Anda di halaman 1dari 73

PENGARUH KELOPAK BUNGA (KELOMPOK PENDUKUNG ASI

UNTUK BANTU PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI)


TERHADAP EFIKASI DIRI DALAM PERSIAPAN
PEMBERIAN ASI

PROPOSAL TESIS

SRY WULAN DARY


2210102013

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM MAGISTER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2024
BAB I

PENDAULUAN

A. Latar Belakang

Secara global, 40% bayi di bawah usia 6 bulan mendapat ASI

eksklusif, dan 45% mendapat ASI hingga usia 24 bulan. Meskipun demikian,

tingkat pemberian ASI eksklusif masih sangat bervariasi antar daerah dan

negara negara (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Untuk mengurangi angka

kesakitan dan kematian bayi, United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk

memperkenalkan inisiasi menyusui dini (IMD) pada satu jam pertama setelah

kelahiran diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2

tahun (SDGs, 2022). India merupakan salah satu negara berkembang dan

prevalensi pemberian ASI eksklusif masih rendah yaitu 54,9% (Bhanderi et al.,

2019). Di sisi lain, Ghana merupakan salah satu negara berkembang yang

cakupan pemberian ASI eksklusifnya belum mencapai target, yaitu hanya

mencapai 53%, sedangkan target keberhasilan pemberian ASI eksklusif di

negara tersebut adalah 90% (Nsiah-Asamoah et al., 2020).

Indonesia merupakan negara berkembang, dimana hanya 20% ibu

yang memberikan ASI eksklusif selama enam bulan (Direktorat Jenderal

Pelayanan Kesehatan, 2022). Persentase ASI Eksklusif tahun 2023 pada bayi

berusia di bawah usia 6 bulan di Indonesia mencapai 73,97% (Badan Pusat

Stastik, 2023). Dan untuk target ASI Eksklusif pada bayi yang berusia kurang

1
2

dari 6 bulan di tahun 2024 ini yakni 80% (Ditjen Bina Pembangunan Daerah,

2023).

Provinsi Sumatera Selatan memiliki target cakupan ASI Eksklusif

sebesar 70% pada tahun 2023. Cakupan ASI Eksklusif di Provinsi Sumatera

Selatan tahun 2023 masih 64.8%. Sedangkan cakupan ASI Ekslusif di

Kabupaten Musi Banyuasin 66.2 % dan Puskesmas Balai Agung merupakan

salah satu puskesmas terendah untuk target cakupan ASI eksklusif yaitu 67.3%

(Dinkes Musi Banyuasin, 2023).

Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki dampak yang tidak

baik, seperti memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali lebih besar

dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif (Kemenkes, 2021). Bayi yang

tidak mendapat ASI eksklusif lebih rentan mengalami gangguan kesehatan

seperti infeksi saluran cerna dan pernafasan (Kronborg et al., 2018) dan juga

berisiko lebih tinggi terkena penyakit tidak menular seperti obesitas, alergi,

malnutrisi, asma, gangguan pertumbuhan terkait usia seperti eksim, serta

pertumbuhan dan perkembangan otak yang kurang optimal (Alianmoghaddam

et al., 2018).

Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di negara

maju adalah lingkungan sosial, tingkat pendidikan, usia ibu, kurangnya

dukungan orang tua, tinggal bersama pasangan, status pekerjaan, paritas,

tempat melahirkan, dan merokok selama hamil (Prasetyawati and Kartikasari,

2021). Strategi yang melindungi, mempromosikan, dan mendukung menyusui,

seperti pendidikan orang tua tentang menyusui dan Baby Friendly Hospital
3

Initiative (BFHI), telah diteliti secara luas yang mendorong hasil menyusui.

Sebagai contoh, dukungan sosial telah diidentifikasi mempunyai peran penting

dalam meningkatkan hasil menyusui. Model dukungan sosial menggambarkan

bagaimana individu mencari dukungan dari jejaring sosial mereka dan mitra

relasional dekat saat menghadapi stres. Kelompok pendukung ASI bukan hanya

sekadar mendengarkan namun menawarkan bantuan emosional, informasional,

dan instrumental. Ini menetapkan bahwa dukungan sosial mengurangi masalah

kesehatan mental dan serta meningkatkan kesehatan (Abbass-Dick et al.,

2019).

Hasil penelitian di Swedia mengatakan bahwa efikasi diri lebih tinggi

pada ibu yang memberikan ASI eksklusif (Oras et al., 2020). Hasil penelitian

ini juga sesuai dengan penelitian di Taiwan mengatakan bahwa efikasi diri

menyusui pada ibu yang memberikan ASI eksklusif (61%) lebih tinggi

dibandingkan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif (39%) (Lee et al.,

2019). Penelitian di Iran mengatakan bahwa efikasi diri lebih tinggi pada ibu

nifas hari ke-12 yang mendapatkan dukungan dari teman sebaya daripada yang

tidak mendapatkan dukungan. Dapat disimpulkan bahwa dukungan sebaya

pada ibu primipara efektif meningkatkan efikasi diri menyusui dan

keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (Chehreh et al., 2021).

Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dapat meningkatkan

keberhasilan ASI Eksklusif untuk itu KP-ASI memberikan kesempatan ibu

menyusui berpartisipasi dalam promosi kesehatan dan pendidikan. Kelompok

ini juga penting karena ibu cenderung memiliki rasa didukung, diperhatikan
4

dan dicintai. Sehingga ibu memiliki emosi positif yang dapat meningkatkan

hormon oksitosin dan membantu produksi ASI. Dapat disimpulkan bahwa

kelompok pendukung ASI dijadikan sebagai intervensi dalam meningkatkan

ketersediaan fasilitas pendukung yang mampu meningkatkan praktik menyusui

yang optimal dan berhasilnya pelaksanaan ASI eksklusif (Hasanah et al.,

2020).

Breastfeeding self-efficacy (BSE) merupakan salah satu faktor penting

yang berhubungan dengan inisiasi menyusui, durasi menyusui dan pemberian

ASI eksklusif (Nilsson et al., 2020). Efikasi diri merupakan satu keyakinan

yang mendorong individu untuk melakukan dan mencapai sesuatu (Galipeau et

al., 2018). Efikasi diri dalam menyusui merupakan keyakinan ibu untuk

menilai diri akan kemampuannya untuk menyusui bayinya. Faktor efikasi diri

meliputi pengalaman menyusui, pengamatan terhadap orang lain, persuasi

verbal (verbal persuasion) yaitu dorongan dari orang lain yang berpengaruh

seperti teman, keluarga, dan respon fisiologis (physiological responses) yaitu

reaksi somatik terhadap kejadian yang berpotensi menimbulkan stres, ansietas

dan kelelahan (Dehghani et al., 2018)

Studi pendahuluan di Dinas Kesehatan Musi Banyuasin melakukan

wawancara pada petugas gizi di ruangan Kesga Gizi yang mengatakan bahwa

cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Musi Banyuasin tidak pernag mencapai

angka 70 %. Dan studi pendahuluan di Puskesmas Balai Agung melakukan

wawancara pada bidan di ruang KIA yang mengatakan bahwa cakupan ASI

Eksklusif ini sering gagal karena kurangnya pengetahuan tentang ASI


5

Eksklusif dan juga sering gagal karena faktor budaya dari suami dan orang tua.

Bahkan mayoritas orang tua dari ibu hamil sudah mempersiapkan susu formula

sebelum persalinan. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik

untuk meneliti tentang “Pengaruh KELOPA (Kelompok Pendukung ASI)

Terhadap Efikasi Diri Dalam Persiapan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas

Balai Agung Kabupaten Musi Banyuasin”.

Health Technology Assessment (HTA) merupakan evaluasi sistematis

terhadap sifat, efek, dan/atau dampak teknologi perawatan kesehatan yang

mencakup dimensi medis, sosial, etika, dan ekonomi, dan tujuan utamanya

adalah untuk memberikan informasi bagi pengambilan keputusan di bidang

kesehatan. HTA digunakan untuk menentukan manfaat apa yang harus

disertakan saat melaksanakan penilaian berbasis bukti (Pan American Health

Organization, 2023). HTA pada penelitian ini yakni dengan menggunakan

teknik promosi kesehatan melalui pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif

oleh kelompok pendukung ASI dan mampu memperngaruhi dalam

pengambilan keputusan untuk pelaksanaan keberhasilan ASI eksklusif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang akan diteliti yaitu

bagaimanakah Pengaruh KELOPA (Kelompok Pendukung ASI) Terhadap

Efikasi Diri dalam Persiapan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Balai

Agung Kabupaten Musi Banyuasin?

C. Tujuan Penelitian
6

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh KELOPA (Kelompok

Pendukung ASI) terhadap Efikasi Diri dalam persiapan pemberian ASI

Eksklusif di Puskesmas Balai Agung Kabupaten Musi Banyuasin ?

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu menyusui meliputi usia, pendidikan,

pekerjaan dan pendapatan

b. Untuk mengetahui dukungan suami dan keluarga terhadap efikasi diri

dalam persiapan pemberian ASI Eksklusif

c. Untuk mengetahui perbandingan efikasi diri yang ikut KP-ASI dengan

yang tidak ikut KP-ASI

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu

kebidanan tentang pengaruh kelompok pendukung ASI terhadap efikasi

diri dalam pemberian ASI Eksklusif

2. Aspek Praktis

a. Bagi Ibu dan Keluarga

Untuk memberikan masukan kepada pendukung kelompok ASI untuk

persiapan pemberian ASI Eksklusif.

b. Bagi Tenaga Kesehatan


7

Untuk dijadikan panduan sehingga tenaga kesehatan seperti bidan, ahli

gizi dan perawat yang mampu memberikan edukasi dan pemberdayaan

bagi kelompok pendukung ASI terhadap efikasi diri dalam pemberian

ASI Eksklusif

c. Bagi Puskesmas Balai Agung

Penelitian ini dijadikan bukti ilmiah sehingga menjadi sumber

informasi dan masukan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan kelas

pendukung ASI yang melibatkan pendukung kelompok pendukung

ASI

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Lingkup materi pada penelitian ini merupakan ilmu kebidanan yang

membahas tentang ASI, keunggulan ASI dan ASI Eksklusif (Kemenkes,

2022). Kelompok Pendukung ASI dapat memberikan pengaruh yang

cukup efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri ibu hamil agar

memberikan ASI kepada bayinya, ibu yang telah berhasil dalam

memberikan ASI Eksklusif dapat memberi dukungan dan membagikan

pengalamannya kepada ibu hamil (Kaparang et al., 2021)

2. Ruang Lingkup Responden

Ruang lingkup responden pada penelitian ini yakni ibu yang memilki bayi

kurang dari 6 bulan. Hal ini dikarenakan bahwa sesuai dengan program
8

pemerintah pemberian ASI Eksklusi pemberian asi eksklusif diberikan

selama 6 bulan dan meneruskan pemberian ASI hingga anak berusia 2

tahun (Kemenkes, 2022).

3. Ruang Lingkup Waktu

Lingkup waktu dalam penelitian ini dimulai sejak menentukan rumusan

masalah, studi pendahuluan dan penyusunan proposal hingga diperoleh

hasil penelitian (selesai tesis) yakni dimulai dari bulan November 2023

sampai dengan Agustus 2024. Time Schedule dilampirkan pada lampiran I.

