Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MATERNITAS

EFFECT OF COMBINATION OF BREAST CARE AND


OXYTOCINMASSAGE ON BREAST MILK
SECRETION IN POSTPARTUM MOTHERS

Disusun oleh :

FILDZAH ARLINDA PRATIWI 1910206033


VEBRINA RETYANI PUTRI 1910206029
UMI KULSUM M.T 1910206034
DEWY SULISTYANINGRUM 1910206154

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
BAB I
LATAR BELAKANG PENGAMBILAN JURNAL MASALAH

A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah partus selesai, dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya
organ-organ reproduksi wanita ke kondisi normal seperti sebelum hamil
(Maryunani, 2009). Dinegara berkembang seperti Indonesia, masa nifas
merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya, pada masa ini ibu juga
mengalami kelelahan setelah melahirkan sehingga dapat mengurangi produksi
ASI (Hastuti, 2013).
Penurunan produksi ASI dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama
melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya produksi hormon prolaktin dan
hormon oksitosin. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, harus
dilakukan ibu secara rutin, dengan pemberian rangsangan pada otot-otot
payudara akan membantu merangsang hormon prolaktin untuk membantu
produksi air susu ibu. Selain itu, Hormon oksitosin berdampak pada pengeluaran
hormon prolaktin sebagai stimulasi produksi ASI pada ibu selama menyusui.
Oleh sebab itu perlu dilakukan stimulasi reflek oksitosin sebelum ASI
dikeluarkan atau diperas. Bentuk stimulasi yang dilakukan pada ibu adalah
dengan pijat oksitosin (Amin & Jaya, 2011).
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2008 masih relative
tinggi yaitu 35 kematian per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab
kematian bayi dan balita tersebut adalah faktor gizi, dengan penyebab antara lain
karena buruknya pemberian ASI eksklusif. Hasil riset kesehatan dasar
(Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan bahwa prevalensi gizi buruk secara
nasional sebesar 4,9% menurun 0,5% dibanding hasil Riskesdas tahun 2007
sebesar 5,4%, sedangkan gizi kurang tetap 13%. Hasil survey awal yang
dilakukan pada tanggal 7-19 Januari 2019 di bangsal Firdaus RS PKU
Muhammadiyah Gamping dari 10 ibu nifas didapatkan 4 orang atau 40% yang
mengatakan ASInya keluar lancar pada hari pertama setelah melahirkan dan 6
orang atau 60% ibu nifas yang mengatakan ASInya baru keluar lancar pada hari
kedua dan ketiga. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa masih banyak
ibu nifas yang pengeluaran ASInya terlambat (SDKI, 2007 dalam Faizatul,
2014).
B. Alasan Pengambilan Judul
1. Relevansi masalah
Jurnal tersebut relevan dengan masalah yang terjadi dilahan praktik yaitu
berkaitan dengan masalah yang ada di bangsal anak RS PKU
Muhammadiyah Bantul. Pengkajian yang ada di bangsal anak RS PKU
Muhammadiyah Bantul beberapa pasien mengeluhkan ASI belum keluar saat
selesai persalinan.
2. Tingkat kejadian
Hasil observasi kejadian kasus dilahan praktik yang terkait topik jurnal
adalah dari hasil observasi dan wawancara terdapat 6 pasien yang ASI belum
keluar pada hari pertama.
BAB II RESUM JURNAL

