Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Available online at:

Volume 14 No 3 Oktober 2018 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/index

PENGARUH EDUKASI BREASTFEEDING IBU POST PARTUM


TERHADAP BREASFEEDING SELF EFFICACY
Eka Riyanti 1)*, Nurlaila 2) , Diah Astutiningrum 3)
123
Program Studi Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
email: ekariyanti272@gmail.com *

Abstract
Key word : self The Baby must receive exclusive breastfeeding at the first six months
efficacy, of development from birth. Exclusive breastfeeding is still bellow of
breastfeeding the target. Nutrition is important for baby’s survival, growth, and
education, development. Mother's knowledge about exclusive breastfeeding
exclusive take effect on exclusive breastfeeding. Knowledge and trust of the
breastfeeding mother about breastfeeding can be enhanced by health education.
This research to analyze the effect of breastfeeding education on
post-partum mothers regarding breastfeeding self-efficacy in RSUD
Soedirman Kebumen. This Method is quasi-experiment design with
one group pre-test and post-test design. Purposive sampling applied,
as much 43 respondents joined in this study. Breastfeeding
education has a significant effect on increasing self-efficacy at
breastfeeding mothers with P value = 0.00.The conclusion is
breastfeeding education must be given to post-partum mothers in
order to the belief breastfeeding of mothers increases.

PENDAHULUAN berbagai tantangan ibu menyusui dan


Pemberian ASI (Air Susu Ibu) mengatasi keraguan ibu untuk menyusui
merupakan komponen penting bayi (WABA, 2008). Pemberian ASI
pertumbuhan dan perkembangan bayi. dipengaruhi oleh faktor internal dan
Bayi mendapatkan ASI pada 6 bulan eksternal. Faktor internal yaitu
pertama dan selanjutnya mendapatkan pengalaman menyusui sebelumnya,
makanan pendamping ASI. ASI tetap pendidikan rendah serta status pekerja.
diberikan sampai 2 tahun (WHO, 2007). Faktor eksternal antara lain peran ayah
SDKI 2012 menunjukkan angka dalam membantu kesulitan-kesulitan
ketercapaian ASI eksklusif masih rendah, menyusui, faktor bayi kelihatan masih
41% bayi mendapatkan ASI Eksklusif lapar, menderita diare, faktor sosial
selama 6 bulan dan sebanyak 37% anak budaya dalam masyarakat. Penelitian
diberikan ASI sampai dengan usia 24 yang dilakukan oleh Josefa (2011) faktor
bulan. internal yang mempengaruhi pemberian
ASI adalah motivasi, pengetahuan ibu
The World Alliance for Breastfeeding tentang ASI eksklusif, pekerjaan dan
Action (WABA) menyatakan kondisi kesehatan ibu. Faktor eksternal
keberhasilan menyusui seorang ibu adalah kondisi bayi, promosi susu
memerlukan dukungan keluarga, teman, formula, sosial budaya, dukungan tenaga
masyarakat dan pemerintah. Dukungan kesehatan dan keluarga.
berbagai pihak mampu mengurangi Berdasarkan penelitian Kurniawan
(2013) menunjukkan bahwa keinginan,

