Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN SELF EFFICACY PADA IBU MENYUSUI POST PARTUM NORMAL DAN POST SECTIO CAESAREA

DI RSUD SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI

Susilawati1, Sofiea Febryaningsih2


1
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

Email : susi0580@yahoo.com

Abstrak

Target cakupan ASI Ekslusif bayi masih rendah dari 80% target cakupan ASI Ekslusif nasional. Self efficacy pada Ibu
menyusui merupakan rasa percaya diri atau keyakinan yang dimiliki oleh ibu untuk menyusui dan menjadi predictor
dalam pemberian ASI Ekslusif pada bayinya, baik pada Ibu post partum normal maupun Post Sectio Caesarea. Tujuan
penelitian untuk mengetahui Perbedaan Self efficacy pada ibu menyusui post partum normal dengan Post Sectio
Caesare. Jenis penelitian menggunakan study komparasi dengan sampel 70 responden, dan pengambilan sampel
dengan quota sampling. Kuesioner menggunakan Breastfeeding Self Efficacy (BSE). Analisis data menggunakan uji
independent sampel T-test. Hasil penelitian menunjukan pada Ibu menyusui Post Partum Normal diperoleh mean
sebesar 60,48, sedangkan pada Ibu menyusui post partum sectio caesare diperoleh mean sebesar 46,80. Terdapat
perbedaan Self Efficacy pada Ibu menyusui post partum normal dengan post sectio caesare dengan nilai p-value 0,000.
Hasil penelitian dapat menjadi acuan dalam meningkatkan penyuluhan pada ibu menyusui tentang pentingnya
pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan.

Keywords: Self efficacy menyusui, ASI Ekslusif.

ABSTRACT

The target for exclusive breastfeeding for infants is still lower than 80% of the national exclusive breastfeeding
coverage target. Breastfeeding self-efficacy is the confident or belief possessed by mothers to breastfeed and be a
predictor in exclusive breastfeeding for their babies, both in normal postpartum mothers and Post Sectio Caesarea. The
purpose of this study was to determine the differences in self-efficacy in normal postpartum breastfeeding mothers
with post sectio caesarea. This type of research uses a comparative study with a sample of 70 respondents and
sampling with quota sampling. The questionnaire uses Breastfeeding Self Efficacy (BSE). Data analysis used an
independent sample t-test. The results showed that the postpartum normal breastfeeding mothers obtained a mean of
60.48, while the postpartum cesarean breastfeeding mothers obtained a mean of 46.80. There is a difference in self-
efficacy in normal postpartum breastfeeding mothers with post sectio caesarea with a p-value of 0,000. The results of
the study can be a reference in increasing counseling to nursing mothers about the importance of exclusive
breastfeeding in infants aged 0-6 months.

Keywords: Breastfeeding self efficacy, ASI Ekslusif.

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 42


PENDAHULUAN Menyusui bagi ibu juga dapat mencegah
terjadinya diabetes tipe 2, hal ini disebabkan
ASI merupakan nutrisi terbaik yang telah karena perubahan metabolisme ibu menyusui
terbukti memberi manfaat kesehatan besar membantu menstabilkan kadar gula darah dan
bagi ibu,bayi dan masyarakat (Prior, et all,
meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap
2012). Menyusui dapat mengurangi kejadian
dan tingkat keparahan penyakit pada bayi hormon insulin.
seperti: penyakit otitis media, infeksi
gastrointestinal, enterokolitis, infeksi saluran
pernafasan bagian bawah, sindrom kematian Ibu yang menyusui bayinya terus menerus selama
bayi mendadak, obesitas dan diabetes. Hal ini paling sedikit satu tahun dapat menurunkan
disebabkan karena ASI memiliki manfaat kadar gula darah. Selain itu ibu yang menyusui
sebagai zat anti infeksi yang mengandung bayinya memiliki kecenderungan memilih gaya
Immunoglobulin A (Ig.A), Laktoferin, enzim hidup sehat dibandingkan dengan ibuyangtidak
lysozim, sel darah putih dan faktor bifidus menyusui. Umumnya ibu-ibu yang menyusui
(Riordan, 2005). lebih selektif memilih makanan sehat dan bergizi
agar kandungan ASI yang diberikan pada bayi
Jumlah sel darah putih yang terkandung
dalam ASI (Air Susu Ibu) pada dua minggu juga memiliki zat gizi yang tinggi. Gaya hidup
pertama berkisar lebih dari 4000 selpermil semacam ini dapa mendorong metabolisme
yang terdiri dari tiga macam yaitu Bronchus tubuh untuk mengurangi risiko terjadinya
Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibo di diabetes tipe2 (Ip, Chung, Raman, Trikalinos &
pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue Lau, 2009; Yulfitrawasi, 2011).
(GALT) antibodi saluran pernafasan, dan
Mammary Asociated Lympocyte Tissue
(MALT) antibodi jaringan payudara ibu. Bukti-bukti mengenai besarnya manfaat
pemberian ASI eksklusif telah banyak diketahui
Faktor bifidus dalam ASI yaitu sejenis
secara luas namun dilaporkan bahwa tingkat
karbohidrat yang mengandung nitrogen
menunjang pertumbuhan bakteri pemberian ASI eksklusif masih sangat rendah
Lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga diberbagai penjuru negara (American Academy of
keasaman flora bayi dan berguna untuk Pediatrics, Section on Breastfeeding 2012).
menghambat pertumbuhan bakteri merugikan
(Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia, Meningkatnya persalinan melalui bedah caesar
2010). secara signifikan merupakan salahsatu faktor
pemicu rendahnya pemberian ASI eksklusif
Menyusui juga memiliki manfaat besar bagi diseluruh dunia. Bedah sesar secara luas dapat
ibu diantaranya dapat menurunkan angka memengaruhi proses menyusui yang buruk dan
kejadian kanker ovarium dan kanker
berdampak terhadap keberhasilan menyusui.
payudara. Ibu-ibu yang menyusui selama 3
tahun akan terhindar dari risiko kanker Beberapa hasil studi melaporkan bahwa tingkat
payudara, hal ini disebabkan karena didalam menyusui pada ibu dengan bedah sesar lebih
ASI terdapat zat Human- Alpha-lactalbumin rendah bila dibandingkan dengan ibu yang
Made-Lethal to Tumorcells atau dikenal melahirkan secara normal (Prior et al 2012;
dengan HAMLET yang dapat membunuh 40 Perez-Rioz et al., 2007).
jenis sel kanker dengan keuntungan tidak
membunuh sel-sel sehat. Zat ini terdiri dari
protein dan asam lemak yang ditemukan Pemberian ASI setelah melahirkan bisa menjadi
secara alami didalam ASI (Roesli,2008). proses yang tidak mudah bagi seorang ibu,
dikarenakan ibu pada masa menyusui merupakan