4. Ruang Lingkup Tempat

Ruang lingkup tempat pada penelitian ini yakni di Puskesmas Balai

Agung. Lingkup tempat penelitian ini di pilih karena belum mencapai

target dalam keberhasilan pemberian ASI Eksklusif (66.2%) dan

berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan masih ditemukan ibu

yang memiliki pengethuan yang kurang tentang ASI Eksklusif dan juga

sering gagal karena faktor budaya dari suami dan orang tua. Bahkan

mayoritas orang tua dari ibu hamil sudah mempersiapkan susu formula

sebelum persalinan.
9

F. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini didapatkan dengan metode tradisional pada tiga database diantaranya Pubmed, Science direct dan juga

menggunakan search engine yang mendukung seperti Google Scholar dengan kata kunci yang digunakan “(((exclusive

breastfeeding) OR (breastfeeding self-efficacy)) AND (preparation)) AND (support groups). Artikel yang didapatkan serupa

namun terdapat perbedaan sebagaimana pada tabel sebagai berikut. Berikut keaslian penelitian :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Judul/Penulis/ Negara
No Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
Tahun
1 Effectiveness Of Indonesia Untuk menganalisis Desain : Kuantitatif dengan Karakteristik masyarakat Penelitian ini
Forming keefektifan program studi kasus cenderung sama, dan rata-rata menggunakan
Breastfeeding pembentukan KP-ASI Teknik sampling: Total durasi program kedua desa teknik random
Support Group dan pelaksanaan program Sampling. Sampel pada sama. Desa Sumbergede sampling dan
Program To intervensi pada ibu hamil penelitian ini ibu yang berfokus pada kesiapan sampel penelitian
Improve dan menyusui dalam memiliki anak dibawah 2 program pembentukan kader ini adalah
Exclusive meningkatkan perilaku tahun KP-ASI, Desa Sugihwaras suami/keluarga
Breastfeeding ASI Eksklusif di Desa Pengumpulan data : berfokus pada ibu menyusui dan ibu yang
(Hasanah et al., Sugihwaras dan kuesioner dan suami. Analisis indikator memiliki bayi
2020) Sumbergede. Analisis : Deskriptif keberhasilan program kurang drai 6
menyatakan Desa bulan.
Sumbergede memiliki Pengumpulan
persentase ketercapaian data dengan
5,71% lebih tinggi menggunakan
10

kuesioner
BreastFeeding Self
Efficacy scale short
form (BSES-SF)
2 A qualitative Irlandia Tujuan dari penelitian ini Desain : Mixed-methods Enam tema utama yang Penelitian ini
exploration of adalah untuk dengan desain Sequential diidentifikasi adalah: menggunakan
breastfeeding mengeksplorasi explanatory ‘kompleksitas dukungan teknik random
support groups pengalaman perempuan di Teknik Sampling : menyusui’, ‘komunitas dan sampling sampel
in Ireland from Kelompok Dukungan Purposive sampling, sampel koneksi’, ‘dampak budaya penelitian ini
the women's Menyusui di Irlandia dari penelitian adalah ibu yang terhadap kebutuhan adalah
sudut pandang mereka memiliki bayi 3 minggu – 3 menyusui’, ‘perjalanan’, suami/keluarga
perspectives
tahun ‘mewariskan’, dan ‘apa yang dan ibu yang
(Quinn et al.,
Pengumpulan Data : diinginkan para ibu’. memiliki bayi
2019)
wawancara dan kuesioner kurang drai 6
Analisis : analisis tematik bulan .
digunakan dengan bantuan Pengumpulan
Nvivo data dengan
menggunakan
kuesioner
BreastFeeding Self
Efficacy scale short
form (BSES-SF)
3 Vulnerable untuk mengeksplorasi Desain : Kualitatif dengan Para ibu melaporkan bahwa Penelitian ini
mothers' pengalaman peserta pendekatan fenomenologi dukungan laktasi gratis menggunakan
experiences CPNP dalam menyusui Teknik Sampling : membantu mengatasi teknik random
breastfeeding dan program dukungan purposive sampling (ibu tantangan menyusui. Dalam sampling sampel
with an laktasi komunitas baru di hamil) pandangan mereka, elemen penelitian ini
enhanced Toronto, Kanada yang Pengumpulan Data : FGD kunci keberhasilan program adalah
community mencakup akses ke dan wawancara baru ini adalah kunjungan ke suami/keluarga
11

lactation konsultan laktasi Analisis : Analisis tematik. rumah oleh konsultan laktasi, dan ibu yang
support bersertifikat dan pompa Penelitian ini menggunakan yang sangat terampil dan memiliki bayi
program ASI elektrik, jika pengumpulan data dengan memberikan perawatan kurang drai 6
(Francis et al., diperlukan. FGD dan wawancara dengan cara yang tidak bulan.
2020) mendalam menghakimi. Mereka Pengumpulan
melaporkan bahwa dukungan data dengan
ini tidak akan tersedia karena menggunakan
biaya atau logistik perjalanan. kuesioner
BreastFeeding Self
Efficacy scale short
form (BSES-SF)
4 Perceived Ghana Untuk meningkatkan Desain : kualitatif, Tujuh faktor pendukung Penelitian ini
enablers of angka pemberian ASI eksploratif, deskriptif dan muncul dari analisis data. Hal menggunakan
exclusive eksklusif dan kualitas kontekstual, dengan ini termasuk keyakinan teknik random
breastfeeding by hidup bayi. kelompok fokus. positif tentang manfaat ASI, sampling sampel
teenage mothers Teknik Sampling : riwayat keluarga mengenai penelitian ini
in Ghana Pengambilan sampel secara hasil positif pemberian ASI adalah
(Acheampong et purposif dilakukan untuk eksklusif, dukungan dari suami/keluarga
al., 2020) memilih remaja hamil pasangan intim, persetujuan dan ibu yang
berusia 13-19 tahun, yang dari anggota keluarga memiliki bayi
telah menghadiri setidaknya terdekat, pendapat ahli kurang drai 6
tiga kali kunjungan tentang staf layanan bulan.
antenatal dan bersedia antenatal, pendidikan Pengumpulan
berpartisipasi dalam FGD menyusui yang berorientasi data dengan
Pengumpulan Data : FGD pada remaja dan pendidikan menggunakan
Analisis : analisis tematik menyusui berbasis komunitas. kuesioner
dengan menggunakan BreastFeeding Self
Nvivo 12 Efficacy scale short
form (BSES-SF)
12

5 Effect of Short Indonesia Tujuan dari penelitian ini Desain : Kuantitaitf dengan Hasil uji Wilcoxson Match Penelitian ini
Course on the adalah untuk quasi-experimental. Paired menunjukkan adanya menggunakan
Knowledge and menganalisis pengaruh Teknik Sampling : perbedaan teknik random
Practice of kursus singkat terhadap purposive random sampling, pengetahuan (P < 0,05) dan sampling sampel
Housewives pengetahuan dan praktik 37 aktivis Kelompok praktik (P < 0,05) para aktivis penelitian ini
Peer Group penggiat Kelompok Sebaya Ibu Rumah Tangga. Kelompok Sebaya Ibu Rumah adalah
Activists as Sebaya Ibu Rumah Intervensi yang diberikan Tangga sebelum dan sesudah suami/keluarga
Assistance to Tangga sebagai berupa kursus singkat yang mengikuti kursus singkat dan ibu yang
Lactating pendampingan ibu diikuti oleh kelompok, dan mengenai ASI eksklusif dan memiliki bayi
Mothers in menyusui dalam post-test dinilai 1 bulan manajemen laktasi. Pada kurang drai 6
Providing memberikan ASI setelah melakukan pre-test. akhir penelitian, pengetahuan bulan.
Exclusive Eksklusif. Pengumpulan data : dan praktik aktivis Kelompok Pengumpulan
Breastfeeding dengan pre dan post dengan Sebaya Ibu Rumah Tangga data dengan
(Nugraheni et Analisis : uji Wilcoxson meningkat masing-masing menggunakan
al., 2022) dengan SPSS sebesar 4,21 poin dan 3,73 kuesioner
poin. BreastFeeding Self
Efficacy scale short
form (BSES-SF)
6 Exclusive Singapore Penelitian ini bertujuan Desain : Kuantitatif dengan Model Generalized Penelitian ini
breastfeeding, untuk mengetahui faktor- metode studi longitudinal Estimating Equation (GEE) menggunakan
breastfeeding faktor yang selama 6 bulan. menunjukkan bahwa ibu yang teknik random
self-efficacy and mempengaruhi Teknik Sampling : simple mempunyai pendidikan tinggi sampling sampel
perception of pemberian ASI eksklusif convenience sampling, 400 (OR 2,65, penelitian ini
milk supply pada ibu di Singapura. ibu yang memiliki bayi ASI 95% CI 1,24–5,66), adalah
among mothers yang datang ke klinik berencana menyusui suami/keluarga
in Singapore: A layanan primer setidaknya selama 6 bulan dan ibu yang
longitudinal Pegumpulan Data L (OR 6,81, 95% CI 2,15– memiliki bayi
study kuesioner yang diisi sendiri 21,57), mempunyai baseline kurang drai 6
13

(De Roza et al., mengenai praktik menyusui, BSES-SF di atas 50 (OR bulan.
2019) faktor demografi, efikasi 1,95, 95% CI 1,07–3,54) dan Pengumpulan
diri menyusui, dan persepsi skor PIM di atas 20 (OR 4,05, data dengan
pasokan ASI pada tiga titik 95% CI 2,35–6,97) adalah menggunakan
waktu: kunjungan awal dan secara signifikan lebih kuesioner
tindak lanjut pada usia bayi mungkin untuk memberikan BreastFeeding Self
3 bulan dan 6 bulan. Alat ASI eksklusif pada usia 6 Efficacy scale short
yang digunakan adalah bulan. form (BSES-SF)
Breastfeeding Self-Efficacy
Scale (Short form) (BSES-
SF) dan kuesioner
Perception of Insufficient
Milk (PIM).
Analisis : Uji korelasi
dengan SPSS versi 24.0
7 The effect of Penelitian ini bertujuan Desain : Kuantitatif Efikasi diri menyusui pada Penelitian ini
social media- untuk mengetahui Teknik Sampling : dengan perempuan ditingkatkan menggunakan
based support pengaruh dukungan metode uji coba terkontrol melalui intervensi pengajaran teknik random
on breastfeeding menyusui melalui media secara acak. Skala Efikasi dan konseling berbasis media sampling sampel
self-efficacy: a sosial terhadap efikasi Diri Menyusui – Bentuk sosial. Para profesional penelitian ini
randomised diri menyusui pada Pendek (BSES-SF) layanan kesehatan harus adalah
controlled trial perempuan diberikan kepada kedua memanfaatkan media sosial suami/keluarga
(Uzunçakmak et kelompok segera. setelah untuk meningkatkan efikasi dan ibu yang
al., 2022) kelahiran dan pada 3 dan 6 diri perempuan dalam memiliki bayi
bulan pascapersalinan. menyusui dan mendorong kurang drai 6
Penelitian ini diselesaikan kesinambungan menyusui. bulan.
oleh 31 perempuan pada Pengumpulan
kelompok intervensi dan 37 data dengan
14

perempuan pada kelompok menggunakan


kontrol kuesioner
Pengumpulan Data : BreastFeeding Self
Kuesioner BSES-SF Efficacy scale short
Analisis : T Test dengan form (BSES-SF)
SPSS versi 15.0
8 Examining Tujuan dari penelitian ini Desain : Kualitatif dengan Pada tingkat interpersonal, Penelitian ini
supports and adalah untuk mengkaji desain grounded theory. media sosial, peer-to-peer, menggunakan
barriers to dukungan dan hambatan Teknik sampling : dengan dan keluarga diidentifikasi teknik random
breastfeeding menyusui di seluruh purposive sampling, 49 ibu sebagai dukungan dalam sampling sampel
through a socio- sistem lingkungan menyusui Pengumpulan pemberian ASI, namun penelitian ini
ecological lens: Data : wawancara semi- kurangnya dukungan keluarga adalah
a qualitative tersrtuktur juga diidentifikasi sebagai suami/keluarga
study Analisis : Analisis tematik hambatan. Di tingkat dan ibu yang
(Snyder et al., masyarakat, peserta terpecah memiliki bayi
2021) antara mengidentifikasi kurang drai 6
penerimaan budaya terhadap bulan.
menyusui sebagai pendukung Pengumpulan
atau penghalang. data dengan
menggunakan
kuesioner
BreastFeeding Self
Efficacy scale short
form (BSES-SF)
9 Breastfeeding North Untuk menginformasikan Desain : Kuantitatif dengan Daerah yang paling Penelitian ini
Support Carolina dan upaya penyuluhan untuk pendekatan studi membutuhkan sumber daya menggunakan
Resources,Breas Georgia mendukung pemberian observasional. dukungan menyusui teknik random
tfeeding ASI Teknik Sampling : termasuk NC Timur Laut, NC sampling sampel
15

Initiation, and Terdapat 19 informan yang Selatan, dan GA Barat Daya. penelitian ini
Infant Mortality dilakukan wawancara adalah
Rates in North mendalam. suami/keluarga
Carolina and Pengumpulan Data : dan ibu yang
Georgia Wawancara mendalam memiliki bayi
(Fogleman et Analisis : SPSS kurang drai 6
al., 2023) bulan.
Pengumpulan
data dengan
menggunakan
kuesioner
BreastFeeding Self
Efficacy scale short
form (BSES-SF)
10 The Influence of Amerika Untuk menyelidiki, Desain : Kualitatif dengan Menggali pertanyaan Penelitian ini
Social Networks melalui metode kualitatif, studi kasus. mengenai niat, inisiasi, menggunakan
and Norms on pengaruh jaringan sosial Teknik Sampling : kelanjutan, dan dukungan teknik random
Breastfeeding in ibu dan norma subyektif, Purposive sampling, 28 ibu menyusui terkait dengan sampling sampel
African baik di dalam maupun di berpartisipasi dalam jejaring sosial penelitian ini
American and luar jaringan ibu, kelompok fokus atau dan norma subjektif adalah
Caucasian sehubungan dengan wawancara individu. ditanyakan. Tema suami/keluarga
Mothers: A praktik menyusui. Pengambilan Data : dikembangkan secara dan ibu yang
Qualitative wawancara mendalam dan berulang dari data yang memiliki bayi
Study FGD dikodekan. kurang drai 6
(Carlin et al., Analisis : Analisi Tematik bulan.
2019) Pengumpulan
data dengan
menggunakan
16

kuesioner
BreastFeeding Self
Efficacy scale short
form (BSES-SF)

Berdasarkan tabel 1.1 terdapat jenis penelitian kualitatif dengan melakukan teknik wawancara kepada ibu menyusui.

