Anda di halaman 1dari 27

MINI REVIEW JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Praktik Stase 5


Di Program Studi Profesi Kebidanan

Disusun oleh:

Nuraeni
P20624822101

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. Latar Belakang
Survei di Indonesia melaporkan bahwa 38% ibu berhenti memberikan
Air Susu Ibu (ASI) karena kurangnya produksi ASI. ASI yang tidak lancar
menjadikan ibu merasa cemas dan menghindar untuk menyusui dan
berdampak pada kurangnya isapan bayi, hal tersebut mempengaruhi
penurunan produksi dan kinerja hormon oksitosin dan prolaktin sehingga
produksi ASI semakin menurun, bahkan menyebabkan pembendungan dan
statis ASI, sehingga ibu mengambil langkah berhenti menyusui dan mengganti
dengan susu formula (Doko, Aristiati and Hadisaputro, 2019).
Menurut Purnama.R, (2013) dalam Widiana (2020) menjelaskan bahwa
menyusui merupakan proses alamiah. Menyusui adalah keterampilan yang
dipelajari, karena keduanya membutuhkan kesabaran serta waktu guna
pemenuhan nutrisi pada bayi selama enam bulan. Kurangnya rangsangan
hormon prolaktin dan oksitosin dapat menurunkan produksi ASI pada hari-
hari pertama setelah melahirkan. Karena hormon tersebut sangat berperan
dalam kelancaran ASI.
Berdasarkan penelitian (Cahyani, 2013), dalam jurnal Faridah (2016)
pada sebagian besar ibu yang menyusui menyatakan bayinya tidak mau
menyusu dikarenakan bayi sudah mau mengkonsumsi makanan selain ASI.
Hal tersebut dapat mempengaruhi proses pemberian ASI. Faktor produksi dan
pengeluaran ASI dalam tubuh dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin
dan oksitosin. Untuk mengatasi masalah pengeluaran ASI yang disebabkan
oleh menurunnya stimulasi hormon oksitosin yaitu dengan menyusui dini
dijam-jam pertama karena semakin puting sering dihisap oleh mulut bayi,
hormon yang dihasilkan semakin banyak, sehingga susu yang keluarpun
banyak. Selain itu bisa juga dilakukan pijat oksitosin (Darmasari, Putri and
Rahmadaniah, 2019).
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI yang dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau refleks
let down. Pemijatan ini akan membuat ibu merasa rileks, sehingga hormon
oksitosin keluar dan ASI pun cepat keluar. Pijat oksitosin merupakan cara
yang tepat untuk mempercepat dan memperlancar produksi dan pengeluaran
ASI (Widiana, 2020).
2
B. Tinjauan Literatur
Menurut Saleha dalam (Siwi, 2017) masa nifas (puerperium), berasal dari
bahasa Latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya
melahirkan atau masa sesudah melahirkan.
Adapun pendapat lain pengatakan bahwa, masa nifas (puerperium)
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas kira-kira berlangsung selama 6
minggu atau 42 hari (Prawirohardjo, 2011)
Tahapan Masa Nifas
Adapun tahapan masa nifas (postpartum puerperium) menurut (Suherni,
2011) adalah:
1. Puerperium Dini (Masa kepulihan), yakni saat ibu diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan.
2. Puerperium Intermedial (Masa kepulihan), menyeluruh dari organ-organ
genetal kira-kira 6-8 minggu.
3. Remot Puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai
komplikasi atau penyulit

C. Teknik Pengumpulan Data


Metode Yang Digunakan Adalah Literature Review Dari Artikel Tahun
2012-2021 Dan Jenis Jurnal Yaitu Full Text. Artikel Atau Jurnal Tersebut
Dicari Dengan Menggunakan Sistem Search Engine Pada Google Scholar.
Keyword Yang Digunakan Untuk Mencari Jurnal: Asuhan Kebidanan Post
Partum, Nifas, Kebutuhan Dasar Masa Nifas, Perubahan Fisiologi Masa Nifas

3
D. Penemuan Literatur

Review Jurnal 1
Judul Efektivitas Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI
Jurnal Jurnal Borneo Cendekia
Volume & Halaman Vol.3 No 2
Tahun 2019
Sri Mukhodim Faridah Hanum, Yanik Purwanti,, Ike
Penulis
Rohmah khumairoh
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Tahun 2012 AKB Sidoarjo 24,27/1000 kelahiran hidup