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 43


masa yang paling sensitif baik dalam kehidupan minat beberapa ibu untuk menyusui (Smith,
ibu secara fisik atau emosional. Ibu pasca 2010). Rasa percaya diri dan keinginan ibu untuk
melahirkan mungkin akan mengalami kendala menyusui sangat dipengaruhi oleh keyakinan ibu
pada waktu menyusui yang mengalami untuk menyusui bayinya atau breastfeeding
kegelisahan, kecemasan dan ketidaknyamanan self efficacy (BSE).
secara psikologis dengan kelahiran anak, sering
atau banyak juga ibu yang kurang pengetahuan
tentang faktor yang dapat mempengaruhi Breastfeeding Self Efficacy (BSE) yakni keyakinan
kelancaran produksi ASI, dampak psikologis seorang ibu pada kemampuannya untuk
terdapat kelancaran produksi ASI, ibu merasa menyusui atau memberikan ASI pada bayinya
pesimistis mengenai jumlah yang dihasilkan. (Dennis & Foux, 1999). Menurut Dennis (1999)
BSE merupakan suatu komponen yang dapat
memprediksi seorang ibu untuk memilih memulai
Merurut Abdilah (2004) terdapat beberapa faktor menyusui atau tidak, berapa banyak usaha ibu
yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI untuk tetap menyusui bayinya, apakah ibu
ekslusif diantaranya psikologis dan pengetahuan memiliki pola pikir yang dapat meningkatkan
ibu. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang menyusui serta bagaimana ibu dapat mengatasi
wanita. Adanya anggapan para ibu bahwa hambatan selama menyusui secara emosional.
menyusui akan merusak penampilan. Tekanan Rendahnya rasa percaya diri terutama pada ibu
batin membuat ibu mengurangi frekuensi dan paska bedah sesar menyebabkan persepsi ibu
lama menyusui bayinya, bahkan berhenti tentang kurangnya ASI dan berisiko untuk segera
menyusui. Tingkat pendidikan dan akses ibu berhenti menyusui (Lauwers dan Swisher, 2011;
terhadap media masa juga mempengaruhi Handayani, Kosnin, Jiar & Solikhah, 2013).
pengambilan keputusan, dimana semakin tinggi
pendidikan semakin besar peluang untuk
memberikan ASI (menyusui). Sebaliknya akses Keyakinan ibu menyusui baru-baru ini menjadi
terhadap media berpengaruh negatif terhada topik permasalahan yang telah disorot oleh
pemberian ASI, dimana semakin tinggi akses ibu berbagai peneliti dalam menilai kondisi psikologis
pada media semakin tinggi peluang untuk tidak ibu untuk meningkatkan menyusui (Meedya,
memberikan ASI. Fahy, & Kable, 2010). Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi self efficacy seseorang antara lain
budaya, gender, sifat dari tugas yang dihadapi,
Masalah seperti ini sering dijumpai pada ibu masa insentif eksternal, status atau peran individu
postpartum, kekecewaan ini bisa terjadi karena dalam lingkungan serta informasi tentang
adanya masa transisi menjadi orang tua, kemampuan diri yang belum dilakukan yang
kecemasan saat postpartum yang dirasakan dapat meningkatkan motivasi (Pradini, 2015).
dapat menjadi salah satu faktor memengaruhi
kelancaran produksi ASI, kecemasan itu sendiri
mulai timbul ketika individu menghadapi Breastfeeding self efficacy merupakan rasa
pengalaman-pengalaman baru dimulainya dari percaya diri yang dimiliki oleh ibu dalam hal
kehamilan, proses melahirkan dan setelah menyusui yang dapat menjadi predictor apakah
melahirkan (Stuart & Sundeen,1993 dikutip ibu akan memutuskan untuk menyusui, sebesar
dalam pratiwi,2010). apa upaya yang akan dilakukan untuk menyusui,
apakah mempunyai pola pikir membangun atau
merusak dan bagaimana cara merespons
Hasil temuan lain yang dilaporkan pada ibu berbagai masalah dan kesulitan selama menyusui
dengan bedah sesar adalah adanya penurunan (Tores et all., 2003).

