PUSKESMAS OEPOI
2019
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
“Hubungan pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia di posyandu mawar
saron liliba 2019.’’ Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir salah
satu syarat kelulusan prodi S-1 Keperawatan STIKES NUSANTARA KUPANG. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih :
1. Bapak Rudizon B. Doko Patty., M. MKes Selaku Ketua Yayasan Kunci Ilmu Sekolah
2. Bapak Markus Kore, S.Kep., M.Kes, Selaku Ketua Harian Sekolah Tinggi Ilmu
3. Ibu Daeng Agus Vieya Putri., S.Kep., M.Kes Selaku PK I Sekolah Tinggi Ilmu
4. Bapak Syahrir., S.Kep., M.Si Selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi
5. Ibu Nadraeni Pratami Yakub., S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing I yang penuh
6. Ibu Frida Fallo S.Pd M.Si selaku dosen pembimbin II yang telah meluangkan
waktu,tenaga, dan memberikan masukan serta saran guna menyelesaikan Skripsi ini.
7. Bapak Nomensen Loit Banunaek S.KM, M.kes selaku penguji I yang telah
v
8. Semua dosen pengajar program studi S1 keperawatan dan seluruh staf yang telah
nusantara kupang
9. Orang Tuaku Bapak Mikael Dollu Dan Ibu Martha Blegur-Dollu (Alm) serta Kakak
Imanuel Dollu S.P ,dan adik ku Budi Fridolin. Dollu Beri, dan Tri Soeharto. Dollu.
Beri ,yang denga tulus dan kasih sayang dan memberikan dukungan Doa, materi
10. Sahabat Feldi Yulia Tersiana. Lulu, Onince E.I. Kabba dan teman kelas KPN 15 1-A
yang telah memberikan dukungan dan motivasi, dan yang turut membantu penulis
Akhir kata, penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kata sempurna oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat positif dan membangun
agar dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi para
Kupang,.Februari 2019
Penulis
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
vii
BIODATA PENULIS
Alamat : Jl Jambu
Kelurahan Naikoten 1
Riwayat Pendidikan:
Keperawatan 2015-2019
viii
MOTTO
Matius 6 : 34
ix
ABSTRAK
Latar Belakang : Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul
sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya
dengan apa yang diharapkannya. Kepuasan lansia adalah salah satu tanda keberhasilan terlaksananya
program-grogram pelayanan posyandu lansia. Tujuan: dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pelayanan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansi di posyandu mawar saron liliba.
Desain Penelitian: yaitu menggunakan penelitian deskriptif kolerasi dengan rancangan Cross
Sectional. Sampel :sebanyak 47 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner pelayanan
posyandu dan tingkat kepuasan lansia. Hasil: hasiluji statistic Kemudian disajikan dalam table 2x2
dengan bantuan program computer menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan p= 0,000
(pvalue< 0,05). Kesimpulan: penelitian menunjukan adanya hubungan antara pelayanan posyandu
lansia dengan tingkat kepuasan lansia di posyandu mawar saron liliba.