lebih rendah dari Jawa Timur (28,31/1000). Keberhasilan
ini dikarenakan adanya beberapa pogram akselerasi AKB
di jalankan dengan serius diantaranya adalah program IMD
(inisiasi menyusui dini) dan ASI eksklusif. ASI bermanfaat
untuk menjaga ketahanan tubuh bayi karena mengandung
Latar Belakang zat anti infeksi. Diharapkan semua ibu bisa memberikan
ASI eksklusif pada bayinya, tetapi ketika saat kontrol hari
ke 7 , 50 % ibu sudah membawa botol dengan susu formula
untuk bayinya. Oleh karenanya dibutuhkan usaha yang
intensif untuk membantu ibu nifas normal agar menyusui
bayinya, salah satunya dengan pijat oksitosin yang dapat
membantu produksi ASI.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efektivitas pijat oksitosin terhadap
produksi ASI pada ibu post partum normal
Populasi 50 ibu post partum. Sample 40 orang ibu post
Subjek Penelitian partum normal yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu 20
responden pijat oksitosin dan 20 responden tanpa pijat
oksitosin. Metode pengambilan sample purposive sampling
quasy eksperimen dengan rancangan penelitian eksperimen
Metode Penelitian semu atau dengan rancangan non randomized
posttest without control group design
Definisi
Operasional Adapun variable dependennya adalah Produksi ASI
Variabel Dependen
Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ibu tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan yang
Cara & Alat mempelancar pengeluaran ASI, ibu dan bayi dirawat dalam
Mengukur Variabel 1 ruangan (rawat gabung), bayi cukup bulan, dan bayi
dengan berat badan lahir normal,bayi tidak diberikan susu
Dependen formula ketika penelitian,bayi lahir dengan tidak ada cacat
fisik dan refleks hisap bayi baik,Bayi tidak di tempatkan
dalam ruang ber AC.

4
Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder
dengan alat ukur checklist. Analisis dilakukan mengunakan
uji chisquare untuk mengetahui efektifitas dari pijat
Oxytocin
Definisi
Operasional Adapun Variable Independennya adalah Pijat Oksitosin
Variabel
Independen
Dalam penelitian ini untuk mengukur produksi ASI dapat
dilakukan dengan melihat urin bayi baru lahir. Produksi
urin bayi baru lahir dihitung selama 24 jam setelah ibu
Langkah-Langkah
mendapatkan perlakuan pijat oksitosin. Hasil perhitungan
Terapi
didapatkan rata-rata produksi urin bayi baru lahir antara ibu
yang mendapat perlakuan pijat oksitosin dan tidak
medapatkan pijat oksitosin bebeda secara signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada perbedaan
signifikan antara produksi ASI ibu nifas setelah
Hasil Penelitian mendapatkan pijat oksitosin dan tidak di RB dan
Klinik Delta Mutiara Sidoarjo.

Kekuatan Penelitian Terdapat kriteria inklusi dan eksklusi


Kelemahan
Sumber referensi kurang padat
Penelitian

5
Review Jurnal 2
Judul Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada
Ibu Nifas
Jurnal Jurnal ilmu Keperawatan
Volume & Halaman Vol.8 no.2
Tahun 2017
Penulis Yusari Asih
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

ASI tidak keluar adalah kondisi tidak diproduksinya ASI


atau sedikitnya produksi ASI. Hal ini disebabkan pengaruh
Latar Belakang hormon oksitosin yang kurang bekerja sebab kurangnya
rangsangan isapan bayi yang mengaktifkan kerja hormon
oksitosin. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk
mengatasi ketidaklancaran produksi ASI.
Untuk mengidentifikasi perbedaan produksi ASI pada
ibu nifas yang diberi perlakuan pijat oksitosin dan tanpa
Tujuan Penelitian
perlakuan di BPM Lia Maria Kecamatan Sukarame Bandar
Lampung tahun 2017
Populasi pada penelitian ini adalah ibu nifas 3 jam
postpartum di BPM Lia Maria berjumlah 80 orang. Sampel
Subjek Penelitian dalam penelitian ini diambil melalui cara purposive
sampling. Sampel berjumlah 32 orang yang terdiri dari 16
orang sebagai responden yang di intervensi dan 16 orang
sebagai variabel kontrol.
eksperimental dengan desain rancangan posttest dengan
Metode Penelitian
kelompok kontrol
Definisi
Adapun variable dependennya adalah Produksi ASI pada
Operasional
Ibu Nifas
Variabel Dependen
Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar
Cara & Alat observasi untuk mengamati produksi ASI pada hari ke 6
Mengukur Variabel dan timbangan.. Data yangterkumpul selanjutnya diproses
Dependen dan dianalisis secara univariat dan bivariate menggunakan
uji chi-square dengan bantuan perangkat lunak komputer.
Definisi
Operasional
Adapun variable independennya adalah Pijat Oksitosin
Variabel
Independen
Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan pemijatan
Langkah-Langkah oksitosin setelah 3 jam postpartum dan selama 5 hari tiap
Terapi pagi dan sore hari selanjutnya dilakukan observasi pada
hari ke-6.