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 44


pada kelompok perlakuan disusun berdasarkan 4
sumber tersebut, sehingga peningkatan
Breastfeeding self efficacy berpengaruh pada
breastfeeding self efficacy yang ditunjukkan oleh
respons individu berupa pola pikir,reaksi
responden dalam kelompok perlakuan
emosional, usaha dan kegigihan serta keputusan
membuktikan bahwa teori yang dikemukakan
yang akan diambil (Denis, 2010). Denis
oleh Dennis adalah benar.
menjelaskan keputusan yang dimaksud adalah
inisiasi menyusui, menyusui secara efektif dan
keberlanjutan menyusui (ASI eksklusif). Self
Ibu yang telah memiliki pengalaman menyusui
efficacy yang rendah dalam hal menyusui dapat
secara langsung cenderung lebih percaya diri
menyebabkan persepsi dan motivasi yang negatif
untuk terus menyusui, apalagi memang sejak
(Bandura, 1994; Denis, 2010).
awal mayoritas responden memiliki breastfeeding
self efficacy yang cukup tinggi sehingga membuat
ibu lebih gigih untuk dapat terus menyusui.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
Pengalaman tidak langsung tentang menyusui
breastfeeding self efficacy merupakan faktor
diperoleh responden pada kelompok perlakuan
penting yang berhubungan dengan inisiasi, durasi
melalui video menyusui yang diberikan oleh
dan keeksklusifan menyusui (McQueen, 2011).
peneliti. Hal ini dapat memberi
pengetahuandan keyakinan ibu dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Handayani et all memberikan ASI pada bayi dikaitkan secara
(2010) membuktikan bahwa ada hubungan yang positif dapat meningkatkan durasi menyusui pada
erat antara dukungan sosial, pengetahuan, sikap berbagai budaya dan kelompok usia (Dennis,
dan self efficacy dengan perilaku menyusui. 1999; Alus¸ Tokat, Okumus¸ & Dennis, 2010).
Penelitian lain mendapatkan hasil bahwa ibu yang
mempunyai breastfeeding self efficacy yang
Self Eficacy yang baik akan mengarahkan ibu pada
tinggi cenderung untuk tetap menyusui selama 4
kondisi mental yang stabil,sehingga mampu
bulan (Blythetal,2002). Ibu dengan breast feeding
menerima arahan. Ibu hamil dan bersalin
selfefficacy yang rendah terbukti cenderung
yangtelah mendapatkan persiapan menghadapi
menggunakan teknik alternatif untuk menyusui
persalinan dalam bentuk latihan birth ball dan
bayinya ketika menghadapi masalah selama
psikologis, akan mendapatkan proses
menyusui (Keemer,2011). Berbagai hasil
pembelajaran dan pengalaman, sehingga dapat
penelitian tersebut membuka wacana barubah
lebih mempersiapkan diri menjalani kontraksi,
breast feeding self efficacy diduga berhubungan
untuk selanjutnya dapat beradaptasi terhadap
erat dengan keberhasilan praktik menyusui.
nyeri dan ketidaknyaman selama proses
persalinan. efikasi diri yang dimiliki individu
Dennis (2010) menerangkan bahwa terdapat 4 rendah, dapat menyebabkan hambatan dalam
sumber yang memengaruhi breastfeeding proses adapatasinya meskipun individut ersebut
selfefficacy yaitu: 1) pengalaman menyusui bayi memiliki potensi yang besar. Self eficacy yang
secara langsung; 2) pengalaman tidak langsung tinggi menyebabkan munculnya (self regulated
yang diperoleh melalui pengamatan atau cerita learning yang tinggi (Perrin,2013).
orang lain yang berhasil menyusui; 3) persuasi
verbal dari teman, keluarga atau petugas
Tetapi ibu yang melahirkan secara normal tidak
kesehatan tentang laktasi; dan 4) respons
tertutup kemungkinan memiliki self eficacy yang
fisiologisberupa ada tidaknya stress, keletihan
buruk dalam inisiasi menyusui dini. Menurut
atau kecemasan yang menyertai. Intervensi
penelitian yang dilakukan Aisya (2017), seorang
dalam paket dukungan menyusui yang diberikan