x
ABSTRAC
Backround elderly Posyandu is a an integrated service post for the community in a certain area that
has been agreed upon which is in the movement by the cummunity where they can get health
service.patient satisfaction is a level of patient’s feeelings that arises as a result of the performance of
health services obtained after the patient compares it with what he expected Satisfaction of the eldarly
is one sign of success of the implementation of the eldarly posyandu service program. The Purpose of
this study was determine the relationship between eldarly posyandu service and the level of
satisfaction of the eldarly at rose posyandu saron liliba.Research design the design of the study was
to use analyfical surfaces with croos sectional design. Sample a sample of 47 respondent’s were
taken using a purpove sampling technique data collected from respondentsusing the posyandu service
questionnaire sheet with the level of satisfaction of the eldarly.the results statitical tests are then
presented in a 2x2 table with the help of a computer program using the chi square test at the
significance level p=0,00(pvalue < 0.05). the conclusion this study shows that there is relationship
between eldarly posyandu services and the level of satisfaction of the eldarly at rose posyandu saron
liliba.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN…...………………………………..……....... iv
KATA PENGANTAR………………………………………………......... vi
BIODATA PENULIS..................................................................................vii
MOTTO…………………………………………………………………... viii
ABSTRAK………………………………………………………………... xi
ABSTRACK.................................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN..............................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.3 RumusanMasalah..............................................................................3
1.4 TujuanPenelitian...............................................................................4
xii
1.5 ManfaatPenelitian ........................................................ ……….....4
3.1Kerangka Konsep………………………………………............ 21
4.5 KerangkaOperasional………………………………….…......... 25
xiii
BAB VI PEMBAHASAN
7.1 Kesimpulan................................................................................. 45
7.2 Saran........................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul lampiran
1 Lembar konsul
4 Lembar kuisioner
xvii
DAFTAR SINGKATAN
SD : Sekolah Dasar
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
kunjungi oleh pasien lanjut usia adalah posyandu lansia. Dari hasil survei
yang diterima belum memuaskan atau belum sesuai dengan harapan yang
lansia, tidak adanya senam lansia dan tenaga kesehatan yang sering datang
terlambat. Dengan fakta yang ada membuat pasien lanjut usia merasa belum
puas dengan pelayanan yang di berikan sehingga ini menjadi salah satu alasan
Prospek (2015) menjelaskan ada 901 juta orang berusia 60 tahun atau lebih,
yang terdiri dari atas 12% dari jumlah populasi dunia. Pada tahun 2015 dan
2030, jumlah orang berusia 60 tahun atau lebih diproyeksikan akan tumbuh
sekitar 56% dari 901 juta menjadi 1,4 milyar, dan pada tahun 2050 populasi
1
lansia diproyeksi lebih 2 kali lipat di tahun 2015, yaitu mencapai 2,1 milyar
tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 ( 40,95 juta) dan
pelayanan kesehatan ( Badan Pusat Statistik, 2015). Penduduk lanjut usia akan
daya tahan fisik sehingga rentan terhadap serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian.
Data komisi lanjut usia NTT tahun (2010) jumlah penduduk berusia
BPS RI(2016) fenomena ini bisah dijelaskan oleh hasil penilitian Addo dan
2
petugas kesehatan dan lamanya waktu antrian menyebabkan lansia tidak
secara signifikan terhadap kepuasan pasien. Pasien yang merasa puas dengan
yang diharapkan.
Liliba” ?
3
1.4 Tujuan Penilitian
liliba.
tingkat kepuasan.
saron liliba.
liliba.
4
3. Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan
5
BAB II
6
3 Gambaran Yanuar Dwi 2017 Deskriptif Dari hasil penelitian
tingkat Arismadani, didapatkan hampir setengah
kepuasan Wahyu Sri responden menilai mutu
lansia terhadap Astutik pelayanan diposyandu lansia
pelayanan ditinjau dari tangible
posyandu termasuk memuasakan dan
diposyandu sangat memuaskan yaitu 15
pandawa responden (50%), dari
dusun suren reability sebagian besar
desa jambu memuaskan sebanyak 17
kecamatan responden (56,7%), dari
kayen kidul responsivenes sebagian
kabupaten besar memuaskan yatu
kediri sebanyak 19 responden
(63,3%), dari asurance
setengahnya memuaskan
yaitu sebanyak 15 responden
(50%) dari empati
setengahnya memuaskan
yatu 15 responden(50%) dan
secara keseluruhan sebagian
besar responden puas yaitu
sebanyak 21 responden
(70%) dari total 30
responden.
7
5 Hubungan Desi suci 2015 Asosiatif hasil uji statistik
antara kinerja Anggraeni Pendekatan menunjukan bahwa terdapat
kader pos Kuantitatif hubungan antara kinerja
pelayanan dengan kepuasan lansia p
terpadu lanjut value sebesar 0,000 atau sig
usia terhadap < 0,05
kepuasan
lansia
dikelurahan
rempoa
wilayah binaan
puskesmas
ciputat timur
8
2.2.1.2. Tujuan Posyandu Lansia
Azurl(1998), yaitu :
kebutuhan.
9
2.2.1.5 Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Posyandu Lansia:
menegangkan
10
kegiatan pelayanan kesehatan dengan cara membentuk suatu
rekrut dari kelompok para usia lanjut. Bersifat dini karena pelayanan
seluruh lanjut usia baik merasa sehat maupun yang merasa adanya
2. Penyuluhan Gizi
pengertian dan sikap yang positif terhadap gizi agar yang barsangkutan
kehidupan sehari-hari.
