email aydiasuciwulandari18@gmail.com
Abstrak
Produksi ASI yang sedikit dapat mengganggu proses menyusui. Akupresur adalah salah satu tindakan
alternatif meningkatkan produksi ASI. Penekanan oleh akupresur berpengaruh dalam proses stimulasi
hormon prolaktin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap produksi air
susu ibu (ASI). Desain penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan non-
randomized control group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Harapan
Raya Pekanbaru dari tanggal 26 Maret 2019 sampai 12 April 2019 pada jam 08.45am-11.45am. Sampel
dipilih menggunakan purposive sampling dengan jumlah 34 orang responden, yang dibagi menjadi 17
kelompok eksperimen dan 17 kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan akupresur selama 3 hari,
satu hari dilakukan 2 sesi dalam waktu 15 menit. Untuk melihat produksi ASI peneliti menggunakan lembar
observasi yang terdiri dari indikator produksi ASI. Hasil penelitian ini menggambarkan ibu berusia 20-35
tahun (88,2%), sebagian besar berpendidikan SMA (47,1%), sedangkan profesi bekerja dan tidak bekerja
sama besar (50,0%). Hasil analisis uji Mann-Whitney dengan p value 0,000 < α (0,05), yang bermakna ada
pengaruh akupresur terhadap produksi ASI. Selanjutnya, uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen
menunjukkan p value < α (0,05), pada kelompok kontrol p value > α (0,05), bermakna bahwa akupresur
dapat meningkatkan produksi ASI sebesar 3,00 poin. Berdasarkan hasil penelitian ini, akupresur pada titik
ST 15, ST 16 dan LI 4 dapat direkomendasikan bagi ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI.
Abstract
Insufficient breast milk production can interfere breastfeeding process. Acupressure is an alternative therapy
to increase breast milk production. The pressures influence hormone prolactin stimulation process. The aim
of this research was to determine the influence of acupressure on breast milk production. This research used
quasi experiment research method with non-randomized control group pretest-posttest design. This
research was conducted in Harapan Raya Pekanbaru Health Center in Pekanbaru from march 26, 201 until
april 12, 2019 at 08.45am-11.45am. The sampling used was purposive sampling with 34 respondents,
divided into experimental and control group. The experimental group was given an acupressure for 3 days, 2
sessions were done in 15 minutes in one day. This research used an observation sheet consisting of
indicators of breast milk production to see breast milk production. The result of the show that mayority
mother’s aged between 20-35 years (88.2%), most of them was a high school graduate (47.1%), while an
even percentage was found between employed and unemployed (50.0%). The results of Mann-Whitney test
showed p value 0,000 < α (0,05), it means there was an influence of acupressure on breast milk production.
The Wilcoxon test on the experimental group showed p value < α (0,05), in control group showed p value > α
(0,05), it means an acupressure could increase breast milk production for 3.00 points. Based on this research
acupressure at the ST 15, ST 16 and LI 4 point is highly recommended for mothers to increase breast milk
production.
yaitu: payudara ibu terasa tegang sebelum c. SMA 8 47,1 8 47,1 16 47,1
1,000
BAK 6-8 kali selama 24 jam, ASI merembes a. Bekerja 10 58,8 7 41,2 17 50,0 0,493
dengan sendiri, ibu merasakan bayi menghisap menggunakan uji alternatif Wilcoxon dan
dan menelan dengan kuat dan irama perlahan. Mann Whitney.
Analisa data menggunakan analisa
univariat dan analisa bivariat. Analisa HASIL PENELITIAN
univariat mendeskripsikan data demografi A. Analisis Univariat
responden seperti umur, pendidikan, dan Analisis univariat digunakan untuk
pekerjaan. Anailisa bivariat digunakan untuk mendapatkan gambaran masing-masing variabel
mengetahui apakah ada pengaruh akupresur dari data demografi responden yang
terhadap produksi air susu ibu dengan
Bekerja Jumlah
17 100 17 100 34 100
dikarenakan data tidak terdistribusi normal. Uji normalitas jumlah produksi ASI pada
kelompok eksperimen dan kontrol
Kelompok N P value
A. Analisis Bivariat
Eksperimen Pre-test 17 0,004
Analisis bivariat digunakan untuk
Post-test 17 0,000
melihat perbedaan jumlah produksi ASI pada
Kontrol Pre-test 17 0,010
kelompok eksperimen dan kontrol.
Tabel 3 Post-test 17 0,000
test
Tabel 5
Perbedaan jumlah produksi ASI pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
setelah dilakukan akupresur (post-test)
Variabel N Median SD P
value
PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
a. Usia
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan usia responden sebagian besar pada
rentang usia 20-35 (88,2%). Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wijayanti dan Nuryanti (2013) yang
mendapatkan hasil sebagian besar responden
ibu postpartum berada pada rentang usia 20-35
tahun sebanyak 84,3%. Hal ini sejalan
dengan Cuningham (2016) bahwa usia
reproduksi sehat dan subur pada wanita antara
20-35 tahun.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2017) menjelaskan bahwa usia 25-
35 tahun adalah rentang usia produktif
kelompok eksperimen dan kontrol yang
DAFTAR PUSTAKA
Ariani. (2009). Ibu susui aku. Bandung:
Khazanah Intelektual
Astutik, R.Y. (2014). Payudara dan laktasi.