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 45


ibu yang baru saja melahirkan akan melewati data tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
beberapa fase adaptasi dimana ibu dinyatakan banyak ibu yang melahirkan spontan melakukan
memiliki adaptasi yang baik jika sampai pada fase inisiasi menyusui dini dibandingkan ibu yang
letting go. Jika ibu gagal sampai pada fase letting melahirkan secara sectio caesarea.
go, maka ibu akan mengalami stres post partum.
Stres pada ibu post partum berpengaruh
terhadap keyakinan (self efficacy) sebab salah Pemerintah Sukabumi mengimplementasikan
satu faktor yang mempengaruhi efikasi diri Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
adalah tingkat status emosional. Ibu post partum Kesehatan yang ditindaklanjuti dengan Peraturan
dengan tingkat stres tinggi akan memiliki efikasi Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
diri yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, Sukabumi telah
untuk mengetahui hubungan tingkat stres pada memiliki Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016
ibu post partum terhadap keyakinan. tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Ekslusif.Dalam Pasal 128 Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
Data yang penulis dapatkan di RSUD Sekarwangi bahwa setiap bayi berhak mendapatkan air susu
Kabupaten Sukabumi pada tahun 2017 jumlah ibu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam)
yang melakukan inisasi menyusui dini yaitu bulan, kecuali atas indikasi medis. Selama
sebanyak 23 orang di ruangan kelas II dan 64 pemberian air susu ibu, pihak keluarga,
orang diruangan kelas IIIdari total 620 orang yang pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
melahirkan secara spontan dan 927 orang ibu harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan
yang melahirkan melalui pembedahan section penyediaan waktu dan fasilitas khusus dengan
caesarea, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penyediaan fasilitas khusus diadakan di tempat
tabel 1 : kerja dan tempat sarana umum (Perda Sukabumi,
2017).

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Ibu Melahirkan Di Ruang Raden Dewi Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan
Sartika RSUD Sekarwangi Pada Tahun 2017 penulis di ruang Raden Dewi Sartika RSUD
N Ibu Kelas Rawat IMD Jmlh % Sekarwangi Kabupaten Sukabumi melalui
o Melahirkan inap wawancara terhadap 5 orang ibu yang
II III
1 Melahirkan 182 790 139 972 14 melahirkan spontan dan 5 orang ibu yang
Sesar melahirkan secara bedah sesar, didapatkan hasil
2 Melahirkan 156 464 430 620 69
Spontan bahwa ibu yang melahirkan secara sesar sebagian
Jumlah 338 1254 569 1592 83
besar mengatakan memiliki rasa kekawatiran
yang lebih untuk menyusui dini pada bayinya
Berdasarkan Tabel 1 Diketahui bahwa ibu yang karena luka sayat bekas oprasi masih terasa nyeri
melahirkan secara bedah sesar pada tahun 2017 dan ada perasaan tidak nyaman untuk
sebanyak 927 orang ibu hanya sebanyak 139 memberikan ASI tetapi untuk ibu yang
orang ibu yang melakukan inisasi menyusui dini melahirkan secara spontan memiliki keinginan
atau hanya 14% ibu yang melakukan inisiasi untuk memberikan ASI-nya sebagian besar
menyusui dini. Ibu yang melahirkan secara mengatakan bahwa merasa puas dan bersyukur
spontan pada tahun 2017 di RSUD Sekarwangi bisa merasakan rasanya melahirkan seorang bayi
yaitu sebanyak 620 orang ibu dan yang secara spontan, sehingga rasa ingin menjadi
melakukan inisasi menyusui dini yaitu sebanyak seorang ibu yang utuh dengan cara memberikan
430 orang ibu atau 69 % ibu yang melahirkan ASI kepada anaknya.
spontan melakukan inisasi menyusui dini, dari

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 46


Hasil uji perbedaan Self Efficacy Pada Ibu
Menyusui Post Partum Normal dengan Post
METODE PENELITIAN
partum section csaesare selengkapnya dapat
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Study Komparasi. Populasi dan sampel 70 orang.
Tabel 3.
Pengambilan sampel menggunakan Quota
Uji Hipotesis Perbedaan Self Efficacy Pada Ibu Menyusui
Sampling. Menggunakan Kuesioner Breastfeeding Post Partum Normal dengan Post Caesarea
Self Efficacy (BSE). Analisis data menggunakan Uji Self Efficacy
N Mean t p-
value
Independent Sampel T-Test.
Ibu menyusui Post 35 60,48
Partum Normal
8,509 0,000
Hasil penelitian menunjukan pada Ibu menyusui Ibu menyusui Post 35 46,80
Partum Caesarea
Post Partum Normal diperoleh mean sebesar
60,48. Pada Ibu menyusui Post Partum Caesare Berdasarkan tabel 3 menunjukkan nilai p-value
diperoleh mean sebesar 46,80. Terdapat uji independen sampel sebesar 0,000 maka p-
perbedaan Self Efficacy Pada Ibu Menyusui Post value < 0,05, sehingga dapat dikatakan terdapat
Partum Normal dengan Post partum ectio caesare perbedaan Self Efficacy Pada Ibu Menyusui Post
dengan nilai p-value 0,000. Partum Normal dengan Post Caesare. Hal
tersebut dibuktikan dengan kedua kelompok
mengalami perbedaan mean.
HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat Variabel Self