3. Olaraga
dilakukan secara baik dan benar .Manfaat latihan fisik bagai kesehatan
11
olaraga. Jenis olaraga yang bisa dilakukan dalam kegiatan posyandu
d. Peningkatan ketrampilan
sangat diminati oleh lanjut usia. Kegiatan yang selalu bisah mendatangkan
rasa gembira tersebut tidak jarang menjadi obat yang sangat mujarap
terutama bagi lansia yang kebutulan anak cucunya bertempat tinggal jauh
darinya atau usia lanjut yang selalu berusaha terus memperkokoh iman
dan takwa.
ini dijadikan.
12
3) Upayah pencegahan tertier (tertiary prevention) ditujukan kepada
gejala penyakit.
yang telah terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh
c. Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia
2.2.2.1.Pengertian kepuasan
13
atau jasa didalam mendapatkan pelayanan suatu jasa sesuai dengan
yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga dan
kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
terpenuhi.
14
2.2.2.1.Pengertian Pasien
maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi (uu no 29 tahun 2009)
Pasien adalah orang yang memerlukan jasa dari orang lain , yang dalam
hal ini adalah dokter untuk konsultasi kesehatannya, baik secara langsung
maupun tidak langsung. (Agus Budianto dan Gwendolyyn inggrit, 2010 : 198)
perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan
diharapkannya.
1) Kehandalan (Reliability)
15
praktis dengan mudah dimengerti oleh pasien. (Philip Kolter, 1988 dalam
supranto, 2006)
2) Ketanggapan (Responsiveness)
keputusan, yang diambil namun tetap dengan etika sopan santun dan
4) Jaminan (Assurance)
produk atau barang yang dihasilkan bermutu tinggi. (Philip Kolter 1988
5) Empati (Emphaty)
16
1). Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi
dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa dan
tempatnya.
2). Kualitas pelayanan, pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh
3). Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap
harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama
tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.
5). Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
3) Perilaku personel
17
5) Cost atau biaya
1) Sikap pendekatan atau staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien
2) Kualitas perawat yang diterima oleh pasen yaitu apa saja yang telah
rumah sakit.
18
standar rumah sakit antara lain :ruang tunggu yang nyaman dan tenang
sebagainya.
5) Fasilitas ruang inap untuk pasien yang harus rawat .Fasilitas ruang
6) Hasil treatment atau hasil perawatan yang diterima oleh pasien yaitu
dengan individu lain berbeda. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh
(Sugiarto,1999).
19
2.3 Kerangka Teoritik
kepuasan pasien.
atau kaitan antara konsep satu atau konsep lainnya , atau variabel satu atau
(Notoatmodjo, 2003).
21
Berdasarkan uraian teori diatas ,maka kerangka konseptual penilitian adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
= Diteliti
= Mempengaruhi
Gambar 3.1 kerangka konsep
yang harus di uji melalui data atau fakta yang di peroleh dengan jalan penelitian.
22
BAB IV
METODE PENELITIAN
efek, dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach). Setiap subjek penilitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukura
dilakukan terhadap suatu faktor atau fariabel subjek pada saat bersamaan. Ini
tidak berarti bahwa semua sebjek penilitian diamati pada waktu yang sama
(Notoatmodjo, 2010).
23
Populasi
(sampel)
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampel
24
penelitian ini adalah dengan metode total populasi dimana seluruh anggota
sampel diambil dari responden yang sesuai dengan kriteria yang telah di
Adapun Kriteria inklusi dan kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
1) Pasien lansia.
2.Kriteria eksklusi
Kerangka kerja adalah suatu yang abstrak,logika, secara harfiah dan akan
knowledge (Nursalam,2001).
25
populasi
47 orang
Purposive sampling
Sampel 47 orang
Jenis penilitian
(cross sectional)
Pengolahan data
Analisa data
kesimpulan
26
4.6 Variabel Penelitian, Defensis Operasional Dan Cara Pengukuran
Variabel
tabel 4.6 variabel penilitian
Data Primer yaitu data yang diambil langsung dari sumber yang
dirumuskan kuesioner atau angket dan diisi langsung oleh sumbernya atau
27
4.7.2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu data awal yang diambil oleh peneliti dan
digunakan sebagai studi banding .data sekunder dalam penelitian ini adalah
2005) :
1. Editing
2. Coding
memberikan kode tertentu. Pada tahap ini data yang telah diperoleh
pengumpulan data.