6
Adanya pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI di
BPM Lia Maria Kecamatan Sukarame Bandar Lampung
Hasil Penelitian Tahun 2017 karena dengan melakukan pijat oksitosin
dapat merangsang hormon oksitosin yang berfungsi dalam
pengeluaran ASI.
Kekuatan Penelitian Sumber penelitianyang menguatkan sudah baik
Kelemahan Belum ada saran bagi tempat penelitian dan penelitian
Penelitian Selanjutnya

7
Review Jurnal 3
Judul Pengaruh Pijat Oksitosin oleh Suami terhadap Peningkatan
Produksi Asi pada Ibu Nifas
Jurnal Jurnal Keperawatan Silampari
Volume & Halaman Vol 2, No 2
Tahun 2014
Tabita Mariana Doko1, Kun Aristiati2, Suhoryo
Penulis
Hadisaputro
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Jumlah ibu menyusui 42% namun, hanya 44% yang


berhasil menyusui pada 1 jam pertam setelah lahir dan
hanya 62% dalam hari pertama setelah lahir serta 50,8%
Latar Belakang dalam 1 bulan pertama. Laktasi dini atau pemberian ASI
awal pada jam pertama setelah lahir akan merangsang
terjadinya peningkatan prolaktin dalam darah dan
mencapai puncak pada 45 menit pertama.
Untuk membuktikan dan mengitifikasi pengaruh pijat
Tujuan Penelitian oksitosin oleh suami terhadap peningkatan produksi
ASI pada ibu nifas
Populasi target 126 responden yang dipilih berdasarkan
kriteria inklusi yaitu : Ibu tidak menggunakan kontrasepsi
hormonal, umur 15 – 35 tahun, usia kehamilan aterm (37-
42 minggu), berat badan lahir ≥ 2500 gram dengan lahir
Subjek Penelitian cukup bulan. Perhitungan tersebut, total seluruh sampel
berjumlah 40 orang. Berdasarkan estimasi jumlah minimal
sampel diatas, maka pada penelitian ini menggunakan 40
sampel yang akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
quasy eksperiment dengan pendekatan rancangan non
Metode Penelitian
equivalent control group design
Definisi Variabel dependentnya adalah Peningkatan Produksi Asi
Operasional pada Ibu Nifas
Variabel Dependen
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini
meliputi lembar observasi pijat oksitosin, lembar observasi
Cara & Alat
breast care dan lembar observasi bayi dengan melakukan
Mengukur Variabel
pengamatan atau observasi langsung terhadap subjek
Dependen
penelitian yaitu penimbangan berat badan bayi (BB bayi),
frekuensi menyusui, lama tidur bayi, frekuensi buang air

8
besar (BAK), frekuensi buang air kecil (BAK), dan
istirahat tidur ibu.
Data hasil penelitian ini diuji menggunakan anilisis
univariat, bivariate, dan multivariat. Kelompok pijat
oksitosin oleh suami dan breast care. Kelompok Kontrol
diuji menggunakan uji man whitneyuntuk mengetahui
signifikansi dan perbedaan sebelum dan sesudah, kemudian
dilakukan uji wilcoxon serta uji anova repeated
measured
untuk mengetahui signifikansi antar kedua kelompok.
Definisi
Operasional Variabel independent adalah Pengaruh Pijat Oksitosin oleh
Variabel Suami
Independen
Pada kelompok intervensi diberikan pijat oksitosin oleh
suami 2x sehari pagi dan sore selama 15 menit sampai hari
ke 14. Pemijatan sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu
dengan menggunakan dua telapak tangan, dengan ibu jari
menunjuk ke depan. Area tulang belakang leher. Cari
daerah dengan tulang yang paling menonjol,namanya
prosessus spinosus/cervical vertebrae 7. Tindakan terapi
pijat oksitosin oleh suami ini diajarkan pada suami oleh
peneliti/enumerator sesuai dengan Standard Operating
Langkah-Langkah
Procedure (SOP)yang telah dibuat sebelumnya serta
Terapi
responden diberikan evaluasi ulang setelah diajarkan pijat
oksitosin oleh peneliti. Sedangkan pada kelompok kontrol
diberikan breast careyang dilakukan oleh responden
sendiri dan dipantau oleh peneliti/enumerator,breast care
dilakukan 2x sehari pagi dan sore selama 15 menit sampai
hari ke 14 sesuai dengan Standard Operating Procedure
(SOP) yang telah dibuat sebelumnya serta responden
diberikan evaluasi ulang setelah diajarkan breast careoleh
peneliti/enumerator.
Pemberian pijat oksitosin oleh suami dari hari pertama
sampai hari ke 14 pada ibu nifas normal berpengaruh
terhadap peningkatan produksi ASI yang ditunjukan dari:
Berat badan bayi, frekuensi menyusui, frekuensi buang air
Hasil Penelitian
besar bayi (BAB), Frekuensi buang air kecil bayi (BAK),
lama tidur bayi, dan istirahat tidur ibu. Pemijatan oksitosin
oleh suami dapat dilakukan dan diterapkan pada ibu fase
masa nifas.
Kekuatan Penelitian Penyusunan sudah sistematis, sudah ada kriteriainklusi dan