PEMBAHASAN
Efficacy Pada Ibu Menyusui Post
Partum Normal dan Post Caesarea A. Gambaran Self Efficacy Pada Ibu
Menyusui Postpartum Normal di
Analisis Univariat Variabel dalam penelitian RSUD Sekarwangi Kabupaten
ini meliputi gambaran Self efficacy pada ibu Sukabumi
menyusui post partum normal dan Post
partum sectio caesare adalah sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
kelompok Ibu menyusui Post Partum Normal
Table 2.
Gambaran Self Efficacy Pada Ibu Menyusui Post Partum diperoleh nilai rata-rata Self efficacy yang
Normal dan Post Caesarea didapatkan dari 35 responden adalah sebesar
Self Efficacy n Mean SD 60,48 dengan nilai simpangan baku 6,49,
Ibu menyusui Post Partum 35 60,48 6,49
Normal artinya bahwa self efficacy ibu dalam
Ibu menyusui Post Partum 35 46,80 6,95 menyusui tinggi.
Caesarea

Breastfeeding self efficacy merupakan rasa


Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa pada percaya diri yang dimiliki oleh ibu dalam hal
kelompok Ibu menyusui Post Partum Normal menyusui yang dapat menjadi predictor apakah
diperoleh nilai rata-rata Self efficacy yang ibu akan memutuskan untuk menyusui, sebesar
didapatkan dari 35 responden adalah sebesar apa upaya yang akan dilakukan untuk menyusui,
60,48 dengan nilai simpangan baku 6,49. apakah mempunyai pola pikir membangun atau
Sedangkan pada kelompok Ibu menyusui Post merusak dan bagaimana cara merespons berbagai
Partum Caesare diperoleh nilai rata-rata Self masalah dan kesulitan selama menyusui (Tores
efficacy yang didapatkan dari 35 responden et all., 2003).
adalah sebesar 46,80 dengan nilai simpangan
baku 6,95. Self efficacy mempengaruhi bagaimana
seseorang berpikir, merasa, memotivasi diri
sendiri dan bertindak. Self efficacy mendorong
B. Analisis Bivariat Perbedaan Self
proses kontrol diri untuk mempertahankan
Efficacy Pada Ibu Menyusui Post
Partum Normal dengan Post Caesare perilaku. Self efficacy yang tinggi ibu menyusui
diperlukan supaya mereka memiliki keyakinan

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 47


dan keberhasilan dalam melakukan menyusui, salah satunya adalah sumber
penatalaksanaan secara mandiri (Misnadiarly, informasi tentang menyusui. Kelompok ibu
2006) dalam Asrikan (2016). yang melahirkan normal seluruhnya
mendapatkan informasi tentang menyusui
berasal dari petugas kesehatan yaitu sebesar 100
Keberhasilan self efficacy individu satu dari % atau sebanyak 35 responden.
lainnya berbeda-beda. Terdapat faktor yang
memengaruhi keyakinan diri individu salah
satunya usia. Berdasarkan hasil penelitian Dennis (2010) menerangkan bahwa terdapat
menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang bebarapa sumber yang memengaruhi
melahirkan normal sebagian besar usia breastfeeding self efficacy salah satunya
responden berada pada rentang 20-35 tahun oleh petugas kesehatan tentang laktasi.
yaitu sebesar 88,6% atau sebanyak 31 responden, Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian
sedangkan sebagian kecil usia responden berada Dewi (2014) yang menyatakan bahwa salah satu
pada rentang > 35 Tahun, yaitu sebesar 11,4% faktor yang memengaruhi breastfeeding self
atau sebanyak 4 responden. efficacy adalah sumber informasi. Ada
hubungan sumber informasi dengan keyakinan
ibu menyusui, sumber informasi yang didapat
Menurut Monk (2002) dalam Kamtono (2015) dari petugas kesehatan membuat ibu semakin
menyatakan bahwa usia dapat memengaruhi yakin, dan sebaliknya sumber informasi dari non
keyakinan seseorang. Usia 20 – 35 tahun adalah petugas kesehatan membuat keyakinan ibu
usia produktif untuk seorang ibu mengandung, menyusui rendah.
dalam rentang usia ini ibu berada dalam periode
dewasa matang dimana bisa memilih tindakan
B. Gambaran Self Efficacy Pada Ibu
sesuai dengan hal yang seharusnya. Ketika
Menyusui Post Sectio Caesare di RSUD
seseorang berada dalam usia matang, ibu akan Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
lebih yakin menyusui karena masih produktif
untuk memberikan ASI yang terbaik untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
anaknya. Selain itu, pada usia ini seorang ibu kelompok Ibu menyusui Post partum section
secara fisik berada pada usia dewasa muda caesare diperoleh nilai rata-rata Self efficacy
dimana pada fase ini ibu dapat berpikir secara yang didapatkan dari 35 responden adalah
rasional mana yang terbaik untuk anaknya ketika sebesar 46,80 dengan nilai simpangan baku
6,95, artinya tingkat self efficacy ibu berada
sudah punya anak dan fase dimana ibu
dalam kategori rendah.
mengambil keputusan dengan segala
pertimbangan dan memandang dari berbagai Menurut Bandura, self efficacy merupakan
sudut. Pada usia ini pula, seorang ibu berada keyakinan individu terhadap kemampuan
pada kondisi psikologis matang untuk hamil dan dirinya dalam mengatur dan melakukan
mempunyai anak, sehingga tidak ada tugas-tugas tertentu yang dibutuhkan untuk
kecendrungan breastfeeding self efficacy ibu mendapatkan hasil sesuai harapan (Ngurah &
buruk. Maka tidak heran self eficacy ibu Sukmayanti, 2014).
menyusui pada kelompok ibu dengan
Menurut Bandura (dalam Jess Feist & Feist,
melahirkan normal memiliki niali mean
2010) self efficacy dapat ditumbuhkan dan
tinggi. dipelajari melalui empat hal, yang pertama
adalah Pengalaman menguasai sesuatu
(mastery experience) keyakinan akan timbul
Faktor lain yang dapat mempengaruhi ketika ibu menyusui memiliki keberhasilan
breastfeeding self efficacy pada ibu dalam melakukan menyusui. Kedua adalah