28
3. Transfering
diteliti.
4. Tabulating
pengumpulan data.
lansia.
29
4.8.2.2 Analisa Bivariat
variable tersebut.
persetujuan tersebut.
30
4.9.2 anonimity (tanpa nama)
kerahasiaannya.
31
BAB V
HASIL PENELITIAN
Posyandu mawar saron liliba merupakan salah satu tempat yang berada di
mawar saron memiliki satu kader, satu ketua posyandu, satu kepala posyandu
selaku kepala pustu liliba dan satu Dokter selaku kepala puskesmas oepoi.
kepada lansia. Posyandu mawar saron berkerja sama dengan puskesmas oepoi dan
pustu liliba. Visi dan Misi posyandu mawar saron dan pustu liliba di sesuaikan
dengan Visi dan Misi puskesmas oepoi. Visi puskesmas oepoi terwujudnya
puskesmas oepoi yang layak huni, cerdas, mandiri dan sejahtera dengan tata kelola
bebas KKN. Misi puskesmas oepoi yaitu mengembangkan sumber daya manusia
yang sehat, cerdas, berakhlak, profesional dan daya saing ( kupang sehat-cerdas ) .
kelurahan liliba.
Hasil penilitian di kelompokan menjadi dua bahagian yaitu data umum dan
data khusus.
32
5.2.1 Analisa Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden
Di Posyandu Mawar Saron Liliba
45-59 28 59.6
60-74 18 38.3
75-90 keatas 1 2.1
Total 47 100.0
Sumber: Data primer (2019)
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan bahwa dari 47 responden
presentasi (59,6%) , 60-74 tahun dengan jumlah 18 orang (38,3%) dan 75-
33
5.2.1.2 jenis kelamin responden di posyandu mawar saron liliba kelurahan lilia
Tabel 5.2
Perempuan 23 48.9
laki-laki 24 51.1
Total 47 100.0
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Responden Di Posyandu Mawar
Saron Liliba Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Pendidikan Frekuensi Persen (%)
SD 26 55.3
SMP 12 25.5
SMA 9 19.1
Total 47 100.0
Sumber: Data primer (2019)
34
Berdasarkan table 5.3 dari 47 responden yang perpendidikan SD
dalam kategori sedang dan SMA sebanyak 9 orang lansia dengan presentase
35
5.2.2.2 Kepuasan lansia
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Lansia
Di Posyandu Mawar Saron Liliba Kelurahan Liliba
Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Kepuasan lansia Frekuensi Persen (%)
Baik 27 57.4
Cukup 7 14.9
Kurang 13 27.7
Total 47 100.0
Sumber Data primer 2019
Lansia
Tabel 5.6
Analisa Hubungan Pelayanan Posyandu Lansia Dengan Tingka Kepuasan
lansia Di Posyandu Mawar Saron Di Liliba
Kepuasan total P
baik Cukup kurang Value
Pelayanan N % N % N % N %
baik 22 95.7 1 4.3 0 0 23 100
cukup 5 38.5 6 46.2 2 15.4 13 100 0.000
kurang 0 0 0 0 11 100 11 100
Total 27 57.4 7 14.9 13 27.7 47 100
Sumber: Data primer (2019)
36
Berdasarkan table 5.5 dari 47 responden lansia yang berkunjung ke
orang lansia dengan presentase 100%, pelayanan posyandu cukup 13 orang lansia
baik yang memiliki tingkat kepuasan baik 22 orang dengan presentase 95,7%,dan
tingkat kepuasan cukup sebanyak 1 orang lansia dengan presentase 4,3%. dari 13
lansia yang mengatakan pelayanan posyandu cukup yang tingkat kepuasan baik 5
orang lansia dengan presentase 38,5% yang tingkat kepuasan cukup 6 orang
lansia dengan presentase 46,2% dan tingkat kepuasan kurang 2 orang lansia
37
BAB VI
PEMBAHASAN
sebagian responden dan pelayanan ini termasuk dalam kategori kurang baik,
pelaayanan kesehatan lanjut usia sakit maupun lanjut usia yang sehat agar
ini juga disebabkan fasilitas fisik yang ada di posyandu seperti meja pelayanan,
kota,tentu segala sarana dan perlengkapan juga lengkap dan pentingaman bagi
38
lansia yang hadir. Disamping itu tenaga pelaksana juga sudah ada sesuai
Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh (Asmuji, 2012).
lansia, meja ketiga pencatatan KMS (Kartu Menuju Sehat), meja keempat
(Tjiptono,1997).
orang dengan presentase 57,4% dan cukup sebanyak 7 orang lansia dengan
kategori kurang baik, hal ini disebabkan Secara psikologis orang dengan usia
39
ini tergolong orang yang sudah dewasa dan masih mampu menilai. Artinya
,mereka sudah mampu menerima apa adanya sehingga tidak terlalu tinggi
tuntutan akan fasilitas fisik yang sangat baik. Melihat sarana dan prasarana
yang sudah ada maka respon dan akan cenderung bisa memakluminya yang
tinggi. Hal ini yang menjadi penyebab responden sudah menilai tingkat
posyandu juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas jasa
Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor harga atau biaya yang harus
satu aspek kinerja dimaksud adalah aspek tangibles (bukti langsung), meliputi
dalam hal ini adalah penampilan fasilitas fisik posyandu, peralatan,personel atau
40
pelaksanaan posyandu, kerapihandan kenyamanan ruangan tempat posyandu,
Lansia
lansia dengan presntase 100%, dan kurang 11 orang lansia dengan presentase
100% dari 34 lansia yang mengatakan puas pada pelayanan posyandu baik
57,4%, dan yang menyatakan cukup 7 orang lansia dengan presentase 14,9%
tingkat kepuasan baik 5 orang lansia dengan presentase 38,5%% yang tingkat
kepuasan cukup 6 orang lansia 46,2%% dan kurang 2 orang lansia dengan
sebesar 0.000 < 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
41
Lansia Di Desa Sekardadi ”. Hasil analisis dengan menggunakan ujichi-square
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
analisis dengan program computer menggunakan uji Chi Square pada tingkat
di karenakan ada faktor lain yang menyebabkan lansia merasa puas seperti
42
mempersingkat waktu tunggu pasien berikutnya, pemeriksaan pasien dilakukan
reliabilitysudahpuas dan sangat puas tetapi masih ada lansia yang cukup puas
karena faktor dari kesehatan lansia sendiri yang menurun sehingga lansia
mengatakana cukup puas, lansia merasa kurang diperhatikan karena sikap kader
yang kurang bersimpati kepada lansia hal ini cenderung kader yang kurang
Hal ini sejalan dengan penelitian Lestari (2011) bahwa pelayanan kader
dan petugas kesehatan yang baik terbukti sebagai faktor yang mempengaruhi
bermutu ditinjau dari sudut pandang pasien dan masyarakat berarti suatu
Posyandu meningkat, maka tingkat kepuasan lansia juga akan meningkat dan
43
Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa semakin banyak pelayanan yang
diterima oleh lansia maka tingkat kepuasannya juga akan meningkat (Awinda,
6.4.1 Kelemahan
6.4.2 Hambatan
44
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
2. Pelayanan posyandu lansia pada kategori paling tinggi adalah baik berjumlah
(23,4%).
3. Tingkat kepuasan pada pelayanan pada kategori tinggi adalah baik sebanyak
posyandu lansia dan tingkat kepuasan masih kurang baik karena terdapat
45
4. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan nilai p value sebesar 0.000 <
7.2. Saran
46
DAFTAR PUSTAKA
Cindy M Saraisang. (2018). Hubungan Pelayanan Posyandu Lansia Dengan Tingkat Kepuasan
Hidayanti, Nurul. (2017).Pemkab Jombang, Ingin Puskesmas Tingkatkan Pelayanan Kepada Para Lansia.
Lestari,P. (2011). Beberapa faktor yang berperan terhadap keaktifan kunjungan lansia ke posyandu study
kasus di desa taman tintri kecamatan kasihan kabupaten bantul DIY. Media Medikal Indonesia. 45 (2) :
79-80.
Nugroho,(2008).keperawatan gerontik dan geriartik. Edisi jilid 3. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC.
Notoatmodjo , soekitdjo. (2010) Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Rineka cipta.