9
eksklusi. Sudah mampu menjawab picot, dilengkapi
dengan saran saran yang membangun
Kelemahan Tidak disertakan pemberian instruksional pada suami atau
Penelitian keluarga cara melakukan pijat iksitosin

10
Review Jurnal 4
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Peningkatan
Judul Produksi Asi Ibu Menyusui Di Puskesmas Plus
Mandiangin
Jurnal Jurnal IPTEKS TERAPAN
Volume & Halaman Vol.9 No. 4
Tahun 2016
Penulis Mera Delima1*, Gina Zulfia Arni2,Ernalinda Rosya3
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Penelitian ini didasarkan pada wawancara yang dilakukan


pada 3 orang ibu menyusui yang jumlah ASI-nya sedikit
menyebabkan bayi sering menangis dan putting susu ibu
Latar Belakang lecet. Sementara itu, dua wanita lainnya mengatakan
produksi susu normal. Sang ibu mengatakan kurangnya
informasi tentang perawatan untuk meningkatkan produksi
susu ibu (ASI) dan mereka tidak tahu tentang pijat
oksitosin untuk membantu meningkatkan produksi susu.
Untuk melihat pengaruh pijat oksitosin untuk eningkatkan
Tujuan Penelitian produksi susu ibu menyusui di Puskesmas Plus Bukittinggi
2016
Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh ibu menyusui
Subjek Penelitian di Wilayah Puskesmas Plus Mandiangin selama 3 bulan
terakhir berjumlah 64 orang pasien. Sampel dalam enelitian
ini berjumlah 21orang dengan teknik yaitu total sampling.
metode eksperimen quasi, dengan pendekatan pretest satu
Metode Penelitian
kelompok dan posttest.
Definisi
Variabel Dependen Dalam Penelitian Adalah Peningkatan
Operasional
Produksi ASI
Variabel Dependen
Cara & Alat
Melalui metode wawancara dan intervensi langsung.
Mengukur Variabel
pendekatan pretest satu kelompok dan posttest.
Dependen
Definisi
Operasional
Variabel Independen Adalah Pijat Oksitosin
Variabel
Independen
Peneliti melakukan kunjungan rumah selama 3 hari
berturut-turut untuk melakukan pijat oksitosin dan pada
Langkah-Langkah hari ke 4 peneliti menanyakan kembali mengenai produksi
Terapi ASI ibu setelah dilakukan pijat oksitosin dan peneliti
mencatat di kuisioner yang telah disediakan.Awal proses
penelitian ini adalah sebelum ibu menyusui dilakukan pijat

11
oksitoksin, ibu dipersilahkan duduk yang sudah disiapkan
oleh peneliti, selanjutnya tanda – tanda vital ibu diukur
dulu yaitu tekanan darah, nadi, dan pernafasan, kalau tanda
– tanda vital ibu normal baru dilakukan pijat oksitoksin.
Jika tekanan darah, nadi dan pernafasan ibu tidak normal
maka pijat oksitoksin belum dapat kita mulai, kita tunggu
sampai tanda – tanda vital tersebut normal dengan
mengistirahatkan ibu terlebih dahulu
Disimpulkan bahwa ada efek pijat oksitosin untuk
Hasil Penelitian meningkatkan produksi susu ibu menyusui di Puskesmas
Plus Mandiangin Bukittinggi 2016
Kekuatan Penelitian Mampu menjawab PICOT
Kelemahan
Lebih bagus menggunakan triangulasi sumber
Penelitian

12
Review Jurnal 5
Judul Penerapan Pijat Oksitosin dalam Meningkatkan Produksi
ASI Ibu Postpartum
Jurnal Journals of Ners Community
Volume & Halaman Vol 9, No 8
Tahun 2018
Penulis Rahayu, Dwi Yunarsih
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Rendahnya cakupan ASI eksklusif dikarenakan