96
Riyanti, Nurlaila & Astutiningrum Jurnial Ilmiah Kesehatan Keperawatan 97

keyakinan dan persepsi ibu tentang pengetahuan, sikap dan praktek menyusui.
kepuasan bayi saat menyusu, dukungan Tenaga kesehatan harus meningkatkan
suami, dan orang tua mendorong program edukasi menyusui untuk
keberhasilan pemberian ASI eksklusif. pemecahan masalah dan mengatasi
Usia ibu, pemberian susu formula di hambatan dalam menyusui.
pelayanan kesehatan, MPASI dini pada Mete, et al (2010) menunjukkan
bayi usia <6 bulan dan pemakaian bahwa ibu yang mengikuti kelas prenatal
empeng menjadi faktor yang bersama suaminya memiliki efek yang
menghalangi keberhasilan pemberian posistif pada praktek menyusui. 80,4%
ASI eksklusif. Pemberian MPASI dini ibu yang mengikuti kelas prenatal
merupakan faktor determinan negatif memberikan ASI dengan teknik yang
yang paling kuat, sedangkan keyakinan benar. Setelah menyusi, bayi mereka
dan persepsi ibu yang kuat tentang tidur lagi, ibu merasakan dukungan yang
menyusui merupakan faktor determinan tinggi dari pasangan dan memiliki
positif yang paling kuat untuk kepercayan diri yang tinggi untuk
keberhasilan menyusui. berhasil menyusui. Hal ini menunjukkan
Keberhasilan menyusui dapat kelas prenatal bagi ibu hamil
mencegah kejadian depresi post partum. memberikan kontribusi positif untuk
Depresi salah satu faktor yang dapat keberhasilan menyusui. Penelitian lain
berkontribusi pada kegagalan menyusui. menunjukkan Jumlah anak, tingkat
Berdasarkan hasil penelitian Figueiredo pendidikan dan pengalaman menyusui
(2013) menunjukkan bahwa menyusui merupakan faktor yang dominan
mendukung proses hormonal yang berhubungan dengan breastfeeding self-
melindungi ibu terhadap depresi efficacy.
postpartum dengan cara menaikkan Teori keperawatan Maternal Role
hormon kortisol. Hal lain yang dapat Attainment (MRA) digunakan dalam
mengurangi risiko depresi postpartum, meningkatkan peran ibu dan percaya diri
regulasi pola tidur dan bangun ibu dan ibu dalam merawat bayi (Meighan,2006).
anak, self efficacy ibu dan keterikatan Teori keperawatan MRA merupakan
emosional dengan anak, mengurangi teori middle range yang dikembangkan
masalah temperamental anak, dan Ramona T. Mercer, berfokus pada ibu
mendukung interaksi yang lebih baik dalam mengembangkan perannya sebagai
antara ibu dan anak. seorang ibu agar lebih percaya diri dalam
Pengetahuan ibu tentang ASI melakukan perawatan anak-anaknya,
eksklusif sangat berpengaruh terhadap melalui upaya pemberian pendidikan
praktik pemberian ASI eksklusif (Josefa, kesehatan (penkes) oleh perawat
2011). Peran seorang ibu sangat penting, (Alligood, 2006; Mercer & Walker,
terutama sebagai agen kesehatan bagi 2006).
anak dan keluarga dalam upaya Kebumen memiliki tingkat
memenuhi kebutuhan gizi pada bayi. Ibu pertumbuhan kesehatan yang cukup
harus memiliki pengetahuan, sikap dan rendah,khususnya yang terkait dengan
keterampilan yang benar serta memiliki kepedulian orang tua terutama ibu
kepercayaan diri yang tinggi agar praktek terhadap pemberian ASI eksklusif, hal ini
ASI dilaksanakan dengan benar. Upaya dapat dilihat dari profil kesehatan
membangun pengetahuan dan kabupaten kebumen pada tahun 2009
keterampilan ibu dalam menyusui dapat untuk ASI ekskusif sebesar 22,59%.
dilakukan melalui pendidikan kesehatan. Perawat berperan penting dalam
WHO menyatakan konseling diet ibu dan memberikan pelayanan kesehatan.
pemberian makanan bayi perlu dilakukan Perawat berperan dalam advokasi,
saat masa kehamilan. Hal ini sesuai pembina hubungan terapeutik,
dengan hasil penelitian Hanafi et al melakukan promosi kesehatan,
(2014) menunjukkan bahwa pendidikan pendidikan kesehatan, konseling,
kesehatan pada ibu hamil meningkatkan restorative, kolaborasi, pengambil
Vol 14 No
Riyanti, 3
Nurlaila & Astutiningrum Pengaruh
Jurnial edukasi breastfeeding
Ilmiah Kesehatan Keperawatan … 98

