Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)

Volume 7, Nomor 2 Agustus 2019


p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-
1830

Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap


Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum
Primipara Di RSIA Srikandi IBI

Kholisotin1, Zainal Munir 2, Lina Yulia Astutik3


1
Universitas Nurul Jadid,
email:ns.lilis87@gmail.com
2
Universitas Nurul Jadid,
email: zainalmunirnj@gmail,com
3
Universitas Nurul Jadid,
email:laelyrahma04@gmail.com

Abstract

Mother's milk (ASI) is the first and best food that must
be given to babies because it contains nutrients that
are needed in the process of growth and development
of children's intelligence. One of the causes of failure
to support breast milk has not been released from
breast milk after the mother receives it. Expenditures
of breast milk can be accelerated by non-
pharmacological actions, namely through oxytocin
massage which can be done by massaging the area
around the back (vertebrapars thoratica) to stimulate
the release of breast milk. Objective: This study aimed
to determine the effect of oxytocin massage on the
release of breast milk in primipara postpartum
mothers at RSIA Srikandi IBI. Method: this study is a
pre-experimental study with a static group comparison
design: rand.omized control group only design, the
number of respondents in this study were 36
consisting of 18 experimental groups and 18 control
groups. Results: this study used a paired t-test t test
obtained P = 0.001 (P <0.05).

Keywords : Oxytocin Massage, Primiparous Post


Partum M/other

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 7, Nomor 2 Agustus 2019
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-
1830
Abstrak

Air susu ibu (ASI) menjadi makanan pertama dan


terbaik yang harus diberikan untuk bayi karena
mengandung zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
anak. Salah satu penyebab kegagalan dalam
pemberian ASI adalah belum keluarnya ASI setelah
ibu melahirkan, Pengeluaran ASI dapat dipercepat
dengan tindakan non farmakologi yaitu dengan
melalui pijat oksitosin yang dapat dilakukan dengan
cara memijat area di sekitar punggung (vertebra pars
thoratica) untuk merangsang keluarnya ASI. Tujuan:
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pijat oksitosin terhadap keluarnya ASI pada ibu post
partum primipara di RSIA Srikandi IBI Metode:
penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen
dengan rancangan the static group comparison:
randomized control group only design. jumlah
responden pada penelitian ini sebanyak 36 yang
terdiri dari 18 kelompok eksperimen dan 18
kelompok kontrol. Hasil: penelitian ini menggunakan
uji t paired t-test di peroleh P=0.001 (P< 0.05).

Kata kunci: Pijat Oksitosin, Ibu Post Partum


Primipara.

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 7, Nomor 2 Agustus 2019
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-
1830
Pendahuluan Ummah (2014)
Air susu ibu (ASI) disarankan bahwa ibu
menjadi makanan setiap bersalin
pertama dan terbaik disamping melakukan
yang harus diberikan inisiasi menyusui dini
untuk bayi karena juga di berikan pijat
mengandung zat gizi oksitosin pada 2 jam
yang sangat di pasca persalinan untuk
dibutuhkan dalam mempercepat pengeluran
proses pertumbuhan dan ASI agar susu formula
perkembangan dapat dihindari dan
kecerdasan anak terwujudnya ASI
(Prasetyono, 2012) ekslusif .
Serta mengandung Sedangkan Word
zat Heald Organization
kekebalan yang mampu (WHO)
mengurangi resiko bayi merekomendasikan
terjangkit penyakit. Zat pemberian ASI pada
kekebalan tubuh bayinya dilakukan pada
tersebut adalah 1 jam pertama setelah
imunoglobin, dimana zat melahirkan dan
kekebalan yang tidak melanjutkan setelah
dimiliki oleh susu usia 6 bulan pertama di
formula. Sehingga kehidupan bayi.
khasiat ASI dapat sehingga bayi dapat
mencegah berbagai memenuhi nutrisi
penyakit pada bayi. makanan yang memadai
selain keuntungan yang dengan terus menyusui
tampak ketika masih sampai 2 tahun (WHO,
bayi, menyusui juga 2015).
mempunyai manfaat Pemberian ASI
dalam menjaga ekslusif didunia masih
kesehatan anak sangat rendah.
(Yuliarti, 2010). Berdasarkan data dari
Menurut penelitian United Nations
Faizatul
Children’s Fund (UNICEF) pada tahun

