga 80%. Namun pemberian ASI mengalami peningkatan dibandingkan pada
eksklusif di Indonesia pada kenyataannya tahun 2019 sebanyak 176 (76,21%) bayi
masih rendah hanya 74,5% . Data profil yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif
kesehatan Indonesia, cakupan bayi (UPTD Puskesmas Kajuara Kabupaten
mendapat ASI eksklusif tahun 2018 sebesar Bone, 2018).
68,74% (Darmawan, 2019). Berdasarkan latar belakang tersebut,
Data yang diperoleh dari Provinsi maka peneliti ingin mengetahui faktor yang
Sulawesi Selatan Tahun 2016 Jumlah bayi menyebabkan kegagalan pemberian ASI
yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di
sebanyak 400 (50,00%), Sedangkan tahun wilayah kerja UPT Puskesmas Kajuara.
2017 mengalami penurunan sebanyak 340
(45,33%) bayi yang tidak mendapatkan ASI
Eksklusif, kemudian pada tahun 2018 masih
mengalami penurunan sebanyak 250 METODE
(31,25%) bayi yang tidak mendapatkan ASI Jenis penelitian ini adalah penelitian
Eksklusif (Dinas Kesehatan Sulawesi deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross
Selatan, 2018). sectional study. Penelitian dilaksanakan di
19
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

UPT Puskesmas Kajuara Kabupaten Bone Variabel n %


Umur
pada bulan Juli s/d September tahun 2022.
< 20 Tahun 1 3,4
Populasi adalah semua objek yang diamati 20-35 Tahun 24 86,2
dalam penelitian. Populasi dalam penelitian 25 100
Pendidikan
ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi
SD 0 0
0-6 bulan yang berada di lingkup kerja UPT SMP 14 48,3
Puskesmas Kajuara bulan Juli s/d September SMA 9 31,0
PT 2 6,9
tahun 2022 yaitu sebanyak 25 orang. 25 100
Penentuan sampel menggunakan Purposive Pengetahuan
Baik 3 10,3
sampling yaitu Teknik penentuan sampel
cukup 22 75,9
yang dibuat berdasarkan kriteria tertentu 25 100
yang akan dijadikan sampel penelitian . Dukungan Keluarga
Baik 14 48,3
Sehingga ditentukan jumlah sampel dalam Tidak baik 11 37,9
penelitian ini disesuaikan dengan jumlah ibu 25 100
Asi Eksklusif
ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan yaitu ASI 15 51,7
sebanyak 30 orang. Analisa yang dilakukan Susu Formula 10 34,5
25 100
terhadap dua variabel yang diduga
Sumber data : Data Primer 2022
berhubungan atau berkorelasi. Analisa
Tabel 2 Hubungan antara Pengetahuan
bivariat dalam penelitian ini menggunakan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif
uji statistik chi-square. Kemungkinan Pengetahuan

hubungan dapat di lihat dari nilai p. Bila p ≤ Asi Susu p-


ASI Jumlah
Eksklusif Formula Value
α (0,05) maka disimpulkan ada hubungan
n % n % n %
yang bermakna antara variabel independen
Baik 3 12 0 0 3 12
dengan variabel dependen (Ha diterima). Cukup 12 48 10 40 22 88
0,123
Sebaliknya p > α (0,05) maka disimpulkan 10
Jumlah 15 60 10 40 25
tidak ada hubungan yang bermakna antara 0

variabel independen dengan variabel Sumber data : Data primer 2022


dependen (Ha ditolak).

HASIL Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hubungan


Tabel 1. Tabel univariat Antara Dukungan Keluarga dengan
Jumlah sampel (n) = 25 Pemberian Asi Eksklusif
Variabel n %