Tujuan dan hasil penelitian berbeda dengan penelitian ini yang dengan quasi experiment non equivalent. Beberapa keaslian penelitian

juga melibatkan 2 kelompok ibu menyusui yakni ibu yang memiliki bayi 3 bulan dan 6 bulan, sedangkan penelitian yang akan

dilakukan dengan melibatkan ibu yang memiliki bayi kurang dari 6 bulan. Hasil dari penelitian terdahulu yakni efikasi diri menyusui

pada perempuan ditingkatkan melalui intervensi pengajaran dan konseling berbasis media sosial. Kebaharuan pada penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh KELOPA (Kelompok Pendukung ASI) terhadap efikasi diri dalam persiapan pemberian ASI

eksklusif. KELOPA yang merupakan suami, keluarga dan ibu yang memiliki bayi kurang dari 6 bulan.
17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab II berisi tentang tiga sub bab, yaitu tinjauan pustaka tentang : Konsep Dasar

ASI, Scopig Review dan Tinjauan Islam.

1. Landasan Teori

A. Konsep Dasar ASI

1) Defenisi ASI

ASI adalah makanan alami bagi anak yang selalu tersedia dan

aman bagi lingkungan serta diproduksi tanpa polusi, kemasan dan

limbah (Alyensi and Laila, 2019). ASI merupakan bentuk makanan

yang efektif untuk memenuhi nutrisi bayi selama 6 bulan pertama

kehidupan. ASI adalah gizi yang paling utama bagi bayi karena

memiliki zat kekebalan tubuh, kandungan protein dan lemak yang

tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pertumbungan dan

perkembangan bayi (Kemenkes RI, 2021). Berikut stadium ASI

berdasarkan waktunya (Kemenkes, 2022):

a) Kolostrum (ASI hari1-7)

Kolostrum merupakan susu pertama keluar, berbentuk cairan

kekuningan yang diproduksi beberapa hari setelah kelahiran dan

berbeda dengan ASI transisi dan ASI matur. Kolostrum

mengandung protein tinggi 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak

2,5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak.

Kandungan protein kolostrum lebih tinggi, sedangkan kandungan


18

laktosanya lebih rendah dibandingkan ASI matang. Selain itu,

kolostrum juga tinggi imunoglobulin A (IgA) sekretorik, laktoferin,

leukosit, serta faktor perkembangan seper faktor pertumbuhan

epidermal. Kolostrum juga dapat berfungsi sebagai pencahar yang

dapat membersihkan saluran pencernaan bayi baru lahir. Jumlah

kolostrum yang diproduksi ibu hanya sekitar 7,4 sendok teh atau

36,23 mL per hari. Pada hari pertama bayi, kapasitas perut bayi ≈

5-7 mL (atau sebesar kelereng kecil), pada hari kedua ≈ 12-13 mL,

dan pada hari kega ≈ 22- 27 mL (atau sebesar kelereng

besar/gundu). Karenanya, meskipun jumlah kolostrum sedikit tetapi

cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi baru lahir.

b) ASI masa transisi (ASI hari 7-14)

ASI ini merupakan transisi dari kolostrum ke ASI matur.

Kandungan protein makin menurun, namun kandungan lemak,

laktosa, vitamin larut air, dan volume ASI akan makin meningkat.

Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya menyusui yang

kemudian akan digantikan oleh ASI matur.

c) ASI Matur

ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-14

seterusnya dan komposisinya relatif konstan. ASI matur, dibedakan

menjadi dua, yaitu susu awal atau susu primer, dan susu akhir atau

susu sekunder. Susu awal adalah ASI yang keluar pada setiap awal

menyusui, sedangkan susu akhir adalah ASI yang keluar pada


19

setiap akhir menyusui. Susu awal, menyediakan pemenuhan

kebutuhan bayi akan air. Jika bayi memperoleh susu awal dalam

jumlah banyak, semua kebutuhan air akan terpenuhi Susu akhir

memiliki lebih banyak lemak daripada susu awal, menyebabkan

susu akhir kelihatan lebih putih dibandingkan dengan susu awal.

Lemak memberikan banyak energi; oleh karena itu bayi harus

diberi kesempatan menyusu lebih lama agar bisa memperoleh susu

akhir yang kaya lemak dengan maksimal. Komponen nutrisi ASI

berasal dari 3 sumber, beberapa nutrisi berasal dari sintesis di

laktosit, beberapa berasal dari makanan, dan beberapa dari bawaan

ibu.

2) Keunggulan ASI Eksklusif

ASI merupakan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan

pertama kehidupan tanpa memberikan tambahana apapun yang

bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan

berkembang. Beberapa contoh diantaranya, kolostrum (ASI pada hari

1-5) kaya protein, laktosa ASI sebagai sumber karbohidrat diserap

lebih baik dibanding yang terdapat di dalam susu formula (Kemenkes,

2022). Komponen- komponen ASI yang telah diketahui diantaranya

adalah Kolostrum, Protein, Lemak, Laktosa, Vitamin A, Zat Besi,

Taurin, Lactobacillus, Laktoferin dan Lisozim. ASI dapat mencegah

terjadinya anemia pada bayi karena mengandung zat besi yang dapat

diserap lebih baik daripad zat besi dari sumber lainnya sehingga bayi
20

tidak akan kekurangan nutrisi karena ASI mampu memenuhi

kebutuhan energi bayi sampai enam bulan pertama di masa eksklusif

menyusui. ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antiboti dan

substansi antiinfeksi yang sangat bermanfaat untuk perlindungan anak.

Antibodi yang ada pada ASI sangat penting untuk menghancurkan

segala macam jenis penyakit. Kolostrum juga membantu

penyempurnaan saluran pernapasan dan mencegah berbagai jenis

kuman masuk dalam tubuh (Ratnasari, 2019).

ASI mengandung Immunoglobulin A (Ig.A) yang dapat

melumpuhkan berbagai macam virus dalam pencernaan serta

menonaktifkan bakteri E.Coli yang dapat membahayakan kesahatan

bayi. Jumlah Ig.A ini dalam ASI enam bulan pertama sangat banyak.

ASI juga mengandung laktoferin, yaitu sejenis protein yang merupakan

komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

Selain itu, ASI juga mengandung lysosim, yakni enzim yang

melindungi bayi terhadap bakteri (E.Coli dan Salmonella) dan virus.

Jumlah lisosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

B. Scoping Review

1) Metode

Metode Scoping Review ini digunakan tinjauan pustaka.

Scoping review, sejenis sintesis pengetahuan, mengikuti pendekatan

sistematik untuk memetakan bukti pada suatu topik dan


21

mengidentifikasi konsep utama, teori, sumber, dan kesenjangan

pengetahuan (Tricco et al., 2018). Metode untuk menyusun scoping

review ini peneliti menggunakan acuan PRISMA-ScR karena

memiliki checklist penyusunan yang lengkap dan terperinci (Page et

al., 2021). Berikut membahas terkait identifikasi pertanyaan penelitian

dengan framework PEO (population, exposure dan outcome).

Tabel 2.1 Framework


P E O
(Population) (Exposure) (Outcomes/Theme)
Ibu yang memiliki Kelompok Pendukung Efikasi diri dalam
bayi di bawah 2 ASI Persiapan Pemberian
tahun ASI Eksklusif

Data charting (optional) sebagai upaya untuk pemilihan studi

yang memenuhi syarat. Tabel yang digunakan dapat merangkum

informasi yang relevan dan terperinci sesuai karakteristik studi

literatur serta menjelaskan hasilnya. Berdasarkan framework PEO

diatas maka pertanyaan scoping review peneliti adalah Bagaimana

Pengaruh Kelompok Pendukung ASI terhadap Efikasi Diri dalam

Persiapan Pemberian ASI Eksklusif ?


22

Records identified through


database search : Edditions records
identified through
PubMed : 266 other sources
Identification

Wiley : 1.722 (n = 2)
ScienceDirect : 286

Total : 2.274

Records after duplicates removed Records excluded (n = 198 )


(n = 198)
Screening

Records screened by titles and


Records excluded (n = 1598 )
abstracts
( n = 1.690 )

Records excluded
Eligibility

(n = 80 )
Full-text records assessed for
eligibility ( n = 92 ) (n=66)Wrong Outcomes
(n=12)Wrong
populations
Included

Records Included in Review


(n = 12)

Gambar 1. PRISMA -ScR Flow Chart (Page et al., 2020)


23

Tabel 2.2 Data Charting

No Judul/Penulis/Tahun Negara Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian


1 Investigating Predictors of Kanada Tujuan dari penelitian ini Kuantitatif dengan analisis Variabel berikut menjelaskan 41,2%
Prenatal Breastfeeding Self- adalah untuk Regresi linier berganda varian efikasi diri menyusui di antara
Efficacy (Corby et al., 2021) mengidentifikasi prediktor bertahap mengidentifikasi seluruh sampel: perasaan siap
efikasi diri menyusui pada prediktor efikasi diri menyusui. menghadapi persalinan dan kelahiran,
periode prenatal pada Sampel penelitian : 401 wanita jumlah anak, pengetahuan menyusui,
wanita primipara dan hamil Kanada pada trimester kecemasan, lamanya rencana
multipara. ketiga menyelesaikan survei memberikan ASI eksklusif,
online. pendapatan, rencana memberikan ASI
eksklusif, dan jenis penyedia layanan
kesehatan.
2 Determinants of breastfeeding China Penelitian ini bertujuan Kuantitatif dengan cross- Peserta melaporkan tingkat efikasi diri
self-efficacy among untuk mendeskripsikan sectional Sampel Penelitian : menyusui yang sedang, dengan skor
postpartum women in rural efikasi diri menyusui pada 787 wanita dalam periode 0–6 rata-rata item sebesar 3,50. Efikasi diri
China: A cross-sectional study ibu nifas di pedesaan bulan pascapersalinan di 80 terendah terdapat pada pemberian ASI
(Li et al., 2022) Tiongkok dan kota pedesaan Eksklusif, sikap Menyusui (β = 0.088,
mengidentifikasi faktor- P<0.001), dukungan keluarga
faktor penentu efikasi diri menyusui (β = 0.168, P<0.001), dan
menyusui menggunakan dukungan sosial dari orang terdekat (β
kerangka efikasi diri = 0.219, P<0.001). berhubungan
menyusui Dennis. positif dengan efikasi diri menyusui.
Masalah menyusui, termasuk kesulitan
dalam menyusui (β = -0.170, P<
0.001), tidak memproduksi cukup ASI
(β = -0.148, P< 0.001), dan ASI terlalu
lama dikeluarkan (β = -0.173, P<
24