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 48


pengalaman orang lain (vicarious experience) menyesuaikan diri dengan keadaan dalam
keyakinan dapat meningkat ketika ibu menyusui bayi. Sehingga ibu yang tidak
menyusui melihat ibu menyusui yang lain mempunyai pengalaman menyusui anak
dapat melakukan menyusui dengan baik. sebelumnya akan memiliki keraguan dalam
Ketiga adalah persuasi verbal (verbal
menyusui anak ketika mempunyai seorang
persuation) pemberian motivasi yang
anak. Lowe (2010) menyebutkan bahwa ibu
dianggap memiliki pengaruh besar seperti
dari keluarga, teman, dokter dan perawat. yang pernah tidak melahirkan sebelumnya
Keempat yaitu respon fisiologis memiliki efikasi diri yang lebih rendah
(physiological responses) ibu menyusui akan dibandingkan mereka yang pernah
terlihat stress dan tegang ketika tidak mampu melahirkan sebelumnya.
melakukan menyusui dengan baik.

Pada kelompok ini, ditemukan bahwa nilai rata- C. Perbedaan Self Efficacy Pada Ibu
rata nilai self efficacy lebih rendah dibandingkan Menyusui Post partum Normal
dengan kelompok ibu menyusui post partum Dengan Post Caesarea Di RSUD
normal. Menurut Dewi (2015) ibu yang Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
melakukan persalinan dengan operasi (sesar)
akan terjadi kecendrungan untuk mengeluh sakit Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan nilai p-
dengan luka operasinya dan membutuhkan value uji independen sampel sebesar 0,000
bantuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari maka p-value < 0,05, sehingga dapat
setelah dilakukan operasi. Sehingga
dikatakan terdapat perbedaan Self Efficacy
dimungkinkan bahwa ibu yang melakukan
Pada Ibu Menyusui Post Partum Normal
persalinan dengan operasi sectio caesar memiliki
dengan Post partum sectio caesare. Hal
keraguan untuk memberikan ASI secara eksklusif
tersebut dibuktikan dengan kedua kelompok
dengan kata lain adanya penurunan keyakinan
mengalami perbedaan mean.
untuk menyusui.
Menurut Leung (2013) menyatakan bahwa
Faktor lain yang mendukung hasil penelitian terdapat perbedaan self efficacy pada ibu yang
pada kelompok sesar adalah pengalaman menjalani persalinan normal dan sesar.
menyusui. Menurut Greenberg I & Baron Menurut Larkin, Begley, dan Devane (2009)
Hambawany (2007) mengatakan bahwa terdapat perempuan yang telah berhasil dalam
menjalani proses persalinan secara normal
faktor yang mempengaruhi self efficacy yaitu
memiliki dampak meningkatnya harga diri
pengalaman langsung. Berdasakan tabel 4.5
dan merasakan hal itu sebagai suatu prestasi,
menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang dan ini akan berdampak pada keyakinan diri
melahirkan sesar sebagian besar melahirkan ibu untuk dapat menyusui.
anak ke-1 yaitu sebesar 40,0% atau sebanyak 14
responden, dengan ini dimungkinkan tidak Sedangkan persalinan yang menyakitkan
adanya pengalaman menyusui anak. Sehingga seperti dengan operasi memiliki dampak
tidak heran nilai rata-rata self efficacy ibu psikologis yang menyebabkan kecemasan,
menyusui post partum sesar lebih rendah depresi dan stres sehingga dapat
mengganggu ikatan ibu dengan bayinya
dibandingkan dengan nilai post partum normal.
dan mengakibatkan efek psikologis jangka
panjang bagi ibu maupun keluarganya.
Perasaan senang pada ibu saat
Pengalaman langsung merupakan hasil dari persalinannya akan berdampak pada
pengalaman mengerjakan suatu tugas dimasa perasaan bahagia dengan kehadiran bayinya
lalu (sudah pernah melakukan tugas yang sama dan akan berdampak pada kemudahan dalam
di masa lalu). Individu yang telah mendapatkan menyesuaikan diri dan memulai peran
pengalaman sebelumnya sudah dapat menjadi ibu, perasaan ini di dapat dari
persalinan normal. Sebaliknya, traumatic