keputusan etik, riset dan pemberi jika jumlah populasi lebih dari 100
pelayanan asuhan keperawatan (Wong, sebaiknya di ambil antara 10-15 % atau
et.al, 2009). Perawat dapat berperan 20-25 % (Arikunto, 2006). Sampel
dalam pemberian ASI, yaitu peran penelitian ini adalah 25% dari populasi
perawat dalam pendidikan kesehatan dan yaitu 43 pasien. Metode pengumpulan
pemberi asuhan keperawatan. data dimulai pengukuran Breastfeeding
Berdasarkan pengamatan di RSUD self-efficacy dan Ketrampilan Menyusui
Soedirman Kebumen masih banyak pada responden. Setelah itu responden
ditemukan praktek pemberian ASI diberikan edukasi tentang ASI, cara
eksklusif yang tidak dilakukan secara menyusui yang benar dan nutrisi pada ibu
sempurna. Oleh karena itu diperlukan menyusui. Metode edukasi yang
edukasi yang dapat merubah perilaku ibu digunakan adalah ceramah dan
melalui pengetahuan, sikap, kemampuan, demonstrasi. Setelah edukasi
dan kepercayaan diri yang tinggi dalam breastfeeding dilakukan responden
mempraktikkan ASI eksklusif. diukur kembali Breastfeeding self-
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti efficacy dan Ketrampilan Menyusuinya.
tertarik untuk mengetahui bagaimana Intrumen penelitian ini terdiri dari
pengaruh edukasi breastfeeding pada ibu Panduan edukasi laktasi, media edukasi
hamil terhadap breastfeeding self-efficacy. yang digunakan adalah booklet, pantom
phantom payudara, phantom bayi dan
Penelitian ini bertujuan untuk food model. Instrumen Breastfeeding
menganalisis pengaruh edukasi self-efficacy dan Lembar Ketrampilan
breastfeeding pada ibu post partum Menyusui juga digunakan pada penelitian
terhadap breastfeeding self efficacy di ini. Breastfeeding self-efficacy dalam
RSUD Soedirman Kebumen. penelitian ini diukur dengan
menggunakan Breastfeeding self-efficacy
scale (BSES) (Wardani, 2012).
METODE Breastfeeding self efficacy akan diukur
Penelitian ini menggunakan quasi sebelum dan sesudah intervensi edukasi
eksperimen design. Desain penelitian laktasi. Ketrampilan menyusui dinilai
yang digunakan one group pre test – post menggunakan lembar observasi tentang
test design yaitu pre test dilakukan teknik menyusui yang benar yaitu Bristol
sebelum diberikan intervensi dan post Breastfeeding Assessment Tool (BBAT)
test dilakukan setelah dilakukan (Ingram et al, 2015). Di Indonesia, BSES-
intervensi. Penelitian dilakukan di SF telah diterjemahkan dan dilakukan uji
RSUD Soedirman Kabupaten Kebumen. validitas serta reliabilitasnya oleh
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan Wardani (2012) dengan nilai alfa
yaitu di mulai dari bulan Maret sampai cronbach’s 0.872. Bristol Breastfeeding
Mei tahun 2017. Populasi dalam Assessment Tool (BBAT) uji validitas
penelitian ini adalah seluruh ibu post serta reliabilitasnya dengan nilai alfa
partum yang ada di ruang rawat cronbach’s 0,668. Analisa data pada
Boegenvil RSUD Soedirman Kebumen. penelitian ini menggunakan analilis
Berdasarkan data dari ruang rawat univariat dan bivariat. Analisis univariat
Boegenvil didapatkan data ibu post menggunakan distribusi frekuensi.
partum pada tahun 2016 sebanyak 2064 Analisis bivariat menggunakan uji paired
kasus, sehingga rata rata perbulan kasus t-test dengan α = 0,05 dan tingkat
post partum sebanyak 172 kasus. Besar kepercayaan 95%.
sampel pada penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menentukan besar sampel penelitian jika Penelitian ini dilakukan di RSUD
populasi kurang dari 100 maka jumlah Kebumen di Bangsal Bugenvile.
sampelnya adalah harus menggunakan RSUD merupakan Rumah sakit yang
seluruh populasi yang ada akan tetapi sudah terakreditasi Paripurna pada
Riyanti, Nurlaila & Astutiningrum Jurnial Ilmiah Kesehatan Keperawatan 99