kurangnya pengetahuan ibu, faktor sosial budaya,
kurangnya informasi tentang ASI eksklusif dan
konseling laktasi dari tenaga kesehatan serta kuatnya
promosi susu formula (Ambarwati, Muis, & Susantini,
2013). Kegagalan Ibu dalam memberikan ASI Eksklusif,
akan berdampak pada angka kesakitan bayi yang
semakin meningkat. Hal ini berkaitan dengan pemberian
Latar Belakang makan pada bayi yang terlalu dini. (Juanita, 2013). Oleh
karena itu diperlukan tindakan untuk meningkatkan
produksi ASI untuk keberhasilan Pemberian ASI
Eksklusif. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan
adalah pijat Oksitosin. Pijatan ini berfungsi untuk
meningkatkan hormon oksitosin yang dapat
meningkatkan kenyamanan ibu menyusui, sehingga ASI
pun otomatis keluar (Rahayu, Yunitasari, & Santoso,
2015)
Untuk membuktikan pijat oksitosin dalam meningkatkan
Tujuan Penelitian
kenyamanan dan produksi ASI.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan nonprobability sampling yaitu Consecutive
sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel
dengan mengambil semua subjek yang ada dan memenuhi
Subjek Penelitian kriteria yang sesuai dengan penelitian dalam kurun waktu
tertentu hingga jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
Jumlah sampel minimal yang akan diambil untuk
penelitian ini sebanyak 9 ibu post partum untuk kelompok
Intervensi dan 9 ibu postppartum untuk kelompok
kontrol yang
memenuhi kriteria inklusi.

Metode Penelitian Quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post


test design with control group
Definisi
Operasional Produksi ASI Ibu Post partum
Variabel Dependen

13
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Panduan pelaksanaan Pijat Oksitosin dengan modul yang
dibuat oleh peneliti sesuai dengan pedoman pelaksanaan
Pijat Oksitosin. Untuk variabel Kenyamanan diukur
Cara & Alat menggunakan kuisioner General Comfort Questionarre
Mengukur Variabel (GCQ) yang berisi 48 pertanyaan dengan pilihan
Dependen jawaban berupa angka 1, 2, 3, 4. GCQ dibuat oleh
Kolcaba. Kategori penilaiannya yaitu secara interval
mulai skor 48 – skor 192. Analisa data yang digunakan
adalah dengan uji statistik parametrik Analysis of
Variance (ANOVA).

Definisi operasional
Pijatan Oksitosin
variabel independen
Untuk mengetahui perkiraan ASI yang keluar,
menggunakan weighing test. Pada metode ini, bayi
Langkah-langkah ditimbang setiap kali sebelum dan sesudah disusui tanpa
terapi mengganti baju ataupun diapers. Perbedaan berat badan
bayi (dalam gram) dipertimbangkan sebagai perkiraan
volume air susu yang dikonsumsi (dalam mililiter).
Pijat Oksitosin mampu meningkatkan Kenyamanan dan
Produksi ASI ibu Postpartum. Peningkatan produksi ASI
Hasil penelitian ini disebabkan karena peningkatan kenyamanan pada ibu
yang secara otomatis akan merangsang keluarnya hormon
oksitosin ini. Dan efek dari hormon oksitosin ini
merangsang pengeluaran ASI pada ibu menyusui
Kekuatan penelitian Mampu menjawab PICOT
Kelemahan
Sample kurang banyak
penelitian

14
Review jurnal 6
Gambaran Penerapan Terapi Pijat Oksitosin Pada Ibu Post
Judul
Partum
Jurnal Journal of Midwifery and Public Health
Volume & halaman Vol 2 no 1
Tahun 2020
Penulis Kurniati Devi Purnamasari
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Banyak bukti seputar pemberian Air Susu Ibu (ASI) saat


ini tidak mencerminkan pengalaman ibu ketika menyusui,
meskipun pengalaman perempuan telah dieksplorasi dalam
konteks tertentu. Terapi pijat oksitosin pada ibu dapat
membantu dalam peningkatan produksi ASI selama masa
nifas khususnya dalam mendukung pemberian ASI ekslusif
Latar belakang pada bayi usia 0-6 bulan pertama kelahiran. Penerapan
pijat oksitosin dapat mempengaruhi faktor psikologis
sehingga meningkatkan relaksasi dan tingkat kenyamanan
ibu, sehingga memicu produksi hormon oksitosin dan
mempengaruhi pengeluaran ASI. Efek pijat oksitosin
adalah sel kelenjar payudara mensekresi ASI sehingga bayi
mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhan dan berat
badan bayi bertambah
Bertujuan mengetahui gambaran penerapan tindakan pijat
Tujuan penelitian
oksitosin pada ibu post partum.
Subjek penelitian Wawancara kepada narasumber ibu post partum
Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif serta
Metode penelitian pengambilan sampel dengan total sampling pada ibu post
partum
Definisi operasional
Gambaran terapi pijat oksitosin
variabel dependen
Pengambilan data dengan wawancara mendalam di
Cara & alat dapatkan hasil antara lain gambaran pengetahuan tentang
mengukur variabel pijat oksitosin masih sangat kurang, berfokus pada
dependen tujuannya untuk pengeluaran ASI, gambaran sikap ibu
tentang penerapan pijat oksitosin
Definisi operasional
Produksi ASI
variabel independen
Langkah pijatan oksitosin adalah ibu duduk, bersandar
kedepan, lipat lengan diatas meja di depanya dan letakkan
Langkah-langkah
kepalanya di atas lenganya dan payudara tergantung lepas
terapi
tanpa pakaian, selanjutnya perawat memijat sepanjang sisi
tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan

15
tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan dan menekan
kuatkuat kedua sisi tulang belakang membentuk
gerakangerakan melingkar kecilkecil dengan kedua ibu
jarinya, pada saat bersamaan, pijat ke arah bawah pada
kedua sisi tulang belakang, dari leher kearah tulang belikat,
selanjutnya lakukan pemijatan hingga batas tali bra,
lakukan pemijatan selama 2 atau 3 menit

Gambaran pengetahuan ibu post partum tentang pijat


oksitosin masih sangat kurang, sedangkan tenaga
keperawatan hanya berfokus pada tujuannya untuk
pengeluaran ASI
Gambaran sikap tenaga keperawatan tentang penerapan
Hasil penelitian pijat oksitosin sangat mendukung dan akan segera di proses
untuk pengajuan kebijakan dalam penerapan tindakan pijat
oksitosin pada ibu post partum
Gambaran praktik penerapan pijat oksitosin pada ibu post
partum masih sangat kurang oleh tenaga keperawatan di
ruang post partum dan SOP tentang pijat oksitosin sebagai
acuan masih belum ada.

Sudah mampu memjawab picot, terdapat kriteria inklusi


Kekuatan penelitian
dan ekslkusi
Kelemahan
Validasi data belum disampaikan
penelitian
(Adam and Umboh, 2015)

16
Review jurnal 7
Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet Dan Pijat Oksitosin
Judul Terhadap Produksi Asi Ibu Post Seksio Di Rumah Sakit
Wilayah Jawa Tengah
Nurscope
Jurnal
Jurnal keperawatan dan pemikiran ilmiah
Volume & halaman Volume 5, no 4
Tahun 2015
Penulis Eko Mardiyaningsih1, Setyowati2, Luknis Sabri
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2004)


menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dipengaruhi
oleh berbagai faktor antara lain ASI tidak segera keluar
Latar belakang setelah melahirkan/produksi ASI kurang, kesulitan bayi
dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak
menunjang, ibu bekerja, dan pengaruh/promosi pengganti
ASI.
Untuk mengetahui Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet
Tujuan penelitian Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Ibu Post Seksio
Di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah
Jumlah sampel yang digunakan sejumlah 54 ibu post seksio
Subjek penelitian
sesarea di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah
Metode penelitian quasi eksperimen dengan rancangan yang digunakan
adalah post test only design with control group
Definisi operasional
Produksi ASI Ibu post SC
variabel dependen
Pengukuran menggunakan kuesioner yang berisi
Cara & alat karakteristik responden, lembar observasi dan timbangan
mengukur variabel bayi yang sebelumnya sudah dilakukan terra. Analisis
univariat untuk karakteristik responden dan variable
dependen dependen menggunakan statistik deskriptif proporsi
sedangkan analisis bivariate menggunakan Chi Square.
Definisi operasional
Pijat Oksitosin
variabel independen
Langkah-langkah Intervensi kombinasi dilakukan pada ibu post SC di Rumah
terapi sakit dengan menggunakan kuesioner
Metode kombinasi teknik marmet dan pijat okstosin efektif
Hasil penelitian
dapat meningkatkan produksi ASI ibu post seksio sesarea.
Kekuatan penelitian Terdapatkriteriainklusi dan eksklusi
Kelemahan Sample kurang banyak utnuk dapat digeneralisaikan. Lebih
penelitian baik menggunakan eksperimental

17
Review jurnal 8
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Terhadap Perilaku
Judul Personal Hygiene Selama Masa Nifas di RB Mulia Sungai
Raya Dalam
Jurnal Jurnal delima harapan
Volume & halaman Vol 1 no 1
Tahun 2021
Penulis Agnes Dwiana Widi Astuti
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Personal hygiene adalah salah satu kemampuan dasar


manusia dalam memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Latar belakang Kematian ibu di Indonesia tahun 2017 masih didominasi
oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan,
hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Beberapa hal yang
menyebabkan infeksi dalam penyebab kematian ibu yaitu
karena ketidaktahuan ibu dalam menjaga kebersihan diri.
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu nifas
terhadap perilaku personal hygiene selama masa nifas di
Tujuan penelitian
RB Mulia Sungai Raya Dalam. Karakteristik responden
dengan pendidikan dan umur.
Populasi sebnayk 152 ibu nifas. Teknik pengambilan
Subjek penelitian sampel menggunakan teknik quota sampling sehingga
diperoleh 30 ibu nifas.

Metode penelitian metode deskriptif analitik dengan pendekatan


cross sectional
Definisi operasional Terhadap Perilaku Personal Hygiene Selama Masa Nifas
variabel dependen Di Rb Mulia

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah


Cara & alat editing, codding sheet, data entry, dan tabulating. Analisa
mengukur variabel data dalam penelitian ini mengunakan analisis univariat
dependen yang dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat
degan mengunakan uji statistik Chi Square
Definisi operasional Hubungan pengetahuan ibu nifas
variabel independen
Langkah-langkah Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan
terapi data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan

18
membagikan kuesioner kepada responden, sebelum
mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara
mengisi kuesioner dan selanjutnya memberikan informed
consent yang diikuti penyerahan kuesioner. Setelah
kuesioner diterima oleh responden, responden langsung
mengisi kuesioner
ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas terhadap
Hasil penelitian
perilaku personal hygiene selama masa nifas.
Kekuatan penelitian Terdapat langkah perlakuan
Kelemahan
Variable kurang heterogen
penelitian

19
Review jurnal 9
Hubungan Pengetahuan Status Gizi, Pola Makan dan
Judul Pantangan Makanan Dengan Kelancaran Produksi ASI
pada Ibu Menyusui
Jurnal Jurnal Kebidanan Malahayati),
Volume & Halaman Vol 4 no 2
Tahun 2021
Kadek, Edy Atana
Penulis Rilyani
Lidya, Ariyanti
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Berdasarkan data dinas kesehatan Kota Bandar Lampung, 3


Puskesmas dengan cakupan pemberian ASI terendah yaitu,
Puskesmas Way kandis, dengan jumlah anak 2.730 yang
mendapat ASI yaitu 757 anak, dengan persentase 31,94%,
Latar belakang
Puskesmas Panjang, dengan jumlah anak 177 yang
mendapat ASI hanya 61 anak, dengan persentase 34,46%,
Puskesmas Sukaraja, dengan jumlah anak 317 yang
mendapat ASI yaitu 150 anak, dengan persentase 47,32%
Diketahui hubungan pengetahuan, status gizi, pola makan,
pantangan makanan dengan kelancaran produksi ASI pada
Tujuan Penelitian
ibu menyusui di Puskesmas Way Kandis Kota Bandar
Lampung Tahun 2020
Populasi dan sampel adalah ibu yang menyusui sebanyak
Subjek Penelitian 43 responden, teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling
kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik
Metode Penelitian dan pendekatan pendekatan cross sectional
Definisi
Operasional Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Menyusui
Variabel Dependen
Cara & Alat
Analisa data univariat dan bivariate menggunakan uji
Mengukur Variabel
chisquare
Dependen
Definisi
Hubungan Pengetahuan Status Gizi, Pola Makan Dan
Operasional
pantangan Makanan
Variabel
Independen
Langkah-Langkah
Terapi Pengumpulan, pemrosesan, dan analisis data
ada hubungan pengetahuan, status gizi, pola makan dengan
kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui dan tidak ada
Hasil Penelitian hubungan antara pantangan makanan dengan kelancaran
produksi ASI pada ibu menyusui di Puskesmas Way
Kandis Kota Bandar Lampung Tahun 2020

20
Pembahasan lengkap dan sistematis sudah menjawab picot,
Kekuatan Penelitian
terdapat kriteria inklusi dan eksklusi.
Kelemahan
Belum ada saran
Penelitian

21
Review Jurnal 10
Effectiveness of the combination of marmet technique and
Judul oxytocin massage against the breast milk production of
mother postpartum
Jurnal Crescent Journal Of Medical And Biological Sciences
Volume & Halaman Vol. 5, No. 3,
Tahun 2019
Penulis Sagita Darmasari, EryaniPutri and Indah Rahmadaniah
Reviewer NURAENI (P20624822101)
Tanggal 21 Desember 2022

Menurut UNICEF (United Nations Children’s Fund)


Perilaku yang tidak tepat dan kurangnya pengetahuan
berkontribusi terhadap kematian anak salah satunya yaitu
para ibu tidak menyadari pentingnya pemberian ASI.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) presentase
pola menyusui < 1 jam tahun 2010 yaitu 29,3% dan
meningkat menjadi 34,5% tahun 2013. Pola menyusu 1-6
Latar Belakang
jam pertama tahun 2010 sebanyak 40,7% dan menurun
menjadi 35,2% tahun 2013. Beberapa metode untuk
membantu memperlancar produksi ASI diantaranya adalah
metode pijat oksitosin, teknik marmet, kompres hangat,
massase rolling (punggung), breast care, dan metode
SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan
Sugestif).
untuk mengetahui efektivitas kombinasi teknik marmet dan
Tujuan Penelitian
pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu postpartum.
Subjek Penelitian Seluruh ibu nifas 15 responden
metode quasi eksperiment dengan post test only with
Metode Penelitian ontrol group design dan teknik pengambilan sampel
Purposive
sampling yaitu 30 responden
Definisi
Operasional Produksi ASI
Variabel Idependen
Cara & Alat Nyeri persalinan diukur dengan menggunakan visual Skala
Mengukur Variabel analog pada dilatasi yang berbeda. Analisis data
Dependen dilakukan dengan tes t dan χ2 menggunakan spss versi
18.0
Definisi
Operasional
Kombinsi teknik marmet dan pijat oksitosin
Variabel
Independen
Peserta telah menenuhi kriteria inklusi dan
Langkah-Langkah
eksklusi,kemudian dilakukan intervensi kombinasi lalu
Terapi
Diukur
Kombinasi teknik marmet dan pijat oksitosin efektif untuk
Hasil Penelitian
menstimulasi pengeluaran hormon prolaktin
22
yang