20
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

Dukungan Keluarga kepandaian, meningkatkan daya tahan


Asi Susu p- tubuh, dapat menurunkan berat badan
Asi Jumlah
Eksklusif Formula Value ibu, lebih ekonomis/murah, tidak
n % n % n % merepotkan, hemat waktu, praktis,
Baik 12 48 2 8 14 56
memberi kepuasan bagi ibu, dan dapat
Tidak Baik 3 12 8 32 11 44 0,003
memberikan perlindungan pada bayi
Jumlah 15 60 10 40 25 100
terhadap penyakit.
PEMBAHASAN
Tingkat pendidikan responden yang
1. Distribusi Frekuensi Hubungan antara
tinggi (SMA hingga S2) mempengaruhi
Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Asi
responden untuk memperoleh informasi
Eksklusif di UPT Puskesmas Kajuara
tentang pemberian ASI eksklusif dari
Berdasarkan Tabel 2. diperoleh
berbagai sumber, seperti media internet,
Pengetahuan ibu dari 25 responden
televisi, koran, majalah, atau berbagi
dalam kategori pengetahuan baik
pengalaman antar teman/ tetangga/ role
terdapat 3 orang (12%) sedangkan
model/ keluarga/ saudara yang berhasil
dalam kategori ibu yang
memberikan ASI eksklusif. keberhasilan
berpengetahuan cukup terdapat 22
pemberian ASI eksklusif dapat
orang (88%) . Ibu yang memberikan Asi
memberikan respon positif terhadap
Eksklusif sebanyak 15 orang (60%) dan
pengetahuan yang berkaitan pula
memberikan susu formula sebanyak 10
terhadap latar belakang pendidikan
orang (40%). Berdasarkan hasi uji chi
responden. Rentang usia informan 26-35
square test didapatkan p-value=0,123
tahun merupakan usia produktif,
p<0,05 yang berarti Ha ditolak dan H0
pengalaman keberhasilan dalam
diterima sehingga dapat disimpulkan
memberikan ASI eksklusif pada
bahwa tidak ada hubungan antara
kelahiran sebelumnya.(Tiyas et al.,
pengetahuan ibu dengan pemberian Asi
2016)
ekskusif pada bayinya. Menurut Roesli
Hasil penelitian Eni Sugiarti,Siti
(2013) dan Smith (2009) bahwa
Zulaekah dan Susi Dyah Puspowati
pemberian ASI eksklusif dapat
memperoleh Hasil uji statistik dengan
menyebabkan terjalin ikatan kasih
menggunakan uji chi square
sayang antara ibu dan anak. ASI
menunjukkan nilai p = 0,603 (> 0,05 )
merupakan makanan/nutrisi terbaik bagi
tidak ada hubungan antara pengetahuan
bayi harganya tidak mahal,
dengan pemberian ASI eksklusif ,
meningkatkan kesehatan dan
adanya promosi susu formula juga bisa
21
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

menjadi kemungkinan gagalnya berlaku apabila orang tersebut lebih aktif


pemberian ASI. Walaupun mindset awal mencari informasi tentang perawatan
sebenarnya ASI, promosi bisa berasal payudara selama hamil, namun semakin
dari petugas kesehatan misalnya pada tinggi tingkat pendidikan maka semakin
saat pulang dibekali susu formula, tinggi tingkat pendidikannya maka
ataupun dari iklan-iklan di beberapa semakin tinggi pula pengetahuan.
media baik cetak maupun elektronik. Tingkat pendidikan yang tinggi maka
Keberhasilan pemberian ASI eksklusif seseorang akan cenderung untuk
selain pengetahuan yang baik mendapatkan informasi, baik dari orang
dibutuhkan kemauan yang kuat dan lain maupun media massa. Semakin
kemampuan yang mendukungnya. (Asi banyak informasi yang masuk semakin
et al., 2018) banyak pula pengetahuan yang didapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan tentang kesehatan. Pengetahuan sangat
penelitian Amiruddin (2006) bahwa erat kaitanya dengan pendidikan baik
tidak ada hubungan antara pengetahuan formal maupun non-formal, dimana
dengan pemberian ASI eksklusif nilai p diharapkan seseorang dengan pendidikan
= 0,392. Hasil wawancara saat penelitian tinggi, maka orang tersebut akan
ini diketahui semua responden dalam semakin luas pula pengetahuannya.
penelitian ini melahirkan pada tenaga Namun sebaliknya, jika tingkat
kesehatan dan pernah memeriksakan pendidikannya rendah akan menghambat
kehamilannya ke bidan sehingga perkembangan tentang seseorang
sebagian besar responden (93,75 %) terhadap penerimaan informasi dan nilai
memperoleh penjelasan seputar - nilai yang baru diperkenalkan
menyusui dan pemberian ASI eksklusif (Sulistyowati et al., 2017).
sehingga membuat pengetahuan para ibu
tentang ASI eksklusif baik.
Hasil Penelitian Kusuma Wijaya
Ridi Putra menyatakan bahwa Hal 2. Hubungan Antara Dukungan Keluarga
tersebut menunjukkan bahwa semakin dengan Pemberian Asi Eksklusif di UPT
tinggi tingkat pendidikan seseorang akan Puskesmas Kajuara
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan Dari Tabel 4.7 yang diperoleh dari
pemahaman terhadap sesuatu hal. hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tingkat pendidikan erat kaitanya dengan Dukungan keluarga dalam kategori baik
tingkat pengetahuan seseorang tapi tidak sebanyak 24 orang (96%) dimana 24 ibu
22
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

yang mendapatkan dukungan dari suami, (Roesli, 2007).