A. Nama peneliti
Penelitian ini diteliti oleh Kadek Yuli Hesti, Noor Pramono, Sri Wahyuni,
Melyana Nurul Widyawati1, Bedjo Santoso.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja dari Pusat Kesehatan Masyarakat Batealit
Jepara dari 5 Desember 2016 hingga 15 Januari 2017. Area Kesehatan
Masyarakat Pusat tersebar di 11 desa, yaitu: Beringin desa, desa Bate, desa
Bawu, Mindahan desa, desa Ngasem, desa Geneng, Desa Raguklampitan, Desa
Samosari, Desa Rajekwesi, Desa Bantrung dan Desa Pekalongan.
C. Tujuan penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan Untuk menguji efek kombinasi perawatan
payudara dan pijatan oksitosin terhadap sekresi ASI pada masa nifas.
D. Metode penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan Quasi exsperimen. Desain penelitian ini
menggunakan uji-t dependen dan uji Mann Whitney yang terdiri atas dua
kelompok yang masing-masing diberikan pretest dan posttest yaitu memberikan
perlakuan antara ibu yang dilakukan perawatan payudara dan pijat oksitosin dan
ibu yang tidak dilakukan perlakuan sama sekali. Pengembilam sampel
menggunakan teknik purposive sampling yaitu didapatkan 44 sampel terdiri dari
22 sebagai kelompok experimen dan 22 sebagai kelompok control.
E. Hasil penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari
sekresi ASI setelah diberikan perawatan payudara dan pijat oksitosin. Itu
membuktikan kombinasi keduanya menunjukkan efek signifikan pada sekresi
ASI. Bahkan, ASI sekresi dalam kelompok eksperimen lebih tinggi dari sekresi
pada kelompok kontrol. Kombinasi perawatan payudara dan oksitosin pijat
adalah kombinasi dari dua metode pijat pada payudara melalui pemberian
rangsangan ke otot-otot payudara dan belakang ibu untuk memberikan stimulasi
ke kelenjar susu ibu untuk memproduksi susu, memicu hormon oksitosin,
memberi kenyamanan dan membuat rasa rileks pada ibu. Kombinasi dari kedua
metode ini mengarah untuk meningkatkan produksi menyusui melalui sentuhan
stimulasi payudara dan payudara punggung ibu, yang akan merangsang produksi
oksitosin.
BAB III
ANALISIS JURNAL
A. Rumus PICO
Problem (P):
Penelitian ini dilakukan pada 44 ibu postpartum. Hal ini dikarenakan didapatkan
data dari 10 ibu postpartum, enam ibu postpartum mengatakan mereka tidak
dapat menyusui maksimal dalam tiga hari pertama setelah lahir karena susu tidak
keluar sehingga dibantu dengan susu formula, sementara empat lainnya
menyatakan bahwa produksi susu hanya sedikit. Dari hasil wawancara lebih
lanjut, ditemukan bahwa enam ibu postpartum dapat menyusui lancar pada hari
keempat dan kelima, sementara empat ibu postpartum lainnya dapat menyusui
sejak hari pertama pascapersalinan

Intervention (I):
Intervensi diberikan pada kelompok dengan diberikan kombinasi perawatan
payudara dan pijat oksitosin. Perawatan payudara dilakukan dengan teknik
pijatan lembut, dan mengompresi dan menyortir pada payudara dan masuk area
areola, sedangkan pijatan oksitosin adalah pijat melingkar dilakukan dari leher,
tulang belikat, sampai tulang belakang (costae 5-6), dilakukan di pagi dan sore
hari, dengan Durasi 15-20 menit selama tiga hari dilakukan oleh peneliti dan
asisten peneliti. Kelompok kontrol diberi pendidikan dan konseling tentang
perawatan payudara

Comparison (C):
Dilakukan perbandingan antara kelompok yang di lakukan pijat oksitosin dan
perawatan payudara dengan kelompok yang hanya di lakukan penkes dan
konseling tentang perawatan payudara