0.001) berhubungan negatif dengan


efikasi diri menyusui
3 Breastfeeding self-efficacy in Brazil Untuk menganalisis Sebuah studi longitudinal dan Terdapat hubungan antara agama
adult women and its hubungan efikasi diri ibu prospektif yang dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif pada
relationship with exclusive dalam menyusui dengan dengan 224 wanita. Kuesioner 30 dan 60 hari pasca melahirkan, serta
maternal breastfeeding variabel sosiodemografi, sosiodemografi, Skala Efikasi pendampingan perawatan bayi dan
(Monteiro et al., 2020) obstetri, dan neonatal; Diri Menyusui – Bentuk pemberian ASI eksklusif pada 60 hari.
antara durasi pemberian Singkat, dan kuesioner tentang
ASI eksklusif dengan menyusui dan pemberian
variabel sosiodemografi; makanan pada anak digunakan
dan antara efikasi diri untuk mengumpulkan data. Uji
menyusui dengan lama eksak Fisher dan uji koefisien
pemberian ASI eksklusif korelasi Pearson digunakan
pada interval 30, 60, dan untuk analisis.
180 hari pasca melahirkan.
4 Husbands’ participation in Irian Penelitian ini bertujuan Kuantitatif dengan desain uji skor rata-rata efikasi diri menyusui
prenatal care and breastfeeding untuk menguji pengaruh coba single blind. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol
self-efficacy in Iranian women: partisipasi suami terhadap penelitian adalah 66 ibu hamil setelah intervensi masing-masing
A randomized clinical trial efikasi diri menyusui pada adalah 50,36±8,65 dan 44,12±10,41,
(Rabiepoor et al., 2019) masa nifas. yang menunjukkan perbedaan yang
signifikan secara statistik (p=0,017).
5 Effect of antenatal educational Turki Untuk menguji pengaruh Kuantitatif dengan semi- Efikasi diri menyusui dan skor
intervention on maternal intervensi edukasi experimental. Sebanyak 80 ibu LATCH lebih tinggi pada kelompok
breastfeeding self-efficacy and menyusui yang diberikan hamil yang memenuhi kriteria intervensi dibandingkan kelompok
breastfeeding success: a quasi- pada masa antenatal penelitian secara acak dimasukkan kontrol. Keberhasilan menyusui
ke dalam kelompok intervensi (n =
experimental study (Öztürk et terhadap LATCH dan skor ditemukan meningkat seiring dengan
40) atau kontrol (n = 40).
al., 2022) efikasi diri menyusui meningkatnya persepsi efikasi diri ibu
menyusui.
25

6 Perceptions of Mothers about Spanyol Tujuannya adalah untuk Kualitatif Temuan penelitian ini menunjukkan
Support and Self-Efficacy in mengetahui keyakinan dan Sampel penelitian : 22 kompleksitas yang ada pada inisiasi
Breastfeeding: A Qualitative harapan ibu mengenai perempuan berpartisipasi, dan penetapan menyusui, serta adanya
Study (Gálvez-Adalia et al., pemberian ASI untuk sebelas dari lingkungan beberapa faktor sosial yang
mengetahui persepsinya
2022) perkotaan dan sebelas dari melingkupi momen tersebut. Penting
efikasi diri mereka dan
pengaruhnya terhadap
lingkungan pedesaan. untuk menyoroti pengetahuan luas
pengelolaan pemberian tentang pentingnya menyusui. Di
makan bayi mereka Spanyol pada tahun 2022, perempuan
yang berafiliasi dengan rezim pekerja
mandiri berjumlah 36,2% dari total
2.027.994 perempuan, serta tidak
dapat memahami mekanisme
menyusui di tempat kerja. Lebih jauh
lagi, hal ini menunjukkan pentingnya
dan referensi perawat dan bidan dalam
proses tersebut baik secara positif
maupun negatif, dan peran kebijakan
negara mengenai maternitas.
7 Effect Of Group Counseling Iran Untuk mengetahui Kuantitatif Temuan menunjukkan bahwa rata-rata
On Breastfeeding Self-Efficacy pengaruh konseling Sampel Penelitian : Sebanyak usia pasangan adalah 24,8 ±4,9 pada
Among Nulliparous Women kelompok terhadap efikasi 136 wanita nulipara yang kelompok eksperimen dan 23,8 ±4,8
Attending To Health Centers In diri menyusui pada wanita berobat ke puskesmas di pada kelompok kontrol, dan rata-rata
Hamadan, Iran (Rabiepoor et nulipara di Kota Hamadan Hamadan, Iran pada tahun usia pasangan pada kelompok
al., 2019) Iran. 2017 yang mendapat skor eksperimen dan kontrol masing-
efikasi diri minimal dibagi masing adalah 29,2 ±4,8 dan 27,5
secara acak menjadi dua ±3,7. Sebagian besar subjek pada
kelompok eksperimen dan kelompok eksperimen (73,5%)
kontrol (n = 68). memiliki efikasi diri sedang sebelum
26

intervensi dan hanya 20,6% subjek


yang memiliki efikasi diri tinggi atau
baik. Pada akhir penelitian, 50%
peserta memperoleh efikasi diri rata-
rata dan 50% memperoleh efikasi diri
tinggi.
8 Breastfeeding Attitudes , Amerika Untuk menguji hubungan Kuantitatif dengan analisis Terdapat 33,3% di antaranya adalah
Norms , Self- Efficacy , Social antara variabel eksternal regresi logistic saudara kandung dan 26,7% tercatat
Support Network and (jaringan dukungan sosial sebagai agen (WIC dan BIH
Community Resources of dan sumber daya teridentifikasi). Dukungan lain yang
African American , Low- komunitas) dan variabel dicatat adalah teman dan anggota
income , Emerging Adult penjelas (sikap, norma, keluarga lainnya (Bibi, Sepupu,
Women , Pregnant for the First dan persepsi efikasi diri) Keponakan) sebanyak 20%.
Time (Fogleman et al., 2023) serta niat untuk menyusui,
pada AA, pertama kali,
berpendapatan rendah, dan
orang dewasa baru. wanita
hamil.
9 Effect of peer support on Iran Untuk mengetahui Kuantitatif Rata-rata skor efikasi diri menyusui
breastfeeding self-efficacy in pengaruh dukungan sebaya Sampel penelitian : 240 wanita pada akhir minggu ke 12 setelah
ilamian primiparous women: A terhadap efikasi diri primipara dibagi secara acak melahirkan adalah 141,11 ± 93,4 pada
single-blind randomized menyusui pada ibu menjadi kelompok eksperimen kelompok eksperimen dibandingkan
clinical trial (Chehreh et al., primipara. dan kontrol. 114,40 ± 60,16 pada kelompok
2021) kontrol. Kemudian, kedua kelompok
memiliki perbedaan yang signifikan
secara statistik ( P = 0,001). Selain itu,
pemberian ASI eksklusif pada
kelompok eksperimen lebih tinggi
27

dibandingkan kelompok kontrol ( P =


0,001).
10 Knowledge, Intention, and Taiwan Tujuan dari penelitian ini Penelitian longitudinal dengan Ibu memiliki tingkat niat menyusui
Self-Efficacy Associated with adalah untuk (1) menilai desain studi pretest dan prenatal yang lebih tinggi mempunyai
Breastfeeding: Impact of These niat ibu untuk menyusui posttest. Kriteria inklusi adalah kemungkinan lebih besar untuk
Factors on Breastfeeding serta pengetahuan dan sebagai berikut: (1) usia 20 menyusui selama mereka dirawat di
during Postpartum Hospital efikasi diri mengenai tahun ke atas, (2) kehamilan rumah sakit.
Stays in Taiwanese Women menyusui setelah antara 30 dan 34 minggu
(Wu et al., 2021) melahirkan, dan (2) kehamilan dengan pemeriksaan
mengidentifikasi faktor- antepartum rutin di bagian
faktor yang berhubungan rawat jalan, (3) kemampuan
dengan pemberian ASI berkomunikasi dalam bahasa
pasca melahirkan selama Mandarin atau Taiwan, (4)
ibu dirawat di rumah sakit. kemampuan untuk
berpartisipasi dalam penelitian
ini dan mengisi kuesioner.
11 The Influence of Social Amerika Untuk menyelidiki, Desain : Kualitatif dengan Menggali pertanyaan mengenai niat,
Networks and Norms on melalui metode kualitatif, studi kasus. Teknik Sampling : inisiasi, kelanjutan, dan dukungan
Breastfeeding in African pengaruh jaringan sosial Purposive sampling, 28 ibu menyusui terkait dengan jejaring
American and Caucasian ibu dan norma subyektif, berpartisipasi dalam kelompok sosial
Mothers: A Qualitative Study baik di dalam maupun di fokus atau wawancara dan norma subjektif ditanyakan. Tema
(Carlin et al., 2019) luar jaringan ibu, individu. dikembangkan secara berulang dari
sehubungan dengan Pengambilan Data : wawancara data yang dikodekan.
praktik menyusui. mendalam dan FGD
Analisis : Analisi Tematik

12 Effect of Short Course on the Indonesia Tujuan dari penelitian ini Desain : Kuantitaitf dengan Hasil uji Wilcoxson Match Paired
Knowledge and Practice of adalah untuk menganalisis quasi-experimental. Teknik menunjukkan adanya perbedaan
28

Housewives Peer Group pengaruh kursus singkat Sampling : purposive random pengetahuan (P < 0,05) dan praktik (P
Activists as Assistance to terhadap pengetahuan dan sampling, 37 aktivis Kelompok < 0,05) para aktivis Kelompok Sebaya
Lactating Mothers in praktik penggiat Sebaya Ibu Rumah Tangga. Ibu Rumah Tangga sebelum dan
Providing Exclusive Kelompok Sebaya Ibu Intervensi yang diberikan sesudah mengikuti kursus singkat
Breastfeeding Rumah Tangga sebagai berupa kursus singkat yang mengenai ASI eksklusif dan
(Nugraheni et al., 2022) pendampingan ibu diikuti oleh kelompok, dan manajemen laktasi. Pada akhir
menyusui dalam post-test dinilai 1 bulan setelah penelitian, pengetahuan dan praktik
memberikan ASI melakukan pre-test. aktivis Kelompok Sebaya Ibu Rumah
Eksklusif. Pengumpulan data : dengan pre Tangga meningkat masing-masing
dan post dengan sebesar 4,21 poin dan 3,73 poin.
Analisis : uji Wilcoxson
dengan SPSS
2) Hasil Sintesis

Proses pencarian artikel menggunakan kata kunci ((support group)

AND ((breastfeeding) OR (exclusive breastfeeding))) AND ((efficacy) OR

(self efficacy)). Peneliti menggunakan 3 database yaitu PubMed,

Sciencedirect dan Wiley. Hasil penelusuran dari tiga database memperoleh

2.274 dari PubMed 266 artikel, Sciencedirect 286 dan Wiley 1.722 artikel.

Selanjutnya semua artikel disaring berdasarkan judul dan abstrak yang

berkaitan dengan kelompok pendukung ASI terhadap efikasi diri dalam

persiapan pemberian ASI eksklusif. Terdapat 1.690 artikel yang tidak relevan

dan 522 artikel dilakukan skrining sesuai kriteria inklusi. Hasil skrining

menemukan 10 artikel yang relevan dan memenuhi kriteria. Diagram alur

prisma digunakan untuk dapat meningkatkan kualitas mengenai kondisi

pengetahuan pada suatu bidang, sedangkan menjadi dasar pelaporan tinjauan

dari peneliti lainnya (Tricco et al., 2018).

3) Synthesis of Result

Proses penelusuran artikel scoping review peneliti menggunakan 3 database

yaitu PubMed, Sciencedirect dan Wiley. Hasil penelusuran dari tiga database

memperoleh 2.274 dari PubMed 266 artikel, Sciencedirect 286 dan Wiley

1.722 artikel. Selanjutnya jurnal akan diimport ke Mendeley. Terdapat

duplikat 37 artikel. Terdapat 1.690 artikel yang tidak relevan dan 522 artikel

dan setelah diskrining sisa 10 artikel yang dikatakan relevan.

29
30

4) Result of Individual Sources of Evidence

Pada item results of individual sources of evidence ini menyajikan data yang

relevan dengan membuat bagan yang menghubungkan dengan pertanyaan dan

tujuan studi literature scoping review. Pada tahap ini peneliti

mengelompokkan hasil temuan dari 10 artikel dalam bentuk tema kemudian

dipaparkan hasil dari tema-tema yang sudah dikelompokkan.

Tabel 2.3 Maping Tema

No Tema Subtema Artikel


1 ASI a. Defenisi ASI [A1],[A2],[A3],
b. Manfaat ASI [A4], [A5],
[A6], [A7],
[A8], [A9],
[A10]
2 Kelompok a. Anggota Kelompok [A1],[A2],[A3],
Pendukung Pendukung ASI [A4], [A5],
ASI 1. Tenaga Kesehatan [A6], [A7],
2. Keluarga [A8], [A9],
3. Teman Sebaya [A10], [A11],
b. Lamanya waktu Pelaksanaan [A12]
Intervensi
3 Efikasi Diri a. Faktor-faktor yang [A1],[A2],[A3],
mempengaruhi Efikasi Diri [A4], [A5],
1. Aspek SosioDemografis [A6], [A7],
2. Pengalaman penguasaan [A8], [A9],
aktif [A10], [A11],
3. Persuasi verbal [A12]
4. Paritas
5. Kelas prenatal
b. Pengukuran Efikasi Diri

5) Synthesis of Evidence

Pada item Synthesis or Results ini menyajikan rangkuman serta

pembahasan mendalam tentang tinjauan studi literatur sesuai dengan tujuan


31

utama scoping review. Berikut pembahasan yang ditemukan dalam

penyusunan scoping review

1. ASI

a. Defenisi ASI

Berdasarkan artikel [A12] mengatakan bahwa kegagalan praktik

pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa hal, antara lain

pemberian air tawar secara dini atau susu formula pada hari pertama

setelah bayi lahir atau sebelum pemberian makanan pendamping ASI.

Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia antara lain disebabkan

oleh rendahnya pengetahuan ibu akan pentingnya ASI bagi bayi,

pemberian ASI prematur, meningkatnya promosi susu formula untuk bayi,

dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar serta praktisi kesehatan

(Nugraheni et al., 2022).

b. Manfaat ASI

Berdasarkan artikel [A3] mengatakan bahwa ASI telah terbukti

sebagai nutrisi terbaik bagi bayi yang memiliki banyak manfaat, antara

lain terkait dengan peningkatan imunitas, kognisi yang lebih tinggi, dan

risiko kematian bayi yang lebih rendah, termasuk sindrom kematian bayi

mendadak(Carlin et al., 2019). Artikel [A2] pemberian ASI eksklusif

sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu yang dimana ibu mulai menyusui

dalam waktu satu jam setelah kelahiran dan pemberian ASI eksklusif

selama enam bulan pertama kehidupannya dapat , dan mempertahankan

pemberian ASI selama dua tahun pertama kehidupannya (Li et al., 2022).
32

Artikel [A12] bahwa pemberian ASI memberikan manfaat jangka

pendek dan jangka panjang, tidak hanya terkait dengan status kesehatan

tetapi juga ekonomi dan lingkungan bagi anak, perempuan, dan

masyarakat (Nugraheni et al., 2022).

2. Kelompok Pendukung ASI

Kesiapan seorang ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada

bayinya dapat dipengaruhi dari berbagai arah baik dari keluarga, tenaga

kesehatan, ataupun peer support (dukungan sebaya) dalam komunitas ibu

menyusui yang menyelesaikan permasalahan ibu selama pemberian ASI

(Kaparang et al., 2021). Kelompok Pendukung ASI adalah sekumpulan orang

yang mampu memberikan dukungan ataupun pengaruh kepada ibu untuk

persiapan pemberian ASI.

a. Anggota Kelompok Pendukung ASI

1) Tenaga Kesehatan

Pendukung Kelompok ASI yakni dukungan dari tenaga

kesehatan sebagai pemberi edukasi terkait ASI Eksklusif [A3].

Profesional kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan bidanmemiliki

kewenangan dalam memberikan edukasi terkait peningkatan efikasi

diri terhadap persiapan ASI Eksklusif [A5]. Peran perawat dan bidan

dalam mendukung persepsi mereka tentang efikasi diri. Sering sekali

ibu meminta bantuan perawat dan bidan mengenai masalah dan

keraguan mengenai menyusui [A6]. Pentingnya mengadakan

pertemuan kelompok pendukung dilaksanakan dalam suasana tenang,


33

nyaman, saling mempercayai dan menghargai. Melalui pertemuan-

pertemuan tersebut, peserta sebuah kelompok pendukung dapat saling

memberi dan menerima dukungan, baik berupa dukungan teknis,

moral maupun emosional, untuk sukses dalam mencapai tujuan

bersama. Kelompok pendukung ASI ini juga mempengaruhi

kesejahteraan ibu dan anak. Pentingnya dilakukan pemberdayaan pada

kelompok pendukung ASI untuk meningkatkan pengetahuan dan

mendukung ibu dalam persiapan pemberian ASI Eksklusif.

Kelompok Pendukung ASI dapat memberikan pengaruh

yang cukup efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri ibu

hamil agar memberikan ASI kepada bayinya, ibu yang telah

berhasil dalam memberikan ASI Eksklusif dapat memberi dukungan

dan membagikan pengalamannya kepada ibu hamil (Kaparang et al.,

2021). Berikut strategi pembentukan kelompok pendukung ASI di

Puskesmas:

1. Pengkajian data-data yang akan di jadikan kelompok pendukung

ASI seperti kader, suami/keluarga, ibu hamil trimester III dan ibu

yang telah berhasil ASI Eksklusif.

2. Pengurusan ijin pemberdayaan pada kelompok pendukung ASI di

Puskesmas

3. Pelaksanaan di Puskesmas yang dibagi menjadi 2 kelompok serta

diberikan pre test sebelum penyampaian materi


34

4. Pemberian materi terkait persiapan dan ASI Eksklusif dan post

test

5. Evaluasi kelompok pendukung ASI dan niat ibu dalam persiapan

pemberian ASI Eksklusif

2) Keluarga

Efikasi sangat dipengaruhi oleh adanya dukungan suami selama masa

perawatan [A4]. Dukungan sosial, khususnya pada kelompok ibu dan

orang tua akan mempengaruhi kelanjutan pemberian ASI Eksklusif

[A6]. Pendapatan suami mampu memberikan dukungan ibu dalam

pemenuhan nutrisi dan kebutuhan ibu dalam menyusui [A4].

3) Teman Sebaya

Teman sebaya merupakan kelompok pendukung ASI yang membantu

membimbing ibu ketika ibu tidak mampu melakukan teknik menyusui

yang baik dan benar. Dan apabila ibu tidak diberikan dukungan maka

berisiko mengalami perasaan frustasi dan rasa bersalah yang mungkin

berhubungan dengan depresi dan kecemasan [A6]. Pada artikel [A12]

melibatkan 37 aktivis Kelompok Sebaya Ibu Rumah Tangga (dengan

kriteria inklusi minimal tamatan SMP dan mampu berkomunikasi

dengan baik) (Nugraheni et al., 2022).

b. Lamanya waktu Pelaksanaan Intervensi

Berdasarkan artikal [A11] melakukan wawancara kelompok berdurasi

rata-rata 2 jam, dan wawancara individu berdurasi rata-rata 90 menit.

Wajib memberikan pada setiap kelompok fokus dan peserta wawancara


35

individu menerima reward berupa upah (Carlin et al., 2019). Pada artikel

[A12] melibatkan 37 aktivis Kelompok Sebaya Ibu Rumah Tangga

(dengan kriteria inklusi minimal tamatan SMP dan mampu berkomunikasi

dengan baik) untuk melakukan pendampingan secara mandiri yang

selanjutnya pendampingan kepada ibu menyusui selama 1 bulan, yang

mana selama itu dilakukan edukasi mengenai ASI Eksklusif dan

manajemen laktasi terkait upaya peningkatan ASI Eksklusif (Nugraheni et

al., 2022).

3. Efikasi Diri

Self efficacy pada Ibu menyusui merupakan kepercayaan diri atau keyakinan

yang dimiliki oleh ibu untuk menyusui dan menjadi predictor dalam

pemberian ASI Ekslusif pada bayinya [A1]. Efikasi diri Ibu yang menyusui

menganggap bahwa menyusui akan menjadi pilihan pertama bagi bayi kurang

dari 6 bulan [A6]

Berdasarkan hasil pemetaan artikel ditemukan beberapa faktor-faktor yang

mempengatuhi efikasi diri.

a. Faktor-faktor yang memperngaruhi Efikasi Diri

1) Aspek Sosio-Demografis

Efikasi diri dalam menyusui dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan, usia ibu, pendapatan, pekerjaan dan status perkawinan

[A1,A2,A3,A4,A5,A6]. Teori efikasi diri menurut Bandura (1982)

merupakan tingkat keyakinan seseorang terhadap kemampuan diri

sendiri untuk melakukan dan menyelesaikan suatu tugas serta


36

tanggung jawab dengan baik dan berhasil. Menurut teori efikasi diri

Bandura (1977) adalah suatu ekspektasi individu terhadap efikasi

bersifat spesifik pada tugas dan berdasarkan pada empat sumber

informasi: pengalaman penguasaan aktif, pengalaman perwakilan,

persuasi verbal, dan keadaan fisiologis atau afektif. Tingkat

Pengetahuan ibu tentang menyusui menghasilkan harapan mereka

terhadap proses tersebut, dan melanjutkan proses keberhasilan ASI

Eksklusif (Gálvez-Adalia et al., 2022).

2) Pengalaman penguasaan aktif

Merupakan persepsi keberhasilan atau kegagalan pengalaman

masa lalu dan pemikiran yang memiliki pengaruh paling kuat

terhadap efikasi diri. Efikasi diri dikaitkan dengan jenis persalinan

dan komplikasi pada masa nifas [A2,A3]. Keberhasilan yang

berulang dapat mengembangkan ekspektasi kemanjuran yang kuat,

sehingga mengurangi dampak negatif dari kegagalan yang terjadi

sesekali. Informasi pengalaman perwakilan berasal dari pengamatan

perilaku orang lain. Menyaksikan orang lain melakukan tugas tanpa

konsekuensi negatif dapat meningkatkan keyakinan seseorang bahwa

mereka dapat melakukan tugas serupa dengan keberhasilan yang

sama (Macafee and Comeau, 2020). Efikasi diri merupakan variabel

yang mudah diakses dan dapat berubah, melalui pedoman dan

rangsangan yang memperkuat aspek internal (motivasi pribadi) dan

eksternal (teknis) dalam menyusui (Monteiro et al., 2020).


37

3) Persuasi verbal

Mengacu pada umpan balik dari orang lain, dimana penguatan

positif dan kritik negatif dapat meningkatkan atau menurunkan ekspektasi

kemanjuran. Tingginya tingkat efikasi diri dalam menyusu selama masa

nifas menunjukkan pentingnya persuasi verbal yakni mencerminkan

tingginya dukungan tenaga kesehatan selama perawatan di rumah sakit

[A3]. Efikasi diri menyusui, yang menyatakan bahwa efikasi diri ibu

membaik ketika dia menerima dorongan verbal dari orang-orang yang

penting baginya [A5]. Meskipun keyakinan akan kemanjuran yang

didasarkan pada persuasi verbal lebih lemah dibandingkan keyakinan yang

didasarkan pada pengalaman pribadi, umpan balik verbal dapat

meyakinkan orang bahwa mereka mampu menguasai situasi sulit ketika

berpartisipasi dalam kondisi yang memfasilitasi kinerja yang efektif.

4) Paritas

Terdapat perbedaan prediktor efikasi diri menyusui tergantung pada paritas

ibu yakni efikasi diri sangat berbeda antara ibu primipara (ibu yang

pertama kali melahirkan) dan multipara (ibu sudah melahirkan lebih dari 1

kali) hal ini disebabkan kerena adanya pengalaman serta dukungan teman

sebaya [A1].

b. Pengukuran Intervensi Efikasi Diri

Berdasarkan [A1], [A3] terdapat hubungan yang signifikan antara

kehadiran ibu dalam kelas prenatal dengan efikasi diri ibu dalam

menyusui. Artikel [A2] juga menyediakan kelas prental yang juga diikuti
38

oleh tenaga kesehatan dan juga memberikan kuesioner pada ibu tentang

pengukur skala efikasi diri (BSES-SF), penilaian pengetahuan ibu tentang

menyusui (BFKQ-SF) dan juga penilaian terhadap sikap ibu dalam

menyusui dengan Feeding Attitude Scale (IIFAS). Dalam kelas prenatal

ini juga diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI oleh tenaga

kesehatan. Semakin seringnya ibu melakukan konsultasi prenatal akan

meningkatkan efikasi diri ibu dalam memberikan ASI [A3]. Pengaruh

pendidikan menyusui yang diberikan pada masa antenatal terhadap efikasi

diri menyusui ibu dan keberhasilan menyusui dievaluasi pada minggu

pertama pascapersalinan [A5].

C. Tinjauan Islam

Dalam Q.S Al Baqarah: 233, memiliki makna untuk memberikan ASI dan

kebutuhan kepada anak, yaitu “ Para ibu hendaklah menyusukan anak-

anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan

penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu

dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar

kesanggupannya. Janganlan seorang ibu menderita kesengsaraan karena

anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban

demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan

kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.

Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.