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 49


persalinan dapat mempengaruh
kemampuan ibu dalam mengasuh dan 1. Gambaran Self Efficacy Pada Ibu
memberikan Air Susu Ibu (ASI) serta Menyusui Postpartum Normal di
mengakibatkan buruknya ikatan ibu dan RSUD Sekarwangi Kabupaten
bayinya (Simkin, 1992). Sukabumi didapatkan hasil nilai rata-
rata Self efficacy adalah sebesar 60,48
Rendahnya Self Eficacy pada ibu melahirkan dengan nilai simpangan baku 6,49
pasca sesar di kaitkan dengan keadaan ibu artinya self efficacy ibu menyusui
baru memulihkan diri sebelum mampu tinggi.
untuk menggendong dan menyusui bayinya. 2. Gambaran Self Efficacy Pada Ibu
Ketidak nyamanan, nyeri dan kelelahan Menyusui Post Caesare di RSUD
merupakan kondisi psikis setelah persalinan Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
sesio sesaria. Produksi ASI sangat didapatkan hasil nilai rata-rata Self
dipengaruhi oleh kondisi psikis tersebut efficacy adalah sebesar 46,80 dengan
sehingga ibu akhirnya tidak berhasil nilai simpangan baku 6,95 artinya self
menyusui dengan baik (Keyper,2009). efficacy ibu menyusui rendah.
3. Terdapat perbedaan Self Efficacy pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ibu menyusui Post Partum Normal
yang dilakukan Larkin, Begley, dan Devane dengan Post Caesare di RSUD
(2009) yang menunjukan bahwa adanya Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
perbadaan keyakinan pada ibu dengan
melahirkan secara normal dan sesar. Pada ibu
yang melahirkan secara normal, akan lebih SARAN
memiliki keyakinan lebih tinggi dibandingkan
melahirkan secara sesar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai acuan bagi petugas
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kesehatan yang ada di Rumah Sakit terutama
terjadinya perbedaan Self Eficacy pada ibu perawat untuk meningkatkan Self Efficacy
melahirkan pasca sesar dan normal. Menurut pada Ibu menyusui dengan memberikan
Thaib et all dalam Abdullah et all (2009) penyuluhan tentang pentingnya ASI, cara
menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, memberikan ASI pada ibu sesudah
pendidikan, status kerja ibu, dan jumlah melahirkan baik normal maupun sesar.
anak dalam keluarga berpengaruh positif Metode penyuluhan bias dengan
pada Self Eficacy pada ibu dalam pemberian menggunakan metode ceramah ataupun
ASI. Selain itu faktor ekstrenal lainnya yang dengan media seperti booklet, brosur, poster
dapat mempengaruhi adalah dukungan atau leaflet untuk ibu dengan melahirkan
keluarga, dukungan yang paling berperan secara normal, akan tetapi untuk ibu dengan
dalam keberhasilan ibu menyusui adalah melahirkan secara sesar dapat di lakukan role
peran dukungan suami. Hal ini karena suami play posisi dan tekhnik menyusui pada Ibu
merupakan orang terdekat baik ibu dan post partum SC, sehingga meningkatkan Self
memberikan motivasi kepada ibu untuk Efficacy pada Ibu menyusui dengan
memberikan ASI secara eksklusif melahirkan normal dan sesar.
(Friedman,2008).