Jakarta: Salemba Medika
Bahriyah, F., Putri, M., & Jaelani, A. K.
(2017). Hubungan pekerjaan ibu
terhadap pemberian asi eksklusif
pada bayi di wilayah kerja puskesmas
sipayung. Jurnal Endurance:
Kajian Ilmiah Problema Kesehatan,
2(2), 113-118. Diperoleh tanggal
02 Mei 2019 http://ejournal.kopertis
10.or.id/index.php/endurance/article/vi
ew/1699
Cholifah, S., Setyowati, H., & Mareta, R.
(2014). Akupresur pada ibu menyusui
meningkatkan kecukupan asupan asi
bayi di kecamatan mungkid tahun
2014. Jurnal Keperawatan
Maternitas, 3(2), 111-117. Diperoleh
tanggal 01 Desember 2018 dari
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/
Cuningham, 2016. Obstetri Williams. Murtie, A. (2013). Kupas tuntas pengobatan
Jakarta: EGC. tradisional. Yogyakarta: Trans Idea
Publishing
Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2018).
Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun Potter, P .A., & Perry, A.G. (2010). Buku ajar
2018. fundamental keperawatan. Jakarta:
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2016). Salemba medika
Profil kesehatan provinsi riau tahun
Raharjo, B. B. (2014). Profil dan peran bidan
2015. Diperoleh tanggal 18 Januari
dalam praktik inisiasi menyusu dini
2019 dari dan asi eksklusif. Jurnal Kesehatan
http://www.depkes.go.id/downloads
/ PROFIL_KES_PROVINSI_2015/04_R
IAU_2015.pdf.
Djanah, N., & Muslihatun, W. N. (2015).
Akupresur terhadap produksi asi pada
ibu post partum. Jurnal Photon,
8(01), 73-77. Diperoleh tanggal 02
Desember 2018 dari
http://ejurnal.umri.ac.id/index.php/ph
ot on/article/view/533
IDAI. (2010). Indonesia Menyusui. Badan
Penerbit IDAI Kemenkes RI. (2012).
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 33 tahun 2012
tentang Pemberian ASI Eksklusif.
Profil kesehatan Indonesi 2012.
Jakarta: Kementrian kesehatan
republic Indonesia
Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan
Indonesia 2016. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta
Khasanah, N. (2011). ASI atau susu formula
ya?. Yogyakarta: Flashbooks
Kristiyanasari, W. (2011). Asi, menyusui
dan sadari.Yogyakarta: Nuha Medika
Mardiyaningsih,E. (2010).
Efektifitas
kombinasi teknik marmet dan pijat
oksitosin terhadap produksi asi ibu
post section caersarea
dirumah sakit wilayah
jawa tengah.
Tesis Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.
Diperoleh 2 Mei 2019 dari
http://lontar.uir.ac.id/file
?file=digital/20282685-T%20Enok
%20 Nurliawati .pdf
terhadap Produksi Air Susu Ibu (ASI)
Masyarakat, 1, 53-54. Diperoleh dari
02 Mei 2019
Rahayu, D., Santoso, B., & Yunitasari, E. (2015). Produksi asi ibu dengan intervensi
acupresure point lactation dan pijet oksitosin (The difference in
breastmilk production between acupresure point for lactation
and oxytocin massage). Jurnal ners, 10 (1). Diperoleh tanggal 02 Desember
2018 dari http://e-journal.unair.ac.id/ index.php/JNERS/art icle/view/1852
Rejeki, S. (2010). Studi fenomenologi: pengalaman menyusui eksklusif ibu bekerja
di wilayah Kendal Jawa Tengah. Nurse Media Journal of
Nursing, 2(1). Diperoleh Tanggal 19 Mei 2019 dari https://ejournal.undip.
ac.id/index.php/medianers/article/view/ 734
Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan (Edisi 2). Yogyakarta:
Graha Ilmu
Susilawati, F., & Halim, A. (2018). Pengaruh pemberian aroma terapi rose dan akupresur
pada ibu menyusui pasca saesar caesarea terhadap kecukupan asi pada bayi. Jurnal
Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14(1), 59-67. Diperoleh
tanggal 01 Mei 2019
http://www.ejurnal.poltekkestjk.ac.id/i n dex.php/JKEP/article/view/ 1009
Wadud, M.A. (2013). Hubungan umur ibu paritas dengan pemberian ASI eksklusif pada
bayi berusia 0-6 bulan di Puskesmas Pembina Palembang. Jurnal Poltekes
Palembang. Diperoleh dari 01 Mei 2019
Ward, J., Clarke, R., Linden, R. (2009). At a glance fisiologi. Jakarta: Erlangga
Wijayanti, K., Wijayanti, F. A., & Nuryanti, E. (2013). Gambaran faktor-faktor risiko
postpartum blues di wilayah kerja puskesmas blora. Jurnal Kebidanan, 2(5), 57-64.
Diperoleh tanggal 02 Mei
2019 http://ejournal.poltekkes-smg.ac. id/ojs/ index.php/jurkeb/article/view/ 107
Wong, F. (2012). Panduan lengkap pijat.
Jakarta: Penebar Plus