Outcome (O):
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari sekresi
ASI setelah diberikan perawatan payudara dan pijat oksitosin. Hal ini
membuktikan kombinasi keduanya menunjukkan efek signifikan pada sekresi
ASI. Bahkan, ASI sekresi dalam kelompok intervensi lebih tinggi dari sekresi
pada kelompok kontrol.
B. Ktitik jurnal
Komponen yang Ya/Tidak Penjelasan
dinilai
Judul dan abstrak:
 Apakah judul Judul sesuai dengan isi jurnal yaitu
sesuai dengan isi? Ya mengenai efek kombinasi
perawatan payudara dan pijat
oksitosin dalam sekresi ASI pada
 Apakah tujuan Ibu postpartum.
penelitian Ya
disebutkan? Apa? Tujuan umum: Untuk menguji efek
kombinasi perawatan payudara dan
pijatan oksitosin terhadap sekresi
 Apakah abstrak ASI pada masa nifas
memberikan ibu.
infromasi yang Ya
lengkap: latar Abstrak terdiri dari latar belakang,
belakang, tujuan, tujuan, metode, hasil, kesimpulan.
metode, hasil
Justifikasi, metodologi,
desain:
 Apakah dijelaskan Ya Dari hasil uraian latar belakang
alasan melakukan didapatkan permasalahan yaitu
penelitian (di latar 60% ibu tidak dapat menyusui
belakang dan secara optimal.
tinjaun pustaka)?
 Apakah tinjauan
pustakan lengkap? Cukup
cukup?
 Apakah
menggunakan Tidak Ada 9 referensi yang terbaru (5
referensi terbaru? tahun terakhir)
(maksimal 5 tahun)
 Apakah hipotesis
disebutkan? Ya Hipotesis disebutkan diatas
 Jika eksperimen,
apakah kelompok
intervensi dan Ya Kelompok intervensi dan kelompok
kontrol dijelaskan? control dijelaskan.
 Apakah kelompok
intervensi dan -
kontrol di
matchingkan atau -
tidak?
-
 Apakah
eksperimennya
blind atau double
blind?
 Kalau blind,
bagaimana cara
melakukan
blindnya?
Sampling:
 Bagaimana Terdapat 44 populasi ibu
populasi dipilih? Ya postpartum yang dibagi menjadi 2
yaitu 22 kelompok control dan 22
kelompok intervensi.
 Menggunakan
probability Ya Menggunakan purposive sampling
sampling
nonprobality Kriteria inklusi: Seorang ibu nifas
sampling? yang dirawat minimal (1 x 24 jam),
Bayi hanya mendapat payudara
 Apakah kriteria susu saja tanpa minuman tambahan
inklusi dan eksklusi Ya atau makanan, Refleks hisap bayi
disebutkan?apa? yang baik,
Berat bayi> 2500 gr, dan Ibu yang
tidak mengkonsumsi jamu atau
suplemen. Kriteria exklusi
meliputi: Ibu yang tidak sehat atau
kondisi darurat, Ibu yang merokok,
Dan, Ibu dengan defisiensi kronis
(lingkar lengan atas <23 cm).

 Apakah ukuran Sampel cukup


sampel cukup?
Pengumpulan data:
 Bagaimana cara Melakukan Pengumpulan data dilakukan
pengumpulan intervensi dengan cara melakukan intervensi.
datanya (kuesioner
atau data yang
lain)? Penulis melakukan intervensi
 Siapa yang Penulis perawatan payudara dan pijat
mengumpulkan oksitosin sedangan kelompok
data? control di lakukan penkes dan
 Apakah instrumen konseling.
pengumpulan data Ya Untuk mengukur volume ASI
dijelaskan? produksi, pompa ASI digunakan
secara manual. Volume ASI (cc)
kemudian direkam dalam observasi
lembar yang dikembangkan oleh
 Apakah instrumen peneliti
di uji dulu? Tidak Tidak ada penjelasan mengenai uji
 Apakah instrumen
confounding Tidak
factors Tidak ada pengidentifikasian faktor
pengganggu
diidentifikasi? Tidak
 Apakah ada Penulis tidak menjelaskan validitas
penjelasan validitas dan releabilitas
dan reabilitias?