orang tua, dan ibu mertua sedangkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
dalam kategori tidak baik sebanyak 1 penelitian Diani Octavianty Handjani
orang (4%) yang hanya mendapatkan yang menunjukan terdapat hubungan
dukungan dari suami. Jadi dapat antara dukungan keluarga dengan
disimpulkan bahwa Dari 25 responden pemberian ASI eksklusif, artinya
16 ibu yang mendapatkan dukungan dukungan keluarga yang diberikan
dari suami dan 9 orang yang kepada ibu kuat maka meningkatkan
mendapatkaan dukungan dari ibu kemungkinan pemberian ASI eksklusif.
mertua. Hasil uji chi square test Anggota keluarga dalam memberikan
didapatkan p-value = 0,001 P<0,05 yang dukungan secara baik seperti
berarti Ha di terima dan H0 di tolak pertolongan dan bantuan juga support
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada terhadap keluarga lainya merupakan
hubungan antara Dukungan keluarga pencerminan dari fungsi keluarga yang
dengan pemberian Asi Eksklusif di UPT baik terdapat pengaruh antara dukungan
Puskesmas Kajuara. keluarga terhadap pemberian ASI
Menurut Sudiharto (2007), dukungan eksklusif. Dukungan keluarga yang
keluarga adalah dukungan untuk memiliki hubungan dengan pemberian
memotivasi ibu memberikan ASI saja ASI eksklusif meliputi dukungan
kepada bayinya sampai usia 6 bulan informasi, dukungan instrumental,
termasuk memberikan dukungan dukungan emosional dan pengakuan.
psikologis kepada ibu dan Keberhasilan pemberian ASI eksklusif
mempersiapkan nutrisi yang seimbang banyak dipengaruhi oleh keluarga
kepada ibu. Friedman dalam Sudiharto terutama suami, orang tua, saudara,
(2007) menyatakan bahwa fungsi dasar teman, tetangga dan lingkungan sekitar
keluarga antara lain adalah fungsi efektif (Tiyas et al., 2016).
yaitu fungsi internal keluarga untuk Hasil penelitian Tambunan juga
pemenuhan kebutuhan psikososial, menemukan bahwa ada hubungan yang
saling mengasuh, memberikan cinta signifikan antara hubungan antara
kasih, serta saling menerima dan dukungan keluarga dengan pemberian
mendukung. Suami dan keluarga dapat ASI eksklusif di salah satu rumah sakit
berperan aktif dalam pemberian ASI swasta di Indonesia Barat. Diharapkan
dengan cara memberikan dukungan bahwa petugas kesehatan dapat
emosional atau bantuan praktis lainnya memberikan penyuluhan dan
23
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

memotivasi ibu untuk memberikan Asi pengetahuan yang baik berpeluang 2,6
Eksklusif pada bayinya sehingga ibu kali lebih mungkin untuk memberikan
memahami pentingnya ASI eksklusif ASI eksklusif, dibanding yang
dibandingkan susu formula. Perawat, berpengetahuan rendah (Asnia & Junaid,
tenaga lain, dan juga kader kesehatan 2020)
masyarakat harus mampu memberikan Hasil penelitian didapatkan hasil uji
edukasi dan motivasi agar ibu dapat Chi Square (p-value< 0.05). Dengan
memberikan ASI eksklusif dengan demikian penelitian ini terbukti ada
menyenangkan perasaan dari masa pra- hubungan antara dukungan keluarga
konsepsi ketika bayi lahir hingga usia dengan pemberian ASI ekslusif. Proporsi
minimal 6 bulan dan berlanjut sampai responden yang mendapat dukungan
ulang tahun anak kedua. Selanjutnya, keluarga yang memberikan ASI ekslusif
temuan dalam penelitian ini juga sebesar 69.2%. Jumlah tersebut lebih
memotivasi institusi dan mahasiswa tinggi dibandingkan responden yang
keperawatan untuk lebih meningkatkan tidak mendapat dukungan keluarga yang
kreativitas mereka dalam memberikan memberikan ASI ekslusif (9.5%).
pendidikan kesehatan audio visual Kondisi tersebut menunjukan bahwa
tentang menyusui. Alat-alat ini dapat dukungan keluarga akan mempengaruhi
dibagikan melalui sosial platform media pemberian ASI ekslusif terhadap bayi.
dan semoga bisa menambah Hasil uji statistik juga menunjukan
pengetahuan dan kesadaran ibu tentang kegagalan proses pemberian asi ekslusif
kebaikan dari ASI. Studi lebih lanjut oleh dukungan suami 23.6% disebabkan
diperlukan untuk mengidentifikasi karena adanya dorongan dari suami
faktor-faktor untuk memiliki eksklusif untuk memberikan makanan pengganti
yang optimal perilaku menyusui dengan ASI ketika bayi menangis, hal ini dapat
menambahkan aspek dukungan suami timbul karena sang ayah merasa kasihan
dan sosial budaya dalam data demografi melihat bayinya terus menangis sehingga
(Tambunan et al., 2022). mengambil kesimpulan bahwa bayi
Penelitian ini sejalan dan sesuai masih lapar. Sedangkan 21.8% gagal
dengan penelitian yang dilakukan yang karena ibu tidak dibantu suami dalam
juga menyatakan bahwa terdapat pekerjaan rumah tangga sehingga ibu
hubungan yang signifikan antara merasa kelelahan sehingga proses
pengetahuan ibu dengan pemberian ASI menyusui tidak dapat berjalan dengan
eksklusif, di mana pada ibu dengan sempurna. Bentuk dukungan lain berasal
24
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