39

Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat

apa yang kamu kerjakan”


40

D. Kerangka Teori

Persiapan Pemberian ASI Eksklusif

Faktor-faktor yang berhubungan


dengan perilaku pemberian ASI
Eksklusif

`
Kelompok Pendukung ASI Efikasi Diri

Pengalaman Ibu :
1. Usia Faktor-faktor yang a. Jenis persalinan
1. Ibu memiliki anak < 6 2. Pendidikan mempengaruhi Efikasi b. Komplikasi pada masa
bulan 3. Pendapatan Diri nifas
2. Suami 4. Pekerjaan Persuasi Verbal
3. Keluarga
Aspel Internal

Aspel Eksternal
Perubahan Perilaku Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif

Gambar 2.1 Kerangka Teori Bandura (1977) di modifikasi (Kaparang et al., 2021; Macafee and Comeau, 2020)
41

E. Kerangka Konsep

Variabel Indenpenden Variabel Denpenden


Kelompok Pendukung ASI Efikasi Diri

Variabel Pengganggu
Usia
Pendidikan
Pendapatan
Pekerjaan

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

F. Hipotesis
Ada pengaruh kelompok pendukung ASI pada persiapan pemberian ASI

Eksklusif.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment non equivalent

pendekatan kuantitatif dan dengan rancangan pretest-posttest control group

design (Bruce, Pope and Stanistreet, 2018). Metode ini digunakan untuk

menilai atau mengetahui efektivitas kelompok pendukung ASI dalam efikasi

diri terhadap persiapan ASI eksklusif. Pada desain ini responden penelitian

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok

kontrol, menggunakan kuesioner kemudian Kelompok intervensi diberikan

perlakuan dukungan KP-ASI eksklusif sedangkan kelompok kontrol

diberikan perlakuan pemberian leaflet tentang ASI eksklusif. Rancangan

non equivalent control group digunakan untuk evaluasi program pendidikan

kesehatan atau pelatihan lainnya serta pengelompokan anggota sampel pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random

atau acak.

Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Eksperimen O1 X O2

Kelompok Kontrol O1’ O2’

Tabel 3.1 Pengelompokan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Keterangan :
43

O1 : Nilai pretest efikasi diri terhadap persiapan pemberian ASI Eksklusif pada

kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan dukungan KP-ASI

eksklusif

O2 : Nilai posttest pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan

dukungan KP-ASI eksklusif

O1 : Nilai pretest pada kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan

pemberian leaflet tentang ASI eksklusif

O2 : Nilai posttest pada kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan leaflet

tentang ASI eksklusif

X : Perlakuan pemberian leaflet tentang ASI eksklusif

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok pendukung ASI

Eksklusif di Puskesmas Balai Agung Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok pendukung ASI

Eksklusif di Puskesmas Balai Agung Kabupaten Musi Banyuasin. Kriteria

inklusi dan eksklusi dari responden dalam penelitian ini:

a) Kriteria Inklusi

1) Suami atau keluarga dari ibu yang mempunyai bayi <6 bulan

2) Ibu yang masih memberikan ASI dan yang mempunyai bayi usia

kurang dari 6 bulan.

b) Kriteria Eksklusi
44

Ibu nifas yang telah memberikan susu formula

3. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan jenis random sampling. Teknik simple

random sampling mengambil sampel secara acak. Setiap anggota populasi

memiliki kesempatan atau kemungkinan untuk dipilih menjadi sampel.

Penelitian eksperimen yang sederhana maka jumlah sampel antara 10 – 20

responden (Creswell, 2019). Jumlah sempel dalam penelitian ini yaitu 60

terdapat 30 pada kelompok kontrol dan 30 pada kelompok intervensi.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Balai Agung Kabupaten

Musi Banyuasin.

2. Waktu

Lingkup waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari

penyusunan proposal sampai dengan tesis, yaitu dari bulan November

2023 sampai Agustus 2024.

D. Variabel penelitian

1. Variabel Independent

Kelompok pendukung ASI

2. Variabel dependent

Efikasi diri terhadap persiapan pemberian ASI Eksklusif

3. Variabel confounding
45

Variabel pengganggu seperti usia, pendidikan, pekerjaan,dan pendapatan

akan dikendalikan melalui uji multivariat.


46

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori Skala


1 Variabel Independent / Variabel Bebas

Kelompok pendukung Pemberdayaan masyarakat yang Diberi/tidak diberi leaflet - Kelompok kontrol mendaptkan Nominal
ASI menjembatani para ibu untuk mendapatkan laktasi, diberi/tidak diberikan informasi kesehatan melalui
informasi serta proses belajar aktif tentang dukungan KP-ASI. leaflet
memberikan ASI yang tepat dan benar, serta - Kelompok intervensi
memberikan motivasi dan dukungan mendapatkan perlakuan
psikologis kepada ibu dan keluarganya dukungan KP-ASI
sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada
ibu menyusui (Yuniyanti, 2017).
2 Variabel dependent / Variabel Terikat
Efikasi diri terhadap Kesadaran dan upaya yang dilakukan ibu dan Kuesioner Hasil ukur dari seluruh jawaban Interval
persiapan pemberian keluarga untuk menunjang keberhasilan adalah menggunakan rerata dari total
ASI Eksklusif menyusui. Dalam penatalaksanaannya dapat jawaban responden
dimulai pada masa kehamilan, segera setelah
persalinan dan pada masa menyusui
(Sambuco, 2018).
3 Variabel Pengganggu confounding
Usia Usia ibu berdasarkan dari Kartu Tanda Lembar pengumpulan data 1 = tidak beresiko (20 – 35 tahun) Ordinal
Penduduk (KTP). 2 = resiko (< 20 tahun dan > 35
tahun)
Pendidikan Pendidikan formal terakhir dan dinyatakan Lembar pengumpulan data 1 = Dasar (Lulus SD dan SMP) Ordinal
lulus 2 = Menengah (SMA dan SMK)
3 = Tinggi (Lulus perguruan tinggi)
pekerjaan Setiap orang yang bekerja dengan menerima Lembar pengumpulan data 1 = Tidak bekerja (ibu rumah Nominal
47

upah tangga/IRT dan pengangguran)


2 = Bekerja (buruh, petani, swasta,
wiraswasta dan PNS)
Pendapatan Penghasilan yang didapatkan keluarga Lembar pengumpulan data 1 = Dibawah UMR Nominal
setiap bulannya 2 = Diatas UMR
48

F. Alat Dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat Pengumpulan Data

a. Kuisioner

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat instrumen. Jenis

kuesioner yang digunakan secara tertutup (teori) kuesioner tentang

kelompok pendukung asi dalam persiapan pemberian asi eksklusif.

rencana kuisioner dalam penelitian ini akan dibuat oleh peneliti dengan

mengacu pada tinjauan pusaka dan akan dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dalam beberapa pertanyaan kepada responden. Kuesioner

BreastFeeding Self Efficacy scale short form, Kuesioner BSES-SF

diadopsi dari Dennis & Faux 1999, yang sudah dialih bahasakan,

menggunakan skala likert terdiri dari 14 pertanyaan berbentuk skala

Likert. 9 pertanyaan untuk dimensi teknik yakni pertanyaan

1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 5 pertanyaan untuk dimensi interpersonal yakni

10,11,12,13,14. Berupa pertanyaan positif. 1: tidak percaya diri, 2: tidak

terlalu percaya diri, 3: Kadang-kadang percaya diri, 4: Percaya diri, 5:

Sangat percaya diri. instrument ini digunakan untuk mengukur tingkat

kepercayaan diri ibu dalam menyusui.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner

secara langsung kepada responden. Jenis data yang digunakan yaitu data

primer dan sekunder.


49

a. Data primer

Data primer diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada

responden secara langsung dan ditunggui hingga selesai pengisian

kuisioner, dalam proses pengumpulan data ini peneliti akan melakukan

sendiri pada ibu yang sedang menyusui dan kelompok pendukung ASI.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

dokumentasi yang didapatkan dari Puskesmas Balai Agung Kabupaten

Musi Banyuasin. Data sekunder meliputi jumlah ibu mneyusui yang

mempunyai bayi usia <6 bulan.

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan data suatu instrument. Sedangkan reabilitas

adalah kesamaan pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan

hidup tadi diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Sürücü and

Maslakçi, 2020). Dalam instrument penelitian ini uji validitas akan

dilakukan di salah satu desa di Wilayah Kerja Balai Agung Kabupaten

Musi Banyuasin dan yang memiliki karakteristik yang sama dengan

responden pendelitian. Variabel peneliti dikatakan valid apabila nilai (r

hitung) 2 (r table) atau p value < 0,5 maka sudah tepat dan dapat

digunakan untuk penelitian.


50

2. Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Ujil reliabilitas adalah untuk mengukur kestabilan untuk pengukuran dan

suatu alat dianggap reliabel jika menggunakan nilai yang sama secara

berulang-ulang. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik

Cronbach’s Alpha, Suatu konstruksi dikatakan reliabel jika memiliki nilai

alpha Cronbach r ˃ 0,6 (Elisanti and Ardianto, 2019).

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

a. Editing

Merupakan upaya memeriksa kembali kebenaran data yang telah

diperoleh atau dikumpulkan. Peneliti memeriksa data yang telah

dikumpulkan dari kuesioner.

b. Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Pada penelitian ini dengan koding.

c. Scoring

Merupakan kegiatan pemberian nilai yang berupa angka pada jawaban

pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam

pengujian hipotesis
51

d. Entry

Entry merupakan data yang telah diedit dan dinilai dengan

menggunakan komputer

e. Cleaning

Cleaning yaitu membersihkan data atau melakukan pengecekkan

kembali data yang sudah di entry apakah terdapat kesalahan atau tidak

f. Tabulating

Tabulasi adalah mengelompokkan data kedalam suatu tabel tertentu

menurut sifat-sifat yang telah dimiliki. Dalam penelitian ini setelah

dilakukan pengkodean, kemudian data dimasukan kedala tabel sesuai

dengan hasil penelitian berdasarkan variabel dependen dan independent

2. Analisisi Data

Analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul.

a) Analisis Univariat

Nilai persentase yang diperoleh dimasukkan kedalam kriteria

dengan menggunakan sistem komputerisasi. Persentase atau proporsi

akan menjadi frekuensi relatif jika data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data kuantitatif maka digunakan analisis data

menggunakan distribusi frekuensi yang dirumuskan sebagai berikut :

P = ( F/n )x 100%

Keterangan:

P = presentase hasil
52

F = jumlah sampel untuk kategorik

n = jumlah total sampel (Creswell, 2019).

b) Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menentukan perbedaan variabel

independent terhadap variabel dependen menggunakan uji independent t

test uji paired t test.

Dengan penjabaran berikut:

a. Jika p-value ≤ α (0,05) berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang

artinya terdapat perbedaan antara variabel independen dan variabel

dependen

b. Jika p-value > α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang

artinya tidak terdapat perbedaan antara variabel independen dan

variabel dependen.

I. Rencana Jalannya Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Mencari masalah dalam penelitian, kemudia melakukan pertemuan

bersama pembimbing satu dan dua untuk konsultasi judul penelitian

yang akan di ambil

b. Meminta perizinan dari kampus untuk melakukan studi pendahuluan

sesuai dengan masalah dan tempat yang akan dilakukan studi

pendahuluan yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.


53

c. Penyusunan proposal penelitian yaitu meliputi BAB I – BAB III dan di

konsultasikan dengan dosen pembimbing

d. Melakukan bimbingan proposal bersama pembimbing

e. Mengikuti seminar proposal

f. Pendaftaran ujian proposal pada tim tesis

g. Melakukan ujian proposal

h. Melakukan revisi proposal

2. Tahap pelaksanaan

a. Setelah perbaikan proposal dan acc dari dosen penguji, pembimbing

dan tim tesis selesai, selanjutnya peneliti mengurus surat uji kelayakan

dilakukan di Lembaga Komite Etik Penelitian Universitas ‘Aisyiyah

Yogyakarta.

b. Selanjutnya mengurus surat izin penelitian di kampus yang ditujukan

kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin untuk

mengetahui cakupan keberhasilan ASI ekkslusif berada di Puskesmas

yang mana.

c. Menentukan gate keeper untuk rekrutmen responden

d. Melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan di Puskesmas dan

untuk memfasilitasi pertemuan dengan responden.

e. Melakukan pengumpulan data

3. Tahap penyelsaian

a. Dilakukannya proses penyusunan hasil penelitian dan di konsultasikan

kepada pembimbing dari BAB I – BAB V.


54

b. Setelah melakukan proses bimbingan dan di acc oleh kedua

pembimbing dan di setujui oleh pembimbing satu dan dua peneliti

melanjutkan ke tahap ujian tesis.

c. Setelah melakukan ujian dan melakukan proses revisi dari penguji dan

pembimbing sampai acc yang telah disetujui dan disahkan oleh dewan

penguji selanjutnya peneliti melakukan cek tata tulis dan daftar Pustaka,

setelah semuanya selesai lalu memasuki tahap publikasi dan

mengumpulkan hard copy dan cd.

J. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

anatara lain adalah sebagai berikut:

1. Prinsip-prinsip etika penelitian

a. Prinsip manfaat (Benefits)

Peneliti akan semaksimal mungkin memiliki manfaat bagi

masyarakat dan subjek penelitian khususnya. Peneliti juga

mempertimbangkan kerugian yang akan ditimbulkan dari sebuah

penelitian.

b. Prinsip menghormati manusia (respect for human dignity)

Peneliti akan menghormati hak setiap informan yang ikutserta dalam

penelitian ini.

2. Etika Penelitian
55

a. Ethical clearance

Dalam penelitian harus mempertimbangkan etika dan legal

yang harus dipenuhi hal ini dilakukan untuk menjamin perlindungan

atas ketidaknyamanan baik secara fisik maupun mental subjek,

peneliti akan membuat surat izin penelitian dari Komite Etika

Penelitian Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sebelum melakukan

penelitian yang akan dilakukan di UPTD Puskesmas Perlang Balai

Agung Kabupaten Musi Banyuasin.

b. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan

tersebut.

c. Confidentially (kerahasiaan)

Confidentially atau kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

d. Keadilan dan keterbukaan

Prinsip ini menguraikan tentang keterbukaan dan keadilan.

Dalam menerapkan prinsip ini, peneliti tidak membeda bedakan


56

calon responden untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Dalam

melakukan penelitian harus mempertimbangkan etik dan legal yang

harus dipenuhi hal ini dilakukan untuk menjamin perlindungan atas

ketidak nyamanan baik secara fisik maupun mental subjek.


DAFTAR PUSTAKA

Abbass-Dick, J. et al. (2019) ‘Perinatal breastfeeding interventions including


fathers/partners: A systematic review of the literature’, Midwifery, 75, pp. 41–
51. Available at:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0266613819300841
(Accessed: 19 October 2023).

Acheampong, A.K., Ganga-Limando, M. and Aziato, L. (2020), “Perceived


enablers of exclusive breastfeeding by teenage mothers in Ghana”, South
African Family Practice, Vol. 62 No. 1, pp. 1–5, doi:
10.4102/SAFP.V62I1.5108.

Alianmoghaddam, N., Phibbs, S. and Benn, C. (no date) ‘The impact of family
culture on six months exclusive breastfeeding: A qualitative study in New
Zealand’, Breastfeeding Review, 26(1), pp. 23–36. Available at:
https://doi.org/10.3316/informit.522312208345325.

Alyensi, F. and Laila, A. (2019), “Pembentukan dan Pelaksanaan Kelompok


Pendukung Kerja Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru
Tahun 2019”, Dinamsia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 3 No.
2, pp. 299–304.

Anggraini, F., Erika and Ade Dilaruri. (2022), “Efektifitas Pijat Oketani dan Pijat
Oksitosin dalam Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu (ASI)”, Jurnal Vokasi
Keperawatan (JVK), Vol. 5 No. 2, pp. 93–104, doi:
10.33369/jvk.v5i2.24144.

Bhanderi, D.J., Pandya, Y.P. and Sharma, D.B. (2019) ‘Barriers to exclusive
breastfeeding in rural community of central Gujarat, India’, Journal of
Family Medicine and Primary Care, 8(1), pp. 54–61. Available at:
https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_329_18.

‘BUKU HTA.pdf’ (no date).

Cakupan Pemberian ASI Ekslusif di 20 Provinsi Ini Masih di Bawah Nasional |


Databoks (no date). Available at:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/25/cakupan-pemberian-
asi-ekslusif-di-20-provinsi-ini-masih-di-bawah-nasional (Accessed: 19
December 2022).

Carlin, R.F., Mathews, A., Oden, R. and Moon, R.Y. (2019), “The influence of
social networks and norms on breastfeeding in African American and
caucasian mothers: A qualitative study”, Breastfeeding Medicine, Vol. 14
No. 9, pp. 640–647, doi: 10.1089/bfm.2019.0044
Creswell, J.W. (2019) Research design: qualitative, quantitative, and mixed
methods approaches. 4th ed. Thousand Oaks: SAGE Publications.

Creswell, J.W. and Creswell, J.D. (no date) ‘Research Design: Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Approaches’.

Dehghani, M. et al. (2018) ‘Effect of Breast Oketani-massage on Neonatal Weight


Gain: A Randomized Controlled Clinical Trial’, Evidence Based Care, 8(3).
Available at: https://doi.org/10.22038/ebcj.2018.32347.1817.

Dewita, D. et al. (2022) ‘Pengaruh Pijat Oketani terhadap Pencegahan Bendungan


Asi pada Ibu Postpartum’, Jurnal Kebidanan, 12(1), pp. 26–33. Available at:
https://doi.org/10.35874/jib.v12i1.1011.

De Roza, M.J.G., Fong, M.M.K., Ang, M.B.L., Sadon, M.R.B., Koh, M.E.Y.L.
and Teo, M.S.S.H. (2019), “Exclusive breastfeeding, breastfeeding self-
efficacy and perception of milk supply among mothers in Singapore: A
longitudinal study”, Midwifery, Elsevier Ltd, Vol. 79, p. 102532, doi:
10.1016/j.midw.2019.102532.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (no date). Available at:


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1046/asi-eksklusif (Accessed: 19
December 2022).

Fogleman, A., Gallo, S., Akinniyi, S., Johnson, A. and Shah, B. (2023),
“Breastfeeding Support Resources, Breastfeeding Initiation, and Infant
Mortality Rates in North Carolina and Georgia”, Journal of Nutrition
Education and Behavior, Elsevier Inc., Vol. 55 No. 7, p. 48, doi:
10.1016/j.jneb.2023.05.107.

Francis, J., Mildon, A., Stewart, S., Underhill, B., Tarasuk, V., Di Ruggiero, E.,
Sellen, D., et al. (2020), “Vulnerable mothers’ experiences breastfeeding
with an enhanced community lactation support program”, Maternal and
Child Nutrition, Vol. 16 No. 3, pp. 1–11, doi: 10.1111/mcn.12957.

Galipeau, R. et al. (2018) ‘Effectiveness of interventions on breastfeeding self-


efficacy and perceived insufficient milk supply: A systematic review and
meta-analysis’, Maternal & Child Nutrition, 14(3), p. e12607. Available at:
https://doi.org/10.1111/mcn.12607.

Grubesic, T.H. and Durbin, K.M. (2019) ‘A Spatial Analysis of Breastfeeding and
Breastfeeding Support in the United States: The Leaders and Laggards
Landscape’, Journal of Human Lactation, 35(4), pp. 790–800. Available at:
https://doi.org/10.1177/0890334419856615.
Hasanah, D., Putri, N., Volume, A.P.-K.I. and 2020, U. (2020), “Effectiveness of
Forming Breastfeeding Support Group Program to Improve Exclusive
Breastfeeding”, Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, Vol. 8 No. 1.

Harefa, J.K., Anwar, A.D., Novi, T., Septiani, L. and Garna, H. (2019), “Influence
Breast Care Massage Methods To Increase Production Oketani mother ’ s
milk ( ASI ) On Mother Post Partum In Puskesmas”, Journal of Midwifery
and Nursing, Vol. 2 No. 1, pp. 105–109.

Imanah, N.D.N. and Sukmawati, E. (2021) ‘Peran Serta Kader Dalam Kegiatan
Posyandu Balita Dengan Jumlah Kunjungan Balita Pada Era New Normal’,
Jurnal Kebidanan Indonesia, 12(1). Available at:
https://doi.org/10.36419/jki.v12i1.442.

Kaparang, M.J., Nurbaeti, S. and Damayanti, V.P. (2021), “Evaluasi Keberhasilan


Kelompok Pendukung ASI Eksklusif (KP-ASI) terhadap Cakupan ASI
Eksklusif”, Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 2 No. 1, pp. 28–
34, doi: 10.33860/pjpm.v2i1.365.

Kemenkes. (2022), “ASI Eksklusif”, available at:


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1046/asi-eksklusif.

Kemenkes RI. (2021), Buku KIA Khusus Bayi Kecil.

Kronborg, H. et al. (2018) ‘The role of intention and self-efficacy on the


association between breastfeeding of first and second child, a Danish cohort
study’, BMC Pregnancy and Childbirth, 18(1), p. 454. Available at:
https://doi.org/10.1186/s12884-018-2086-5.

Lee, Y.H., Chang, G.L. and Chang, H.Y. (2019), “Effects of education and
support groups organized by IBCLCs in early postpartum on breastfeeding”,
Midwifery, Elsevier Ltd, Vol. 75, pp. 5–11, doi:
10.1016/j.midw.2019.03.023.

Machmudah, Khayati, N., Widodo, S., Hapsari, E.D. and Haryanti, F. (2019),
“Increasing Oxytocin Hormone Levels in Postpartum Mothers Receiving
Oketani Massage and Pressure in the Gb-21 Acupressure Point”,
International Journal of Advancement in Life Sciences Research, Vol. 2 No.
1, pp. 22–27, doi: 10.31632/ijalsr.2019v02i01.004.

Mahdizadeh-Shahri, M., Nourian, M., Varzeshnejad, M. and Nasiri, M. (2021),


“The effect of oketani breast massage on successful breastfeeding, mothers’
need for breastfeeding support, and breastfeeding self-efficacy: An
experimental study”, International Journal of Therapeutic Massage and
Bodywork: Research, Education, and Practice, Vol. 14 No. 3, pp. 4–14, doi:
10.3822/IJTMB.V14I3.625.
Nugraheni, S.A., S, S., S, S., Sulistyowati, E., Kartasurya, M.I. and Nandin, N.
(2022), “Effect of Short Course on the Knowledge and Practice of
Housewives Peer Group Activists as Assistance to Lactating Mothers in
Providing Exclusive Breastfeeding”, International Journal of Preventive
Medicine, Vol. 8, pp. 1–6, doi: 10.4103/ijpvm.IJPVM.

Ngestiningrum, A.H. and Setiyani, A. (2022), “Effectivity of the Oketani Massage


and the Back Massage Combination towards Breastmilk Production and to
Prevent Breast Engorgement of Postpartum Mothers”, Health Notions, Vol. 6
No. 1, pp. 23–26.

Nilsson, I.M.S. et al. (2020) ‘The significance of early breastfeeding experiences


on breastfeeding self-efficacy one week postpartum’, Maternal & Child
Nutrition, 16(3), p. e12986. Available at: https://doi.org/10.1111/mcn.12986.

Nsiah-Asamoah, C., Doku, D.T. and Agblorti, S. (2020) ‘Mothers’ and


Grandmothers’ misconceptions and socio-cultural factors as barriers to
exclusive breastfeeding: A qualitative study involving Health Workers in two
rural districts of Ghana’, PLOS ONE. Edited by Y.A.K. Enuameh, 15(9), p.
e0239278. Available at: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0239278.

Nurdiyan, A. and Rahayu, S.P. (2020), “Oketani Massages and Rolling Back
Massage Combination on Breastmilk Volume on Postpartum Women”,
Midwifery, Vol. 3, pp. 1–11, doi: 10.35730/blsm.v3i2.590.g586.

Kementerian Kesehatan RI. (2020), “Pedoman Pekan Menyusui Sedunia Tahun


2020: Dukung Menyusui untuk Bumi yang Lebih Sehat”, Kemenkes 2020,
Vol. 1, pp. 105–112.

Oras, P., Ljungberg, T., Hellström-Westas, L. and Funkquist, E.L. (2020), “A


breastfeeding support program changed breastfeeding patterns but did not
affect the mothers’ self-efficacy in breastfeeding at two months”, Early
Human Development, Vol. 151 No. October, doi:
10.1016/j.earlhumdev.2020.105242.
Pramono, A., Smith, J., Bourke, S. and Desborough, J. (2022), “How midwives
and nurses experience implementing ten steps to successful breastfeeding: a
qualitative case study in an Indonesian maternity care facility”, International
Breastfeeding Journal, BioMed Central, Vol. 17 No. 1, pp. 1–11, doi:
10.1186/s13006-022-00524-2.

‘Profil Kesehatan Prov SUMSEL 2021.pdf’ (no date).

Ratnasari, E. (2019), Analisis Input Program Kelompok Pendukung IBU (KP-


IBU) Sebagai Upaya Meningkatkan ASI Eksklusif Di Desa Kedunguter
Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes, Universitas Negeri Semarang.
Rospita, M. and Agung, I.M. (2020), “Identitas Sosial Dan Konformitas Pada
Anggota Komunitas Hijabers”, Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan
Jender, Vol. 18 No. 2, p. 187, doi: 10.24014/marwah.v18i2.6968.

Romlah, S.N. and Rahmi, J. (2019), “Pengaruh Pijat Oketani Terhadap


Kelancaran ASI dan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Nifas”, Vol. 3 No. 2.