Pertimbangan etik:
 Apakah penelitian Ya Persetujuan etis dari penelitian ini
menggunakan adalah diperoleh dari Etika
ethical approval Penelitian Kesehatan Panitia
dari komite etik Poltekkes Kemenkes Semarang
dengan nomor: 031 / KEPK /
Poltekkes-SMG /
EC / 2017. Sebelum pengumpulan
data, informasikan persetujuan
ditandatangani oleh setiap
 Apakah ada responden.
informed concent Tidak
dalam penelitian? Penulis memberikan informed
concent sebelum dilakukan
penelitian
Analisis data dan hasil:
 Apakah hasil Ya, cukup Penyampaian hasil cukup jelas
disampikan dengan
jelas?
 Apakah p value dan Ya Didapatkan P 0,000 (<0,05)
confidence interval
dilaporkan?
 Apakah hasilnya Ya Penelitian ini menunjukkan bahwa
signifikan? ada
peningkatan yang signifikan dari
sekresi ASI
setelah diberikan perawatan
payudara dan pijat oksitosin. Itu
membuktikan kombinasi keduanya
menunjukkan efek signifikan pada
sekresi ASI. Bahkan, ASI sekresi
dalam kontrol eksperimen lebih
tinggi dari sekresi pada kelompok
kontrol
 Apakah kesimpulan
penelitian ini? Ya dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh signifikan dari kombinasi
pijatan oksitosin dan payudara
perawatan dalam meningkatkan
sekresi ASI di ibu nifas di wilayah
kerja PT
Pusat Kesehatan Masyarakat
Batealit Jepara.

Hasil dan keterbatasan


penelitian:
 Apakah Penelitian ini tidak mengendalikan
keterbatasan Ya psikologis
penelitian ini? faktor ibu, frekuensi bayi
menyusui, pola gizi dalam ibu
 Apakah ada saran Ya nifas.
untuk penelitian Daftar pustaka lebih dari lima tahun
selanjutnya? terakhir
Tidak menjelaskan faktor
pengganggu yang
didapatkan.Peneliti tidak
 Apakah implikasi memberikan saran untuk penelitian
penelitian tersebut Ya selanjutnya.
(yang disebutkan
dalam jurnal)? Implikasi metedelogi

C. Seberapa penting hasil penelitian ini


a. Selection of outcome
Hasil penelitian ini cukup penting, karena sebagai salah satu solusi untuk
meningkatkan sekresi ASI pada ibu nifas.
b. Effect size
Hasil penelitian ini akan berdampak sebagai salah satu alternative untuk
meningkatan skresi ASI pada ibu nifas.
D. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi riil di klinis atau dilapangan
praktik
Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti, sangat jelas terlihat

hubungan antara isi jurnal dengan realita klinis di lapangan, di mana hasil yang

di dapat dari penelitian, pijat oksitosin dan perawatan payudara sangat

dibutuhkan dan bermanfaat di lapangan dikarenakan di bangsal anak terdapat

beberapa ibu postpartum yang mengeluhkan ASI belum keluar dan merasa

kebingungan.

E. Kelebihan dan kekurangan jurnal


Kelebihan:
1. Hasil yang di dapat dari penelitian merupakan kenyataan yang ada di

lapangan. Dan dapat bermanfaat untuk diimplementasikan dilapangan.

2. Dari segi pembahasan mudah di pahami serta mudah diakses.


3. Sebagai rujukan untuk peneliti selanjutnya untuk menggali dan mengeksplor

seperti teknik lain untuk memperlacar ASI.