dari orang tua, kegagalan pemberian ASI pemberian ASI secara ekslusif
21.8% disebabkan karena ibu tidak dipengaruhi oleh dukungan keluarga
dibantu dalam mengurus buah hati dan dalam bentuk sekecil apapun (Arifiati et
hanya 7.3% yang gagal karena tidak al., 2017).
tersedianya makanan yang bergizi
dirumah. Gagal atau suksesnya
Asi Ekslusif.
DAFTAR PUSTAKA Fitria F., R. M. (2017). Analisis Sosial
Dalam Pemberian Asi Pada Bayi
Dikecamatan Lawa Kabuaten Muna
Apriyani, N., Kristiyanti, R., & Susiatmi, S. Barat. Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
A. (2014). 1 Pengetahuan Ibu Nifas Masyarakat.
Tentang Teknik Menyusui Dengan
Kejadian Putting Susu Lecet. Jurnal Habibah, N. (2022). Hubungan Pengetahuan
Ilmiah Kesehatan, 6(1). Ibu Tentang Teknik Menyusui Dengan
Keadaan Puting Susu Lecet Di
Arifiati, N., Banten, S., & Indonesia, D. Kelurahan Hajoran Kecamatan Pandan
(2017). Analisis Faktor Yang Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal
Mempengaruhi Pemberian Asi Ekslusif Kesehatan Ilmiah Indonesia
Pada Bayi Di Kelurahan Warnasari (Indonesian Health Scientific Journal),
Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. 6(2), 174–179.
978–979.
Nugroho, A. S. (2011). Peranan Kelompok
Asnia, W., & Junaid, Z. (2020). Faktor Yang Pendukung Ibu (Kp Ibu) Dalam
Berhubungan Dengan Pemberian Asi Program Peningkatan Capaian Asi
Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Eksklusif (Studi Deskriptif Kualitatif
Wilayah Kerja Puskesmass Poleang Mengenai Peran Kelompok Pendukung
Utara Kabupaten Bombana Tahun Ibu (Kp Ibu) Dalam Program
2019. 1(1), 32–38. Peningkatan Capaian Asi Eksklusif Di
Kelurahan Semanggi, Kecamatan
Bappenas. (2017). Laporan Baseline Sdg
Pasar Kli.
Tentang Anak-Anak Di Indonesia.
Kementerian Perencanaan Saputra, A. R. (2016). Peran Pemberian Asi
Pembangunan Nasional (Bappenas) Eksklusif Terhadap Status Gizi Dan
Dan United Nations Children’s Fund, Tumbuh Kembang Pada Anak Usia
1–105. Dini. Jurnal Agromedicine, 3(1), 30–
Https://Www.Unicef.Org/Indonesia/Id/ 34.
Sdg_Baseline_Report.Pdf
Tambunan, A. T., Tanggulungan, F., Poppy,
Bone, D. K. K. (2018). Bayi Yang R., Sinurat, F., Kartika, L., & Aiba, S.
Mendapatkan Asi Ekslusif. (2022). Relationship Between Mothers
’ Knowledge And Exclusive
Darmawan, D. (2019). Profil Kesehatan
Breastfeeding Behavior In One Private
Indonesia 2019. In Journal Of
Hospital In West Indonesia.
Chemical Information And Modeling.
International Journal Of Nursing And
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. (2018). Health Services, 4(1), 1–8.

25
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

Tiyas, D. W., Murti, B., & Indarto, D.


(2016). Qualitative Analysis On The
Factors Affecting Exclusive
Breastfeeding Among Working
Mothers At Community Health Center
In Bangkalan, Madura. Journal Of
Maternal And Child Health, 01(02),
110–118.
Https://Doi.Org/10.26911/Thejmch.201
6.01.02.06

Uptd Puskesmas Kajuara Kabupaten Bone.


(2018). Data Cakupan Bayi Yang
Mendapatkan Asi Ekslusif 2018-109.
In 2018,2019.

26

Anda mungkin juga menyukai