KESI MPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai perbedaan Self Aghdas, Karimi., Talat, Khadizvzadeh, Sepideh, &
Efficacy Pada Ibu Menyusui Post Partum Bagheri. Effect of immediate and continuous
Normal dengan Post Caesare di RSUD mother-infant skin to skin contact on
Sekarwangi Kabupaten Sukabumi adalah breastfeeding self-efficacy of primiparous
sebagai berikut :

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 50


women: A randomised control trial. Woman daerah. Tersedia pada http://aimi-
and Birth, 312. No. Of Pages 4. asi.org/wp-content/ uploads/2010/08/17-
Arikunto, S. 2010.Prosedur penelitian suatu permenegpp-3-2010. pdf. Diakses tanggal
pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta,. 14 Maret 2018.
American Academy of Pediatrics, Section on Lauwers, J., & Swisher, A. (2011). Counseling the
Breastfeeding.(2012). Breastfeeding and the Nursing Mother. A Lactation Consultant’s
use of human milk. Pediatrics, 129, e827– Guide, (5th Ed.). Jones and Barlett
e841. Publishers, ISBN 978-0-7637-8652- 4,
Bandura, A 1994, Emory university, dilihat 21 Sudbury, USA.
Februari 2012, http://www.des.emody. Nurbaeti, I., & Lestari. K.B. (2013). Efektivitas
edu/mfp/Bandura1994EHB.pdf comprehensive breastfeeding education
Bandura, A. 1997, ‘Self-efficacy: toward a terhadap keberhasilan Air Susu Ibu (ASI)
univying theory of behavioral change’, pada periode postpartum. Jurnal
Psichologycal Review, vol 84, no.2, hal. 191– Keperawatan Padjajaran, 1(2), 27–36.
215 ISSN: 2338-5324.
Blyth, R, Creedy, DK, Dennis, C-L, Moyle, W, Pratt, Nursalam.2011.Konsep dan Penerapan
J & Vries, SMD 2002. ‘effect of maternal Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
confidence on breastfeeding duration: an Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
application of breastfeeding self-efficacy Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba
theory’, birth: Issues in Prenatal Care, vol 29, Medika.
no. 4, hal. 278–284. Notoatmodjo, Soekidjo.2010.Metodologi
Budiarto, Eko. 2002.Biostatistika untuk Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. McQueen, KA, Dennis, CL, Stremler, R,
Jakarta: EGC, Norman,CD 2011. ‘A pilot randomized
Dennis, C. L.,& Faux, S.(1999). Development and controlled trial of a breastfeeding self
psychometric testing of the breasfeeding efficacy intervention with primiparous
self-efficacy scale. Res Nurs Health, 22, 399- mothers’, JOGNN, vol 40, hal. 35–46.
409. Prior, Emily., Santhakumaram, Shalini., Gale, Cris.,
Dennis, CL 2010, Breastfeeding Self Efficacy, Philipps, L.H., Modi, Neena.,& Hyde, M.J.
dilihat 2 Maret 2012, <http:// (2012). Breastfeeding after cesarean
www.cindyleedennis.ca/research/1- delivery: A systematic review and meta-
breastfeeding/ breastfeeding-self- analysis of world literaure. American Society
efficacy/>. for Nutrition, 95, 1113-35.
Handayani, L., Kosnin. A. Md., Jiar, Y. K., & Laporan ibu Melahirkan, Rekam Medik RSUD
Solikhah. (2013). Translation and validation Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.2017.
of breastfeeding self-efficacy scale-short Rahayuwati, L., Ermiati, & Trisyani, M. (2016).
form (BSES-SF) into Indonesian: A Pilot Studi. Proses evaluasi: Standar, efektifitas, efisiensi
Kesmas, ISSN: 1978-0575. dan keberlangsungan pelayanan
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2012. Metode Penelitian keperawatan maternitas. Jurnal Keperawatan
Keperawatan & Tekhnik Analisis Data.Jakarta Padjajaran, 4(2), 127–138. ISSN: 2338-
: Salemba Medika 5324.
Ip, S., Chung, M., Raman, G., Trikalinos, T. A., & Riordan, J. 2005. Breastfeeding and human
Lau, J. (2009). A summary of the agency for
lactation, 3rd edition, Jones and Barlett
healthcare research and quality’s evidence Publishers, Canada.
report on breastfeeding in developed
Roesli, U. (2008). Mitos menyusui. Makalah dalam
countries. Breastfeeding Medicine, 4, S17-
Seminar Telaah Mutakhir tentang ASI. Bali:
S30. doi:10.1089/bfm.2009.0050.
FAOPS-Perinasia.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Smith, L.J. (2010). Impact of birth practices on
Perlindungan Anak Republik Indonesia.
(2010). Pedoman peningakatan penerapan breastfeeding (2nd Ed.), Jones and Barlett
10 langkah menuju keberhasilan menyusui Publishers, ISBN 978-0-7637-6374-
yang responsif gender bagi pusat dan 9,Sudbury, USA

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 51


Sugiyono. 2008.Metode penelitian pendidikan :
Bandung : Alfabeta.
Torres, MM, Torres, RRD, Rodríguez, AMP &
Dennis, C-L 2003. ‘Translation and validation
of the breastfeeding self- efficacy scale into
spanish: Data From a puerto rican
population’, Journal of Human Lactation, vol.
19, no. 1, hal. 35–42.

Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik – Volume 2 / Nomor 2 / Oktober 2019 52

Anda mungkin juga menyukai