Roy, S. et al. (2019) ‘Difficulties in breastfeeding: Easy solution by Oketani


breast massage’, Bangladesh Medical Research Council Bulletin, 45, pp.
149–154. Available at: https://doi.org/10.3329/bmrcb.v45i3.44644.

Quinn, E.M.C., Gallagher, L. and de Vries, J. (2019), “A qualitative exploration


of breastfeeding support groups in Ireland from the women’s perspectives”,
Midwifery, Elsevier Ltd, Vol. 78, pp. 71–77, doi:
10.1016/j.midw.2019.08.001.

Sambuco, P. (2018) ‘Pina Ballario’s Colonial and Travel Writing: Desserts,


Breastfeeding and Pleasure as Opposition to Fascism’, Italian Studies, 73(3),
pp. 257–273. Available at: https://doi.org/10.1080/00751634.2018.1487104.

Sürücü, L. And Maslakçi, A. (2020) ‘Validity And Reliability In Quantitative


Research’, Business & Management Studies: An International Journal, 8(3),
Pp. 2694–2726. Available At: Https://Doi.Org/10.15295/Bmij.V8i3.1540.

Snyder, K., Hulse, E., Dingman, H., Cantrell, A., Hanson, C. and Dinkel, D.
(2021), “Examining supports and barriers to breastfeeding through a socio-
ecological lens: a qualitative study”, International Breastfeeding Journal,
International Breastfeeding Journal, Vol. 16 No. 1, pp. 1–8, doi:
10.1186/s13006-021-00401-4.

Sukmawati, E. et al. (2023) ‘Pelatihan Pijat Oketani Untuk Melancarkan Asi Ibu
Menyusui Pada Kader Kesehatan’, Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 4(1), pp.
506–514. Available at: https://doi.org/10.46306/jabb.v4i1.419.

Sukmawati, E.S.E., Imanah, N.D.N.I.N.D.N. and Suwariyah, P. (2021) ‘Pengaruh


Pendampingan Kader Kesehatan Terhadap Keberhasilan Menyusui Untuk
Memberikan Asi Eksklusif’, Jurnal Kebidanan Indonesia, 12(2). Available
at: https://doi.org/10.36419/jki.v12i2.500.

Sultania, P. (no date) ‘Breastfeeding Knowledge and Behavior Among Women


Visiting a Tertiary Care Center in India: A Cross-Sectional Survey’, p. 9.

‘SDGs Dashboard – Bappenas’ (no date). Available at:


https://sdgs.bappenas.go.id/dashboard/ (Accessed: 19 December 2022).
Tasnim, S., Roy, S.K., Jahan, K., Nazmeen, S., Debnath, S.C. and Islam,
A.B.M.M. (2019), “Difficulties in breastfeeding: Easy solution by oketani
breast massage”, Bangladesh Medical Research Council Bulletin, Vol. 45
No. 3, pp. 149–154, doi: 10.3329/BMRCB.V45I3.44644.

Thomas, P. et al. (2017) ‘Effectiveness Of Breast Massage On Mild Breast


Engorgement, Breast Milk Ph And Suckling Speed Of Neonate Among The
Postnatal Mothers’, International Journal of Current Research, 9, pp. 58821–
58826.

Uzunçakmak, T., Gökşin, İ. and Ayaz-Alkaya, S. (2022), “The effect of social


media-based support on breastfeeding self-efficacy: a randomised controlled
trial”, European Journal of Contraception and Reproductive Health Care,
Vol. 27 No. 2, pp. 159–165, doi: 10.1080/13625187.2021.1946500.

Yasni, H., Sasmita, Y. and Fathimi. (2020), “Pengaruh Pijat Oketani Terhadap
Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Lhok Bengkuang
Kecamatan Tapaktuan”, Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Humaniora, Vol. 4
No. 2, pp. 117–123.

Yuniyanti, B. (2017) ‘Efektivitas Kelompok Pendukung Asi (Kp-Asi) Eksklusif


Terhadap Perilaku Pemberian Asi Eksklusif’, Jurnal Ilmiah Bidan, 2(1), Pp.
48–54. Available At: Https://Doi.Org/10.61720/Jib.V2i1.24.
LAMPIRAN

KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH KELOMPOK PENDUKUNG ASI TERHADAP EFIKASI
DIRI DALAM PERSIAPAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

A. Identitas Responden Ibu


Kode Responden :
Umur :
Tingkat Pendidikan :
Pekerjaan :
Pendapatan :
B. Identitas Bayi
Umur : ... bulan
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
C. Identitas Responden Suami
Umur Suami :
Tingkat Pendidikan :
Pekerjaan :

KUESIONER DUKUNGAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI

Petunjuk Pengisian
Pertanyaan di bawah ini menanyakan adakah keterlibatan kelompok pendukung ASI
yang memberi bantuan atau dukungan kepada ibudalam persiapan pemberian ASI. Tiap
pertanyaan terdiri dari dua bagian:
1. Ibu diminta untuk menyebutkan siapa saja yang dianggap memberi bantuan atau
dukungan sesuai pertanyaan. Beri tanda silang (x) pada orang yang memberi
dukungan pada ibu seperti: suami, ayah, ibu, ayah mertua, ibu mertua, saudara, teman,
tetangga, tenaga kesehatan. Jawaban boleh lebih dari satu.
2. Plihlah skala kepuasan sesuai perasaan puas yang ibu rasakan terhadap dukungan
yang ibu peroleh dengan memberi tanda silang (x) di sampingnya. Jika tidak ada
seorangpun yang ibu anggap memberi dukungan kepada ibu sebagaimana pertanyaan,
beri tanda silang (x) di belakang kata “tidak ada”. Namun ibu tetap harus menjawab
bagian kedua dari pertanyaan dengan memilih skala kepuasan.
No Pertanyaan Siapa yang Memberi Dukungan Seberapa puaskah?
1. Siapa yang benar-benar anda Tidak Ada
percaya untuk mendengarkan Ada 6. Sangat Puas
ketika anda perlu bicara? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
2. Siapa yang benar-benar bisa anda Tidak Ada
percaya jika seseorang yang selama ini Ada 6. Sangat Puas
anda anggap teman baik menghina dan 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
mengatakan kepada anda bahwa dia 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
tidak mau bertemu anda lagi? 3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
3. Siapa yang anda rasa bahwa anda Tidak Ada
merupakan bagian penting Ada 6. Sangat Puas
darinya? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
4. Siapa yang anda rasa membantu Tidak Ada
anda melewati selama proses Ada 6. Sangat Puas
menyusui? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas

5. Siapa yang benar-benar anda Tidak Ada


harapkan untuk menolong anda Ada 6. Sangat Puas
keluar dari kesulitan? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
6. Dengan siapa anda berbicara dengan Tidak Ada
terus terang, tanpa harus Ada 6. Sangat Puas
memperhatikan apa yang anda 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
katakan? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
7. Siapa yang menyadarkan anda bahwa Tidak Ada
anda benar- benar mempunyai satu Ada 6. Sangat Puas
hal yang positif yang bisa diberikan 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
pada orang lain? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
8. Siapa yang benar-benar dapat anda Tidak Ada
harapkan untuk mengalihkan anda Ada 6. Sangat Puas
dari kekhawatiran ketika sedang 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
tertekan (stres)? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
9. Siapa yang benar-benar anda Tidak Ada
harapkan untuk dapat diandalkan Ada 6. Sangat Puas
ketika anda membutuhkan 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
bantuan? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
10 Siapa yang benar-benar anda Tidak Ada
harapkan jika anda baru saja Ada 6. Sangat Puas
diberhentikan dari pekerjaan atau 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
membutuhkan dana untuk biaya 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
pemeriksaan kesehatan? 3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas

11 Dengan siapa anda dapat Tidak Ada


menjadi diri sendiri sepenuhnya? Ada 6. Sangat Puas
1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
12 Siapa yang dirasa benar-benar Tidak Ada
menghargai anda sebagai seorang Ada 6. Sangat Puas
manusia? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 3. Agak Tidak Puas
2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
13 Siapa yang benar-benar anda Tidak Ada
harapkan untuk memberi saran Ada 6. Sangat Puas
yang bermanfaat agar terhindar 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
dari kesalahan? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
14 Siapa yang benar-benar diharapkan Tidak Ada
untuk mendengarkan dengan Ada 6. Sangat Puas
terbuka dan tanpa kritik terhadap 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
perasaan anda yang paling dalam? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
15 Siapa yang akan menenangkan anda Tidak Ada
ketika anda membutuhkannya dan Ada 6. Sangat Puas
memeluk anda dalam pelukannya? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas

16 Siapa yang dirasa akan membantu jika Tidak Ada


seorang Ada 6. Sangat Puas
teman baik anda mengalami 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
kecelakaan lalu lintas dan dirawat di
rumah sakit dalam kondisi yang
serius? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Keseh
2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
17 Siapa yang benar-benar diharapkan Tidak Ada
untuk membantu anda agar merasa Ada 6. Sangat Puas
lebih santai saat anda berada di bawah 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
tekanan atau ketegangan? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
18 Siapa yang dirasa akan membantu Tidak Ada
jika seorang anggota keluarga yang Ada 6. Sangat Puas
sangat dekat dengan anda meninggal 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
dunia? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
19 Siapa yang menerima anda Tidak Ada
sepenuhnya baik hal terburuk Ada 6. Sangat Puas
maupun terbaik dari anda? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
20 Siapa yang benar-benar dapat Tidak Ada
diharapkan untuk Ada 6. Sangat Puas
peduli dengan anda, tidak peduli apa 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
yang sedang terjadi pada anda? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Keseh
2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
21 Siapa yang benar-benar Tidak Ada
diharapkan untuk mendengarkan Ada 6. Sangat Puas
saat anda sangat marah dengan 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
orang lain? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
22 Siapa yang benar-benar diharapkan Tidak Ada
untuk mengatakan kepada anda Ada 6. Sangat Puas
dengan cara yang bijaksana saat 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
anda perlu memperbaiki beberapa 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
hal? 3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
23 Siapa yang benar-benar Tidak Ada
diharapkan untuk membantu anda Ada 6. Sangat Puas
merasa lebih baik saat sedang 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
kesusahan? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
24 Siapa yang dirasa benar-benar sangat Tidak Ada
mencintai Ada 6. Sangat Puas
anda?
1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
25 Siapa yang dapat ibu harapkan Tidak Ada
untuk menghibur saat ibu sangat Ada 6. Sangat Puas
kesal? 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas

26 Siapa yang benar-benar Tidak Ada


diharapkan untuk mendukung Ada 6. Sangat Puas
anda dalam membuat keputusan 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
besar? 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
27 Siapa yang benar-benar Tidak Ada
diharapkan untuk membantu Ada 6. Sangat Puas
merasa lebih baik saat anda 1. Suami 4. Ayah Mertua 7. Teman 5. Puas
tersinggung, ingin marah pada 2. Ayah 5. Ibu Mertua 8. Tetangga 4. Agak Puas
semua hal? 3. Ibu 6. Saudara 9. Tenaga 3. Agak Tidak Puas
Kesehatan 2. Tidak Puas
1. Sangat Tidak Puas
KUESIONER BREASTFEEDING SELF-EFFICACY SCALE (BSES)

Jawablah pertanyaan terkait perilaku anda dalam menyusui dengan


memberikan tanda check (√) pada kolom yang sesuai:

1 = Sangat tidak percaya diri; 2 = tidak percaya diri; 3 = netral; 4 = percaya diri;
5 = sangat percaya diri

No Item
1 2 3 4 5

Berupaya agar bayi saya mendapatkan ASI yang


1 cukup
Berhasil melalui masa menyusui sebaik
2 menghadapi tugas yang menantang lainnya
Mampu menyusui bayi saya tanpa menggunakan
3 tambahan susu formula
Yakin bahwa bayi saya mendapat kecukupan
4 asupan makanan
Mampu mengatur suasana selama proses
5 menyusui yang nyaman bagi saya
Mampu menyusui walaupun bayi saya sedang
6 menangis
7 Terus berkeinginan untuk menyusui
Tetap merasa nyaman untuk menyusui walaupun
dengan kehadiran anggota keluarga yang lain
8
Merasa puas dengan pengalaman menyusui saya
9
Mampu memahami bahwa menyusui cukup
10 memakan waktu
Menyelesaikan proses menyusui di satu payudara
sebelum dipidah ke payudara yang lain
11
Melanjutkan proses menyusui di tiap saat
pemberian asupan
Mampu memberikan ASI sesuai yang dibutuhkan
13 bayi saya
14 Bisa mengetahui saat bayi saya sudah kenyang
Cronbach alpha = 0.89

Anda mungkin juga menyukai