Kekurangan:
1. Daftar pustaka lebih dari lima tahun terakhir.
2. Tidak menjelaskan saran untuk peneliti selanjutnya.
3. Tidak menjelaskan faktor pengganggu yang didapatkan.
F. Perbandingan isi jurnal
a. Perbandingan isi jurnal dengan penelitian lain (metode dan tempat)
terkait kasus
Penelitian lain yang berjudul “Perbedaan Efektifitas Pijat Oksitosin
Dan Kompres Hangat Payudara Terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi
Asi Di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit
Malang” sama-sama menggunakan metode quasy exsperimen dengan metode
independen t-test tetapi tidak menggunakan kelompok kontrol. Hasil dari
penelitian ini didapatkan pijat oksitosin lebih efektif melancarkan produksi
ASI dari kompres hangat payudara. Sedangkan pada penelitian ini,
didapatkan kombinasi dari pijat oksitosin dan perawatan payudara dapat
memperlancar produksi ASI. Tempat pada penelitian tersebut dipuskesmas
Pamotan Dampit Malang, sedangkan pada penelitian ini di Puskesmas
Batealit Jepara.
b. Perbandingan hasil penelitian dengan teori terkait kasus
Menurut Suhermi (2008) pijat oksitosin merupakan suatu tindakan
pemijatan pada tulang belakang dari nervus ke 5-6 sampai ke scapula
yang bisa mempercepat kerja syaraf parasimpatis untuk menyampaikan
perintah ke otak bagian belakang sehinggat dikeluarkannya hormone
oksitosin. Pijat oksitosin dapat dilakukan sebelum ibu menyusui dan
dapat di ulangi beberapa kali setelah ibu menyusui, pijat oksitosin dapat
dilakukan beberapa kali dalam sehari dengan waktu 3-5 menit pemijatan.
Efek dari pijat oksitosin dapat di lihat reaksinya dalam 6-12 jam pemijatan.
Sedangkan, pada penelitian ini pijat oksitosin dilakukan selama 15-20
menit saat pagi dan sore hari yang dikombinasikan dengan perawatan
payudara. Kombinasi dari dua metode ini dilakukan dengan memberikan
rangsangan ke otot-otot payudara dan belakang ibu untuk memberikan
stimulasi ke kelenjar susu sehingga dapat memperlancar produksi susu,
memicu hormon oksitosin, memberi kenyamanan dan membuat rasa rileks
pada ibu. Kombinasi dari kedua metode ini mengarah untuk meningkatkan
produksi menyusui melalui sentuhan stimulasi payudara dan punggung ibu
yang akan merangsang produksi oksitosin.
G. Implikasi keperawatan terhadap praktik
Perlu adanya penerapan dan edukasi pada pasien tentang cara meningkatan
produksi ASI dengan menggunakan pijat oksitosin dan perawatan payudara.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kombinasi dari perawatan
payudara dapat meningkatkan sekresi ASI bagi ibu postpartum. Pijat oksitosin ini
dapat dilakukan selama 15-20 menit pada pagi hari dan sore hari. Kombinasi
perawatan payudara dan pijat oksitosin dilakukan dengan dua metode yaitu
melalui pemberian rangsangan ke otot-otot payudara dan belakang ibu yang
bermanfaat untuk stimulasi ke kelenjar susu yang dapat meningkatkan
memproduksi ASI, memicu hormon oksitosin, memberi kenyamanan dan
membuat rasa rileks pada ibu.
B. Saran
1. Bagi Bidan/Perawat
Disarankan untuk melakukan pijat oksitosin dan memberikan konseling pada
suami/keluarga pasien untuk melakukan pijat oksitosin agar produksi ASI
menjadi lancar.
2. Bagi instansi rumah sakit
Memberikan support dan memfasilitasi kepada ibu postpartum untuk

melakukan penyuluhan mengenai pijat oksitosin dan perawatan payudara.


DAFTAR PUSTAKA

Amin, M, & Jaya, H,.(2011). Efektivitas Massase Rolling (Punggung) terhadap


Produksi ASI pada Ibu Post Operasi Sectio Secsarea di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.

Hastuti, A, N. (2013). Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bendungan ASI di


Klinik Bersalin Utami Nugroho Puro Karang.

Hesti, K.Y., Pramono, Noor., Wahyuni, Sri., Widyawati M.N., dan Santoso, Bedjo.
Effect of combination of breast care and oxytocin Massage on breast milk
secretion in postpartum mothers. Belitung Nursing Journal. 2017
December;3(6):784-790.

Nurhanifah F (2013). Perbedaan efektifitas pijat punggung dan kompres hangat


payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi asi di desa Majang
tengah wilayah kerja puskesmas pamotan dampit malang. Rsud Merauke.
Jurnal keperawatan, 4 (2).

Suhermi. (2008). Perawatan Masa Nifas. Yogjakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai