Anda di halaman 1dari 17

PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS

DENGAN PENEKANANAN PADA TITIK


AKUPRESURE DAN OKETANI

Oleh:
Halimatu Saidah
LATAR BELAKANG

Menyusui adalah salah satu investasi terbaik


untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan
kesehatan, perkembangan sosial serta
ekonomi individu dan bangsa. Meskipun
angka inisiasi menyusui secara global relatif Akupresur pada titik titik point dipercaya
tinggi, hanya 40% dari semua bayi di bawah dapat meningkatkan produksi ASI karena titik
6 bulan mendapatkan ASI eksklusif dan 45% tersebut terletak berdekatan dengan saluran
yang mendapatkan ASI sampai usia 24 bulan. produksi ASI
Selain itu, angka menyusui pada berbagai
regional maupun negara masih sangat
bervariasi. (Kemenkes RI, 2020)
contoh titik point
Titik LU1 Oketani adalah pemijatan
Letaknya yaitu pada lateral dada III, setinggi pada payudara seperti breast
sela iga 1 sd iga 2, Alasan pemilihan titik : titik care yang mempunyai
dekat dengan organ payudara keuntungan mengurangi rasa
nyeri pada payudara pada
saat pemijatan
 DIPOPULARKAN OLEH
Titik CV 17 SOTOMI OKETANI DARI
JEPANG
Letaknya : setinggi sela iga 4, perpotogan garis
meridian dan garis penghubung kedua putting
susu. Alasan pemilihan titik : titik MU
pericardium, titik dominan QI

Titik S1 1
Letaknya : pada sisi ulnair jari tangan ke 5 0,1
cun dibelakang dan lateral basis kuku. Alasan
memilih titik : titik cin (kayu/hati) meridian
usus kecil special untuk mastitis dan hipolactasi

Titik GB 21
Lailatul K, Mukhoirotin M, Pengaruh Terapi Akupresur Dan Pijat Oksitosin Terhadap
Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Postpartum Di Rsud Jombang, Jurnal EduNursing, Vol 3,
No2, Sept 2019

• Therapi Akuporesure dan Pijat Oksitosin Terhadap


What Produksi ASI Pada Ibu Pospartum titik akupresure
yang dipilih titi S1 1, CV 17, ST 18, dan LI 4

• Akupresure yang dilakukan adalah


teknik Acupresure Point For
Lactasion stimulasi akupresure
akan ditransimisikan ke sum-sum
tulang belakang dan otak melalui
Why saraf-saraf akson
• Message pada tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang coste
kelima menstimulasi hipotalamus
dilanjutkan ke hypofise posterior
untuk mengeluarkan ASI
• Penelitian dilakuan di
Where
RSUD Jombang
• Penelitian dilakukan tahun 2019
When • Intervensi dilakukan pada ibu
nifas hari ke-3

• penelitian ini adalah


terapi akupresure dan
pijat oksitosin, sampel
Who berjumlah 24 responden
yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi
• sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok
akupresure (n=8), kelompok pijat oksitosin (n=8),
kelompok control (n=8),
• kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain bayi
tidak diberi susu dormula, refllek hisap bayi baik,
BB bayi > 2500 gram, ibu dan bayi dirawat dalam
satu ruangan (rawat gabung), putting susu pda
kedua payudara ibu menonjol, persalinan normal
dan usia kehamilan aterm, ibu melahirkan aterm
How dan
• kriteria esklusi adalah ibu yang mengalami
komplikasi persalinan (perdarahan postpartum,
infeksi postpartum), ibu dengan minum jamu
untuk memperlancar ASI, ibu dengan riwayat
penyakit misalnya anemia, hipotiroidisme
• Alat ukur volume produksi ASI menggunakan
Weighing Test dan data dianalisis mengguankan
uji statistic One Way Anova dan Paired T-Test
(α≤0,05)
 Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi ASI pada ketiga
kelompok rata-rata mengalami peningkatan. Rata-rata
produksi ASI pada kelompok akupresur 600 ml, pijat
oksitosin 537.50 ml dan kelompok kontrol 212.50 ml. Hasil
analisis dengan uji paired T- test pada kelompok terapi
akupresur dan pijat oksitosin didapatkan nilai p=0.000 (p
artinya ada pengaruh akupresur dan pijat oksitosin terhadap
produksi ASI pada ibu postpartum, sedangkan pada
kelompok kontrol didapatkan nilai p=0.080 (p>0.05) yang
menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap produksi ASI
pada ibu postpartum.
Putri P, Irna N, Pijat Oketani dan Tekanan di
Titik Akupresure GB 21 Terhadap Produksi ASI
Pada Ibu Post SC, J Keperawatan Silampari Vol4
(2), Des 2020.