23
selanjutnya merangsang sel-sel alveoli dan sel mioepitel
sehingga menghasilkan produksi ASI pada ibu postpartum..
Mampu menjawab picot,
Artikel berbasis komunitas studi yang menjadikannya
representasi dari populasi yang sesungguhnya. Ini juga
Kekuatan Penelitian termasuk kedua populasi perkotaan dan pedesaan yang
membantu generalisabilitas dari temuan ke distrik. Analisis
yang berbeda dilakukan yang membantu untuk kekokohan
Temuan
Kelemahan
Jumlah sampel kurang banyak
Penelitian

24
E. Kesimpulan
Dari 10 jurnal disimpulkan bahwa secara patofisiologi proses produksi
ASI terjadi akibat adanya perubahan sistem hormonal. Salah satu yang paling
berperan penting adalah adanya peningkatan hormon prolaktin atau hormon
yang memproduksi ASI. Kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan
oksitosin dapat menurunkan produksi ASI. Salah satu cara yang yang efektif
dalam meningkatkan produksi ASI adalah dengan melakukan upaya
komplementer salah satunya adalah melalui pijat oksitosin yang dilakukan
untuk merangkang hormone oksitosin atau pengeluaran ASI. Pijat oksitosin
efektif dilakukan di pagi dan sore hari sebelum menyusui atau memerah ASI
dan dilakukan kurang lebih 2-3 menit.

25
DAFTAR PUSTAKA

Asih, Y. (2017) ‘Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi asi pada ibu nifas’,
Jurnal Keperawatan, XIII(2), pp. 209–214.

Darmasari, S., Putri, E. and Rahmadaniah, I. (2019) ‘Effectiveness of the


combination of marmet technique and oxytocin massage against the breast
milk production of mother postpartum’, Jurnal Kedokteran Kesehatan :
Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 6(3), pp. 110–
114. doi: 10.32539/jkk.v6i3.9435.
Delima, M., Arni, gina zulfia and Ernalinda Rosya (2016) ‘Pengaruh Pijat
Oksitosin Terhadap Peningkatan Produksi Asi Ibu Menyusui Di Puskesmas
Plus Mandiangin’, Jurnal Ipteks Terapan, 9(4), pp. 282–293.
Doko, T. M., Aristiati, K. and Hadisaputro, S. (2019) ‘Pengaruh Pijat Oksitosin
oleh Suami terhadap Peningkatan Produksi Asi pada Ibu Nifas’, Jurnal
Keperawatan Silampari, 2(2), pp. 66–86. doi: 10.31539/jks.v2i2.529.
Eko, Mardiyaningsi Setyowati Sabri, L. (2011) ‘Efektifitas Kombinasi Teknik
Marmet Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Ibu Post Seksio Di
Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah’, Jurnal Keperwatan Soedirman, 6(1),
pp. 112–118.
Hanum, Sri Mukhodim Faridah Purwanti, Y. and Khumairoh, I. R. (2019)
‘Efektivitas Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi’, Jurnal Borneo Cendekia,
3(2), pp. 223–227. doi: 10.54411/jbc.v3i2.217.
Kadek Edy Atana., Rilyani, L. ariyanti (2021) ‘Hubungan Pengetahuan, Status
Gizi, Pola Makan, Pantangan’, JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 7(3),
pp.441–452. Available at : https : // www.academia.edu/download/
60042371/ 2902-5255-1-PB20190717- 21340-1viwwd3.pdf.
Purnamasari, K. D. (2020) ‘Gambaran Penerapan Terapi Pijat Oksitosin Pada Ibu
Post Partum’, Journal of Midwifery and Public Health, 2(1).

26
Senorita, D. (2017) ‘Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Kebutuhan
Dasar Selama Masa Nifas Di Rumah Bersalin Srikaban Binjai Tahun 2016’,
JURNAL kimia kohesi, 1 no 1, p. 12.
Siwi, E. W. (2017) Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Widiana, N. W. (2020) Penerapan Pijat Oksitosin Dan Tehnik Marmet Untuk


Meningkatkan Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Banyuanyar,
Kekuatan Hukum Lembaga Jaminan Fidusia Sebagai Hak Kebendaan.
Aisyiyah Surakarta. Available at: http://eprints.aiska-university.ac.id/890/.

27

Anda mungkin juga menyukai