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 7, Nomor 2 Agustus 2019
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-
1830
2012 hanya 39% bayi di hari pertama karena
bawah usia 6 bulan yang adanya ketakutan ibu
mendapatkan ASI secara yang tidak memiliki
ekslusif di seluruh cukup ASI, puting rata,
dunia, angka tersebut payudara bengkak, abses
juga tidak mengalami pada payudara, puting
kenaikan pada tahun lecet atau pecah- pecah,
2015 yaitu sebesar 40% (Sutanto, 2015). Rasa
keberhasilan pemberian sakit ini akan membuat
ASI ekslusif di seluruh seorang ibu menjadi
dunia. sedangkan di stress (Badriah, 2014).
Indonesia pemberian ASI Proses
masih kurang bahkan pengeluaran ASI juga
menurun, berdasarkan dipengaruhi oleh let
Riset Kesehatan Dasar down refleks, yaitu
pada tahun 2013 isapan pada puting
meneyebutkan bahwa merangsang kelenjar
hanya 54,3% anak diotak untuk
Indonesia yang menghasilkan hormon
mendapatkan ASI oksitosin, yang dapat
ekslusif , menurut data merangsang dinding
dari survey social saluran ASI, sehingga
Ekonomi Nasional ASI dapat mengalir
(SUSENES) presentasi dengan lancar
ASI pda tahun 2014 (Khasanah, 2011).
hanya 33,6%. Selanjutnya hormon
Sedangkan menurut data oksitosin akan masuk ke
dari KEMENKES tahun aliran ibu dan
2015 bayi yang merangsang sel otot
mendapatkan ASI hanya sekeliling alveoli dan
68,9% data ini masih berkontraksi membuat
jauh di bawah target ASI yang telah
minal 80% (Dinas terkumpul di dalamnya
Kesehatan Provinsi Jawa sehingga akan mengalir
Timur, 2015). ke saluran-saluran
Kendala ibu tidak ductus (Asih & Risneni,
menyusui bayinya pada 2016).

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 7, Nomor 2 Agustus 2019
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-
1830
Pengeluaran ASI produksi asi (Sesarea,
dapat dipercepat dengan Ke, Albertina, Melly, &
tindakan non Shoufiah, 2015).
farmakologi yaitu Hasil penelitian
melalui pijat oksitosin sebelumnya tentang
yang dapat dilakukan pengaruh pijat oksitosin
dengan cara memijat terhadap produksi ASI
area di sekitar punggung ibu postpartum
(vertebra pars thoratica) menunjukkan bahwa ada
untuk pengaruh pijat oksitosin
merangsang keluarnya terhadap produksi ASI
ASI, sehingga ibu akan dengan indikasi berat
merasakan puas, badan bayi, frekuensi
bahagia, percaya diri, bayi menyusu, frekuensi
karena bisa memberikan bayi BAK dan lama bayi
ASI pada bayinya, tidur setelah menyusu
memikirkan bayinya dengan rata-rata 3070
dengan penuh kasih dan gram, rata-rata
perasaan positif lainnya frekuensi BAK 5 kali
akan membuat reflek pada hari pertama, rata-
oksitosin bekerja (Asih & rata frekuensi menyusui
Risneni, 2016). bayi pada 24 jam
Keberhasilan menyusui pertama 8 kali, dan lama
ibu perlu mendapat bayi menyusui 2.17 jam
dukungan dari suami pada hari pertama.
dan peran keluarga juga Semua
membantu terhadap indikator diatas
keberhasilan dalam meningkat pada hari ke
memberikan ASI 7 dan 14 (Suryani &
(Khasanah, 2011). Astuti, KH, E, 2013).
Menurut penelitian Metode
yang sudah Rancangan yang
penah dilakukan men digunakan dalam
yatakan bahwa terdapat penelitian ini adalah
hubungan yang rancangan Pra
signifikan pijat oksitosin Eksperimen dengan
dengan kelancaran rancangan the static