tahun 2016. Bangsal Bugenvile sebanyak 43 setelah dilakukan


adalah bangsal ibu Post Partum yang intervensi. Skor breastfeeding self
memiliki tempat tidur sebanyak 40. efficacy pada responden dengan mean
Responden yang terlibat dalam 54.72 yang ini artinya responden
penelitian ini sejumlah 43 responden. percaya diri dalam menyusui bayinya.
Berikut ini gambaran karakteristik
reponden pada penelitian ini. Tabel 3 Self efficacy menyusui
setelah dilakukan edukasi
Tabel 1 Karakteristik responden breastfeeding
Karakteristik responden Frekuensi %
Umur 18 sd 30 28 65.2 Nilai Self efficacy
tahun sesudah
31 sd 39 15 34.8
tindakan
tahun
Status Bekerja 5 11.6
Mean 54.72
Pekerjaan Tidak 38 88.4 SD 5.74
Bekerja Min 34
Status SD 8 18.6 Max 66
pendidikan SMP 12 27.9
SMA 21 48.8 Responden sebelum dilakukan
PT 2 4.7
Penghasilan < 1.5 Juta 13 30.2
edukasi Breastfeeding dilakukan
keluarga 1.5 sd 2 Juta 17 39.5 penilaian menyusui terlebih dahulu.
2 sd 2.5 Juta 7 16.3 Berikut hasil menyusui responden
> 2.5 Juta 6 14 sebanyak 43 sebelum dilakukan
intervensi. Skor menyusui pada
Responden sebelum dilakukan responden dengan mean 6.27 yang ini
edukasi Breastfeeding dilakukan artinya responden menyusuinya
penilaian Self efficacy terlebih dahulu. kurang efektif.
Berikut hasil Self efficacy responden Tabel 4 Keterampilan menyusui
sebanyak 43 sebelum dilakukan sebelum dilakukan edukasi
intervensi. Skor breastfeeding self breastfeeding
efficacy pada responden dengan mean
30.27 yang ini artinya responden Nilai Ketrampilan
tidak terlalu percaya diri dalam sebelum
menyusui bayinya. tindakan
Tabel 2 Self efficacy menyusui Mean 6.27
sebelum dilakukan edukasi SD 1.79
breastfeeding Min 4
Max 11
Nilai Self efficacy
sebelum 43 Responden setelah di beri
tindakan edukasi Breastfeeding dilakukan
Mean 30.27 penilaian ulang tentang ketrampilan
SD 7.29
menyusui. Berikut hasil ketrampilan
Min 22
Max 51 menyusui responden setelah
dilakukan intervensi. Skor menyusui
43 Responden setelah di beri pada responden dengan mean 10.06
edukasi Breastfeeding dilakukan yang ini artinya responden
penilaian ulang tentang Self efficacy. menyusuinya efektif.
Berikut hasil Self efficacy responden
Vol 14 No
Riyanti, 3
Nurlaila & Astutiningrum JurnialPengaruh Keperawatan… 100
edukasi breastfeeding
Ilmiah Kesehatan