Nursalam .(2008). Konsep dan penerapan metedologi penelitian ilmu dan keperawatan: pedoman Skripsi,
Purnawati , N. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu
Philip koiter,1988.dalam Supranto 2006 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan. Jakarta :EGC
Kepada Yth
Saudara/Saudari
Di Tempat
Dengan Hormat,
NIM :2015114079
Adalah mahasiswa sekolah tinggi ilmu kesehatan ( STIKES ) nusantara kupang yang
LILIB “
digunakan untuk kepentingan peneliti saja dan bila di gunakan lagi, akan dimusnakan.
Peneliti,
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti maka saya tanpa ada paksaan dari
siapa saja bersedia ikut partisipasi sebagai responden pada penelitian yang dilakukan oleh
SARON LILIBA”
Demikian surat persetujuan ini saya tandatangani dengan sukarela tanpa unsur
paksaan
Kupang................... 2019
Reseponden
INSTRUMEN PENELITIAN
KUESIONER
NIM : 2015114079
1. Isilah lembar kuesioner ini dengan jujur, sesuai dengan keadaan dan perasaan
3. Apabila ada pertanyaan yang kurang jelas atau tidak di mengerti, mintalah
A. IDENTITAS RESPONDEN
JenisKelamin :
Pendidikan
Lembar Koesioner
Kualitas Pelayanan Posyandu Dengan Kepuasan Pasien Lanjut Usia
Di Posyandu osmok Kota Kupang
A. DataUmum
1. Usia
60 – 74 tahun
75- 90tahun
diatas 90 tahun
2. Pekerjaan
Tidak bekerja
Petani
Wiraswsta
PNS
3. Jeniskelamin
Laki - laki
Perempuan
4. Pendidikan
Tidak sekolah
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
5. Status Perkawinan
Kawin
Tidakkawin
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA
TERHADAP PELAYANAN POSYANDU LANSIA
DI POSYANDU LANSIA OSMOK KOTA
KUPANG
B. Petunjuk Pengisian
1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut, kami mohon kesediaan
anda untuk membacanya terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.
2. Pilihlahh salah satu jawaban yang saudara anggap paling sesuai dengan
cara beri tanda √ centang pada kolom yang tersedia.
I. KualitasPelayanan
Pilihan Jawaban :
STS = sangat tidak setuju; TS = tidak setuju; RR = ragu-ragu; S = setuju; SS
= sangat setuju.
Sumber BayuYustisia
Pilihan Jawaban
No. Kualitas Pelayanan STS TS RR S SS
A. Kehandalan (Reliability)
1. Waktu dimulainya pelayanan puskesmas tepat
waktu.
2. Alur pelayanan tidak berbelit-belit.
B. Ketanggapan (Responsiveness)
3. Petugas tanggap terhadap keluhan pasien lansia.
4. Petugas tidak memberikan informasi dengan
bahasa yang mudah dimengerti oleh lansia.
C. Jaminan (Assurance)
5. Petugas memberitahukan nama penyakit yang
diderita.
6. Petugas tidak memberikan informasi tentang
perawatan di rumah sesuai penyakit yang
diderita.
D. Empati (Empathy)
7. Petugas peduli dengan kesulitan pasien lansia di
puskesmas.
8. Petugas tidak ramah dan sopan kepada setiap
pasien lansia yang datang.
E. Bukti Fisik (Tangibles)
9. Kondisi peralatan/perlengkapan yang digunakan
selalu bersih.
10. Ruang pemeriksaan/konseling pasien lansia
tidak sama dengan pasien lain.
II .Kepuasan PasienLansia
Pilihan Jawaban : Ya dan Tidak.
Pilihan Jawaban
No Kepuasan Pasien Lansia Ya Tidak
.
1. Apakah dokter memberikan pelayanan yang baik
pada pasien lansia ?
2 Apakah dalam memberikan penyuluhan dokter
menggunakan bahasa yang mudah di mengerti ?
3. Apakah Perawat memberikan pelayanan yang baik
pada pasien lansia ?
4 Apakah perawat tanggap atas permasalahan
pelayanan yang diberikan ?
5 Apakah sarana dan prasarana puskesmas ramah lansia?
gambar 1
foto bersama setelah selesai pelayanan posyandu bersama dengan ketua posyandu
gambar 2
Foto bersama responden yang sedang mengisi kuisoner di posyandu mawar saron liliba