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 7, Nomor 2 Agustus 2019
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-
1830
group comparison: eksperimen dan 18
raii.domized control group kelompok kontrol).
only design. rancangan Tekhnik pengambilan
jenis ini memerlukandua sampel yang dilakukan
kelompok ekperimen secara Non Probability
yang diberi perlakuan Sampling.
dan satu kelompok
kontrol yang tidak diberi Penelitian ini dilakukan
perlakuan. Pada di RSIA Srikandi IBI
keduanya tidak Jember selama 1 bulan.
dilakukan pre-test, akan Yaitu April 2018 - Mei
tetapi dilakukan post- 2018.
test saja.
Populasi dalam
penelitian ini adalah
seluruh pasien ibu post
partum primipara
sebanyak 181 respoden
berdasarkan data yang di
dapatkan dari Ruangan
VK RSIA Srikandi IBI
Jember selama 4 bulan
terakhir. Berdasarakan
rumus yang dapat
dipergunakan untuk
menentukan besar
sampel dalam populasi
yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi,
untuk dilakukan
perlakuan dalam
penelitian ini
berdasarkan dalam 4
bulan terakhir di ratakan
adalah
sebanyak 36 responden
(18 kelompok

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

Hasil Penelitian b. Karakteristik


1. Data Umum responden
a. Karakteristik berdasarkan
responden pendidikan dan
berdasarkan usia pekerjaan
Usia Dilakukan % Tidak %
pijat dilakuk Pendidikan Dilakukan Dilakuka
an pijat Pijat Pijat Oksitosin
19 5,6% - - Oksitosin
1 20 F % F %
11,1% - -
2 21
5,6% 1 5,6% SMP 1 5,6% - -
1
22
11,1% 2 11,1 SMA 12 66,7% 11 61,1%
2
% S1 4 22,2% 3 16,7%
23
1 5,6% 2 11,1 Diploma 1 5,6% 4 22,2%
% Jumlah 18 100% 18 100%
24
11,1% 3 16,7
2
% Pekerjaan
25 16,7% 3 16,7
3
% IRT 6 33,3% 3 16,7%
26
2 11,1% - - Pedagang 2 11,1% 4 22,2 %
27
11,1% 1 5,6% Swasta 6 33,3% 3 16,7%
2
28 Guru - - 3 16,7%
- 1 5,6%
-
29 - 1 5,6% PNS 4 22,2% 5 27,8%
-
30 Jumlah 18 100% 18 100%
5,6% 2 11,1
1
%
31 5,6 1 5,6%
1 33
- 1 5,6% 2. Data Khusus
-
Z
100% 18 100 a. Distribusi responden
18
% sesudah pijat
— dilakukan
oksitosin pada kelompok
eksperimen

Kelompok
Sesudah
Eksperimen di lakukan
pijat

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

oksitos
in
Mean
N Sd P
50.00
18
11.882
0.001

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

b. Distribusi responden oksitosin terhadap


pada kelompok pengeluaran ASI ibu post
kontrol partum primipara pada
kelompok eksperimen.
Menurut Rahayu, P (2016).
Kelompok Tidak Dilakukan Pijat Oksitosin Pijat okstosin ini dilakukan
kontrol untuk
Mean N Sd P
37.22 18 9.583 0.001 merangsang refleks Let
Down saat bayi mengisap
aerola yang akan
mengirimkan stimulus ke
c. Hasil analisis T-test neurohipofisis untuk
kelompok pijat memproduksi dan
oksitosin melepaskan oksitosin secara
(eksperimen) dan intermiten.
kelompok control Oksitosin akan masuk
ke aliran darah ibu dan
Variabel Kategori P merangsang sel otot
Kelompok Pijat 0.001
disekeliling alveoli sehingga
Eksperimen Oksitosin berkontraksi dan membuat
Kelompok 0.001 ASI yang telah terkumpul
Tidak
Kontrol
Dilakukan didalamnya mengalir ke
Pijat saluran duktus.
Oksitosin
Penelitian ini
dikuatkan oleh penelitian
Pembahasan sebelumnya yang
a. Analisis responden menunjukkan bahwa
sesudah dilakukan pijat terdapat pengaruh pijat
oksitosin pada oksitosin terhadap
kelompok eksperimen pengeluaran ASI pada ibu
post partum dibuktikan
Berdasarkan hasil dengan P Value 0,03
penelitian yang (Wijayanti, 2014). Dari hasil
dilakukan pada ibu post analisa peneliti menyatakan
partum primipara bahwasannya Pijat oksitosin
sesudah dilakukan pijat berpengaruh terhadap
oksitosin didaptakan pengeluaran
nilai P<0.05 yang berarti ASI, dapat mempercepat
terdapat pengaruh pijat dan memperbanyak ASI
ibu post partum primipara.

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

Hal ini sejalan dengan penurunan ASI, ASI yang


penelitian keluar tidak lancar
sebelumnya yang dibandingkan dengan ibu
berjudul pengaruh pijat post partum primapara yg
oksitosin terhadap waktu diberikan pijat oksitosin.
pengeluaran kolostrum Masalah dari ibu
pada ibu post partum yang timbul selama meyusui
sectio caesar (Reza dapat dimulai sejak sebelum
Fahliani Zamzara & Dwi persalinan (periode
ernawati, 2015). antenatal), pada masa
pascapersalinan
b. Analisis responden pada dini, dan masa
kelompok control pascapersalinan lanjut.
Masalah pada bayi
Berdasarkan hasil umumnya berkaitan dengan
penelitian pada ibu post manajemen laktasi sehingga
partum primipara yang bayi sering menjadi
tidak diberikan pijat “bingung puting” atau sering
oksitosin dengan hasil rata- menangis, yang sering
rata P value menunjukkan diinterprestasikan oleh ibu
nilai 0.001 < (0.05) dan keluarga bahwa ASI
menunjukkan tidak tepat untuk bayinya
terdapat perbedaan yang (Dewi, 2014).
signifikan pada kelompok Pijat oksitosin/ASI
kontrol. merupakan salah satu
Menurut solusi untuk mengatasi
Suraatmaja (1997) bahwa ketidaklancaran produksi
komposisi ASI tidak konstan ASI. Pijat ASI adalah
dan tidak sama dari waktu pemijatan pada sepanjang
ke waktu karena tulang belakang
komposisi (vertebrae) sampai
dipengaruhi stadium laktasi, ketulang costae ke lima-
ras, diit ibu dan keadaan keenam dan merupakan
gizi seorang ibu. Hasil usaha untuk merangsang
analisis peneliti hormon prolaktin dan
menunjukkan bahwasanya oksitosinsetelah melahirkan
responden (Ratuliu, 2014).

yang tidak dilakukan pijat c. Hasil analisis T-test


oksitosin terdapat kelompok pijat oksitosin

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

(eksperimen) dan pemberian ASI yaitu


kelompok control membantu ibu untuk
memulihkan diri dari proses
Terdapat perbedaan persalinannya. Pemberian
yang signifikan pada ASI selama beberapa hari
kelompok eksperimen dan pertama membuat rahim
kelompok kontrol. dengan berkontraksi dengan cepat
dari P. value 0.001 yang dan memperlambat
berarti P<0.05. Terdapat perdarahan (hisapan pada
perbedaan pada jumlah puting susu merangsang
frekuensi yang dilakukan hormon oksitosin alami
pijat dengan yang tidak yang akan membantu
dilakukan pijat oksitosin. proses involusi rahim)
Hasil penelitian ini (Sulistyawati, 2015).
dikuatkan oleh penelitian Pentingnya peran
lain Yang berjudul “Pijat ayah dalam mendukung ibu
Oksitosin Untuk selama memberikan ASI
Mempercepat Pengeluaran memunculkan istilah
ASI pada Ibu Pasca Salin Breasfreeding Father atau
Normal di Dusun Sono Desa ayah menyusui. Jika ibu
Ketanen Kecamatan merasa didukung, dicintai
Panceng Gresik” dengan dan perhatian, maka akan
menggunakan lembar muncul emosi positif yang
observasi bersamaan dan akan meningkatkan
membandingkan keduanya. produksi hormon
terdapat oksitosin, sehingga
pengaruh yang signifikan produksi ASI pun lancer.
sehingga dapat Simpulan
disimpulkan bahwa pijat
oksitosin dapat Pengeluaran ASI
mempercepat pengeluaran dapat dipercepat dengan
ASI (Faizatul, 2014). tindakan non farmakologi
Analisa peneliti pijat yaitu melalui pijat oksitosin
oksitosin berpengaruh dengan cara memijat area di
terhadap pengeluaran ASI sekitar punggung yang
bertujuan untukmerangsang
dan dapat mempercepat keluarnya ASI, sehingga ibu
pengeluaran ASI ibu post akan merasakan puas,
partum primipara. bahagia, percaya diri, dan
Keuntungan lain dari perasaan positif lainnya

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

akan membuat reflek Handayani, Ed.) (1st


oksitosin bekerja. ed.). Jakarta.
Terdapat perbedaan yang Dinas Kesehatan
signifikan antara Provinsi Jawa Timur.
kelompok eksperimen yang
(2015). Profil
diberikan pijat oksitosin dan
Kesehatan Provinsi
kelompok control.
Jawa Timur 2015, 60.
Daftar Pustaka Khasanah, N. (2011). ASI
Asih, Y., & Risneni. atau susu Formula?
(2016). Asuhan (N.
Kebidanan Nifas Dan Sawitri, Ed.).
Menyusui. Jakarta: banguntapan
CVr.Trans Info Media. jogjakarta: flastbook.
Asih, Y., & Risneni. Retrieved from redaksi
(2016). Asuhan divapress@y ahoo.com
Kebidanan Nifas Dan Kholisotin. (2010). The
Influence of Massage
Menyusui. jakarta:
Counter Pressure
CV.Trans Info Media.
Technique for Labor Back
Badriah, D. L. (2014).
Pain Phase I Active on
Gizi Dalam
Women Giving Birth In
Kesehatan
Primary Health Centers of
Mergangsan Yogyakarta.
Reproduksi. (N. F. Alif,
Universitas
Ed.). Bandung: PT Muhammadiyah Jogjakarta.
Refika Aditama. Kholisotin. (2017). The
Retrieved from refika Effectiveness Of
aditama@yaho o.co.id Preclampsia Educational
Boedimanan, D. (2009). Package To The Knowledge,
Sehat Bersama Gizi. Attitude, And Skill Of Pregnant
jakarta: CV Sagung Women At Risk Of
Seto. Retrieved from Preeclampsia. Universitas
admsagung@sagung. Muhammadiyah Jakarta.
co.id Lestari, A. P. (2016).
Bahiyatun. (2009). Keperawatan Maternitas
Asuhan Kebidanan (1st ed.). yogjakarta.
Nifas Normal. (S.

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

Zainal Munir;Yulisyowati; Oksitosin Terhadap


Virana. (2019). Produksi Asi Ibu
Hubungan Pola Asuh Postpartum Di Bpm
Orang Tua dalam Wilayah Kabupaten
Menstimulasi Klaten. Jurnal
Perkembangan Terpadu Ilmu
Motorik Kasar dan Kesehatan, 2(2).
Halus Usia Pra Sutanto, andin vita, &
Sekolah. Jurnal fitriana yuni. (2015).
Keperawatan asuhan pada
Profesional, kehamilan.
7(Pediatric), 55-71. yogyakarta: pustaka
Retrieved from baru press.
https://ejournal.un
uja.ac.id/index.php
/jkp/index
Prasetyono, D. S. (2012).
ASI Ekslusif. DIVA
Press.
Ratuliu, M. (2014). ASI
pintar dan Menyusui.
jakarta selatan: PT
mizan publika.
Sulistyawati, A. (2015b).
Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Nifas. (R.
Fiva, Ed.). yogjakarta:
C.V ANDI OFFSET.
Sesarea, S., Ke, H.,
Albertina, M., Melly,
H., & Shoufiah, R.
(2015). Produksi Asi
Pada Ibu Post
Partum, III(9).
Suryani, E., & Astuti, KH,
E, W. (2013).
Pengaruh Pijat

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja
Kholisotin: Pijat
Oksitosin

Ummah, F. (2014). pijat om


oksitosin untuk
mempercepat
pengeluaran ASI
pada ibu pasca salin
normal. SURYA, 2,
1.
Wulan, T. (2017).
Pengaruh pijat
oksitosin terhadap
produksi asi ibu
menyusui, 9(1), 24-
29.
Wasis. (2008). Pedoman
Riset Praktis untuk
Profesi
Keperawatan. (P. E.
Karyuni & M. Ester,
Eds.). jakarta: EGC.
Yuliarti, N. (2010).
keajaiban ASI. C.V
ANDI OFFSET.
Suryani, E., &
Astuti, KH, E, W.
(2013). Pengaruh
Pijat Oksitosin
Terhadap Produksi Asi
Ibu Postpartum Di Bpm
Wilayah Kabupaten
Klaten. Jurnal Terpadu
Ilmu Kesehatan, 2(2).
Dewi, V. N. L. (2014).
Asuhan Kebidanan pada
Ibu Nifas. (S. Carolina,
Ed.). jakarta: Salemba
Medika. Retrieved from
info@penerbitsalemb a.c

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes,


Unuja

Anda mungkin juga menyukai