Tabel 5 Keterampilan menyusui standar deviasi 1.79. pada pengukuran


setelah dilakukan edukasi kedua didapatkan rata rata 10.06 dengan
breastfeeding standar deviasi 1.26. terlihat nilai mean
perbedaan antara pengukuran pre dan
Nilai Ketrampilan post adalah 3.79 dengan standar deviasi
sesudah tindakan 0.53. hasil uji statistik di dapatkan nilai
Mean 10.06 p=0.000 maka dapat disimpulakan ada
SD 1.26 perbedaan yang signifikan antara
Min 8 perlekatan pre dengan post.
Max 12 Respoden penelitian ini berjumlah
43 responden. Responden masuk
Tabel 6 Pengaruh edukasi dalam rentang usia produktif. Umur
breastfeeding pada ibu post responden mulai dari 18 tahun sampai
partum terhadap 39 tahun. Menurut Skor Poedji
breastfeeding self efficacy Rochjati umur tersebut merupakan
usia produktif dan masuk dalam
Nilai Breast feeding self Selisih kategori kehamilan risiko rendah
efficacy yaitu 20-35 tahun. Hasil penelitian ini
Pre Post
diperoleh data bahwa rentang usia
Mean 30.27 54.72 24.45
SD 7.29 5.74 1.55 responden antara 18 sampai 39.
Pre-post Paired t-test =0.000 Rentang tersebut merupakan dewasa
awal dan usia reproduktif. Penelitian
Rata rata skor breastfeeding self ini sejalan dengan hasil penelitian Ida
efficacy pada pengukuran pertama (2012) tentang hubungan antara umur
adalah 30.27 dengan standar deviasi ibu dengan perilaku pemberian ASI
7.29. pada pengukuran kedua Eksklusif 6 bulan di dapatkan data
didapatkan rata rata 54.72 dengan secara statistik tidak ada hubungan
standar deviasi 5.74. terlihat nilai bermakna antara umur dengan
mean perbedaan antara pengukuran perilaku pemberian ASI eksklusif.
pre dan post adalah 24.45 dengan Hasil penelitian ini menyatakan
standar deviasi 1.55. hasil uji statistik bahwa umur di atas 35 skor
di dapatkan nilai p=0.000 maka dapat breastfeeding self efficacy rendah.
disimpulakan ada perbedaan yang Pendidikan responden bervariasi
signifikan antara skor Breastfeeding paling sedikit jumlahnya adalah ibu
self efficacy pre dengan post. dengan pendidikan perguruan tinggi
yaitu 4.7% dan paling banyak adalah
Tabel 6 Pengaruh edukasi SMA 48.8%. Menurut Dennis (2006)
breastfeeding pada ibu post perempuan dengan pendidikan lebih
partum terhadap Perlekatan baik memiliki skor BSES yang tinggi.
Hal ini dapat dipahami bahwa
Nilai Perlekatan Selisih pendidikan yang dimiliki ibu
Pre Post memberikan kemudahan untuk
Mean 6. 10. 3.79 memahami pemberian ASI, serta ibu
27 06 mudah mengakses informasi tentang
SD 1. 1.2 0.53
79 6
ASI baik melalui internet maupun
Pre- Paired t-test dari tenaga kesehatan.
post =0.000
Sebagian besar responden dalam
Rata rata skor perlekatan pada penelitian ini adalah ibu rumah
pengukuran pertama adalah 6.27 dengan tangga yang bekerja hanya 11.6 %.
Riyanti, Nurlaila & Astutiningrum Jurnial Ilmiah Kesehatan Keperawatan 101

Aquilina (2011) mengatakan ibu yang pada bayi merupakan salah satu kunci
kembali bekerja setelah melahirkan keberhasilan pemberian ASI. Hasil
mempunyai tingkat self efficacy yang penelitian ini sejalan dengan
rendah dibandingkan dengan ibu yang penelitian Suyami (2017) dan
tinggal di rumah. Ibu bekerja Rochana (2015) yang meyatakan
mempunyai dua peran yaitu peran bahwa pemberian edukasi tentang
sebagai ibu dan juga peran sebagai ASI eksklusif berpengaruh terhadap
pekerja. Kedua peran tersebut tingkat efikasi diri ibu untuk
merupakan suatu tantangan bagi ibu menyusui bayinya. Jadi jika
menyusui dimana dibutuhkan seseorang dilakukan edukasi secara
kesabaran dan tingkat self efficacy lebih dini akan lebih meningkatkan
yang tinggi untuk memfasilitasi self efficacy breastfeedingnya.
kelanjutan menyusui. Rekomendasinya edukasi tentang
Penghasilan keluarga paling breastfeeding lebih baik dilakukan
banyak adalah 1,5 sd 2 juta (39.5%). kepada ibu yang sedang hamil
Hal ini menunjukan bahwa sehingga ibu lebih memiliki
penghasilan keluarga sama dengan kepercayaan diri untuk menyusui
UMR. Amal K & Amal, J (2004) banyinya setelah bayinya lahir.
menyatakan ibu yang lebih sering Penelitian ini juga sejalan dengan
menyusui adalah ibu dengan Catur, et al (2016) yang menyatakan
pendidikan tinggi, pendapatan tinggi, bahwa konseling laktasi berpengaruh
keluarga kecil, sedikit anak, dan terhadap tingkat keyakinan diri dan
pengalaman menyusui sebelumnya. keberhasilan menyusui. Pada
Faktor penting yang penelitian ini media dan pemberi
mempengaruhi ibu adalah faktor edukasi juga merupakan hal penting
psikologis. Hal ini sesuai dengan dalam penelitian ini. Media edukasi
penelitian Otsuka (2008) dimana yang bagus juga perpengaruh
kepercayaan diri ibu yang tinggi terhadap pemahaman informasi yang
dalam menyusui pada periode post diterima oleh pasien ibu post partum.
partum dapat mempengaruhi persepsi Ketrampilan komunikasi juga sangat
ibu tentang kekurangan ASI dan perpengaruh terhadap pelaksanaan
penghentian pemberian ASI secara edukasi dengan ketrampilan
dini komunikasi yang baik maka bisa di
Hasil dari penelitian ini pastikan edukasi breastfeeding dapat
menunjukan ada peningkatan skor berjalan dengan lancar dan dapat
breastfeeding self efficacy sebelum meningkatkan pemahaman dan rasa
dan sesudah dilakukan intervensi percaya ibu untuk menyusui bayinya.
edukasi breastfeeding. Hal ini Hasil analisa pada penelitian
menunjukan ada peningkatan yang pengaruh pemberian edukasi
signifikan antara pre dan post edukasi breastfeeding terhadap tingkat self
breastfeeding dengan selisih 24.45. efficacy di peroleh nilai p=0.000,
hal ini juga menunjukkan bahwa yang berarti bahwa pemberian
edukasi breastfeeding berpengaruh edukasi breastfeeding berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan self terhadap self efficacy pada ibu untuk
efficacy pada ibu menyusui dengan meyusui. Sehingga dapat di
nilai p= 0.00. simpulakan semakin berkurang
Penelitian Sri mulyati (2013) pemberian edukasi maka tingkat self
mengatakan self efficacy ibu efficacy ibu juga akan menurun.
menyusui dalam memberikan ASI Rekomendasi nya adalah ibu hamil
Vol 14 No
Riyanti, 3
Nurlaila & Astutiningrum JurnialPengaruh Keperawatan … 102
edukasi breastfeeding
Ilmiah Kesehatan