• Efektifitas pijat oketani dan tekanan akupresur


GB-21 terhadap produksi ASI pada ibu post sectio
What
caesarea

• Banyak ibu Post SC dengan masalah payudara dan produksi ASI


• Teknik akupresur salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI, teknik ini
merupakan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu di daerah tubuh (Khabibah & Mukhoirotin,
2019) Stimulasi akupresur akan ditransmisikan ke sum-sum tulang belakang dan otak melalui saraf
WHY akson, sehingga terjadi rangsangan sinyal mengaktivasi Sistem Saraf Pusat (SSP) menyebabkan
perubahan neurotransmitter, hormon prolaktin dan oksitosin, efek biomekanik, endhorpin dan sitokinin
menimbulkan normalisasi dan efek keseimbangan pada Qi (Arumsari et al., 2018)
• Penelitian dilakukan di Puskesmas
Where
Ranotano Weru

When • Penelitian dilakukan tahun 2019

• Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post sectio


caesarea Di Badan Rumah Sakit Daerah Kabupaten
Who Banggai Provinsi Sulawesi Tengah
How
 Sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang ibu post sectio caesarea , Teknik
Purposive Sampling
 Kriteria Inklusi dan Ekslusi (Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu ibu post
sectio caesarea, ibu dengan produksi ASI kurang atau produksi ASI belum
keluar, bersedia mengikuti penelitian, bayi tidak diberikan susu formula selama
pengembilan data, bayi sehat dengan nilai APGAR lebih dari 7 pada menit
pertama dan kelima, ibu tidak
mengalami komplikasi post operasi, reflex hisap baik, rawat gabung, kondisi
putting ibu normal, sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
selama dalam masa intervensi klien tidak taat terhadap proses pemberian
intervensi, bayi mengalami asfiksia, BBLR atau penyakit berbahaya lainnya,
rawat terpisah, bayi diberikan susu formula salama masa intervensi
Peneliti melakukan kegiatan selama 5 hari dengan intervensi selama 3 hari,
tatap muka setiap hari 2 kali pagi dan sore, hari pertama dilakukan pre-test
menggunakan lembar observasi produksi ASI kemudian dilakukan intervensi
pijat oketani pada kelompok A dan intervensi tekanan pada titik akupresure
GB-21 pada kelompok B pada hari ke 2,3 dan ke 4
dengan total 8 kali pertemuan setelah itu pada hari ke 5 dilakukan post test
menggunakan lembar observasi produksi ASI
 Data Dianalis dengan menggunakan UJI T
Hasil penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan adanya
perbedaan produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pijat
oketani pada kelompok A dan tekanan di titik akupresure Gb-21 pada
kelompok B. Pijat oketani lebih efektif untuk meningkat produksi ASI
pada kelompok A ibu post sectio caesarea dibandingkan kelompok B
tekanan di titik akupresure Gb-21 dari indikator bayi
Maryam Mahdizadeh-Shahri dkk, The Effect of
Oketani Breast Massage on Successful Breastfeeding,
Mothers’ Need for Breastfeeding Support, and
Breastfeeding Self-Efficacy: an Experimental Study.
Internasional Journal Of therapeutik Message and
Body Work-Volume 14(3) sept 2021.

• Penelitian adalah untuk mengetahui efek pijat


What payudara Oketani terhadap keberhasilan dalam
menyusui

• Masih banyaknya ibu menyusi yang gagal


Why
memberikan ASI Ekslusif

• penelitian di Tiga rumah sakit yang berafiliasi


Where dengan Universitas Kedokteran Shahid Beheshti
Sains di Teheran, Iran,
• Penelitian dilakukan pada bulan April
When
hingga Juli 2019

Who • Ibu menyusui


How
penelitian merupakan penelitian eksperimental adalah
113 ibu hamil, Para ibu dipilih secara acak . Selain
perawatan rutin, ibu dalam kelompok intervensi
menerima pijat payudara Oketani dua kali. Namun, ibu
dalam kelompok kontrol mendapat perawatan rutin.
Data dikumpulkan dengan menggunakan Breastfeeding
Assessment Tool (IBFAT), LATCH Assessment Score,
and the Breastfeeding Self-Efficacy Scale (BSES). Data
dianalisis dengan Perangkat lunak SPSS 20 dengan
menggunakan analisis uji Mann-Whitney U Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan
dalam menyusui, secara signifikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai