OLEH:
12114201160109
A. Latar Belakang
sampai minggu keenam setelah melahirkan. Masa post partum dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pada masa
keadaan yang normal pada saat sebelum hamil. Postpartum adalah masa atau
waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari Rahim, sampai 6
ASI. Setelah persalinan seorang ibu akan masuk pada masa menyusui. Masa
menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehudupan ibu, baik secara
ibu secara fisik emosional dan psikologis. Tentu banyak hal yang harus di
persiapkan dan salah satu terpenting adalah pemberian ASI, karena dengan
penyakit dan infeksi dan yang terpenting adalah menjalin hubungan yang
spesial dengan bayi. Sangat disayangkan, kadang muncul keluhan dan
kesulitan menyusui. Salah satunya dengan ASI yang tidak keluar lancar.
ada ikatan emosional antara ibu dan bayi saat proses menyusui, merangsang
produksi ASI karena semakin sering menghisap payudarah ibu maka makin
merangsang kerja hormon bekerja mengirim pesan ke otak bahwa jumlah ASI
memacu kontraksi atau otot agar ASI dapat di pompa keluar (Februhartanty
2014).
bulanbulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal
bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang berada pada tingkat terbaik. Pada
saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
Karena itu amat dianjurkan setiap ibu hanya memberikan ASI sampai bayi
ASI, salah satu kendala utamanya yakni produksi ASI yang tidak lancar. Hal
ini akan menjadi faktor penyebab rendahnya cakupan pemberian ASI kepada
sekitar 36% selama tahun 2014. Menurut data Riskesdas (2018) yang di ambil
dari tahun 2014-2018 cakupan ASI di Indonesia pada tahun 2014 sebesar
37,3%, tahun 2015 55,7%, tahun 2016 sebesar 54%, tahun 2017 sebesar
61,33% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan yang signifikan yaitu
sebesar 37,3%. Sedangkan untuk profinsi Maluku tahun 2018 sekitar 36.36%,
tahun 2019 sekitar 56,55 % dan tahun 2020 sekitar 57,19% setiap tahunnya
mengalami peningkatan.
ASI yang tidak lancar. Ada tiga faktor yang berhubungan dengan
kelancaran produksi ASI pada ibu postpartum hari pertama yaitu. pola
cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan
pembangun dan sumber zat pengatur, karena semua zat gizi diperlukan
value= (0,002) < (0,050) sehingga Ho ditolak, yang artinya ada hubungan
pola makan dengan produksi ASI pada ibu post partum di Rumah Sakit.
melakukan pola makan baik berdampak pada produksi ASI sangat baik pada
gizi dengan produksi ASI pada ibu postpartum. Berdasarkan hal tersebut,
tekanan emosional bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas tetapi juga
sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk melepaskan diri dari segala
kelancaran produksi ASI ibu post partum hasil penelitian menunjukan bahwa
responden yang memiliki pola istirahat buruk dan memproduksi ASI cukup
buruk dan produksi ASI baik sejumlah 5 orang (15,1%). Responden dengan
pola istirahat baik dan produksi ASI cukup sejumlah 4 orang (12,9%),
sedangkan responden yang memiliki pola istirahat baik dan produksi ASI baik
didapatkan bahwa nilai X2 hitung adalah 1,373, dan nilai p-value = 0,0241
dengan α = 0,05 maka disimpulkan bahwa pola istirahat ada hubungan dengan
exact test sebesar 0,001. Oleh karena X2 hitung > X2 tabel (15,039 > 3,841)
dan nilai signifikansi < 5% (p=0.001 < α= 0,05) maka Ha diterima dan Ho
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan umum
2. tujuan khusus
pertama.
D. Manfaat penilitian
1. Manfaat Teoritis
a. bagi ibu
formula lainnya.
bayinya.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga di sebut masa
spontan atau normal jika wanita berada dalam masa aterm, tidak terjadi
2. Pengertian ASI
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur 0-6 bulan, bahkan air putih tidak di berikan dalam tahapan ASI
ini. Adapun pendapat Roesli (2015) air susu ibu(ASI) adalah suatu emulsi
disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi
bulan setelah itu dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia 6
kehidupan kepada bayinya dan hubungan yang lebih erat karena secara
alamiah terjadi kontak elit yang erat, bagi perkembangan psikis dan
emosienal antara ibu adan anak. Dengan menyusui, Rahim ibu akan
2014)
4. Komposisi ASI
kandungan protein yang optimal untuk bayi normal. Asam lemak esensial
bandingkan dengan susu sapid an absorbs yang sangat baik untuk zat besi,
kalsium dan seng, yang menyediakan jumlah yang adekuat dari zat-zat
nutrisi ini untuk bayi dan di susui asi secara penuh selama 4-6 bulan
(Ambarwati 2015)
terdapat 100 komponen pada ASI termasuk zat yang belum teridentifikasi
dan belum jelas perannya. Dalam alquran ASI di sebut sebagai “darah
putih”. Hal ini merupakan penjelasan yang sangat tepat karna susu awal
memiliki lebih banyak sel darah putih daripada darah sendiri (Yetti 2012)
Sifat khas manusia adalah otak yang besar dan rumit, yang mengalami
jaringan system saraf pusat. Namun karena ASI merupakan nutrisi yang
pengganti untuk di tambahkan ke dalam susu formula. Maka dari itu susu
bervariasi. Komposisi ASI bervariasi dari orang ke orang dari satu periode
laktasi ke periode lain, dan setiam jam dalam sehari adapun komposisi
sedikit, namun mencukupi kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin
lebih rendah dari pada ASI biasa. Kolostrum mengandung IgA sekretori,
a. Kolostrum
dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah
masa puerperium. Diskresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama
sampai hari ketiga atau keempat Komposisi dari kolostrum ini dari
dengankan dengan ASI yang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang
umur 6 bulan.
ASI matur. Mineral, terutama natrium, kalium dan klorida lebih tinggi
jika dibandingkan dengan susu matur. Total energi lebih rendah jika
Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan
ASI matur, sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat lebih tinggi
hidrolisis protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini
matur. Diskresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi,
tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru
komposisi relatif konstan baru mulai minggu ke-3 sampai minggu ke-
5). Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini
tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih di hambat oleh kadar
prolactin lebig dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI.
lancar
Dua refleks pada ibu yang sangat penting pada proses laktasi
hisapan bayi.
1) Refleks prolaktin
1. Manajemen laktasi
kualitas.
oleh tubuh bayi untuk tumbuh dan berkembang. Zat-zat tersebut antara lain
adalah:
a. Karbohidrat
penyusun utama ASI adalah laktosa adalah zat gizi yang penting yang
lactobacillus bifidus. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua
kali lipat dibandingkan laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu
sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu
tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi 17-
b. Protein
protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI lebih banyak
terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi,
sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein kasein yang lebih
sulit dicerna oleh usus bayi. Kualitas protein ASI juga lebih baik
dibandingkan susu sapi yang terlihat dari profil asam amino (unit yang
susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin. Taurin
amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang
jenis senyawa organik yang tersusun dari basa nitrogen, karbohidrat, dan
fosfat) dibandingkan dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam
dalam usus, serta meningkatkan penyerapan besi dari daya tahan tubuh.
c. Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi
dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan otak yang cepat selaa masa bayi. Lemak omega-
ditemukan dalam ASI. Selain itu, ASI juga mengandung banyak asam
mata.
ASI mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang
lemak jenuh. Seperti yang telah kita ketahui, konsumsi asam lemak jenuh
dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan
d. Karnitin
kadar karnitin yang tinggi terutama pada tiga minggu pertama menyusui,
Pringgadini (2012).
e. Vitamin
Kadar Vitamin A B C D dan E yang ada dalam ASI lebih tinggi jika
inilah yang menjadi alasan pentingnya bayi baru lahir untuk berjemur
Vitamin lainnya yang juga terdapat dalam ASI adalah vitamin A dan
Tidak hanya itu, ASI juga memproduksi beta-karoten sebagai bahan baku
yaitu dalam ketahanan dinding sel darah merah. Selain juga sudah
disebutkan sebelumnya, ada juga vitamin larut air yang terkandung dalam
ASI, diantaranya adalah vitamin B1, B2, B6, B9, (asam folat), dan vitamin
f. Mineral
Mineral lainnya yang juga terkandung di dalam ASI adalah zinc yang
g. Zat besi
yang menyusui jarang kekurangan zat besi (anemia). Hal ini di kareakan
zat besi pada ASI memang lebih midah di serap (Kodrat 2014).
h. Sodium
Sodium yang ada pada susu sapi lebih rendah dari pada ASI setelah
proses modifikasi maka nilai ketiga zat dalam susu botol tersebut menjadi
tersebut dalam ASI lebih sedikit namun ASI tetap harus di berikan bayi
j. Taurine
Fungsi taurine berperan dalam perkembangan mata si kecil. Pada mata,
pigmen retina dan lapisan fotoreseptor. Asupan taurin yang adekuat dapat
k. Lactobacillus
pada bayi. Bayi yang lebih banyak mengkonsumsi susu formula akan
lebih sering mengalami diare karena bakteri lactobacillus dalam susu sapi
m. Mengandung Air
ASI mengandung 88,1% air sehingga ASI yang di minum bayi selama
dengan kesehatan bayi. bayi baru lahir yang hanya mendapat sedikit ASI
pertama (kolostrum) tidak membutuhkan tambahan cairan karena bayi
kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan keluar pada hari ketiga atau
PARTUM
1. Pola makan
kebutuhan nutrisi dan gizi bayi. Salah satu cara meningkatkan produksi
ASI yaitu dengan melakukan pola makan yang baik seperti makan teratur
Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang
teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar. Makanan yang
seharusnya di konsumsi yaitu makanan yang mengandung tinggi protein.
anjurkan pada Ibu nifas untuk makan makanan yang bergizi sehingga
minum air putih yang banyak agar ibu nifas tidak mengalami dehidrasi
sehingga suplai ASI dapat berjalan lancar dan ibu nifas juga harus banyak
2. Faktor istirahat
kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.
produksi ASI karena ibu nifas yang kelelahan cenderung malas meneteki
pengeluaran produkasi ASI. Ibu nifas yang baru saja melahirkan banyak
yang mengalami kelelahan dan merasa ingin tidur terus. Untuk mengatasi
sehingga pengeluaran ASI menjadi lancar dan bayi cukup ASI (Natia
Rizky 2017).
3. Faktor perawatan payudarah
prolactin untuk produksi ASI. Sekalipun pada hari pertama ASI yang
keluar hanya sedikit, ibu harus tetap menyusui. Tindakan ini selain di
maksudkan untuk memberikan nutrisi kepada bayi tetapi agar bayi belajar
mengakibatkan susu mengalir turun kearah putting dan bisa di hisap oleh
payudara sebaiknya di lakukan dua kali sehari pada waktu mandi pagi dan
sore. Untuk menguragi rasa sakit pada payudara maka lakukan pengurutan
payuda secara perlahan kompres air hangat sebelum menyusui bayi karena
panas dapat merangsang aliran ASI kemudian komores air dingin setelah
2017).
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar
dibawah ini :
pola makan
Keterangan :
: variabel independen
: variabel dependen
: arah hubungan
BAB III
METODE PENILITIAN
A. Jenis penilitian
metode Systematic Review yakni sebuah sintesis dari studi literature yang
metode pencarian yang eksplisit dan melibatkan proses telaah kritis dalam
pemilihan studi. Tujuan dari metode ini adalah untuk membantu peniliti lebih
memahami latar belakang dari penilitian yang menjadi subyek topik yang di
cari serta memahami bagaimana hasil dari penilitian tersebut sehingga dapat
beberapa tahapan yang harus di lakukan sehingga hasil dari studi literatur
sebagai berikut:
klinis atau sumber dari masalah klinis yang terjadi. Populasi dalam
b. (I) Intervensi adalah tindakan atau paparan yang ada dalam pertanyaan
produksi ASI.
d. (O) Outcome merupakan hasi yang di capai dari pertanyaan klinis atau
ASI ibu post partum dengan status gizi yang terkandung dalam ASI.
Pertayaan penilitian berdasarka “PICO” Adalah faktor-faktor apa saja
2. Menyusun protokol
mencakup beberapa hal seperti lingkup dari studi, prosedur, kriteria untuk
menilai kualitas (kriteria inklusi dan eksklusi) skala penilitian yang akan
Analyses)
a. Pencarian data
Pencarian data mengacu pada sumber data base Google Scholar yang
mkjhgjddksasasfsdfoencarian
Hasil jurnal secara keseluruhan
(n = 633)
Screening
Criteria inklusi :
a. Jurnal yang berkaitan dengan
kelancaran produksi ASI pada ibu
postpartum hari pertama
b. Jurnal yang berkaitan dengan pola
makan
c. Jurnal yang berkaitan dengan faktor
istirahat
d. Jurnal yang berkaitan dengan
perawatan payudara
dan menentukan lokasi atau sumber database untuk pencarian data serta
4. Ekstrasi data
secara manual dengan membuat formulir yang berisi tentang, tipe artikel,
nama jurnal atau konferensi, tahun, judul, kata kunci, metode penilitian
dan lain-lain.
C. Populasi, sampel dan teknik sampling
1. Populasi
kelancaran ASI ibu post partum hari pertama di rumah sakit. Jurnal yang
2. Sampel
penilitian ini 10 artikel sesuai dengan kriteria inklusif dan jurnal yang di
yang berhubungan dengan kelancaran produksi ASI ibu post partum hari
3. Teknik sampling
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah semua aspek yang
harus ada dalam semua penilitian yang akan kita review dan kriteria
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusif
D. Variabel penilitian
Variabel penilitian adalah suatu atrubut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
variabel dependen dalam penilitian ini adalah kelancaran produksi ASI ibu
E. Analisa Data