diberikan edukasi breastfeeding lebih dan pelekatan mulut bayi pada payudara
dini di trimester ke III sehingga ibu ibu. Teknik menyusui yang benar
hamil akan memiliki kepercayaan merupakan salah satu faktor yang
untuk menyusui bayinya. berpengaruh dalam pemberian ASI.
Hasil dari penelitian ini menunjukan Teknik menyusui yang benar dapat
ada peningkatan skor menyusui sebelum diajarkan oleh para konselor kepada ibu
dan sesudah dilakukan intervensi edukasi primipara mulai dari masa prenatal
breastfeeding. Hal ini menunjukan ada (Dennis, 2010). Teknik menyusui yang
peningkatan yang signifikan antara pre benar bisa di edukasikan lebih dini yaitu
dan post edukasi breastfeeding dengan ketika seorang ibu sedang hamil.
selisih 3.79. hal ini juga menunjukkan Hasil penelitian Catur E (2016)
bahwa edukasi breastfeeding menunjukkan bahwa kemampuan
berpengaruh signifikan terhadap menyusui pada kelompok intervensi lebih
peningkatan ketrampilan menyusui pada tinggi dibanding kelompok non
ibu menyusui dengan nilai P= 0.00. intervensi dengan nilai p<0,05. Pada
Penelitian Mcqueen (2009) penelitian tersebut kelompok intervensi
menunjukan peningkatan pemberian ASI diberikan edukasi dengan menggunakan
dipengaruhi oleh intervensi edukasi yang media lembar balik, leaflet, video, dan
sudah diberikan kepada ibu. Pemberian boneka peraga. Hasil penelitian ini
edukasi laktasi merupakan proses adalah nilai p=0.000 yang artinya edukasi
pemberian informasi secara langsung ke breastfeeding berpengeruh terhadap
individu yang memiliki tujuan untuk perlekatan ibu saat menyusui. Edukasi
membantu seseorang dalam merubah breastfeeding sangat di pengaruhi oleh
sikap dan tingkah laku (McQueen, 2009; media yang digunakan yaitu booklet dan
Fadel, 2008; Lavender, et.al, 2013). boneka peraga. Media edukasi yang baik
Proses edukasi breastfeeding yang sangat membantu proses belajar ibu dan
diberikan oleh peneliti disini adalah mampu membantu mengaplikasikan
memberikan edukasi tentang seputar secara benar bagaimana teknik perlekatan
menyusui dari manfaat ASI, teknik atau atau menyusui yang benar (Awano K,
posisi menyusui sampai bagaimana 2010; Spaulding, 2009). Selain media
mengatasi masalah yang dialami oleh ibu yang baik edukasi breastfeeding juga
ketika meyusui. memerlukan dukungan dari sarana
Komponen utama dan ketrampilan penunjang yaitu tempat pelaksanaan
dasar yang harus di miliki oleh seorang edukasi yang nyaman. Nyaman buat
konseling laktasi adalah komunikasi pasien maupun buat yang melakukan
terapeutik. Komunikasi terapeutik edukasi.
konselor membuat ibu membuka diri, Hasil penelitian ini mengkonfirmasi
menyadarkan ibu ketika memiliki berbagai penelitian sebelumnya seperti
persepsi menyusui yang tidak benar maka Entwistle, 2010; suyami, 2017; Catur,
akan memperbaiki persepsinya (WHO, 2016 yang menyatakan salah satu faktor
2010; Dennis, 2003). Kesimpulannya penting dari dalam pemberian ASI adalah
ketrampilan komunikasi perpengaruh keyakinan diri ibu untuk menyusui atau
terhadap pelaksanaan edukasi, dengan self efficacy breastfeeding. Menurut
ketrampilan komunikasi yang baik maka Dennis (2003) self efficacy breastfeeding
bisa dipastikan edukasi breastfeeding menentukan seorang ibu untuk menyusui
dapat berjalan dengan lancar dan atau tidak menyusui bayinya. self
meningkatkan pemahaman dan rasa efficacy breastfeeding juga akan
percaya ibu untuk menyusui. mempengaruhi usaha usaha yang akan
Indikator keberhasilan menyusui dilakukan oleh seorang ibu untuk
bukan hanya kemampuan ibu menyusui bayinya. self efficacy
memberikan ASI kepada bayi, tetapi breastfeeding akan mempengaruhi pola
tentang bagaimana ketrampilan teknik pikir seorang ibu dan akan
menyusui yang benar, posisi menyusui, mempengaruhi emosional seorang ibu
Riyanti, Nurlaila & Astutiningrum Jurnial Ilmiah Kesehatan Keperawatan 103

ketika menemui hambatan atau kendala


saat menyusui(Spoulding, 2009; Dahlan, M. Sopiyudin. 2009. Besar
Entwistle,2010). Dari hal ini disimpulkan Sampel dan Cara Pengambilan
jika seorang ibu sudah memiliki Sampel dalam Penelitian
keyakinan untuk menyusui bayinya kuat Kedokteran dan Kesehatan.
maka seorang ibu itu akan lebih mudah Jakarta : Salemba Medika
dalam proses menyusui dan mengatasi
masalah yang ada selama menyusui. Dharma, K.K 2011. Metodologi
Penelitian Keperawatan. Jakarta.
KESIMPULAN Trans Info Media.
Ada pengaruh edukasi breastfeeding Fugueiredo, B., Dias, C.C., Brandao, S.,
pada ibu post partum terhadap Canario, C., Costa, R.N. 2013.
breastfeeding self efficacy di RSUD Breastfeeding and postpartum
Soedirman Kebumen dengan nilai depression: state of the art review.
p=0.000. Saran untuk petugas kesehatan Pediatr (Rio J); 89 (4): 332-338
harus memberikan edukasi
breastfeeding lebih awal yaitu di saat Hanafi, M.I., Shalaby, S.A.H., Fatalah,
ibu hamil sehingga self efficacy ibu N., El-Ammari, H. 2014. Impact of
untuk menyusui akan meningkat. health education on knowledge of,
attitude to and practice of
Peneliti selanjutnya bisa
breastfeeding among women
memodifikasi metode penelitian attending primary health care
dengan menambah kelompok kontrol, centres in Almadinah
dan mengembangkan metode edukasi Almunawwarah, Kingdom of
breastfeeding. Saudi Arabia: Controlled preepost
study. Journal of Taibah
University Medical Sciences, 9 (3),
DAFTAR PUSTAKA 187-193

Alligood, M.R & Tomey, A.M. 2006. Hastono, S. P. 2007. Analisis Data.
Nursing Theorist And Their Work. FKM-UI, Jakarta.
Edisi 6. St. Louis, missouri:
MOSBY INC. Ingram, J., Johnson, D., Copeland, M.,
Churcill, C., Taylor, H., 2015. The
Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. development of a new
Surrvei Demografi dan Kesehatan breastfeeding assessment tool and
Indonesia 2012 the relationship with breastfeeding
self-efficacy. Midwifery 31, 132-
Bowles, B. C. (2011, March). Promoting 137
breastfeeding self-efficacy.
Clinical Lactation, 1(2), 11-14. Isyti’aroh, Nizmaf, N., Rejeki, H. 2015.
Paket Edukasi Breast Dan
Chan & Heung. 2012. The Effectiveness Pengaruhnya Terhadap
of breatsfeeding education on Kesuksesan Ibu Primipara Dalam
maternal breatsfeeding self- Menyusui. The 2nd University
efficacy and breastfeeding Research Coloquium, 563-569
duration : a systematic review
Josefa, 2011. Faktor-Faktor Yang
Creswell, John W. 2010. Research Mempengaruhi Perilaku
Design Pendekatan Kualitatif, Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu
Kuantitatif, dan ( Studi Kasus Di Wilayah Kerja
Mixed.Yogyakarta : Pustaka Puskesmas Manyaran Kecamatan
Pelajar Semarang Barat, Program
Vol 14 No
Riyanti, 3
Nurlaila & Astutiningrum JurnialPengaruh Keperawatan… 104
edukasi breastfeeding
Ilmiah Kesehatan

Pendidikan Sarjana Kedokteran, Middle range theory for nursing.


Fakultas Kedokteran Universitas Springer, New York; 2008:183–
Diponogoro Semarang, Sumber : 204.
www.undip.ac.id.
Salonen, A. H., Kaunonen, M., Astedt-
Kurniawan, B. 2013. Determinan Kurki, P., Jarvenpaa, A. L., Isoaho,
Keberhasilan Pemberian Air Susu H. & Tarkka, M. T. 2011.
Ibu Eksklusif. Jurnal Kedokteran Effectiveness of an internet-based
Brawijaya, Vol. 27, No. 4 intervention enhancing Finnish
parents' parenting satisfaction and
Maulana, H.D.J. 2009. Promosi parenting self -efficacy during the
Kesehatan. Jakarta: EGC postpartum period. Midwifery,
27(6): 832-41
Meighan, M. 2006. Maternal role
attainment – becoming a mother. Sastroasmoro, S., 2010. Dasar-dasar
In M.Alligood & A.Tomey (Ed.). Metodologi Penelitian Klinis Ed.3
Nursing theorists and their work. Cet.2. Jakarta: SagungSeto: 78-90.
Missouri: Mosby Inc.
Setiawati.S & Dermawan.C.2008.
Mercer, T.R. and Walker, L.O. 2006. A Penuntun Praktis Asuhan
review of nursing intervention to Keperawatan Keluarga. Cetakan 1,
foster becoming a mother. Edisi 2. Jakarta : Trans Info Media.
AWHONN. JOGNN. 35(5).
WABA. 2008. WABA World
Mete, S., Yenal, K., Okumus, H. 2010. Breastfeeding Week
An Investigation into www.waba.org.my.
Breastfeeding Characteristics of
Mothers Attending Childbirth Wardani, Mujiati Alifah 2012.
Education Classes. Asian Nursing Gambaran Tingkat self efficacy
research, Vol.4, No.4, Hal: 216 untuk menyusui pada ibu
primigravida. Universitas
Notoatmodjo, S. 2007 Promosi Indonesia.
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta. WHO. 2007. Planning Guide for national
implementation of the Global
Potter, Patricia A. dan Anne G. Perry. Strategy for Infant and Young
2009. Fundamental Keperawatan Child Feeding. Switzerland: WHO
Buku 1 Ed. 7. Jakarta: Salemba Press
Medika.
Wong, et al. 2009. Buku Ajar
Resnick, B. 2008. Theory of self-efficacy. Keperawatan Pediatrik ed.6 volume1,
in: M. Smith, P. Liehr (Eds.) Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai